Tepat Sasaran

Jam sudah menujukan pukul dua belas siang. Setelah keluar dari aula kampus, kebetulan sekali mata kuliah kedua dosen Baby tidak masuk. Dan mereka hanya di beri tugas saja sehingga semua mahasiswa bisa mengerjakan nya di rumah. Baby melangkah lebar, untuk segera kearah parkiran. Sebab, ia juga akan memanjakan dirinya dulu hari ini.

Baby juga sejak tadi mencari keberadaan Nikki. Namun, Sepertinya pria itu masih berada di ruangan dekan sana.

"Lebih baik aku pergi saja dulu, nanti juga bisa ketemu om ganteng lagi". lirih Baby sambil mengulum senyum penuh arti.

"Baby...!" . Gadis itu menghentikan langkah kakinya. Saat ia di panggil oleh Maya sang sahabat berlari dengan sedikit ngos- ngosan. Menghampiri baby yang sudah akan masuk kedalam mobilnya.

"Aku nebeng kamu ya!. Soalnya motor ku lagi di bengkel". Pinta Maya dengan sedikit memohon.

"Aman, ayo masuk! ". Baby pun dengan senang hati menaikan Maya kedalam mobilnya. Meskipun Maya bukanlah orang berada , seperti dirinya namun, persahabatan mereka tetap terjalin erat.

Baby tidak pernah membeda-bedakan status sosial seseorang. Ia sebenarnya adalah gadis yang baik dan juga ramah. Hanya saja banyak teman- teman kampusnya yang sudah terhasut oleh kelakuan mantan kekasihnya. Dan juga pacar barunya itu, sehingga ia juga mulai di kucilkan oleh semua mahasiswa dan mahasiswi di kampus ini.

"Baby anterin aku ke bengkel aja ya!. Soalnya tadi juga orang bengkel nya bilang udah mau kelar kok".

"Beneran? ".

"Iya, lagian kalau mau anterin kerumah kamu nya nanti malah puter balik lagi. Aku gak punya uang buat bayar ongkosnya". Seloroh Maya.

"Sialan kamu, emang aku sejahat itu apa?". Baby langsung melotot tak percaya akan boyolan Maya sahabatnya itu. Sedangkan, Maya hanya terkekeh saja.

Saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil. Dan akan membelah jalan raya mengantar kan Maya ke bengkel. Setelah itu ia juga akan langsung ke mall. Untuk membeli pakaian baru. Karena ia juga akan merubah semua penampilan nya mulai dari sekarang.

"Baby, kamu kenapa bisa berubah kek gini? ". Tanya Maya. Yang sejak tadi rupanya sudah sangat gatal, ingin sekali bertanya tentang perubahan diri sahabatnya itu. Hanya dengan waktu dua malam saja.

"Aku hanya ingin menjadi diri sendiri saja, Maya. Bukan untuk orang lain kok. Lagian aku juga ingin menghabiskan harta kekayaan Papa, kan mubazir kalo nggak di pake ". Jawab Baby dengan guyonannya.

"Kamu juga bisa kok berubah!. Dan yang penting kamu itu harus yakin! ". Sambung baby lagi. Karena, Maya dan dirinya sebelas dua belas, tidak pernah mau memikirkan penampilan nya sejak dulu.

Meskipun keduanya bertemu, Sewaktu sama- sama pertama kalinya masuk kuliah. Namun, Mereka bisa langsung akrab. Bahkan, dulu sahabat Baby dari di SMA sekarang malah sudah mulai menjauh darinya. Semenjak Baby di putuskan oleh Dani tentunya.

Dani memang idola di kampus ini. Dan banyak gadis yang ingin dekat dengannya. Namun, dulu entah kenapa?.Dani malah memilih Baby, sejak mereka bertemu dalam suatu kegiatan kampus. Tetapi, lama- kelamaan Dani malah berubah dan mencampakkan Baby begitu saja.

"Belum saatnya". lirih Maya pelan.

" Apa?". Baby bertanya karena ia tidak begitu jelas mendengar jawaban Maya.

"Gak papa Baby. Aku hanya ingin fokus dengan pendidikan kita saja dulu. Nanti kalau udah bisa cari uang sendiri, baru aku mau berubah". Timpal Maya dengan senyum dibibirnya.

"Aku dukung kamu deh! Dan sekarang kamu mending gak usah pacaran dulu juga!. Daripada sakit hati". nasehati baby pada sahabatnya.

"Kayak kamu gitu ya?”.Sindir Maya yang langsung terkekeh kembali.

"Sekarang udah gak tuh. Ada yang lebih menantang lagi dari si brengsek itu, dan dia hot banget lagi". Cerocos Baby sambil membayangkan kembali tubuh sixpack milik Nikki.

