Bab 14. Alan datang

Alan mendatangi rumah yang sangat megah namun isi nya hanya para teman iblis semua, Pasti sekarang Nara sedang di hukum oleh mereka sehingga tak bisa pergi bekerja di kebun kopi. Ada rasa bersalah di hati Alan karena Nara hilang akibat ulah nya yang mendatangi Nayla dan Nadia, Mereka pasti sangat marah dan menghukum Nara lagi. Tidak ada orang yang bisa menolong Nara dalam rumah ini karena mereka semua memang membenci nya, Padahal tak ada salah gadis yang tidak berdosa itu. Yang salah tetap lah Tono dan Marda karena mereka yang sudah melakukan hubungan terlarang, Sedangkan Nara buah hasil hubungan yang sangat tercela itu.

Lastri membuka pintu ketika bel rumah berulang kali di tekan, Di hadapan nya ada pemuda yang berwajah tampan, Lastri mengenali bahwa pria ini adalah incaran nya Nayla dan Nadia. Baru kali ini Alan mau datang kerumah mereka, Selama ini tidak pernah dan Lastri juga pernah dengar bahwa Alan tak menyukai anak kembar nya, Namun mendadak saja dia datang kesini. Apa mungkin dia sudah berubah pikiran sehingga mau menerima Nayla atau Nadia, Bila salah satu yang di pilih oleh Alan, Maka siap siap saja satu nya akan mengamuk besar besar, Sudah bisa di tebak karena memang itu lah sifat si kembar bila keinginan nya tidak di turuti.

"Cari siapa?" Lastri bertanya pelan dengan mata merah karena habis menangis.

"Saya cari Nara, Bu. Apa dia ada di rumah?" Alan bertanya sopan sambil memperhatikan rambut Lastri yang berantakan.

"Nara tidak ada di rumah." Lastri menjawab ketus karena takut ketahuan Nara hilang.

"Tapi Nara tidak ada di kebun kopi, Bu! Biasa nya dia hanya di sana dan di rumah ini." Alan menaikan suara nya.

"Ya mana saya tau, Saya sibuk banyak urusan sehingga tak ada waktu untuk mengurus dia!" Sentak Lastri.

Semakin yakin hati Alan bahwa ada yang tidak beres dengan Nara, Bisa jadi sekarang gadis itu sedang menjalani hukuman nya. Entah Bu Lastri atau saudara kembar nya yang sedang menghukum, Toh mereka semua sama jahat nya tak ada yang bisa di pilih untuk di katakan baik kepada Nara, Selalu saja menyiksa tanpa melihat Nara sudah sangat kurus akibat tekanan batin yang sangat dalam dari mereka semua.

"Kalian mengurung nya kan! Katakan di mana dia?!" Teriak Alan menahan pintu yang akan di tutup.

"Pergi dari sini, Aku tak punya urusan dengan mu!" Bentak Lastri.

Ketika mereka dorong dorongan pintu, Mobil memasuki halaman dan itu adalah Nayla dan juga Nadia, Mereka baru pulang kerja dan sekarang melihat Ibu nya sedang debat dengan Alan. Kembar sudah bisa menduga bahwa Alan datang untuk meributkan masalah Nara yang sudah tiga hari hilang, Mereka berusaha cuek saja seolah tak tahu apa yang sedang menimpa Nara. Apa lagi Nayla, Padahal dia adalah pelaku utama nya di sini, Namun malah berlagak cuek seolah tak tahu apa apa.

"Di mana Nara?!" Alan menghadang langkah kembar.

"Apa sih kamu ini, Mas? Tolong lah ya aku lelah baru pulang kerja dan sekarang malah kamu todong dengan pertayaan sampah!" Geram Nayla.

"Katakan saja di mana dia? Kalian pasti sudah menyiksa nya kan." Tuding Alan.

"Jangan sembarangan saja kamu, Memang nya ada bukti kalau kami menyiksa Nara?!" Tantang Nadia.

"Kalau kalian memang tidak menyiksa nya, Izin kan aku masuk kedalam untuk mencari dia." Desak Alan.

"Silahkan! Biar kan saja dia masuk, Bu." Nayla membuka kan pintu lebar.

