Bab 10. Menabrak Nara

Jarak antara kota dan kampung mereka hanya lemas belas menit, Nara yang sudah tak peduli dengan hidup dan mati nya ini tiba tiba di turun kan oleh Nadia di pinggir jalan kota yang masih sepi. Seperti nya di sini banyak sekali para preman yang sedang kumpul bila malam minggu, Hanya malam ini saja yang tampak sepi, Padahal Nayla berharap akan ada banyak preman yang sedang mangkal, Dengan begitu nanti nya mereka bisa memperkosa Nara yang memang cantik ini, Tapi allah berkehendak lain sehingga tak ada para preman yang sedang kumpul. Membuat hati Nayla kian geram saja, Semua rencana tak berjalan semulus harapan nya, Di rumah ingin menghajar Nara pun mendadak saja Ibu mereka jadi baik, Sekarang sudah kekota mau mengumpan kan Nara pada para preman juga gagal total.

Bukan main geram nya hati gadis cantik namun berhati iblis ini, Padahal selama ini Nara juga selalu bersikap baik pada nya, Sama sekali tak pernah menyakiti hati para Kakak nya.

Malah Nara selalu berusaha untuk menyenangkan hati Nayla dan Nadia, Berharap mereka bisa menerima kebaikan yang sudah Nara berikan. Namun memang hati mereka sudah di liputi oleh rasa benci dan iri, Sehingga sama sekali tak tergugah dengan baik nya sikap Nara kepada mereka berdua.

"Gimana nih, Nay? Mereka kayak nya enggak ada." Tanya Nadia.

"Mereka kemana sih? Tumben juga enggak nongkrong di sini." Kesal Nayla.

"Eh dia lari." Kaget Nadia.

Nara yang tahu niat para Kakak nya ingin memberikan dia kepada para preman, Maka Nara berusaha untuk lari walau keadaan tubuh nya sangat parah mau untuk melarikan diri. Namun setidak nya dia bisa lari dari niat jahat sang Kakak, Nara tak akan masalah bila dia mati karena di hajar oleh mereka, Namun Nara tak mau bila mati terhina karena di perkosa oleh orang banyak, Mati dengan cara paling terhina menurut gadis ini.

"Kaki pincang gitu mau lari sampai mana juga! Palingan nanti malah salah tempat lari ketempat para preman." Ujar Nadia.

"Buruan masuk, Ayo kita main main dengan anak jalang ini." Ajak Nayla.

"Hahaaaaa, Lihat dia terseok seok begitu." Nadia tertawa puas.

Bersama dengan rintik hujan turun kebumi, Nara berusaha lari menahan rasa sakit pada kaki nya uang tadi berulang kali terkena hantaman tongkat besi. Nara menangis karena merasa sangat putus asa sekarang, Sedangkan yang di dalam mobil malah tertawa girang melihat mangsa nya begitu, Jalanan sangat sepi sehingga tak akan ada yang bisa menolong Nara, Sah dia akan jadi korban para Kakak nya yang sangat jahat.

"Ayooo lariiii."

Nayla berteriak mengeluarkan kepala nya dari jendela mobil, Nara terus berlari walau jarak nya dengan mobil belakang sangat dekat. Nafas gadis ini tersegal segal karena menahan sakit dan juga lelah, Sakit tubuh ini sudah sangat level tinggi.

"Kalian jahat! Apa salah ku pada kalian?" Teriak Nara menghadap mobil.

"Nanti kau bisa tanya salah ku saat sudah bertemu dengan Marda di neraka." Jawab Nadia.

"Ya tanyakan saja pada Ibu jalang mu, Kalian pasti bertemu." Nayla tertawa kencang.

Nara menangis karena jadi anak haram yang bukan ia mau, Andai saja bisa memilih maka dia tak akan mau jadi anak haram dari seorang pelacur. Namun ini memang sudah nasib nya sehingga tak bisa lagi mau di kata, Dia lahir hanya tinggal menikmati derita atas perbuatan hina sang Ibu, Kadang Nara juga menyalahkan tuhan atas nasib buruk nya ini, Tapi tak ada jawaban sehingga dia menjalani aktivitas seperti biasa lagi.

