Bab 4. Keluh kesah

Sekuat tenaga Nara bertahan oleh rasa dingin yang menyerang tubuh nya, Air yang sangat penuh membuat Nara susah sekali mau bertahan agar tetap mengambang keatas. Bisa ia pastikan bahwa sekarang hari sudah sangat malam karena keadaan sekitar tampak dari dalam drum bahwa ini memang sudah gelap, Rasa lapar dan juga dingin Nara rasakan sekarang, Suara nya juga sudah habis untuk berteriak meminta tolong kepada orang yang ada di luar. Kini dia sudah yakin sepenuh nya bahwa dia bukan lah anak kandung Bu Lastri, Selama ini sudah menduga nya kalau dia bukan anak yang di harapkan oleh mereka semua. Namun belum ada bukti yang kuat, Namun tadi ucapan Bu Lastri sudah bisa di percayai bahwa dia adalah anak hasil perselingkuhan, Ibu kandung nya yang mana pun dia juga tak tahu.

Nara menangis sendirian sambil memohon belas kasihan kepada orang, Tapi mereka memang tak punya rasa iba kepada gadis kecil ini, Bila saja bisa maka ia ingin nyawa nya di ambil sekarang juga, Dari pada hanya di siksa dengan perlakuan sadis tak manusiawi dari orang orang yang ia anggap keluarga, Namun nyata nya mereka adalah musuh berat bagi Nara, Tak ada satu pun orang yang punya rasa sayang kepada gadis kecil tak berdosa ini, Tak peduli bagai mana Nara memohon belas kasih pun dia sama sekali tak peduli.

Klaaaak.

Cahaya masuk kedalam drum yang sangat dingin ini, Inal menolong Nara yang sudah dari pagi hingga tengah malam, Tukang kebun ini sampai sengaja tidak tidur karena menunggu jam di tengah malam agar bisa segera mengangkat Nara dari dalam drum, Biar pun istri nya sangat marah karena dia rela bergadang hanya untuk menolong Nara. Gadis kecil itu keluar dari dalam drum dengan keadaan tubuh yang sudah menggigil kedinginan, Untung nya Inal membawa handuk sehingga bisa menahan rasa dingin walau tak sepenuh nya hilang dari tubuh Nara.

"Cepat masuk kedalam kamar dan ganti baju ya, Non." Ujar Inal.

"Terima kasih Mamang sudah menolong saya, Semoga allah membalas kebaikan mu." Lirih Nara.

"Cepat ganti baju dan pakai selimut, Di dalam kamar sudah Mamang buat kan mie rebus dan ada nasi nya juga." Suruh Inal.

Bukan main senang nya hati Nara karena masih ada yang perhatian kepada nya, Inal memang sejak dulu sangat kasihan bila Nara di kucilkan oleh keluarga nya, Bahkan dulu Inal sampai rela beli susu formula hanya karena kasihan melihat Nara bayi yang hanya minum air putih saja, Sungguh besar kuasa allah karena nyawa gadis ini masih terus selamat walau sudah beberapa kali hampir mati akibat dapat hukuman dari keluarga nya.

Nara langsung ganti baju dan masuk kedalam selimut tipis nya, Tak lupa memakan mie rebus yang di buat kan oleh Inal untuk menghangat kan tubuh nya, Rasa nya sangat lezat sekali karena rasa lapar yang sejak tadi sudah melanda nya. Padahal panas juga karena mie memang susah mau dingin, Tapi tak di pikirkan karena yang penting adalah makan. Agar kuat menghadapi bengis nya para keluarga yang ada di rumah ini, Nara bertekad akan mencari siapa Ibu kandung nya dan ingin tinggal bersama nya saja dari pada di sini hanya untuk di siksa.

...****************...

