Merubah Penampilan

Keesokan harinya tepatdi saat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Gadis cantik yang kini sudah mulai menunjukkan pesonanya. Ia datang ke kampus dengan gaya yang berbeda dari sebelumnya nya. Jika dulu, ia hanya memakai busana yang santai dan selalu tertutup rapi dan tidak fashionable.

Namun, Pagi ini ia malah memakai jumpsuit bewarna maron tanpa lengan. Bahkan punggung mulusnya bisa terlihat jelas dengan kulit putih bersih tanpa celah.

Semua mata kini memandang tahjub kearahnya. Bahkan, Sang mantan kekasih nya pun langsung menghentikan langkah kakinya. Saat ia akan masuk kedalam kelas sana. Ia melihat gadis yang ia kencani satu tahun lebih. Dan ia campakkan begitu saja, hanya karena menurutnya tidak akan pernah bisa memuaskan nya. Kini, ia malah terlihat jauh lebih memukau.

"Itu Baby kan Dan?”.Tanya seorang teman laki- laki Dani.

"Wah, sepertinya suatu keberuntungan baginya setelah kau putuskan ". Seru teman yang lainnya.

“Sial". Umpat Dani saat semua orang malah memuji penampilan Baby hari ini.

Pria itu langsung mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam kelas. Lalu ia berbelok menghampiri Baby, yang mana saat ini gadis itu sedang menuju ke arah kantin kampus.

Dengan gaya anggun dan elegant nya. Baby sama sekali tidak memperdulikan tatapan semua orang padanya. Karena, selama ini juga ia selalu di bully dengan  cibiran anak Papa. Bahkan, gadis itu nyaris tak punya teman sama sekali. Ia hanya punya satu sahabat saja yang penampilan nya juga lebih culun darinya dulu.

Sebab, selama ini Baby hanya fokus pada pendidikan nya saja. Tanpa ingin memperhatikan penampilan nya sama sekali. Penampilan dia dulu sangat santai dan sederhana. Bahkan, Baby juga tak memakai riasan wajahnya. Jangankan lipstik lipblam saja tak pernah ia pakai.

"Ikut aku!". Tiba tiba Dani menarik tangan Baby dan membawanya menuju ke belakang gedung.

Baby berontak dan menghempaskan kasar tangan Dani ,yang sejak tadi mencekal pergelangan tangannya.

"Lepas!.Atau aku akan teriak!?". Sentak Baby kasar dan sangat kesal.

Dani menghentikan langkahnya,dan kini menatap Baby dengan tatapan mengejeknya. Lalu ia memutar tubuh gadis itu.

"Kau pikir dengan penampilan kau seperti ini. Aku mau kembali padamu lagi?". Cibir Dani tersenyum sinis.

"Meskipun kau berpenampilan secantik apapun. Dadamu itu tetap saja rata. Mana ada pria yang betah sama kamu?.Jika ada pun, pasti dia pria tidak laku!". Ucap Dani dengan sangat percaya dirinya.

Baby hanya mengulas senyum. Yang tak kalah lebih sinis lagi dari Dani. Gadis itu sepertinya sudah mulai berani saat ini, ia mungkin juga sudah kuat hati untuk menghadapi pria macam mantan pacarnya itu.

"Hahaha... ". Baby malah tertawa terbahak-bahak. Membuat Dani menautkan kedua alisnya bingung.

" Dani... Dani. Kau itu terlalu sombong!.Karena kau merasa kau lebih segalanya di kampus ini, bukan?. Dan jangan terlalu percaya diri kamu!.Aku begini bukan untuk menarik perhatian kamu lagi,tapi untuk diriku sendiri!”. Ketus Baby penuh penekanan.

"Kau pikir aku sudi kembali denganmu?.Setelah kau pergi dan memutuskan hubungan palsu itu?. ". Baby kembali tersenyum sinis.

"Hanya orang bodoh yang mau kembali dengan seorang sampah seperti mu". Sambung Baby penuh amarahnya.

"Kau...?!". Dani sangat tak terima saat dirinya di bilang sampah oleh Baby. Dan pria itu langsung emosi, bahkan sampai ingin  menampar Baby. Namun, Baby pun hanya diam bergeming bahkan tak bergetar sedikitpun.

"Mau apa?. Nih pilih tampar yang mana?.Tapi, setelah ini kita akan berurusan dengan pihak kepolisian! ". Tantang Baby tak takut sedikitpun.

"Kau lihat itu kan?". Tunjuk Baby kearah CCTV kampus nya. Karena kampus mereka di lengkapi dengan  camera CCTV yang ada di seluruh sudut kampus.

