Bab 3. Di hukum Ibu

Bangun pagi Nara merasakan tubuh nua sakit semua karena habis di hajat bagai kan binatang, Melipat mukena usang nya yang memang sudah lama sekali tak pernah ganti, Dulu dia dapat itu ketika Zizi mau ganti yang baru dan dia meminta bekas Zizi, Anak orang kaya mau pakai mukena pun sampai harus minta dulu kepada teman nya. Nara memang tak pernah gengsi karena dia sama saja bagai kan orang miskin lain nya, Orang memandang rumah nya yang sangat. Besar dan semua nya ada, Namun Nara merasakan hidup nya bagai neraka, Bahkan kamar gadis kecil ini pun yang paling belakang bersama dengan para pembantu. Setelah melipat mukena dan juga sajadah nya, Nara keluar untuk menemui Ibu nya, Barang kali saja Bu Lastri mau mendengarkan aduan nya, Karena dia beranggapan bahwa Ibu akan punya hati yang lebih lembut bila di banding kan dengan sang Ayah.

Ingin sekali rasa nya Nara merasakan elusan lembut tangan Bu Lastri pada luka memar yang ada di punggung, Barang kali saja rasa sakit ini akan hilang karena belaian lembut seorang Ibu, Walau sejak dulu dia tak pernah mengalami masa itu, Namun kali ini Nara memberanikan diri untuk menemui sang Ibu di dalam kamar, Toh semua harus di coba agar tahu hasil nya.

"Ibu." Panggil Nara pelan saat Bu Lastri sedang duduk di meja mini bar.

Tak ada sahutan sama sekali dari Bu Lastri yang asik menenggak wine, Entah tidak dengar atau memang mengabaikan panggilan putri bungsu nya. Yang pasti Nara sudah sedekat ini saat memanggil nya, Namun Bu Lastri tetap cuek saja, Maka Nara pun kian mendekat dengan tangan terulur ingin menyentuh lengan Ibu nya, Menggunakan kesempatan di pagi yang sepi ini karena kedua saudara nya sudah pergi bekerja di perusahaan yang cukup ternama, Pak Tono entah sudah bangun atau sudah pergi dari rumah ini karena pria itu memang jarang ada di rumah.

"Bu." Nara menyentuh lengan Ibu nya.

Praaaak.

Botol wine yang kaca itu menghantam kening nya Nara hingga berdarah, Namun yang lebih berdarah adalah hati nya Nara, Menyesal sekali karena sudah menuruti kata hati nya untuk mendekat pada wanita yang punya gelar Ibu. Tak ada beda nya Ayah dan Ibu, Mereka sama sama tak menyukai Nara, Bahkan Bu Lastri sama sekali tak menunjukan wajah menyesal karena sudah memukul kepala putri nya dengan botol wine. Malahan dia melotot dengan bengis sehingga nyali Nara menciut seketika, Darah sudah mengalir sampai pipi nya karena luka itu memang cukup lebar.

"Aku sudah berapa kali bilang padamu, Jangan sentuh aku dengan tangan najis mu!" Bentak Bu Lastri.

"Kenapa aku najis, Bu?" Nara bertanya sambil menangis.

"Masih bertanya kau, Bangsat! Semua masalah yang ku alami ini gara gara kau." Bu Lastri sangat marah.

"Salah ku apa pada kalian semua? Kenapa kalian begini padaku, Salah ku apa." Isak Nara.

"Berani sekali kau berkata keras padaku! Ingat kau hidup karena belas kasih ku, Tanpa ada nya aku maka kau akan jadi gelandangan." Sinis Bu Lastri.

"Aku lebih baik jadi gelandangan saja, Bu! Dari pada hidup ku begini dengan kalian." Teriak Nara.

Semakin geram hati Bu Lastri karena gadis kecil ini berani berteriak di hadapan nya, Maka dia segera menyeret Nara yang memang tubuh nya sangat ringan. Walau Nara sudah berontak karena ketakutan dengan apa yang akan Ibu nya lakukan, Namun dia tak kuat melawan karena pembantu sudah membantu juga untuk membaw Nara kebelakang rumah.

"Masukan dia kedalam drum itu!" Titah Bu Lastri.