Pagi hari para pemilik rumah sedang sarapan dengan menikmati berbagai macam jenis makanan, Beda hal nya dengan Nara yang hanya makan telur rebus sisa sisa dari yang sudah tak terpakai. Tuan dan Nyonya rumah tak mau makan telur rebus yang sudah terkelupas daging nya, Harus mulus dan cantik, Dari sisa itu lah Nara bisa makan dan mengambil tiga biji untuk di bawa pergi ke kebun kopi. Hari ini lebih baik langsung kerja saja dari pada harus mengemis kasih sayang, Sejujur nya Nara ngiler melihat susu yang terlihat sangat lezat itu milik Nayla dan Nadia.

"Eeeh anak haram sudah mau pergi bekerja." Ejek Nayla.

"Jangan gitu dong ngomong nya! Dia itu anak lonte tau." Nadia ikut menyahut.

Namun mereka terdiam karena melihat lirikan maut nya Pak Tono, Pria ini marah karena mereka malah ribut saat makan, Nara yang tak ingin jadi sasaran langsung pergi meninggalkan rumah. Nanti malah dia pula yang akan kena amuk Ayah nya, Dalam hati dia bertanya tanya kenapa Pak Tono juga ikut membenci nya, Padahal dia adalah anak nya sendiri, Kenapa dia sangat di bedakan dari Nayla dan Nadia, Memikirkan semua itu membuat Nara sangat pusing, Lebih baik berusaha senang dengan teman teman nya yang ada.

"Kok kemarin kamu enggak kerja, Ra? Aku nungguin kamu." Zizi menyambut Nara.

"Ini sarapan dulu, Aku bawa telur agak banyak." Nara membuka plastik.

"Tumben kamu bawa makanan, Orang tua mu mulai berubah ya?" Zizi mengambil satu butir telur.

"Andai mereka mau berubah sedikit saja, Mungkin aku akan senang sekali." Nara berkata lirih.

Zizi menyadari bahwa teman nya ini pasti habis di pukuli lagi, Karena terlihat dari raut wajah nya yang pucat, Nara pucat karena selama sehari semalam terendam dalam air drum yang sangat dingin, Lagi pula siapa yang tak akan pucat bila di rendam air selama itu.

"Pas pulang malam itu, Aku di tawari apel sama Nadia. Aku yang bodoh malah langsung mau saja, Kemudian dia menuduh ku mencuri apel nya saat Ayah datang." Cerita Nara.

"Ya allah, Gila ya Kakak mu itu!" Geram Zizi.

"Mereka bukan Kakak kandung ku ternyata, Zi! Ibu bilang bahwa aku anak haram." Nara berkata pelan.

"Apa dia bilang siapa Ibu kandung mu?" Tanya Zizi.

Nara menggeleng karena dia memang tahu siapa Ibu kandung nya, Selingkuhan Pak Tono banyak sehingga rasa nya tak bisa bila mau menuduh salah satu saja. Mau mendesak pria itu juga tak mungkin rasa nya, Pasti akan langsung di hajar bila berani bertanya, Kadang tanpa pertanyaan saja sudah membuat Nara di hajar habis habisan, Apa lagi bila sampai bertanya hal sensitif begitu.

"Bodoh nya aku yang mengharap kan belaian Ibu setelah di hajar Ayah, Aku mendatangi dia dan berakhir dalam drum dingin." Nara tertawa getir.

"Berapa lama kamu di sana, Nara?" Zizi bergetar karena ingin menangis.

"Sehari semalam."

Tumpah air mata Zizi mendengarkan keluh kesah teman nya yang sangat menderita ini, Bagai mana mungkin mereka semua bisa tega kepada gadis yang tak bersalah, Kalau pun memang anak haram, Itu juga karena salah nya Pak Tono yang tak bisa menjaga otong nya.

Terpopuler

Comments

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

andai boleh meminta, pasti nara gak akan mau dikahirkan ke dunia ini

2025-01-14

0

Anonymous

Anonymous

walaupun bukan anak kandung setidaknya Jgn lah menyiksa seperti itu

2024-11-02

0

Reni Ajja Dech

Reni Ajja Dech

pergi aja Napa Thor si Nara dr rumah itu.

2024-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!