Bab 17. Nara bangun

Nara membuka mata melihat ruangan yang sangat asing bagi nya, Satu yang ia sadari bahwa masih ada nyawa dalam raga nya. Dia menangis karena allah masih saja memberikan umur panjang, Padahal Nara lebih memilih untuk mati saja dari pada hidup dalam derita yang tak berkesudahan. Apa lagi ini tempat asing dan paati nya dia juga akan mengenal tempat baru serta orang nya juga baru, Entah bagai mana sifat orang itu. Nara tak berani berpikir bahwa orang ini akan sangat ramah baik pada nya, Karena dari wajah saja sudah kelihatan garang dan dingin, Pasti nanti hidup Nara akan lebih buruk dari rumah neraka nya yang ada di kampung.

Edwin berdiri di dekat jendela menatap seonggok tubuh yang sudah membuka mata, Dia tersenyum senang karena tak sia sia menolong Nara. Kalau sampai gadis ini mati maka Edwin akan merasa pertolongan nya sia sia saja, Untung Nara sudah bangun dan akan lebih bagus bila cepat bangun. Pria ini sudah tidak sabar untuk mengajari Nara cara berburu mangsa yang berpura pura beringas, Padahal nyata nya sangat lah lemah sekali. Edwin sudah geram dengan tingkah laku Tono, Dia menyelidiki keluarga Nara sampai pada akar hingga tahu semua nya. Dia sangat senang karena akan mendapat murid yang sangat bagus, Edwin tak tahu bahwa Nara sebenar nya ingin mati saja.

"Anda siapa, Tuan?" Nara bertanya pelan karena masih lemas.

"Orang yang sudah menolong mu, Kau berhutang budi padaku." Jawab Edwin.

"Tapi aku tidak minta kau tolong, Mungkin bila kau tak menolong ku. Pasti aku tak akan susah payah memikirkan cara untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini!" Sahut Nara.

"Dunia terasa keras untuk orang yang lemah!" Sinis Edwin.

"Maksud mu aku lemah?" Nara menatap Edwin tak terima.

"Mana mungkin kau pantas di sebut lemah, Kau itu jauh sekali di bawah lemah! Entah apa sebutan yang pantas untuk mu." Ejek Edwin.

Nara tertawa sumbang karena pria ini bisa dengan gampang nya mengatakan bahwa dia lemah, Padahal Nara merasa bahwa Edwin tak tahu apa apa tentang hidup nya. Namun berani bilang begitu, Gadis ini berusaha bangun sekuat tenaga nya tak peduli pada tulang kering yang terasa sakit ketika di gerakan.

Gedebuuuk.

"Aduh, Ya allah!" Nara menjerit karena jatuh dari ranjang.

"Masih tak sadar diri bahwa kau lemah?" Edwin bertanya padi gadis yang kepala nya hanya tampak sedikit di balik ranjang.

"Nama nya juga patah kaki, Eh ini benaran ya kaki ku patah?" Nara hampir tak percaya.

"Orang yang leher nya patah saja tak selemah kau, Dia tetap punya semangat membara agar bisa membalas orang yang sudah mencelakai nya." Pancing Edwin.

"Membalas?!"

Nara bergumam sendiri mendengar kata membalas, Selama ini dia tak pernah berpikir begitu karena Nara yakin tak akan mampu membalas mereka yang sudah menyiksa nya. Sebab mereka lebih kuat dari pada diri nya yang sangat lemah ini, Namun sekarang keadaan sudah berbeda. Nara tak di rumah mereka lagi, Pasti akan terasa menantang bila membalas mereka.

"Bisakah aku membalas mereka?" Tanya Nara pelan.

"Tak akan bisa bila kau sendiri ragu! Tapi bila kau yakin dan tak bertanya bisa apa tidak, Sudah pasti jawaban nya bisa." Edwin selalu tegas bila menjawab.

