Bab 16. Tawaran Nadia

Rasa putus asa mulai bersarang di hati Alan karena dia tak kunjung menemukan keberadaan Nara yang sudah satu bulan ini hilang tak tahu rimba nya. Inal bilang bahwa gadis itu do buang kekota oleh saudara kembar nya, Namun mencari di kota bukan lah hal yang mudah untuk di lakukan karena kota sangat luas. Entah di bagian mana mereka membuang Nara sehingga sangat sulit sekali menemukan gadis pujaan hati nya, Sudah satu bulan dan sama sekali tak ada kabar berita tentang Nara, Bahkan kabar kematian juga tidak ada. Alan takut nya kembar membuang Nara kerumah bordil sehingga gadis cantik itu menjadi pelacur di sana, Karena di kota tentu banyak tempat yang seperti itu.

"Di mana kau sekarang, Nara?" Alan duduk sendirian sambil membayangkan senyum manis Nara.

Gadis yang senyum nya sangat menawan walau di dalam senyum itu menyimpan sejuta luka yang tak banyak orang tahu, Sebab Nara sangat pandai menyembunyikan kesedihan nya, Kecuali kepada teman nya dia baru mau cerita. Dengan Alan saja dia terlihat enggan karena Nara tahu Nayla dan Nadia suka pada pemuda itu sehingga dia tak mau cari masalah, Lebih baik menjauh saja dan pura pura tak punya perasaan dari pada nanti ujung ujung nya di hajar oleh si kembar.

"Belum berhasil cari Nara?" Sebuah suara membuat Alan menoleh.

"Mau apa kau?!" Alan bertanya sengit karena sudah benci dengan gadis ini.

"Tak perlu kau benci aku, Kedagangan ku ini membawa hal bagus untuk mu." Ucap Nadia.

"Ku rasa tak ada yang bagus dari mu!" Ketus Alan.

Nadia tersenyum getir karena sudah jelas sekarang pria yang ia sukai sangat membenci nya, Sekuat tenaga dia berusaha mengejar namun Alan terus saja lari tak pernah mau menoleh pada Nadia sehingga gadis ini merasa geram dan marah karena merasa di remehkan, Menolak nya hanya karena Alan lebih memilih Nara adik yang paling ia benci seumur hidup.

"Aku tahu lokasi tempat Nayla membuang Nara." Pancing Nadia.

"Tentu saja kau tahu karena kalian berdua lah yang sudah membuang nya!" Sengit Alan.

"Sekarang tergantung padamu, Bila kau memang ingin tahu maka kau harus menuruti ucapan ku." Tegas Nadia.

Alan menatap sengit pada gadis licik ini, Tampak nya Nadia menghianati Nayla karena ingin mendapatkan sesuatu dari Alan. Dia mau membuka rahasia milik mereka berdua, Alan agak penasaran dan mungkin ini bisa lebih baik untuk mencari keberadaan nya Nara yang sekarang entah di mana. Mau cari sendiri pun entah sampai kapan karena kota sangat besar, Sedangkan Alan tak tahu pasti kota sebelah mana nya Nara di buang.

"Apa yang kau ingin kan dariku?" Tanya Alan menatap Nadia.

"Kencan, Aku ingin kita berpacaran selama satu minggu dan aku akan memberitahu mu." Nadia mengatakan apa yang ia mau.

"Gila kau!" Seru Alan tak terima.

"Jelas! Aku memang gila, Gadis sialan itu yang membuat ku gila." Nadia mencengkeram kerah kemeja Alan dengan berani nya.

"Lepaskan aku! Nara bukan gadis sial, Hanya dia jatuh keluarga yang sial." Geram Alan.

"Terserah kau mau bilang apa, Aku hanya ingin menawar kan itu saja." Nadia memakai kaca mata hitam nya dan segera pergi dari sini.

Alan termenung karena masih bingung dengan keputusan yang akan ia ambil, Namun bila menolak mau sampai kapan dia mencari Nara yang entah di mana. Bila Nadia mengatakan di mana lokasi nya, Maka akan semakin Alan untuk bisa menemukan Nara, Tapi dia juga tak bisa memaksa kan hati untuk menerima tawaran yang sudah Nadia katakan tadi.

Gila nya Nadia Alan sudah tahu, Gadis itu pasti akan memanfaat kan waktu satu minggu itu untuk memeras Alan agar mau bersikap layak nya pasangan. Membayangkan saja sudah membuat Alan ngeri, Tapi bila menolak maka dia hanya bagai kan orang buta saja yang tak tahu arah jalan untuk mencari Nara.

"Mas Alan!"

"Zizi, Dari mana?" Alan menegur teman nya Nara.

"Habis di suruh Ibu ngantar nanas kerumah nya Bu Bardi, Mas." Jawab Zizi.

"Sudah malam gini masih saja kamu berani keluar, Kan bisa besok." Nasihat Alan.

"Besok tinggal berangkat kerja, Jadi ku antar sekarang." Cengir Zizi.

Zizi bisa melihat wajah Alan yang muram karena tak kunjung menemukan kebaradaan nya Nara, Dia juga cemas karena Nara sudah lama sekali menghilang. Memikirkan bila seandai nya Nara sudah meninggal, Membuat Zizi lemas sendiri dan langsung meneteskan air mata karena takut dengan pikiran nya yang sangat buruk itu.

"Kenapa, Tiba tiba saja kamu menangis?" Kaget Alan.

"Aku membayangkan bila Nara sudah meninggal karena tak kuat dengan siksaan yang terlalu kejam, Mas! Kok rasa nya sakit sekali bila pikiran ku sampai sana." Zizi mengusap air mata nya.

"Tidak mungkin begitu, Nara masih hidup kok." Alan berusaha menenangkan.

"Aku takut sekali, Ya allah!" Zizi menutup wajah nya dengan telapak tangan.

Alan masih tak percaya bila Nara sudah meninggal karena siksaan mereka semua, Apa lagi saat itu Inal sudah memberitahu bahwa Nara di buang kekota oleh kembar. Mungkin saja Nara masih hidup di kota, Malah Alan takut nya Nara di buang kerumah bordil dan selama nya jadi pelacur di sana. Alan dan Zizi beda pemikiran, Inti nya mereka sama sama kehilangan dengan sosok Nara yang sangat baik dan ramah, Bila orang lain mungkin saja sudah tak kuat tersenyum karena beban yang ia pikul di pundak nya, Namun Nara memang sangat kuat menghadapi ini semua.

"Diam lah, Semoga Nara baik baik saja dan kita bisa bertemu lagi." Hibur Alan menepuk pundak Zizi.

"Andai saja bisa, Akan ku paksa Nadia dan Nayla itu untuk mengaku." Geram Zizi.

Mendengar ucapan Zizi, Alan jadi ingat dengan tawaran nya Nadia tadi. Rasa ragu mulai menghantui pikiran nya, Apa memang lebih baik di ambil saja supaya bisa segera tahu di mana Nara berada.

"Tadi Nadia menawarkan padaku, Dia mau bilang lokasi tempat mereka membuang Nara! Asal kan aku mau pacaran dengan dia selama satu minggu, Menurut mu bagai mana?" Tanya Alan mencoba untuk bertukar pikiran.

"Nadia? Kan dia pelaku nya, Berarti dia memang tahu dong." Kaget Zizi.

"Dia tak mengakui, Zi! Malah dia bilang kalau Nayla yang membuang Nara." Ucap Alan.

"Kamu yakin ucapan dia bisa di percaya, Mas?" Tanya Zizi ragu.

Melihat Zizi yang juga ragu dengan tawaran nya Nadia, Alan juga kembali ragu. Bisa saja Nadia cuma berbohong hanya untuk pacaran dengan Alan saja, Toh gadia itu memang sangat licik sekali.

Terpopuler

Comments

Ema Mahriana

Ema Mahriana

jangan percaya Lan,pasti km hanya di manfaatkan

2025-01-12

0

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

alan jangan percaya pada perempuan iblis itu.

2025-01-08

0

Lilik Supriyani

Lilik Supriyani

hati3 dgn perempuan licik seperti Nadia banyak akal jahat nya

2024-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!