Sampai-sampai gadis itu menggigit bibir bawahnya. Karena otaknya malah melalang buana kembali. Pada malam indahnya mencapai puncak nirwana. Menggapai surga dunia bersama Nikki, dan membuat Baby selalu mengingat momen malam itu.

"Baby... Kamu kayak orang lagi horny aja deh".

"Hah, kamu udah paham aja istilah kek begituan. Jangan-jangan udah pernah coba ya? ". Goda Baby tanpa basa-basi lagi.

"Apaan sih? ". Maya malah jadi salah tingkah sendiri. Membuat Baby malah makin curiga akan gelagat Maya saat ini.

“Maya, kamu udah punya pacar ya?. Siapa?. Kenapa gak di kenalin ke aku sih? ".

"Baby, Jangan ngarang kamu!. Aku gak punya pacar. Lagian siapa juga yang mau sama aku? ". Maya menggeleng kan kepalanya.

Keduanya hanya bersenda gurau. Dengan guyonan yang sedikit absurd, sampai mereka tiba di sebuah bengkel. Tempat dimana Maya akan mengambil motornya.

“Beneran gak mau ikutan shoping nih? ". Tanya Baby memastikan kembali.

"Nggak deh, aku bukan horang kaya kek kamu Baby". Sahut Maya yang saat ini sudah turun dari mobil mewah milik Baby.

"Halah, Sejak kapan aku pelit?".

Maya hanya tersenyum dan malah melambaikan tangannya. Baby pun langsung tancap gas lagi. Untuk melanjutkan perjalanan nya.

Ia juga harus kembali ke rumah, Sebelum Papanya pulang lebih dulu. Kalau tidak, ia pasti akan mendapatkan ceramah dari sang Papa.

*****

Baby membawa semua barang-barang belanjaan masuk kedalam mobilnya. Setelah hampir satu jam lebih ia berada di dalam mall untuk memilih beberapa pakaian, sepatu dan juga tas, serta aksesoris lainnya.

"Untuk hari ini kayaknya cukup deh". Ucapnya sambil menatap jok penumpang dan bagasi belakang mobilnya. Yang mana sudah penuh dengan barang-barang belanjaanya.

Gadis itu kembali melajukan mobilnya, Berharap ia bisa pulang ke rumah sebelum Papanya tiba lebih dulu. Sebab, tadi ia juga telah diberitahu oleh art dirumah nya. Jika Papanya akan pulang sore ini.

Namun, Ketika Baby sedang buru-buru mengejar waktu untuk pulang. Di tengah perjalanan tiba-tiba mobilnya malah pecah ban.

"Loh- loh, ini kenapa bisa pas gini sih? ". Baby hanya bisa memukul setir mobilnya saja. Karena ia juga tidak bisa untuk mengganti Ban.

Gadis itu menoleh ke kanan dan kekiri. Tapi sayangnya tak ada bengkel yang dekat dari jalan yang ia lewati saat ini.

"Tumben banget lagi nih jalan sepi kayak kuburan. Orang- orang pada kemana ya? ". Guman baby yang sejak tadi mencari orang lewat.

Namun, Tak ada satu pun orang ataupun kendaraan lain yang lewat di sana. Padahal, biasanya jalan ini cukup ramai di lewati.

Baby melirik arloji di pergelangan tangannya, waktu masih menunjukkan pukul empat sore. Gadis itu mencoba turun, dan membuka bagasi mobilnya.

Ia pun mencoba menurunkan ban serep. Tapi, sayangnya Baby tak kuat, berulang kali ia coba tetap saja tangannya terasa sakit  dan memerah.

"Kenapa pegang ban kok beda ya rasanya sama pegang— ". Baby malah tersenyum geli. Saat ingat pusaka milik Nikki. Lagi-lagi otaknya malah selalu tertuju akan hal gila itu lagi.

"Ada apa dengan otakku ya?. Kenapa aku malah ketagihan begini? ". Guman nya yang malah memikirkan hal-hal mesum dengan Nikki.

Senyum Baby mengembang saat ia melihat mobil polantas. Yang akan lewat di depan nya. Dengan tanpa rasa malu ataupun takut karena batin nya, Ia lebih takut lagi jika ada begal ataupun perampok. Daripada menghadang mobil polisi.

Dan tanpa di duga mobil itu pun berhenti tepat di hadapan nya. Baby pun segera memasang senyum manisnya.

"Selamat sore mbak, Ada yang bisa dibantu? ". Tanya seorang anggota polisi yang masih sangat muda. Mungkin usianya tak jauh beda dengan Baby. Pria itu pun bertanya dengan sangat ramah.