Kebencian Nara pada Tono bagai kan tersulut api karena dia begini gara gara pria itu, Tono yang sudah menciptakan diri nya, Namun dia juga yang membuang serta menyiksa sang anak dengan kejahatan yang sangat brutal. Bila Bu Lastri yang terus menyiksa, Mungkin saja akan bisa di di maklumi karena untuk balasan sakit hati nya pada Marda. Namun ini perbuatan Ayah kandung Nara sendiri, Tentu nya sangat tak wajar dan bisa di bilang tak punya otak, Anak yang di buat dari hubungan haram terus saja ia siksa sampai mau mati tanpa ada belas kasihan.

"Bagai mana aku akan membalas mereka, Tuan?" Tanya Nara akhir nya.

"Cara ku membalas di lalui dengan darah dan juga hati yang dingin! Aku tak mau ada rasa iba sedikit pun, Bila salah satu anak buah ku yang punya rasa iba. Maka akan ku bunuh dengan tangan ku sendiri!" Ucap Edwin.

Merinding Nara mendengar nya karena ini pasti mafia besar, Nara bisa menduga nya karena dia pernah menonton cerita mafia di ponsel butut nya yang sekarang entah di mana, Di lihat dari wajah Edwin yang sangat dingin saja sudah bisa di pastikan bahwa pria di hadapan nya ini pasti mafia.

"Sekali lagi aku akan memberimu pilihan, Bila kau ingin balas dendam maka ikut lah dengan ku! Tapi bila kau tak sanggup, Silahkan kau pulang dan selama nya tinggal di rumah neraka itu." Tegas Edwin.

"Bagai mana bila aku mati saat pelatihan?" Tanya Nara yang sudah cemas.

"Akan ada yang mendampingi mu, Besok bila keadaan mu sudah agak membaik maka ikut lah salah satu pembunuh ku untuk eksekusi korban nya. Anggap saja itu latihan untuk mental mu!" Ucap Edwin.

"Langsung ikut? Bagai mana bila mereka lupa dan malah meninggal kan aku." Tanya Nara.

"Tak usah banyak tanya, Cepat lah berdiri aku akan menunjukan sesuatu." Suruh Edwin.

"Aku patah tulang, Tuan! Bagai mana mau berdiri sekarang?" Kaget Nara.

"Aku menyewa dokter yang sangat bagus, Tak usah kau banyak alasan!" Sergah Edwin.

Karena Edwin yang sangat galak kepada nya, Nara mencoba bangkit berdiri dengan perasaan was was. Walau masih ada rasa sakit pada tulang nya, Namun Nara tetap bisa berjalan dengan pelan, Dia segera mengikuti Edwin yang sudah berjalan duluan keluar dari kamar.

"Ya allah tempat apa ini, Besar nya." Kaget Nara ketika keluar dari kamar.

Edwin cuek saja karena sudah pasti Nara akan kaget melihat mansion nya yang sangat megah ini, Jauh sekali bila di bandingkan dengan rumah Pak Tono di kampung. Rumah itu saja menurut Nara sudah besar, Apa lagi yang sekarang punya Edwin ini.

"Astaga, Nona! Kenapa anda sudah berjalan jalan?" Kaget Dokter Juni.

"Di akan ku latih jadi pembunuh bayaran, Bukan mau manja manja di atas kasur!" Sergah Edwin.

Dokter Juni yang sudah memegang tangan Nara itu reflek melepaskan nha, Takut bila nanti malah salah sasaran kena omel. Padahal biasa nya pasien akan di suruh istirahat dulu beberapa hari setelah sadar dari koma nya, Bukan malah kelayapan dan sekarang mau di latih untuk jadi pembunuh bayaran.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

harusnya penulisan Allah itu di awali dgn huruf besar Thor...

2025-01-03

0

Ayi Adiratna

Ayi Adiratna

auto kicep dokternya😁

2024-12-28

0

Retno Palupi

Retno Palupi

sabar Dok

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!