Bruuuumm, Bruuuumm.

Braaak.

Tubuh kecil Nara melanting karena di tabrak oleh Nayla dengan kecepatan tinggi, Kaki nya patah semua dan Nara tergeletak di jalan aspal hitam. Darah mengucur dari semua tubuh nya yang sangat mungil ini, Nafas hanya tinggal di dada dan mata Nara masih terbuka melihat pelaku.

"Gila kau, Nay! Bagai mana bila ada CCTV di sini." Kaget Nadia yang keluar dari mobil.

"Siapa juga yang akan peduli, Orang juga tak akan sudi mengurus mayat nya besok." Nayla berkata santai sambil meludahi wajah Nara.

"Buruan kita pergi, Aku tak mau punya urusan dengan polisi." Sentak Nadia.

"Seperti kurang kerjaan saja polisi mau mengurus mayat nya." Sinis Nayla.

Mobil kedua gadis ini segera meluncur pergi dengan kecepatan yang sangat tinggi, Nadia panik bukan main karena mereka baru saja membunuh seseorang. Entah mati atau tidak, Mereka juga belum tahu pasti. Namun mustahil bila Nara tidak mati dengan kondisi tubuh yang sudah sehancur itu, Pasti nyawa gadis kecil itu tak akan tertolong lagi.

"Bagai mana bila dia jadi hantu?" Nadia bertanya cemas saat mereka tiba di pantai untuk istirahat.

"Gila kau ya! Masih saja percaya cerita hantu." Rutuk Nayla menghisap rokok.

"Nara bisa jadi dendam pada kita dan dia jadi hantu, Mau bagai mana kau?!" Sentak Nadia.

"Diam lah mulut mu itu, Bacot saja." Nayla tak ingin debat.

Lama mereka terdiam dalam pikiran masing masing karena masih kepikiran dengan mayat Nara, Nadia tiba tiba saja kepikiran sesuatu dengan mayat Nara.

"Bagai mana bila kita ambil saja dan buang kelaut?" Tawar Nadia.

"Untuk apa bersusah payah? Dia di sana saja lah." Tolak Nayla.

"Itu jalanan umum, Nay! Akan banyak orang lewat di sana, Bila kita buang saja di sini. Maka akan lebih aman, Tuh ujung sana dekat hutan." Nadia menunjuk pantai yang sepi.

"Bagai mana kalau pas kita ambil malah ada orang?" Nayla takut juga.

"Kita lihat saja dulu, Pas kelihatan nya sepi baru kita ambil." Paksa Nadia.

Nayla masih tampak memikirkan usul adik nya karena dia agak kurang setuju, Mengambil mayat Nara lagi bukan hal yang mudah tentu nya, Yang di takut kan saat mereka mengambil malah tertangkap oleh orang lewat, Tentu nya itu jadi bahaya untuk mereka berdua.

"Ayo! Lama sekali kau mikir nya." Desak Nadia.

"Biar di sana saja kenapa sih? Orang juga tak akan tahu, Nara tak punya kartu tanda penduduk." Kesal Nayla.

"Semua bisa saja terjadi, Aku tidak mau di penjara gara gara anak pelacur itu." Sentak Nadia.

"Ya sudah, Buat kerjaan saja kau ini." Nayla pun masuk mobil walau hati nya kesal.

Mobil mereka kembali meninggal kan pantai untuk menuju tempat semula mereka meninggal kan mayat Nara, Entah sudah menjadi Mayat atau tidak karena mereka tadi juga tak memeriksa apa kah Nara memang sudah mati.

Terpopuler

Comments

Uti Enzo

Uti Enzo

klu kehidupan nyata adakah orang sekejam itu...

2024-11-22

0

Dewiyani

Dewiyani

Nasib nara begini amat

2025-01-02

0

Lilik Supriyani

Lilik Supriyani

mboh wes

2024-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!