Bab 18. Calon adik

Yang berdiri di hadapan nya adalah para gadis berwajah dingin semua, tak ada satu pun yang membalas senyum nya Nara. Paati mereka adalah pembunuh bayaran yang Edwin katakan sebelum nya, Nara merinding karena sudah pasti banyak nyawa yang hilang di tangan para gadis cantik ini. Mereka semua berbaris dengan tatapan yang sangat dingin, Tak ada sesikit pun kehangatan yang tersimpan di dalam nya, Nara berusaha berdiri tegak menahan rasa ngilu pada tulang nya yang belum sepenuh nya bersatu kembali. Hanya saja Edwin yang memaksa dia agar tetap kuat dan selalu harus kuat bila ingin balas dendam, Tak ada sedikit pun kata mengeluh dan menyerah dalam kamus mereka.

"Dia adalah calon anggota baru, Nama nya Nara." Edwin membuka suara.

"Baik, Tuan." Serentak deretan gadis itu menjawab.

"Aku ingin salah satu dari kalian untuk membawa nya untuk misi yang akan kalian lakukan nanti malam." Ucap Edwin.

Semua nya masih diam karena membawa pemula untuk sebuah misi sangat lah besar resiko nya, Bila tak ligat dan salah gerakan saja maka nyawa mereka sendiri yang akan jadi taruhan. Apa lagi yang akan di bawa ini belum sehat sepenuh nya, Sudah pasti akan sangat jadi beban, Namun untuk menolak pun mereka tak akan bisa. Sama saja cari mati bila mereka menolak titah nya Edwin, Bos sekaligus orang yang sudah menyelamatkan nyawa mereka sebelum nya. Apa pun yang Edwin katakan pasti akan di turuti walau sangat susah dan resiko kematian nya sangat lah tinggi, Lebih baik mati di tempat kerja dari pada membantah ucapan pimpinan mereka ini.

"Celia! Apa kau keberatan membawa dia?" Edwin memilih pembunuh bayaran nomor satu.

"Tentu saja tidak, Namun saya tak bisa menjamin keselamatan nya." Celia menjawab tegas.

"Tidak menjamin bukan berarti kau bisa melepaskan nya begitu saja, Haru di jaga! Bila memang sudah tak memungkin kan untuk di lindungi, Maka kau baru boleh meninggal kan nya." Tegas Edwin.

"Baik, Tuan!"

Nara ingin menangis karena dia tak tahu tempat apa ini sebenar nya, Apa lagi setelah mendengar bahw Celia tidak menjamin keselamatan nya. Dia memang mau mati, Tapi bukan berarti mati dengan cara yang sangat sadis begini. Nara ingin kematian saat kemarin di hajar oleh Pak Tono itu, Bila sekarang selamat dan sekarang masih harus melewati bahaya lagi, Maka Nara ingin hidup saja.

"Kau berkenalan lah dengan mereka, Tunjukan juga kamar untuk nya, Celia." Suruh Edwin.

"Baik, Tuan."

Sejak tadi Celia hanya menjawab baik tuan saja karena dia memang sangat patuh, Selain dia sangat hebat saat menghabisi mangsa nya. Celia juga sangat patuh pada Edwin yang sudah menyelamatkan nyawa nya, Maka apa pun yang Edwin katakan dia pasti akan berusaha semampu nya untuk melaksanakan. Deretan kamar berjejer panjang karena Edwin memang banyak memiliki gadis pembunuh yang bisa untuk di sewa, Sama sekali kinerja nya tak ada yang di ragukan oleh para penyewa.

"Ini kamar mu, Untuk sekarang istirahat lah dulu. Nanti malam aku akan menjemput mu." Ujar Celia.

"Terima kasih, Kak." Nara berkata sopan.

"Jangan terlalu sopan, Tak ada pembunuh yang sangat sopan begitu." Sergah Celia.

"Maafkan aku." Nara menunduk sopan.

"Mungkin untuk kedepan nya Tuan Edwin akan menyuruh mu berlatih dengan ku, Jadi tolong kau jangan terlalu lelet ya." Pinta Celia dan segera pergi.