" Ah, Iya sore juga. Itu mas, saya lagi pecah ban. Bisa minta tolong bantu ganti ban mobilnya gak?. Soalnya saya gak bisa ganti sendiri". Baby masih saja tersenyum manis.

Dengan harapan ia akan mendapatkan pertolongan. Polisi itu langsung tersenyum dan bersedia membantu nya. Mereka berdua pun segera turun dari mobilnya. Membuat Baby semakin lega saja.

Tin... Tin... Tin...

Dari arah belakang, sebuah mobil pribadi berwarna hitam, tampak membunyikan klakson nya dari jauh. Sampai mobil itu berhenti tepat di depan mobil polantas tadi.

Namun, Yang membuat Baby heran. Anggota polisi yang tadi ingin membantu nya memasang ban mobilnya. Kini malah kembali berdiri dan memberi hormat.

"Sore ndan". Ucap kedua polisi itu saat kaca jendela mobil itu terbuka.

Baby tampak melotot sempurna. Saat tahu siapa yang ada di dalam mobil itu. Apalagi pria itu sekarang malah ikut turun dari mobilnya.

"Ayo naik!. Biar kamu pulang dengan saya!". Titahnya tanpa basa-basi lagi. Membuat dua polisi itu langsung saling tatap.

" Ta.. Tapi mobil...

"Nanti mereka yang urus!. Ayo buruan naik! ". Perintahnya lagi yang langsung membukakan pintu mobilnya.

Dan Baby pun mengambil ponsel serta tasnya. Yang ada di dalam mobil dia tadi, terlebih dahulu sebelum ia masuk kedalam mobil milik Nikki. Setelah Baby masuk entah apa yang pria itu bicarakan. Pada kedua polisi muda itu, sehingga tak berselang lama, ia pun ikut masuk kedalam mobil. Membawa Baby pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.

Terpopuler

Comments

rahma dhani

rahma dhani

cukup antusias sih ma alur cerita ny😅 seru lanjut kn thor

2024-11-17

0

Ari Nuryanti

Ari Nuryanti

aduhhhhh otak sudah terkontaminasi 🤣🤣🤣🤣

2025-01-24

0

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

aku masih ingat .Maya ini polisi yang sedang menyamar .dan bukan dia seorang .tapi masih ada lagi yang menyamar jadi mahasiswa .dan dia anggota nya nikki

