Mencuri Ciuman

Qin Yichen kemudian berjalan pelan menuju ke ruang belajarnya. Namun, tiba-tiba dia berbalik badan dan langsung menepuk pundak Chumu.

Chumu tersentak kaget, "Ada apa Yang Mulia?"

Qin Yichen menyeringai lebar di depan Chumu lalu menepuk pundak Chumu sambil berkata, "Antar aku ke pondok kesenian sekarang juga! Aku belum pernah ke sana dan tidak tahu arahnya"

"Hah?!" Chumu sontak menarik ke bawah rahangnya lebar-lebar.

"Ayo!" Qin Yichen langsung menarik tangan Chumu dan Chumu hanya bisa menghela napas panjang menuruti kemauan junjungannya.

Beberapa menit kemudian, Chumu dan Qin Yichen sampai di depan tembok halaman belakang pondok kesenian.

"Bungkukkan badan kamu!" Qin Yichen memberikan perintah ke Chumu sambil menurunkan pundak Chumu.

Chumu menuruti perintah junjungannya dan belum lama ia membungkukkan badannya, Qin Yichen langsung naik ke punggungnya lalu melesat terbang melompati tembok tinggi halaman belakang pondok kesenian.

Chumu kembali menghela napas panjang melihat tingkah konyol junjungannya yang sedang dilanda rindu. Saat Chumu mengamati tembok yang sangat tinggi di depannya dan bergumam, "Bagaimana caranya aku bisa melompati tembok ini?" Punggung Chumu ditepuk oleh seseorang.

Chumu sontak berbalik badan dan mengarahkan tinjunya. Dengan sikap Tongyue menghindar sambil memekik kesal, "Tega kamu mau mukul wajah tampanku"

Chumu menarik tangannya lalu mendengus kesal dan berkata, "Salah sendiri kenapa ngagetin"

"Yang ngagetin itu kamu. Kenapa kamu ada di sini?" Tongyue mengerutkan keningnya.

"Yang Mulia Kaisar mengajak aku ke sini dan beliau sudah masuk ke dalam dengan cara menginjak punggungku"

"Hah?!" Tongyue tanpa sadar berteriak kencang karena kaget.

"Ssttttt!!!!!" Chumu sontak mendelik ke Tongyue.

"Maaf" Bisik Tongyue. Lalu, pria tampan yang memiliki jabatan sebagai sekretaris pribadinya Qin Yichen itu bertanya lirih, "Ngapain Yichen masuk ke pondok kesenian?"

"Karena Nona Bao Jiali ada di dalam pondok kesenian"

"Hah?!" Tongyue kembali berteriak kaget dan Chumu kembali mendelik, "Ssssstttt!!!!!"

"Maaf" Tongyue meringis dan mengelus tengkuknya, lalu dia berkata dengan suara lirih, "Ayo kita masuk ke dalam"

"Apa kamu mau membungkukkan punggung kamu?"

"Buat apa?"

"Untuk aku jadikan loncatan biar aku bisa melompati tembok tinggi ini"

"Ish! Ngapain repot. Kita masuk aja lewat pintu depan"

"Tapi, kalau ketahuan kita bisa......."

"Pondok kesenian ini milik keluargaku. Aku bisa keluar masuk sesuka hati di sini. Baru saja aku keluar dari sana"

"Kenapa nggak ngomong dari tadi? Eh, dari dulu?" Chumu mendelik kesal.

"Kalian nggak pernah nanya. Ayo kita masuk dan kita cari Yichen" Tongyue mengayunkan tangan sambil melangkah mendahului Chumu.

Chumu langsung mengekor langkah Tongyue.

"Alasan kita masuk aja dong?" Tanya Chumu.

"Nggak usah pakai alasan. Aku udah biasa keluar masuk. Nggak bakalan ada yang nanya" Tongyue menoleh ke Chumu lalu meringis bangga.