Alan masuk kedalam rumah dengan pandangan liar karena dia juga tidak tahu yang mana kamar Nara, Nayla berjalan duluan menunjukan kamar nya Nara yang paling belakang, Hati Alan kian teremas melihat anak orang kaya tapi kamar nya sama dengan pembantu. Hanya ada kasur tipis yang hampir mirip dengan tikar, Bantal nya juga usang sekali, Tak ada apa apa di kamar nya Nara.

"Dia tidak ada! Anak itu minggat dengan sendiri nya." Nayla berkata sambil bersidekap tangan.

"Aku tidak percaya, Pasti kalian sembunyikan di suatu tempat!" Desak Alan.

"Bang Inaaaalll!"

Nayla berteriak keras memanggil tukang kebun nya, Inal yang di panggil langsung datang karena tidak mau kena marah, Maka dia segera menghampiri Nona nya.

"Tunjukan semua tempat pada dia." Titah Nayla.

"Baik, Nona." Angguk Inal.

Alan mengikuti langkah nya Inal yang mengajak dia berkeliling mencari keberadaan nya Nara yang sama sekali tak ada di mana pun, Inal merasa ini adalah kesempatan nya untuk bicara, Lagi pula Nona nya sedang tidak mendengar.

"Aden teman nya Non Nara ya?" Tanya Inal menatap Alan.

"Iya, Kenal kan nama saya Alan." Alan mengenal kan diri.

"Non Nara memang sudah tiga hari hilang, Den! Dia habis di hajar oleh Tuan Tono malam itu, Lalu sampai sekarang saya juga tidak tahu di ada di mana." Jelas Inal.

"Ayah nya yang menghajar?!" Kaget Alan.

"Benar! Seperti nya Nona kembar mengadu sesuatu kepada Tuan sehingga membuat Tuan marah kepada Non Nara." Ujar Inal.

"Kurang ajar sekali mereka! Sangat tidak punya hati." Geram Alan.

"Biasa nya mereka akan menaruh Non Nara dalam kamar bila sudah di hajar, Tapi ini kok tak ada." Bingung Inal.

"Kemana lagi biasa nya mereka menaruh Nara? Aku takut bila Nara sampai celaka karena terlalu parah menghajar nya." Cemas Alan.

"Tidak tahu saya, Den! Kali ini Non Nara hilang begitu saja, Drum sana juga sudah saya cek namun tak ada apa apa." Jelas Inal tampak cemas.

"Sudah selesai kau cek rumah ku ini? Bila sudah silahkan pergi dari sini." Usir Nayla.

"Aku juga akan pergi dan menemukan Nara! Kau lihat saja nanti." Geram Alan.

Pemuda ini segera pergi meninggalkan rumah ini, Dia sangay bingung mau mencari Nara kemana sekarang, Gadis itu pasti sedang sakit bila mendengar penuturan dari Inal tadi. Bagai mana mungkin seorang Ayah tega memukuli anak nya menggunakan tongkat besi, Sungguh tak punya hati nurani.

"Bagai mana ini, Nay?!" Nadia cemas sekali sekarang.

"Apa nya yang bagai mana? Selama kau diam maka tak akan apa apa." Jawab Nayla santai.

"Alan pasti akan terus berusaha mencari, Aku takut bila sampai ketahuan." Nadia ketakutan bila sampai ketahuan orang.

"Kita membuang Nara itu di kota! Alan mencari nya hanya di sini, Tak mungkin bisa ketemu." Sentak Nayla.

Dia tak sadar bahwa Inal mendengarkan semua nya, Pria ini terperangah karena tidak percaya kalau kembar sejahat ini kepada Nara.

Hallo guys seperti biasa ya, Hari minggu cuma bisa up satu karena banyak kondangan dan urusan lain juga.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

inal ceritakan sama alan apa yang inal dengar tadi.

2025-01-08

0

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

karma akan segera buat kalian semua keluarga iblis/setan.

2025-01-08

0

MashMellow🍭

MashMellow🍭

itu kerana mulut kau lah , tahu Nara selalu dibunuh keluarga tapi masih jugak nak menasihati iblis 2 ekor tu

2024-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!