Nara hanya mengangguk bingung, Kehidupan baru nya akan di mulai dari sini. Tentu nanti akan banyak tantangan yang sangat besar untuk Nara nanti, Namun dia bertekad akan berusaha kuat. Ia ingin melihat bagai mana nanti Tono akan merasakan penderitaan yang sama seperti dia, Hanya Tono orang yang paling dia benci. Sebenar nya kembar juga karena dua bocah itu sangat semena mena kepada diri nya, Hanya tinggal menunggu waktu agar Nara bisa bangkit dan menyikat mereka semua yang sudah sangat keterlaluan kepada diri nya selama ini.

"Akan ku pijak kepala mu, Tono!" Geram Nara sangat penuh dendam.

Perbuatan Tono yang tak punya belas kasih itu lah yang sangat menyakitkan untuk Nara, Walau sesikit saja seharus nya Tono punya rasa iba karena Nara adalah putri nya juga. Tapi perasaan Tono sudah sangat mati untuk Nara, Sehingga sekarang perasaan dendam dan benci kian besar di hati putri kecil nya ini lagi.

...****************...

Lastri menatap suami nya yang pulang membawa gadis muda lagi, Sama seperti dulu ketika membawa Marda dulu dalam keadaan hamil besar. Tak cukup hanya bermain wanita di luar saja, Tono juga membawa selingkuhan nya untuk pulang kerumah.

"Nama nya Vina, Sayang." Tono dengan bangga mengenal kan selingkuhan nya.

Lastri sama sekali tidak menanggapi ucapan suami nya, Rasa sakit wanita ini sudah melewati yang sangat akut sekali. Jangan kan untuk marah atau menampar suami nya, Bahkan untuk menjawab sepatah kata pun dia tidak mau sama sekali, Sudah lelah dari dulu selalu sakit hati dengan hal yang sama, Menunggu perubahan suami pun tak akan bisa terjadi karena itu sudah menjadi hal paling buruk sifat nya Tono yang sangat suka main betina.

"Kenapa Ayah membawa dia pulang?!" Bentak Nayla menggelegar.

"Eh Nayla, Sini kenalan dulu dong sana Tante Vina." Ajak Tono.

"Usia nya saja sama dengan ku, Sudi sekali aku memanggil anjing satu ini dengan sebutan Tante." Geram Nayla.

"Jangan gitu dong, Vina ini sedang mengandung anak Ayah. Siapa tahu nanti akan lahir laki laki, Maka kamu punya adik jagoan." Bujuk Tono.

Braaak.

Nayla mendorong Vina kebelakang sehingga selingkuhan Ayah nya ini meringis sambil memegangi bokong nya yang sangat sakit, Tak hanya sampai di situ saja. Nayla menginjak injak perut Vina sehingga wanita ini sangat kesakitan di buat nya, Tono sangat marah karena Nayla sudah membuat calon istri dan calon bayi nya celaka.

"Nayla!" Bentak Tono.

"Apa? Ayah mau memukul ku seperti Nara juga." Tantang Nayla.

"Aduuuh, Sakit sekali." Vina menangis karena keguguran.

"Kamu sudah membunuh calon adik mu, Vin!" Pekik Tono.

"Bahkan bila perlu akan ku bunuh wanita sialan ini." Teriak Nayla.

Tono membantu Vina agar bisa seera kerumah sakit untuk cek kandungan, Namun rasa nya tak mungkin bila kandungan Vina masih bisa di selamatkan karena darah sudah banyak sekali yang keluar, Nayla sangat puas karena tak ada kata calon adik lagi, Nara saja yang sudah besar sanggup ia musnah kan, Apa lagi yang cuma calon bayi yang masih dalam kandungan.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

ayah dan anak sama saja lbis pembunuh.

2025-01-08

0

Ayi Adiratna

Ayi Adiratna

Nayla sejenis dgn bpknya yak/Chuckle/

2024-12-28

0

Neng Alifa

Neng Alifa

mutilasi dulu

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!