"Sial!?.Awas kau!". Dani menunjuk wajah Baby, lalu pergi begitu saja dengan membawa rasa kesal serta emosinya.

"Huh... !". Baby menghela nafasnya secara kasar, setelah Dani pergi dari hadapan nya. Gadis itu lega, karena ia bisa melawan pria brengsek seperti Dani.

Meskipun awalnya tadi ia merasa sangat takut dan gugup. Sebab, hatinya pun masih sangat kecewa dan juga belum bisa melupakan pria itu. Namun, Baby tidak mau dirinya di perbudak oleh cinta tak berbalasnya. Karena, ia juga baru sadar jika Dani selama ini hanya memanfaatkan kecerdasan otaknya saja untuk mengerjakan semua tugas kuliahnya.

"Dasar pecundang!?". Umpat Baby begitu kasar.

Lalu ia pun bergegas pergi dari sana masuk kedalam kelasnya. Sebab, Ia juga akan melupakan sarapan nya di kantin. Karena sebentar lagi ia akan memulai pelajaran nya. Saat ini gadis itu sudah semester enam dan tinggal 2 semester lagi ia akan segera wisuda.

*****

Setelah jam pelajaran pertama selesai. Dosen segera memberitahu kan, jika hari ini ada kegiatan kampus. Yang bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menjauhi narkoba serta obat-obatan terlarang.

Semua mahasiswa dan mahasiswi di perkenankan hadir di aula kampus. Baby mengambil jurusan seni di kampus ini. Karena gadis itu sejak kecil telah menyukai semua hal yang berhubungan dengan seni. Ia juga sangat pandai melukis, serta menari. Bahkan Baby juga bisa dance. Belum lagi kecerdasan gadis itu yang membuatnya lebih percaya diri, meskipun ia kalah dalam segi penampilan selama ini.

"Baby, tungguin aku! ". Seru Maya sahabat Baby satu- satunya di kampus ini.

"Ayo buruan!. Nanti kita malah gak dapet tempat duduk". Ujar Baby dengan sedikit menarik tangan sahabatnya.

"Apa dia akan datang juga kekampus ini?". Guman Baby sambil mengulum senyumnya.

"Siapa? ". Tanya Maya yang ternyata mendengar gumanan Baby.

"Eh, denger aja tuh telinga". Timpal Baby mencubit gemas lengan tangan sahabatnya.

“Aku memang minus, tapi aku tidak tuli juga By!" sahut Maya mencebikkan bibirnya. Membuat Baby terkekeh pelan dan sambil melangkah beriringan bersama Maya.

Dan setelah sampai di aula, Baby menarik tangan Maya. Agar mereka bisa duduk di barisan paling depan. Sebab, Ia juga sedang menantikan kedatangan seseorang. Namun, sampai semua anggota polisi yang datang hampir masuk seluruhnya beserta petugas BNN juga. Lengkap dengan para dosen mereka.

Baby malah tak melihat adanya tanda-tanda orang yang ia tunggu akan datang. "Apa dia tidak ikutan juga kesini? ". Batin Baby terlihat lesu.

Baby mengeluarkan ponselnya, Dan mulai mengirim pesan untuk pria yang sudah meniduri nya. Namun, Hanya di baca saja, sama sekali tak di balas olehnya.

"Awas saja, jika berani mengabaikan pesan dariku". Baby mulai ngedumel kesal, ingin sekali ia memaki di depan pria itu. Namun, apalah daya sekarang ia juga tak hadir.

"Hei, mau kemana? ". Maya mencekal pergelangan tangan Baby, ketika gadis itu malah bangkit dari tempat duduknya.

"Keluar saja, males disini, nggak penting juga". Jawab Baby kesal karena tak sesuai dengan ekspetasi nya sendiri.

“Loh, kok gitu?. Bukannya tadi kamu yang paling semangat untuk masuk kesini, By?"

Maya hanya bisa menatap sahabatnya bingung, sementa Baby tak berniat untuk menjelaskan apa yang sedang ia tunggu, makanya dia buru-buru masuk kedalam aula.

"Selamat datang Akp. Nikki Erlangga. S.I.K. MH".(Sarjana Ilmu Kepolisian, Magister Hukum).

Baby pun langsung menoleh ,saat nama pria yang tak asing baginya disebut oleh MC saat ini. Dan benar saja, dari arah pintu sana Baby melihat wajah tampan seorang pria. Dengan sangat tegap dan penuh wibawanya. Bahkan, ketampanan nya jauh berkali-kali lipat. Saat ia memakai pakaian seragamnya itu.