"Cepat masukan, Kenapa kau cuma bengong saja." Yani pembantu rumah menyuruh Inal tukang kebun.

Inal masih agak ragu karena dia kasihan melihat Nara yang menangis meronta ronta minta di lepaskan, Bagai mana pun dia punya rasa iba karena Nara adalah manusia yang tak pantas di perlakukan seburuk ini.

"Masukan dia atau ku pecat kau." Ancam Bu Lastri.

"Jangaaan, Buuu! Ku mohon jangan begini padaku." Teriak Nara yang sebelah tangan nya di pegang Yani.

Plaaak.

"Hiks, Hiks!"

Nara kian menangis karena mulut nya di tampar menggunakan sandal kayu milik Bu Lastri, Bahkan gusi nya sampai berdarah, Seluruh tubuh gadis ini terasa sangat sakit. Dia menyesali karena sudah lancang mengharapkan belaian dari sosok Ibu atas sakit yang sudah ia alami, Andai saja tadi dia langsung pergi kekebun maka tak akan mengalami siksaan part dua, Karena Bu Lastri juga tak punya iba kepada diri nya.

"Gara gara kau hidup ku rusak! Andai saja kau tak datang dalam kehidupan ku, Maka aku tak akan begini." Teriak Bu Lastri.

"Maafkan aku, Buuuu." Nara Kian terisak pedih.

"Kau pikir maaf mu saja bisa mengubah keadaan, Aku tetap menderita walau kau minta maaf." Geram Bu Lastri.

"Maka nya jangan banyak tingkah, Kau membuat Nyonya pusing saja." Yani malah ikut memarahi.

Inal mencubit lengan istri nya agar tak ikut campur masalah majikan, Karena pria ini sudah kasihan melihat Nara yang terus di perlakukan seperti ini. Kesalahan kecil saja bisa membuat Nara mati matian menahan pukulan, Dan dia saja sekali tak punya tempat untuk mengadu.

"Katakan apa salah ku pada mu, Bu? Agar aku tahu kenapa kalian semua membenci ku." Isak Nara bersujud di kaki Bu Lastri.

"Apa kah semua ini belum cukup jelas? Ayah mu tukang selingkuh, Apa kau tidak berpikir kenapa aku membenci mu!" Bu Lastri menginjak kepala Nara.

"Aaaggghh, Ampun!" Pekik Nara histeris.

"Masukan dia kedalam drum sekarang, Mood ku semakin hancur karena melihat bedebah haram ini." Geram Bu Lastri.

"Tidaaaaak, Ku mohon jangan." Jerit Nara berontak.

Namun tenaga Inal jauh lebih kuat dari pada diri nya yang sangat kecil, Maka Nara segera masuk kedalam drum yang sangat besar itu, Seluruh tubuh nya terasa sangat dingin sekali, Mana air drum juga sedang penuh sehingga Nara kelabakan untuk mencari nafas. Andai saja dia tak bisa berenang, Maka dia akan tenggelam di dalam sini

"Ibuuuuuu, Keluar kan aku dari sini." Pekik Nara berenang kesana kemari.

"Heh! Rasakan itu, Kehadiran mu dan Ibu mu membuat ku sesak saja." Bu Lastri berdecih sinis.

Segera meninggalkan tempat ini karena sudah selesai mengurus Nara, Pak Tono gemar berselingkuh dan sampai puncak nya dia membawa anak kecil hasil perselingkuhan nya dengan gadis di kota, Mau tak mau Bu Lastri mengurus nya karena dia tak mau kehilangan harta dari Pak Tono, Namun dia tak pernah bersikap baik pada Nara sejak kecil.

Terpopuler

Comments

Maulida Zaharani

Maulida Zaharani

ooh,,trnyata Nara anak hasil slingkuhan ayah nya pantas d benci smua orang rumh,Nara pergilah dari rumah itu,prgi,,,,

2025-01-06

0

Tiara Bella

Tiara Bella

walaupun bukan anak sendiri ya diurusin dong ya ...ini mah Bu Lastri gk pnya hati SM sekali....

2024-11-02

0

Lily Formosa Lily

Lily Formosa Lily

ya Allah thor kamu kok bisa nulis novel kejam kyak gini.hebat kmu thor

2025-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!