"Oh" Sahut Chumu.

Sementara itu, Qin Yichen tengah bersembunyi di balik pohon besar dengan senyum lebar. Dia melihat Bao Jiali bersama dua orang perempuan sedang berjalan menuju ke kamar mereka masing-masing. Bao Jiali mendapatkan kamar sendiri dan kamar itu berada di tengah karena dia terpilih menjadi penari utama. Sedangkan dua orang temannya harus sekamar berdua. Kamar Bao Jiali berada di tengah.

Qin Yichen meremas dada atas sebelah kanan sambil berbisik, "Hei, jantungku! Jangan berdetak sekencang ini! Iya, aku tahu A Li bertambah cantik dan menarik, tapi, ya, jangan berdetak sekencang ini!" Lalu, Qin Yichen terkekeh lirih dengan sendirinya. Dia menertawakan kekonyolannya sendiri.

Qin Yichen dengan sabar menunggu sampai lampu kamarnya Bao Jiali dipadamkan. Setelah lampu kamar Bao Jiali padam, pria tampan itu masih harus bersabar menunggu keadaan di sekitar benar-benar sepi dan aman.

Setelah dirasanya aman, Qin Yichen dengan cepat melesat ke jendela kamar Bao Jiali. Setelah berhasil masuk ke dalam kamarnya Bao Jiali dengan selamat, Qin Yichen menutup jendela dengan pelan, lalu dia berjingkat mendekati ranjang.

Qin Yichen berdiri di samping ranjang dan menatap tak berkedip wajah cantik yang selama lima tahun ini dia rindukan.

Akhirnya aku bisa menatapmu secara langsung seperti ini A Li. Biasanya aku hanya bisa membunuh kerinduanku dengan cara menatap lukisan kamu. Setelah melukis wajah kamu, aku menatap lukisanku sendiri dan itu sama sekali belum bisa mengobati kerinduanku padamu. Ke mana saja kamu selama ini? Batin Qin Yichen sambil terus menatap wajah perempuan yang sangat dia cintai, tanpa berkedip.

Qin Yichen memberanikan diri melangkah pelan mendekati Bao Jiali yang sudah tertidur lelap. Dia menyelimuti Bao Jiali dan bergumam lirih, "Kamu masih saja lupa memakai selimut" Saat Qin Yichen menarik selimut itu sampai ke leher Bao Jiali, jakun pria tampan itu sontak naik turun melihat wajah cantik pujaan hatinya berada dekat sekali dengan wajahnya.

Jakun Qin Yichen semakin naik turun saat kedua bola matanya mendarat di bibir Bao Jiali. Ingatan masa lalu saat dia mencium bibir merah alami nan menggoda itu, membuat Qin Yichen sontak kesulitan menelan air liurnya.

Kenapa kamu tercipta secantik ini A Li. Batin Qin Yichen sambil terus menatap bibir indahnya Bao jiali.

Qin Yichen kemudian nekat mencium kening Bao Jiali lalu dia menyentuh pelan rambut indah gadis cantik itu sambil menyeringai senang dan bergumam lirih, "Ternyata begini rasanya mencuri ciuman. Perutku seperti digelitikin puluhan sayap kupu-kupu, hihihihi"

Saat Qin Yichen ingin mencium pucuk hidungnya Bao Jiali, dia mendengar suara langkah kaki.

Dengan cepat Qin Yichen berbalik badan dan Tongyue langsung menarik keluar Qin Yichen dari kamar itu.

Tongyue menarik masuk Qin Yichen ke dalam kamarnya dan Qin Yichen sontak menyemburkan protes, "Kenapa kau tarik aku kesini, hah?! Aku masih belum puas memandangi wajah ayu alaminya A Li"

"Kalau aku tidak tarik kamu ke sini, kamu bisa kehilangan muka. Kamu ini Kaisar kalau kamu ketahuan masuk ke kamar gadis penari tanpa ijin, kau pikir sendiri apa konsekuensinya" Tongyue bersedekap dengan mendengus kesal.