2024-08-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bangkit nya Pemain ulung
2 Bab 2 Benar-benar Mati Muda
3 Di buat Pusing
4 Merubah Penampilan
5 Tepat Sasaran
6 Gas Terus
7 Kesayangan Om Duda
8 Panas Dingin
9 Om!?
10 Calon Pasangan Somplak
11 Bab 11 Tamu Jauh
12 Rahasia Keluarga Baby
13 Kekecewaan Baby
14 Tebakan Papa
15 Lamaran Dadakan
16 Berjalan Lancar
17 Ujung-ujungnya Malah Lubang
18 Bikin Anak!
19 Rubah Betina
20 Kesedihan
21 Berduka
22 Pemakaman
23 Istri Mesum
24 Somplak
25 Pesona Pengantin Baru
26 Tenaga Kuda
27 Di anterin Paksu
28 Mendadak di Akui
29 Istri Somplak Vs Suami Mesum
30 Tanpa Rem
31 Gara-gara Es Krim
32 Kekacauan Di Rumah Gunawan
33 Istri Sembrono Nikki
34 Jatuh Pingsan
35 Mulai Romantis
36 Kelakuan Bumil
37 Kelakuan Bumil
38 Mantan Sudah Basi
39 Tak Terduga
40 Mandi Bersama
41 Dekapan Hangat Suami matang Ku
42 Baru Keluar Sebentar Saja
43 Ada Maunya
44 Masuk Rumah Sakit Kembali
45 Rumah Sakit Kembali
46 Tak Tahu Malu
47 Bersenda Gurau
48 Gagal Mengurus Skripsi
49 Bagai Seorang Detektif Saja
50 Terpojok
51 Makan Siang Berdua
52 Rahasia Tersembunyi Maya
53 Sindiran buat Nikki
54 Pulang Ke Jakarta
55 Kumpul Keluarga
56 Kejutan
57 Olahraga di rumah Baru
58 Berita Duka
59 Musibah Tak Berbau
60 Koma
61 Jeritan Tengah Malam
62 Gagal gara-gara ibu mertua
63 Mengulang Lagi
64 Rumah Baru
65 Serangan di Jalan
66 Cotehan di Pagi Hari
67 Menghadiri Pesta
68 Rumah Sakit
69 Kedatangan Maya
70 Bunda Yang Serba Bisa
71 Hanya Diam!
72 Keinginan Tari
73 Kepergok Om Dave
74 Kesempatan Bagus!
75 Tak Mau Kalah
76 Niat Baik
77 Kegugupan Tari
78 Keponakan Nikki
79 Hubungan Diam-Diam
80 Trauma Lama Dave
81 Rumah Sakit
82 Ibu Sambung Yang Langka
83 Penampilan Baru Tari
84 Hanya Pura-pura
85 Kekesalan Tari
86 Mati Rasa
87 Semakin Harmonis
88 Ponsel Berendam
89 Kembali Ke Jakarta
90 Kepergok sepupu
91 Cinta Ugal-ugalan Dave
92 Kembalinya Masa Lalu Dave
93 Di Lema oleh Perasaan Sendiri
94 Godaan Yasmine
95 Kemurkaan Nikki
96 Jebakan Untuk Dave
97 Ada yang terlewat kan
98 Salah Orang
99 Panas Sendiri
100 Calon Papi Mertua
101 Jemput Pacar
102 Misi Awal Dave
103 103 Mata-mata papi Mertua
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Bangkit nya Pemain ulung
2
Bab 2 Benar-benar Mati Muda
3
Di buat Pusing
4
Merubah Penampilan
5
Tepat Sasaran
6
Gas Terus
7
Kesayangan Om Duda
8
Panas Dingin
9
Om!?
10
Calon Pasangan Somplak
11
Bab 11 Tamu Jauh
12
Rahasia Keluarga Baby
13
Kekecewaan Baby
14
Tebakan Papa
15
Lamaran Dadakan
16
Berjalan Lancar
17
Ujung-ujungnya Malah Lubang
18
Bikin Anak!
19
Rubah Betina
20
Kesedihan
21
Berduka
22
Pemakaman
23
Istri Mesum
24
Somplak
25
Pesona Pengantin Baru
26
Tenaga Kuda
27
Di anterin Paksu
28
Mendadak di Akui
29
Istri Somplak Vs Suami Mesum
30
Tanpa Rem
31
Gara-gara Es Krim
32
Kekacauan Di Rumah Gunawan
33
Istri Sembrono Nikki
34
Jatuh Pingsan
35
Mulai Romantis
36
Kelakuan Bumil
37
Kelakuan Bumil
38
Mantan Sudah Basi
39
Tak Terduga
40
Mandi Bersama
41
Dekapan Hangat Suami matang Ku
42
Baru Keluar Sebentar Saja
43
Ada Maunya
44
Masuk Rumah Sakit Kembali
45
Rumah Sakit Kembali
46
Tak Tahu Malu
47
Bersenda Gurau
48
Gagal Mengurus Skripsi
49
Bagai Seorang Detektif Saja
50
Terpojok
51
Makan Siang Berdua
52
Rahasia Tersembunyi Maya
53
Sindiran buat Nikki
54
Pulang Ke Jakarta
55
Kumpul Keluarga
56
Kejutan
57
Olahraga di rumah Baru
58
Berita Duka
59
Musibah Tak Berbau
60
Koma
61
Jeritan Tengah Malam
62
Gagal gara-gara ibu mertua
63
Mengulang Lagi
64
Rumah Baru
65
Serangan di Jalan
66
Cotehan di Pagi Hari
67
Menghadiri Pesta
68
Rumah Sakit
69
Kedatangan Maya
70
Bunda Yang Serba Bisa
71
Hanya Diam!
72
Keinginan Tari
73
Kepergok Om Dave
74
Kesempatan Bagus!
75
Tak Mau Kalah
76
Niat Baik
77
Kegugupan Tari
78
Keponakan Nikki
79
Hubungan Diam-Diam
80
Trauma Lama Dave
81
Rumah Sakit
82
Ibu Sambung Yang Langka
83
Penampilan Baru Tari
84
Hanya Pura-pura
85
Kekesalan Tari
86
Mati Rasa
87
Semakin Harmonis
88
Ponsel Berendam
89
Kembali Ke Jakarta
90
Kepergok sepupu
91
Cinta Ugal-ugalan Dave
92
Kembalinya Masa Lalu Dave
93
Di Lema oleh Perasaan Sendiri
94
Godaan Yasmine
95
Kemurkaan Nikki
96
Jebakan Untuk Dave
97
Ada yang terlewat kan
98
Salah Orang
99
Panas Sendiri
100
Calon Papi Mertua
101
Jemput Pacar
102
Misi Awal Dave
103
103 Mata-mata papi Mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!