Bab 9. Di hajar bersama

Betapa marah nya Nadia dan Nayla karena mereka hanya di bohongi oleh Alan soal makan siang bersama, Ternyata pria itu hanya ingin memperingati mereka agar jangan menyakiti Nara lagi. Tentu saja amarah mereka kian meledak dan sudah pasti bahwa Nara lah yang akan jadi korban nya, Karena dia pasti akan di hajar habis habisan oleh kedua saudara nya yang sangat kejam ini. Niat Alan memberi peringatan supaya mereka berdua bisa sadar dari perbuatan buruk itu, Namun bukan nya menyadari kesalahan yang sudah mereka lakukan. Malah bertambah naik pitam karena Nara sudah membuat Alan kesal pada mereka, Dasar nya mereka memang orang yang tak punya belas kasih pada Nara.

Menunggu jam pulang dari kantor saja sudah membuat mereka sangat tidak sabar, Otak Nayla sudah merencanakan apa yang nanti Nara terima karena menghasut Alan agar marah pada mereka. Padahal Nara sama sekali tak ada bicara apa pun pada Alan, Karena dia sudah menjaga nasib nya pasti hancur di tangan kedua Kakak nya. Dasar Alan saja yang gegabah mengambil keputusan dan bisa jadi malah membuat nasib Nara kian sengsara, Karena Nayla dan Nadia pasti tak akan terima bila di marahi oleh pria yang sama sama mereka taksir, Sial nya Alan malah terlihat menyukai Nara yang usai nya tiga tahun di bawah dia.

"Ayo buruan!"

Nayla menarik tangan adik nya untuk segera pulang dan memberi Nara pelajaran, Sudah di tahan sejak siang tadi karena Alan mendatangi mereka di saat jam makan siang. Sementara Nara yang sudah istirahat setelah panen kopi, Dia membaca buku yang bekas nya Zizi, Dia suka membaca novel karena hanya dengan itu lah bisa lupa dengan masalah yang selalu datang dalam hidup nya, Kadang kala berhayal kalau saja dia bisa seperti tokoh novel yang awal nya di sakiti namun akhir nya bisa bangkit untuk membalas dendam pada orang yang sudah menyakiti nya, Bahkan sampai terbawa mimpi hayalan seperti itu.

"Naraaaa..."

Suara menggelegar dari Tono, Membuat Nara segera menutup buku dan berlari mendatangi Sang Ayah. Tampak pria itu berdiri dengan tatapan yang sangat nyalang, Di sebelah kanan dan kiri sudah ada Nayla dan Nadia. Entah kesalahan apa yang sudah ia lakukan sehingga membuat Tono sangat marah, Nara tak tahu apa salah nya di sini.

"Ayah memanggil ku?" Tanya Nara pelan sambil menunduk.

Duaaaak.

Klaaang.

Tongkat base ball menghantam kepala Nara hingga membuat gadis itu jatuh tergeletak dengan pandangan beputar kencang, Rasa nyeri akibat catok tadi belum hilang. Sekarang malah ketambahan dengan pukulan dari tongkat besi itu, Darah kembali keluar dari tubuh gadis kecil ini.

Duaaak.

"Bangun kau, Sialan!" Tono menendang perut nya Nara.

Nara yang tadi mau pingsan karena pukulan di kepala nya, Kini terbangun oleh rasa sakit akibat tendangan dari kaki pria yang di sebut Ayah. Namun Ayah mana yang tega membuat putri kandung nya seperti hewan begini, Bahkan orang pasti masih punya rasa iba dan tak akan sanggup menyiksa hewan begini, Namun beda hal nya dengan Tono. Bagi nya ini adalah hal biasa yang sudah sering ia lakukan kepada Nara, Nara juga sejak kecil sudah mendapat perlakuan seburuk ini dari keluarga yang tinggal di rumah besar tersebut.

"Kau ngomong apa sama Alan, Bangsat!" Nayla menginjak tangan Nara.

"Tidak ada, Aku tak ngomong apa apa." Jawab Nara pelan.

Plaaak.