"Tongyue benar, Yang Mulia" Sahut Chumu.

"Oke, aku mengaku salah dan ceroboh kali ini. Tapi, itu karena aku sangat merindukan A Li. Kalian belum pernah merasakan cinta, sih"

"Eh! Jangan bilang kamu saja yang pernah jatuh cinta, Yang Mulia Kaisar, aku dan Chumu pun pernah. Tapi, nggak senekat ini juga. Besok juga ketemu pas Jiali nari. Tinggal nunggu besok aja nggak sabaran banget"

Qin Yichen sontak menginjak kaki Tongyue sambil menggeram, "Aku sudah menunggu dia selama lima tahun! Kau pikir sendiri bagaimana rasanya"

Tongyue mengangkat kakinya yang diinjak oleh Qin Yichen lalu dia melompat dan sambil meringis kesakitan dia menggeram, "Aku tahu rasanya hampir gila karena aku setiap hari melihat kamu lemah dan lesu saat kamu melukis Jiali. Bahkan kamu sering menitikkan airmata pas kamu melukis Jiali. Tapi, ya, nggak bodoh juga seperti ini"

Qin Yichen menepuk bahu Tongyue dengan kesal, "Oke, oke, jangan cerewet! Ayo kita balik! Eh, tapi gimana caranya kita balik?"

"Tinggal keluar aja, gampang" Sahut Tongyue.

"Kenapa bisa begitu?" Qin Yichen mengerutkan kening di depan Tongyue.

"Karena pondok kesenian ini milik keluargaku dan aku bisa keluar masuk dari sini sesuka hatiku"

Plak! Qin Yichen memukul kepala Tongyue sambil menggeram kesal, "Kenapa nggak bilang dari tadi, eh, dari dulu!"

Chumu sontak mengulum bibir menahan geli karena melihat Tongyue mengusap kepala belakangnya sambil menggeram, "Iya, karena kamu nggak pernah nanya"

"Menyebalkan. Kalau gitu ayo bawa aku keluar dari sini sekarang juga!"

"Baik, Yang Mulia Kaisar, mari ikuti saya" Dengus Tongyue dan Chumu kembali mengulum bibir menahan geli.

Keesokan harinya, Qin Yichen bangun di pagi-pagi buta dan dia berkali-kali berganti pakaian sambil bergumam, "Kenapa hari ini semua baju yang aku pakai terlihat jelek?"

Semua dayang hanya diam mematung saat junjungan mereka terus uring-uringan masalah baju dan berkali-kali membuang baju ke lantai.

Tongyue lalu memerintahkan semua dayang untuk keluar. Setelah semua dayang keluar, Tongyue mendekati Qin Yichen sambil menyodorkan baju berwarna biru langit.

Qin Yichen menoleh ke Tongyue, "Aku sudah mencoba baju itu tadi dan aku rasa aku terlihat jelek pakai baju itu"

"Siapa bilang jelek? Baju dengan warna biru langit seperti ini banyak digandrungi oleh wanita. Semua pria terlihat sangat tampan kalau memakai baju dengan warna ini. Lagipula warna biru langit ini mencolok. Jiali pasti langsung mengarahkan pandangannya ke baju ini, ke kamu"

Seketika itu juga Qin Yichen semringah dan berkata, "Benarkah?"

"Iya, benar. Tentu saja benar. Keluargaku bekerja di bidang seni dan memiliki toko pakaian terbesar di kerjaan ini. Kau pikir saja sendiri, soal baju apakah ucapanku benar atau tidak" Tongyue ikut semringah melihat sahabatnya sudah mau mulai memakai baju pilihannya.