"Wah, sempurna". Guman Baby sambil tersenyum senang. Dan gadis itu pun langsung duduk kembali. Mengurungkan niatnya untuk keluar dari dalam aula.

Ketampanan Nikki mampu menghipnotis semua kaum hawa. Tak terkecuali dosen wanita yang masih single tentunya. Namun, wajah datar dan tegas itu membuat semua orang segan padanya.

"Kok duduk lagi?. Katanya mau keluar?". Tanya Maya dengan polosnya.

"Nggak jadi, disini aja lebih nyaman" sahut Baby sambil tersenyum penuh arti. “Mau lihat calon suami lagi khotbah". tambahnya lagi secara asal-asalan.

"Khotbah?". Ulang Maya, yang beruntung hanya mendengar kata khotbah saja. " Bukannya kalau khotbah itu di masjid ya, saat sholat jum'at?". Sambung Maya lagi bingung.

" Husssttt... Ribet banget sih May". Baby meletakkan jari telunjuknya, tepat di depan bibirnya,membuat Maya langsung bungkam.

Kini tatapan Baby selalu tertuju pada sosok pria yang selalu ada di dalam otaknya. Dimana otak Baby sudah mulai tercemar dengan hal- hal mesum nan tabu.

Nikki di atas panggung itu hanya pura pura tak tahu saja. Karena, Sejak awal dia masuk, pria itu telah melihat wajah Baby yang baginya saat ini penampilan gadis itu membuat nya tak nyaman. Sebab, Baby memakai pakaian yang punggung mulusnya dibiarkan terbuka begitu saja.

Ada rasa tak rela dalam hatinya. Saat sedikit saja tubuh Baby di lihat oleh pria lain. Namun, Nikki langsung menepis perasaan nya yang aneh itu.

