Bab 7. Lastri agak baik

Betapa hancur perasaan Lastri setelah tahu bahwa dia di jual oleh suami nya sendiri karena untuk melunasi hutang, Dia pulang pagi dengan keadaan yang sangat berantakan karena semalaman full di rudal oleh Darmadi, Pria itu itu pasti meminum obat kuat sehingga tahan sampai beberapa kali ronde saat menggauli Lastri yang sangat menggoda di mata nya. Perasaan Lastri tak bisa mau di katakan lagi, Dia merasa suami nya sangat lah keterlauan, Tono menggauli wanita lain dan dia di suruh berzinah dengan pria lain untuk membayar hutang, Andai saja bisa dia ingin pisah dari Tono, Namun Tono pasti tak akan melepaskan nya.

Air mata nya tak berhenti mengalir karena merasa hidup ini sangat tak berpihak kepada dia, Sudah berbakti pada suami dan diam saja walau suami nya selingkuh sejak dulu, Bahkan anak hasil selingkuh juga di bawa pulang untuk di asuh. Tapi Tono sama sekali tak ada insaf nya, Dia terus meraja lela menghabiskan waktu untuk pacaran dan juga berjudi, Tak peduli pada wanita yang tetap setia menunggu nya pulang di rumah, Di luaran sana dia menunggangi wanita yang tam terhitung jumlah nya, Hanya tinggal menunggu penyakit datang saja kepada pria kaya ini, Lastri masuk kedalam rumah dengan jalan agak lebar karena anu nya terasa perih akibat semalam full terus di gosok dengan brutal.

Bruuuk.

Karena lema Lastri sampai terjatuh ketika akan menuju dapur mengambil minum, Nara yang melihat Ibu nya jatuh segera membantu nya duduk di sofa. Sama sekali tak ada reaksi apa pun dari Lastri, Dia tak memaki atau pun mencela Nara yang sudah menolong nya. Tahu bahwa Ibu nya ingin minum, Nara mengambil segelas air dan memberikan pada Lastri yang seperti orang bodoh termenung itu, Dia langsung meminum nya tanpa melihat siapa yang sudah mengambil kan air. Lagi pula siapa lagi yang mau menolong nya setulus ini, Hanya Nara saja yang mau.

Nara melihat kaki Ibu nya yang penuh luka karena berjalan tanpa menggunakan alas, Dia segera mengambil kotak obat dan membersihkan dari debu yang menempel, Kali ini Lastri juga sama sekali tak menolak atau pun merespon, Tubuh wanita ini seolah tanpa jiwa karena tatapan mata yang sangat kosong.

"Mau jadi apa kau besar nanti, Nara?" Tanya Lastri.

Gadis ini sangat kaget karena untuk pertama kali nya wanita yang sudah ia anggap sebagai Ibu kandung ini memanggil nama nya, Nara tergagap tak percaya dengan apa yang sudah di dengar nya, Bercampur dengan rasa senang karena sudah di tanya oleh Lastri.

"Apa saja." Nara menjawab cepat tanpa berpikir.

"Apa kau akan jadi lonte seperti Ibu mu?" Tanya Lastri menatap mata yang sangat ia benci.

Nara dengan cepat menggeleng karena dia takut Lastri akan mengamuk, Walau hati nya juga sakit di tanya demikian, Memang tak bagus bila berharap cepat pada sesuatu yang belum pasti.

"Atau kau ingin menjadi seperti ku? Sungguh aku berdoa pada tuhan kalau kau akan mengalami nasib yang sama dengan ku, Karena itu adalah karma atas perbuatan Ibu mu." Lastri bekata miris.

"Mungkin itu akan lebih baik, Bu! Aku bersumpah tak akan pernah merebut suami orang." Nara berkata menunduk.

"Apa kau yakin? Secara darah jalang mengalir dari kedua belah pihak, Ayah mu pun bisa di bilang lonte." Sinis Lastri.

Nara meneteskan air mata, Bukan karena dia sakit dengan ucapan nya Lastri. Namun dia kasihan pada wanita yang banyak menanggung derita ini, Bahkan salah satu nya adalah kehadiran Nara di rumah ini, Pasti menjadi sumber derita nya juga.

"Maafkan aku, Bu! Kau pasti sangat tersiksa melihat ku setiap hari." Nara bersujud mencium kaki Lastri.