Qin Yichen berdiri di depan cermin dan berkata dengan semringah, "Iya, kamu benar. Aku terlihat mencolok dan tampan dengan baju ini. Ayo kita pergi ke aula utama"

"Acaranya masih nanti jam sepuluh. Ini masih jam setengah tujuh. Kenapa buru-buru banget, sih. Kita sarapan dulu dan setelah sarapan kita santai-santai saja dulu"

"Kenapa masih lama banget? Aku ingin segera melihat A Li menari dan aku ingin segera melamarnya hari ini juga"

"Hah?!" Tongyue sontak ternganga.

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

bersabarlah paduka,, hamba jadi kebawa emosi 😅

2024-10-11

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

kasihan kaisar kan lagi bucin tong sampah 🤭✌️

2024-10-11

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

Gelisah ah ngebayangin nya 🤭

2024-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Cleguk!
2 Kaget
3 Dasar Gila!
4 Hukuman
5 Cemburu
6 Bahaya Mengancam
7 Apa?!
8 Cium
9 Aku Mencintaimu
10 Apa Salahku?
11 Cari Dia!
12 Tunggu
13 Mencuri Ciuman
14 Menikah
15 Pagutan Kaisar
16 Kesal
17 Ciuman Panas
18 Aku Hanya Milikmu
19 Taman Bunga Tersembunyi
20 Syarat
21 Benarkah?! (21+)
22 Kain Putih Penguji Segel Kesucian (21+)
23 Minum Obat
24 Obat Mujarab
25 Kau Indah (18+)
26 Dibawa Paksa
27 Luka Di Tangan
28 Memasak
29 Ayo!
30 Siapa Pria Itu?
31 Manis Sekali
32 Suka
33 Malu
34 Murah Hati
35 Bahaya
36 Bilang aja!
37 Aku Tidak Akan Pergi
38 Jahil
39 Tanggal Kadaluarsa
40 Tersiksa
41 Astaga!
42 Bedak
43 Garang
44 Rasa Manis (18+)
45 Trik (21+)
46 Lelah dan Sedih
47 Cantik
48 Imbalan dan Hukuman
49 Terlalu Baik
50 Pria Berbaju Hitam
51 Aku Mencintaimu
52 Tersenyum Lebar
53 Suka
54 Lukisan
55 Pedang
56 Apa?!
57 Mewek
58 Menuju Ke Paviliun Qin Yuji
59 Membeku
60 Bunuh Dia
61 Aku Mencintaimu
62 Katakan!
63 Menghela Napas Panjang
64 Restu
65 Khawatir
66 Aku Mencintaimu
67 Suami Tercinta
68 Bekerja Keras (18+)
69 Petak Umpet
70 Tergelak Geli
71 Bahagia
72 Bodoh!
73 Gusar
74 Penjara
75 Menyelimuti
76 Pura-pura Pingsan
77 Apa?!
78 Brengsek!
79 Memukul Mundur
80 Taman Bunga
81 Bodoh!
82 Genting
83 Hentikan Peperangan
84 Marah
85 Bahagia
86 Salah Sendiri
87 Cup!
88 Qin Baishuo dan Huo Fenghuang
89 Ketiak
90 Kaget
91 Hati Biru
92 Kicauan Burung
93 Tergelak Geli
94 Nyungsep
95 Lucu
96 Lamaran
97 Tidaakkkk!
98 Hapus Memori
99 Ingat Semuanya
100 Kerajaan Yan
101 Marah Besar
102 Dihadang
103 Bodoh
104 Lain Di Hati Lain Di Bibir
105 Kacang Merah
106 Marah
107 Berjuang
108 Kue Almond
109 Cemburu
110 Brengsek
111 Cup!
112 Kesal
113 Biksu Luoqi
114 Apa?!