Terpopuler

Comments

Ari Nuryanti

Ari Nuryanti

cieeee pk pol sudah ada rasa gak rela ya

2025-01-24

0

ria sufi

ria sufi

lanjutkan

2024-12-25

0

Tara

Tara

wow mulai ada rasa nich🫣🤗👍😅

2024-08-16

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bangkit nya Pemain ulung
2 Bab 2 Benar-benar Mati Muda
3 Di buat Pusing
4 Merubah Penampilan
5 Tepat Sasaran
6 Gas Terus
7 Kesayangan Om Duda
8 Panas Dingin
9 Om!?
10 Calon Pasangan Somplak
11 Bab 11 Tamu Jauh
12 Rahasia Keluarga Baby
13 Kekecewaan Baby
14 Tebakan Papa
15 Lamaran Dadakan
16 Berjalan Lancar
17 Ujung-ujungnya Malah Lubang
18 Bikin Anak!
19 Rubah Betina
20 Kesedihan
21 Berduka
22 Pemakaman
23 Istri Mesum
24 Somplak
25 Pesona Pengantin Baru
26 Tenaga Kuda
27 Di anterin Paksu
28 Mendadak di Akui
29 Istri Somplak Vs Suami Mesum
30 Tanpa Rem
31 Gara-gara Es Krim
32 Kekacauan Di Rumah Gunawan
33 Istri Sembrono Nikki
34 Jatuh Pingsan
35 Mulai Romantis
36 Kelakuan Bumil
37 Kelakuan Bumil
38 Mantan Sudah Basi
39 Tak Terduga
40 Mandi Bersama
41 Dekapan Hangat Suami matang Ku
42 Baru Keluar Sebentar Saja
43 Ada Maunya
44 Masuk Rumah Sakit Kembali
45 Rumah Sakit Kembali
46 Tak Tahu Malu
47 Bersenda Gurau
48 Gagal Mengurus Skripsi
49 Bagai Seorang Detektif Saja
50 Terpojok
51 Makan Siang Berdua
52 Rahasia Tersembunyi Maya
53 Sindiran buat Nikki
54 Pulang Ke Jakarta
55 Kumpul Keluarga
56 Kejutan
57 Olahraga di rumah Baru
58 Berita Duka
59 Musibah Tak Berbau
60 Koma
61 Jeritan Tengah Malam
62 Gagal gara-gara ibu mertua
63 Mengulang Lagi
64 Rumah Baru
65 Serangan di Jalan
66 Cotehan di Pagi Hari
67 Menghadiri Pesta
68 Rumah Sakit
69 Kedatangan Maya
70 Bunda Yang Serba Bisa
71 Hanya Diam!
72 Keinginan Tari
73 Kepergok Om Dave
74 Kesempatan Bagus!
75 Tak Mau Kalah
76 Niat Baik
77 Kegugupan Tari
78 Keponakan Nikki
79 Hubungan Diam-Diam
80 Trauma Lama Dave
81 Rumah Sakit
82 Ibu Sambung Yang Langka
83 Penampilan Baru Tari
84 Hanya Pura-pura
85 Kekesalan Tari
86 Mati Rasa
87 Semakin Harmonis
88 Ponsel Berendam
89 Kembali Ke Jakarta
90 Kepergok sepupu
91 Cinta Ugal-ugalan Dave
92 Kembalinya Masa Lalu Dave
93 Di Lema oleh Perasaan Sendiri
94 Godaan Yasmine
95 Kemurkaan Nikki
96 Jebakan Untuk Dave
97 Ada yang terlewat kan
98 Salah Orang
99 Panas Sendiri
100 Calon Papi Mertua
101 Jemput Pacar
102 Misi Awal Dave
103 103 Mata-mata papi Mertua
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Bangkit nya Pemain ulung
2
Bab 2 Benar-benar Mati Muda
3
Di buat Pusing
4
Merubah Penampilan
5
Tepat Sasaran
6
Gas Terus
7
Kesayangan Om Duda
8
Panas Dingin
9
Om!?
10
Calon Pasangan Somplak
11
Bab 11 Tamu Jauh
12
Rahasia Keluarga Baby
13
Kekecewaan Baby
14
Tebakan Papa
15
Lamaran Dadakan
16
Berjalan Lancar
17
Ujung-ujungnya Malah Lubang
18
Bikin Anak!
19
Rubah Betina
20
Kesedihan
21
Berduka
22
Pemakaman
23
Istri Mesum
24
Somplak
25
Pesona Pengantin Baru
26
Tenaga Kuda
27
Di anterin Paksu
28
Mendadak di Akui
29
Istri Somplak Vs Suami Mesum
30
Tanpa Rem
31
Gara-gara Es Krim
32
Kekacauan Di Rumah Gunawan
33
Istri Sembrono Nikki
34
Jatuh Pingsan
35
Mulai Romantis
36
Kelakuan Bumil
37
Kelakuan Bumil
38
Mantan Sudah Basi
39
Tak Terduga
40
Mandi Bersama
41
Dekapan Hangat Suami matang Ku
42
Baru Keluar Sebentar Saja
43
Ada Maunya
44
Masuk Rumah Sakit Kembali
45
Rumah Sakit Kembali
46
Tak Tahu Malu
47
Bersenda Gurau
48
Gagal Mengurus Skripsi
49
Bagai Seorang Detektif Saja
50
Terpojok
51
Makan Siang Berdua
52
Rahasia Tersembunyi Maya
53
Sindiran buat Nikki
54
Pulang Ke Jakarta
55
Kumpul Keluarga
56
Kejutan
57
Olahraga di rumah Baru
58
Berita Duka
59
Musibah Tak Berbau
60
Koma
61
Jeritan Tengah Malam
62
Gagal gara-gara ibu mertua
63
Mengulang Lagi
64
Rumah Baru
65
Serangan di Jalan
66
Cotehan di Pagi Hari
67
Menghadiri Pesta
68
Rumah Sakit
69
Kedatangan Maya
70
Bunda Yang Serba Bisa
71
Hanya Diam!
72
Keinginan Tari
73
Kepergok Om Dave
74
Kesempatan Bagus!
75
Tak Mau Kalah
76
Niat Baik
77
Kegugupan Tari
78
Keponakan Nikki
79
Hubungan Diam-Diam
80
Trauma Lama Dave
81
Rumah Sakit
82
Ibu Sambung Yang Langka
83
Penampilan Baru Tari
84
Hanya Pura-pura
85
Kekesalan Tari
86
Mati Rasa
87
Semakin Harmonis
88
Ponsel Berendam
89
Kembali Ke Jakarta
90
Kepergok sepupu
91
Cinta Ugal-ugalan Dave
92
Kembalinya Masa Lalu Dave
93
Di Lema oleh Perasaan Sendiri
94
Godaan Yasmine
95
Kemurkaan Nikki
96
Jebakan Untuk Dave
97
Ada yang terlewat kan
98
Salah Orang
99
Panas Sendiri
100
Calon Papi Mertua
101
Jemput Pacar
102
Misi Awal Dave
103
103 Mata-mata papi Mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!