Bab 11. Nara hilang

Nara yang sudah pasrah dengan hidup nya pasti tak akan lama lagi, Darah di tubuh nya mengalir kian deras bercampur dengan air hujan gerimis. Dalam hati bersumpah akan membalas mereka bila nanti seandai nya dia jadi arwah gentayangan, Begitu sakit hati nya karena mereka terus menyiksa tiada henti. Di tengah rasa putus asa nya, Nara melihat kedatangan sosok bermantel hitam dan juga berpayung hitam sedang menyeringai kepada dia. Semula Nara mengira bahwa pria ini salah seorang preman yang mau memperkosa dia, Kembali hati Nara mengutuk tuhan karena masih saja memberikan cobaan di saat nyawa nya mau lepas dari badan yang kurus kering ini.

Pria itu berjongkok di depan Nara dan menyentuh nadi nya untuk memastikan apa kah Nara masih hidup atau mati, Ternyata nyawa gadis ini masih ada di tubuh nya. Padahal keadaan Nara sudah separah ini, Namun dia tetap mempertahan kan nyawa nya, Sungguh tekad hidup yang sangat kuat.

"Kau ingin ikut aku? Maka kau akan bisa membalas mereka!" Ajak pria misterius.

Nara hanya bisa menjentikan telunjuk nya untuk menjawab karena dia sudah tak punya tenaga untuk bersuara, Maka pria ini mengangkat masuk kedalam mobil yang sangat mewah berwarna hitam. Dari kejauhan dia melihat mobil yang tadi menabrak gadis ini, Dia tersenyum sinis karena tahu maksud mereka kembali, Maka pria misterius segera menjalan kan mobil nya meninggalkan kawasan yang sangat sepi ini. Sedang kan Nayla dan Nadia buru buru turun karena ingin mengambil jasad Nara, Sungguh kaget mereka karena Nara sudah tak ada lagi di sana, Entah kemana hilang nya gadis malang tersebut.

"Dia hilang! Harus nya dari awal saja tadi kita bawa dia." Nadia sangat panik.

"Bisakah kau berhenti menyalah kan aku? Yang penting kita cari dulu." Bentak Nayla.

"Habis lah kita, Pasti dia lari untuk cari pertolongan." Geram Nadia.

"Kurang ajar Nara ini, Sudah sekarat begitu kok masih bisa lari." Heran Nayla.

"Parkirkan mobil mu dengan benar, Ayo kita masuk gang untuk cari dia." Suruh Nadia.

Nayla pun memarkirkan mobil di pinggiran, Mereka pun pisah untuk sementara agar bisa segera mencari Nara. Bila memang dia kabur maka tak akan bisa jauh, Lagi pula tadi Nayla yakin sekali kalau Nara kaki nya sudah patah. Sangat aneh bila Nara masih bisa melarikan diri dari tempat ini, Tak peduli dengan gerimis yang kian lebat, Nayla dan Nadia tetap masuk kedalam gang sempit agar bisa menemukan adik nya.

"Kurang ajar sekali Nara ini, Aku malah sampai harus blusukan gang." Rutuk Nayla yang tubuh nya mulai basah.

Sampai ujung gang pun dia tak menemukan keberadaan nya Nara, Sama hal nya juga dengan Nadia yang tak berhasil menemukan Nara. Mereka pulang dengan tangan kosong serta pikiran yang bertanya tanya, Mungkin kah Nara sudah pergi jauh, Atau ada orang yang sudah menyelamatkan nya dari tempat ini.

"Aku yakin sekali kalau kaki dia patah, Jadi tidak mungkin dia kabur sendiri." Ujar Nayla.

"Apa para preman itu menculik dia ya?" Tanya Nadia.

"Mau untuk apa juga? Tak akan ada guna nya." Cetus Nayla.

"Iya juga, Mau di pakai pun pasti tidak bisa karena keadaan nya sudah babak belur." Nadia berkata pelan.