115 Ritual Malam Pertama (18+)
116 Dewi Kebenaran
117 Jangan Salahkan Aku!
118 Mie Ulang Tahun
119 Cairan Iblis
120 Meringis
121 Persiapan
122 Berhati Emas
123 Mencakar
124 Niaoniao
125 Gugup
126 Janji
127 Aku Mencintaimu
128 Detak Jantung
129 Jangan Menyentuhku
130 Teh Cairan Iblis
131 Raja Iblis
132 Bukan Lawan Biasa
133 Mati Kau
134 Penuh Cinta Kasih
135 Terima Kasih
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Cleguk!
2
Kaget
3
Dasar Gila!
4
Hukuman
5
Cemburu
6
Bahaya Mengancam
7
Apa?!
8
Cium
9
Aku Mencintaimu
10
Apa Salahku?
11
Cari Dia!
12
Tunggu
13
Mencuri Ciuman
14
Menikah
15
Pagutan Kaisar
16
Kesal
17
Ciuman Panas
18
Aku Hanya Milikmu
19
Taman Bunga Tersembunyi
20
Syarat
21
Benarkah?! (21+)
22
Kain Putih Penguji Segel Kesucian (21+)
23
Minum Obat
24
Obat Mujarab
25
Kau Indah (18+)
26
Dibawa Paksa
27
Luka Di Tangan
28
Memasak
29
Ayo!
30
Siapa Pria Itu?
31
Manis Sekali
32
Suka
33
Malu
34
Murah Hati
35
Bahaya
36
Bilang aja!
37
Aku Tidak Akan Pergi
38
Jahil
39
Tanggal Kadaluarsa
40
Tersiksa
41
Astaga!
42
Bedak
43
Garang
44
Rasa Manis (18+)
45
Trik (21+)
46
Lelah dan Sedih
47
Cantik
48
Imbalan dan Hukuman
49
Terlalu Baik
50
Pria Berbaju Hitam
51
Aku Mencintaimu
52
Tersenyum Lebar
53
Suka
54
Lukisan
55
Pedang
56
Apa?!
57
Mewek
58
Menuju Ke Paviliun Qin Yuji
59
Membeku
60
Bunuh Dia
61
Aku Mencintaimu
62
Katakan!
63
Menghela Napas Panjang
64
Restu
65
Khawatir
66
Aku Mencintaimu
67
Suami Tercinta
68
Bekerja Keras (18+)
69
Petak Umpet
70
Tergelak Geli
71
Bahagia
72
Bodoh!
73
Gusar
74
Penjara
75
Menyelimuti
76
Pura-pura Pingsan
77
Apa?!
78
Brengsek!
79
Memukul Mundur
80
Taman Bunga
81
Bodoh!
82
Genting
83
Hentikan Peperangan
84
Marah
85
Bahagia
86
Salah Sendiri
87
Cup!
88
Qin Baishuo dan Huo Fenghuang
89
Ketiak
90
Kaget
91
Hati Biru
92
Kicauan Burung
93
Tergelak Geli
94
Nyungsep
95
Lucu
96
Lamaran
97
Tidaakkkk!
98
Hapus Memori
99
Ingat Semuanya
100
Kerajaan Yan
101
Marah Besar
102
Dihadang
103
Bodoh
104
Lain Di Hati Lain Di Bibir
105
Kacang Merah
106
Marah
107
Berjuang
108
Kue Almond
109
Cemburu
110
Brengsek
111
Cup!
112
Kesal
113
Biksu Luoqi
114
Apa?!
115
Ritual Malam Pertama (18+)
116
Dewi Kebenaran
117
Jangan Salahkan Aku!
118
Mie Ulang Tahun
119
Cairan Iblis
120
Meringis
121
Persiapan
122
Berhati Emas
123
Mencakar
124
Niaoniao
125
Gugup
126
Janji
127
Aku Mencintaimu
128
Detak Jantung
129
Jangan Menyentuhku
130
Teh Cairan Iblis
131
Raja Iblis
132
Bukan Lawan Biasa
133
Mati Kau
134
Penuh Cinta Kasih
135
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!