Lastri agak kaget dengan perlakuan Nara yang spontan itu, Namun dia tak menarik kaki nya walau mata wanita setengah baya ini sudah membayang. Dia ingin kasihan pada Nara, Namun dia juga belum bisa menerima nya karena Nara adalah anak selingkuhan sang suami, Maka dia segera berdiri menarik kaki nya dan masuk kedalam kamar, Meninggal kan Nara yang menangis sendirian di ruang tengah. Nara tak bisa membenci sepenuh nya pada Lastri karena wanita itu juga tak bisa di salahkan seratus persen, Lagi pula wanita mana yang mau dengan rela mengurus anak suami hasil perselingkuhan. Sedangkan Tono saja begitu membenci Nara, Karena dia menyalahkan Nara atas kematian Marda saat melahirkan, Padahal Marda mati juga bukan karena mau nya Nara, Yang pasti pria itu sangat marah karena selingkuhan yang paling ia sayang malah mati duluan karena melahirkan.

Mungkin itu untuk menyelamatkan nasib nya Lastri, Karena bila Marda hidup dan tinggal di rumah besar ini, Sudah pasti Lastri akan sangat tersiksa setiap hari nya. Setiap hari dia akan menyaksikan Tono bermesraan dengan Marda, Secara saat itu Marda sudah bilang kalau tak mau mengurus bayi nya, Pasti Lastri yang akan di suruh mengasuh anak mereka. Allah masih menyelamatkan perasaan Lastri sehingga Marda meninggal ketika melahirkan, Hanya hidup nya Nara saja yang masih penuh dengan cobaan yang sangat perih, Kehadiran nya tak pernah di harapkan dengan siapa pun di rumah ini.

"Ngapain kau lihat aku begitu?!" Nayla kesal ketika akan masuk mobil di lihatin Nara.

"Tidak." Nara menggeleng cepat.

"Bilang saja kau iri kan? Pasti hati mu berapi api ingin punya mobil juga, Toh kan kau anak nya perebut laki orang." Sinis Nayla.

"Aku berangkat dulu." Nara tak ingin bertengkar dengan mereka.

"Eh enak saja! Kami lagi ngomong kok kau langsung pergi." Nadia datang dengan wajah girang.

Nara sudah ketakutan bila jatuh ketangan saudara kembar ini, Apa lagi Nadia datang sambil membawa catok, Habis lah dia pasti akan di siksa dengan kejam, Karena Nayla dan Nadia juga tak pernah menyukai Nara.

Ceessshh.

"Aaagggkkh!"

Bau daging yang terbakar bercampur dengan teriakan nya Nara, Catok yang sangat panas itu membakar telinga kecil nya Nara, Tentu saja gadis kecil ini menangis karena kepanasan. Sedangkan kena senggol saja sudah panas sekali, Apa lagi memang sengaja di bakar begini.

"Oohohoooo, Panas ya." Nadia tertawa girang.

"Lepaskan aku!" Pekik Nara yang sudah menangis.

Nayla ingin mencoba juga sehingga mengambil catok dari tangan adik nya, Kali ini dia tempelkan pada pipi nya Nara sehingga gadis ini kian menjerit kencang karena sangking panas nya, Nayla ingin wajah Nara cacat saja dari pada nanti nya malah jadi cantik dan dia kalah saing. Tak peduli dengan adik nya yang kian histeris karena sangking panas nya, Bahkan hidung kecil Nara juga tak luput dari serangan catok itu, Nadia dan Nayla tertawa bersama sangking puas dengan karya seni mereka di tubuh manusia, Tidak ada sedikit saja rasa iba pada Nara yang menangis kencang kepanasan. Malah mereka tertawa puas, Setelah itu masuk kedalam mobil masing masing karena harus bekerja, Meninggalkan Nara yang sudah menangis kesakitan itu.

Terpopuler

Comments

helmiza emi

helmiza emi

ini hanya cerita hayalan,mana ada kejadian beginian,terlalu kamu thorr,,,penyiksaannya begitu amat..

2024-11-11

0

Sri Lestari

Sri Lestari

othor keterlaluan deh bikin crita kog sadisss amat sih...

2024-11-28

0

Haida Royana

Haida Royana

jgn terlalu safis tho buat cerita..sedih aku

2024-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!