Realita memang tak harus sesuai dengan harapan. Tapi siapa yang tidak kecewa ketika orang yang di sayang dan juga di cintai setengah mati malah menikah dengan wanita lain?
"Sumpah ini sakit Sya, air mata gua sampek kering saking sakitnya" ucap Aira yang selalu menangis dan mengadukan hal yang sama dengan Ersya. Namun beruntung nya Ersya selalu mendengar kan apa keluhan dari Aira. Ia tidak pernah mengabaikan Aira sedikit pun. Aira sudah di anggap seperti saudara kandungnya sendiri.
"Udah dong Ra jangan berlarut-larut gitu. Kasihan batin kamu. Dia aja ngga mikirin kamu, harusnya kamu juga ngga perlu mikirin dia" ucap Ersya yang memberikan saran kepada Aira yang selalu menangis ketika di tinggal nikah oleh pacarnya.
Di kala obrolan nya tiba-tiba saja Ega menelepon dirinya. Ia ingin mengajak Aira jalan berdua saja. Namun Aira tidak enak untuk menerima nya. Karena ia masih selalu menangis. Ia takut jika di perjalanan dirinya malah selalu menangis.
"Halo ga, ada apa tumben nelpon aku?" tanya Aira kepada sahabatnya.
"Kamu lagi sedih ya? Udah lah ga usah sedih lagi. Mending sekarang kamu mandi terus dandan 30 menit lagi aku jemput kamu" ucap Ega. Ia memang pria yang selalu bisa mengambil hati perempuan. Namun niatnya hanya untuk menghilangkan kesedihan yang di rasakan oleh Aira bukan bermaksud apa-apa.
"Kamu seriusan mau jalan sama aku? Nanti kalau di jalan aku malah menangis bagaimana?" ucap Aira. Ia tidak enak untuk langsung menerima ajakan pria itu. Meskipun pria itu merupakan sahabat nya sendiri.
"Iya geh mana ada aku suka bohong?" ucap Ega. Ia memang bukan pria pengecut. Omongan nya selalu di pegang. Ia tidak mau di cap sebagai laki-laki yang hanya bisa omong doang.
"Yasudah kalau memang begitu aku segera mandi dan prepare dulu" jawab Aira. Ia langsung mematikan telepon nya dan bergegas ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi. Aira tidak lupa memberikan kabar kepada Ersya bahwa dirinya di ajak jalan oleh Ega. Ia tak mau ada kesalahpahaman di antaranya.
"Halo sya, Ega baru saja nelepon aku dia ngajak aku jalan dan aku mau. Sekarang aku mau jalan sama dia" ucap Aira yang memberitahu hal ini kepada Ersya. Berharap Ersya tidak salah paham ataupun marah dengan dirinya.
"Alhamdulillah kalau begitu. Hati-hati ya. Jangan lupa dandan yang cantik oke" jawab Ersya. Yang padahal dirinya tahu terlebih dahulu sebelum Ega menelpon Aira. Karena yang memerintah kan agar Ega mengajak Aira jalan adalah dirinya. Ia berharap bahwa dengan begitu Aira tidak berlarut-larut dalam kesedihan lagi. Setidaknya bisa sedikit reda dari sebelumnya.
Hari ini karena Aira jalan dengan pria yang tampan. Maka ia dandan dengan sangat cantik. Aira merupakan wanita yang bisa menempatkan diri dan juga menyesuaikan diri. Dengan siapa dan dimana ia selalu berbeda sikap bahkan penampilan.
Aira tampil dress well yang sangat cakep. Make up yang natural. Outfit yang sangat cantik. Ia tidak mau membuat malu Ega. Karena ia tahu bahwa teman-teman Ega merupakan orang-orang yang sangat sukses. Tidak mungkin dirinya akan berpenampilan seperti gembel di jalanan.