Karena Nara tak berhasil di temukan keberadaan nya, Akhir nya mereka memutuskan untuk pulang saja dan cerita masalah Nara hilang kepada orang tua nya. Selama perjalanan hanya diam saja karena bila ada satu ucapan yang tercetus, Maka akan langsung debat tak karuan karena saling menyalahkan satu sama lain. Pada dasar nya Nadia memang tak setuju bila Nayla menabrak hingga terluka begitu, Nadia hanya ingin mereka menyiksa saja tanpa harus membunuh nya, Ini malah di tabrak sampai mati. Tadi saja Nadia sempat syok saat Nayla langsung menabrak, Jadi sepenuh nya Nadia menyalahkan Nayla yang sudah gegabah.

...****************...

"Kalian urus sendiri, Tak usah mengadu padaku." Tono pergi dengan amarah tinggi.

Lastri yang menatap kedua putri nya dengan tidak percaya, Mereka sudah menghilangkan nyawa orang, Kadang yang Lastri sesali adalah sifat buruk kedua putri nya ini. Mereka sangat arogan dan keras kepala, Memandang semua nya dengan rendah dan hina.

"Sekarang mau bagai mana kalian?" Lastri menatap dua anak nya.

"Ya sudah mau bagai mana lagi, Toh dia hidup juga hanya jadi parasit." Jawab Nayla santai.

"Kalian habis membunuh orang! Bagai mana bisa santai begini." Bentak Lastri.

"Ibu! Kami membenci dia karena kami kasihan padamu, Kau juga menderita kan." Nayla berkata keras.

"Tidak! Kalian bukan karena kasihan padaku, Kalian benci Nara karena iri gadis itu lebih cantik dari pada kalian. Dan kalian juga sudah menurun sifat Ayah mu yang sangat angkuh, Sama sekali bukan karena memikirkan perasaan ku." Bentak Lastri.

"Kenapa Ibu berpikir begitu, Aku benci Nara karena dia dan wanita itu sudah merusak hidup mu." Lirih Nadia.

Lastri mengusap wajah nya kasar karena bingung mau menghadapi putri nya bagai mana, Bila Nadia mungkin saja masih punya rasa iba kepada sesama, Beda hal nya dengan Nayla yang memang sudah tak punya hati nurani. Gadis itu berdarah dingin, Siapa pun yang sudah menghalangi jalan nya pasti akan di musnahkan.

"Pantas saja Ayah selingkuh dari mu, Ternyata kau memang pantas mendapatkan nya!" Sinis Nayla meninggalkan Lastri.

Praaaang.

Lastri melempar botol wine kepada Nayla yang akan pergi, Gadis itu merintih karena kaki nya terkena beling pecahan, Namun dia tak peduli dan segera masuk kedalam kamar. Mengabaikan teriakan sang Ibu yang hampir gila menghadapi kelakuan dua putri dan juga suami nya yang sangat jalang, Nadia terduduk diam dengan pikiran yang sangat ruwet sekali. Ini lah yang kadang membuat dia tak menyukai Nayla, Saudara kembar itu tak punya rasa sopan kepada sang Ibu.

"Istirahat lah di kamar, Nanti Ayah kalian yang akan mengurus nya." Suruh Lastri.

"Ayah tak menyakiti Ibu kan?" Tanya Nadia hati hati.

"Ibu sudah mati rasa, Tak peduli Ayah kalian mau menyakiti dengan cara apa! Ibu sudah tidak peduli lagi, Ibu bertahan dalam rumah tangga ini hanya untuk harta agar kalian bisa hidup enak." Ucap Lastri.

"Terima kasih sudah bertahan demi kami." Ujar Nadia.

Lastri mengangguk dan menyuruh Nadia masuk kamar agar bisa istirahat, Lagi pula hari sudah malam sekali. Tinggal Lastri sendirian yang memikirkan Nara juga, Apa mungkin anak tiri nya itu sudah meninggal karena di tabrak oleh Kakak tiri nya.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

emang keluarga toxic... manusianya gak ada yg bener otaknya

2025-01-03

0

Neng Alifa

Neng Alifa

kelUarga apa ini

2025-01-05

0

Milady Adara

Milady Adara

Nadia masih punya hati nurani??? ga salah.bukannya sama sama binatang

2024-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!