Nadia menghantam mulut Nara dengan sepatu yang ia kenakan, Tono hanya diam saja menyaksikan dua putri nya menghajar putri nya yang paling kecil. Memag sungguh otak binatang manusia satu ini, Sama sekali tak ada rasa iba kepada darah daging nya sendiri.

"Kenapa kalian buat aku begini? Apa salah ku pada kalian." Teriak Nara histeris.

"Masih berani kau tanya apa salah mu! Sudah jelas kau adalah aib yang sangat memualkan." Geram Nayla.

"Ayah! Aku ini anak mu juga, Dan aku tak minta di lahirkan dari rahim perebut suami orang." Jerit Nara.

Mendidih darah nya Tono karena Nara berani mengatai Marda, Dia sangat tak terima bila ada orang yang mencela selingkuhan yang paling ia sayang. Tak peduli Nara adalah anak nya bersama Marda, Tono mengambil tongkat besi itu lagi dan menghajar Nara hingga babak belur.

Bak, Buk, Bak, Buk.

Seluruh tubuh Nara di hantam dengan tongkat besi sehingga gadis kecil ini menjerit jerit minta ampun, Berusaha untuk lari karena bila tak lari pasti di akan mati di tangan Ayah nya sendiri. Nayla dan Nadia tertawa puas melihat Nara yang di hajar sedemikian rupa, Mereka memang cocok menjadi anak Tono. Bahkan iblis pun bisa insecure dengan tingkah mereka ini, Karena manusia kadang kala lebih menakutkan dari pada setan. Sama hal nya dengan Nayla dan Nadia sekarang, Dia malah sangat senang melihat saudara sendiri di siksa begitu.

"Kenapa kau sangat benci dengan anak mu sendiri?" Lastri datang sambil bertanya.

Sontak Tono pun menghentikan aksi nya menghajar Nara, Baru kali ini Lastri ikut campur saat dia menghajar Nara. Selama ini wanita itu selalu diam dan malah kadang kala juga menghajar Nara untuk melepaskan rasa sakit hati dari ulah Tono dan Marda.

"Kenapa Ibu tanya begitu? Ibu pasti mabuk berat." Nayla menuntun Lastri duduk di kursi mini bar.

"Aku sedang baik baik saja, Kalian diam lah!" Bentak Lastri membuat Nayla kaget.

"Ibu." Nadia tak mau bila Tono sampai gelap mata dan menghajar Lastri juga.

"Dia lahir karena kesalahan mu dengan pelacur itu! Bukan dia yang harus kau salah kan, Dia mungkin saja tak mau di lahirkan dari rahim wanita hina itu." Sinis Lastri.

"Jangan menghina dia, Lastri!" Bentak Tono tak terima.

Lastri maju mendekati suami nya yang sudah di kuasai emosi, Mungkin saja wanita ini sudah di tahap lelah bila selalu diam saja menerima kelakuan sang suami.

"Aku bicara fakta! Tak ada wanita baik baik yang mau berhubungan dengan pria beristri, Marda itu lonte." Lastri berkata di depan wajah Tono.

Klaaaang.

Tono melempar kan tongkat besi itu dari tangan nya dan menarik Lastri masuk kedalam kamar, Sedangkan Nayla dan Nadia membawa Nara keluar rumah dan memasukan nya kedalam mobil. Mereka juga agak tak terima saat Lastri mulai angkat bicara untuk membela Nara, Kini Nara sudah antara hidup dan mati karena di hajar Tono dengan tongkat besi itu sangat lah menyakit kan, Mungkin saja tulang rusuk nya ada yang patah karena dada Nara sangat sakit.

Terpopuler

Comments

Bunda Silvia

Bunda Silvia

bodohnya Alan bikin tambah penyakit buat nara
kalo suka kenapa ngga di ajak pergi aja ,carikan tempat dan kerjaan yang nyaman

2025-01-21

0

setiyowati b

setiyowati b

mosok di siksa kok gk minggat, kl bikin cerita yg masuk akal knp

2024-11-09

0

Lilik Supriyani

Lilik Supriyani

KLO nulis itu yg realistis gt Thor masak di hajar kayak gt semaput AE GK..GK masok di nalar khayal boleh tp jgn lebay

2024-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!