Sebelum mengenal apa itu dress well. Aira juga merupakan wanita yang awur-awuran dalam berpenampilan. Ersya adalah sahabatnya yang paling tidak mau bahwa Aira terlihat seperti gembel di pandangan orang lain. Ersya bukan merupakan orang yang merasa tersaingi oleh sahabatnya. Justru ia adalah wanita yang mensupport sesama wanita.
"Eh Ega ternyata kamu udah disini" ucap Aira yang kaget dengan keberadaan mobil Ega yang sudah berhenti di depan rumahnya.
"Iya dong baru aja aku sampe makanya belum sempat turun" jawab Ega yang membuka kaca mobilnya.
"ehmm gitu terus kita mau kemana?" tanya Aira.
"ehemm kamu tumben cepet banget dan sangat rapi dandan nya" ucap Ega. Ia tidak biasa melihat Aira seperti ini. karena Aira terbiasa tidak di izinkan dress well oleh mantan kekasihnya.
"Aelah ini mah kembali ke setelan pabrik tau ga" jawab Aira yang memberitahu kepada Ega.
"Haha ya sudah sini masuk" ucap Ega yang membuka kan pintu mobil bangku depan untuk Aira. Tapi Aira malah menuju ke bangku belakang.
"Tolong bukain dong ga" ucap Aira yang menuju bangku belakang.
"Eitss, ngapain kamu disitu ratu jangan duduk situ sini di depan saja" ucap Ega yang melarang Aira untuk duduk di bangku belakang.
"Seriusan aku boleh duduk di samping kamu?" tanya Aira kepada Ega. Ia masih merasa canggung meskipun sudah lama bersahabat.
"Ya iya dong Ra. Aku itu sahabat kamu bukan sopir kamu" ucap Ega yang penuh dengan soft spoken nya.
Lalu, Aira langsung menuju bangku depan. Ia duduk di samping Ega. Tapi masih saja merasa canggung. Ia tidak bisa mengawali topik pembicaraan. Hanya Ega yang selalu mengawali topik pembicaraan.
"Kamu mah jangan diam-diam aja" ucap Ega yang merasa hanya dirinya saja yang mencari topik obrolan. Sedangkan Aira hanya diam saja. Ia takut jika Aira tidak merasa nyaman dengan dirinya.
"Aku mah bingung mau obrolin apa, aku lagi sedih juga" ucap Aira yang memberitahukan mengapa dirinya seperti itu.
"Tapi kamu nyaman ngga jalan sama aku? Aku takut kalau misalkan kamu nya ga nyaman" tanya Ega.
Sejujurnya yang dirasakan oleh Aira adalah kenyamanan namun entah kenapa ia tidak berani mengutarakan perasaan kecilnya.
"Nyaman kok ga, hari ini aku lagi sedih aja maka nya aku diam terus" ucap Aira yang masih saja memikirkan Rega.
"Kamu masih saja memikirkan Rega ya?" tanya Ega.
"Ya gimana ya ga, sakit banget tau jadi aku" jawab Aira.
"Arghhhh kamu mah. Udah jalan sama aku masa yang di pikiran si Rega mulu" ucap Ega yang sedikit tak terima dengan perkataan yang di lontarkan oleh Aira.
"Bukan nya begitu ga. Tapi ya kamu tahu sendiri kan" ucap Aira yang berusaha menjelaskan.
"Iya-iya tahu kok Ra. Tapi saran aku mah mendingan kamu jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Sayang sama kesehatan kamu. Masih banyak yang sayang nya tulus daripada Rega kok Ra. Bahkan di luaran sana aku yakin pasti banyak sekali yang ingin bersanding denganmu" ucap Ega. Ia hanya bisa memberikan saran kepada Aira. Tidak bisa banyak bicara. Karena memang sebenarnya Ega tidak mau terlalu ikut campur dalam hal ini. Ia hanya ingin membantu Ersya untuk menghilangkan kesedihan sahabatnya. Karena Ersya berpikir jika pria lain yang mengajak pasti ia tidak akan mau. Karena Aira adalah wanita yang tidak mau jalan dengan sembarang orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments