4.sampai di kota

Saat ini Farhan tengah berada di dalam mobil bus, arah tujuan Jakarta,ntah kenapa Farhan memilih kota tersebut buat tujuan selanjutnya,setelah keluar dari pesantren milik kyai Abdullah.karna sebuah fitnah yang tidak pernah ia lakukan sama sekali.

Selama di perjalanan Farhan selalu melantunkan zikir yang ia pegang,dalam hati,sambil memejamkan kedua matanya,karna waktu juga sudah menunjukkan 10 malam,dengan perlahan rasa ngatuk menyerang Farhan,dan tak lama kemudian Farhan pun tertidur dengan menyadarkan kepalanya ke sisi jendela bus.dengan bus yang terus berjalan meninggalkan kota Jombang Jawa timur,dengan nama yang buruk di sana akibat fitnah seseorang,terhadap dirinya.

Sedangkan di pesantren Al Amin tepatnya di Jawa timur. Terlihat Kyai Abdullah yang terduduk termenung di ruang tamu, pasalnya dirinya sangat menyesal telah mengusir orang sebaik ustad Farhan,yang telah pergi meninggalkan pesantren miliknya, tanpa mencari tahu dahulu tentang kebenaran yang ada, penyesalan terbesar kyai Abdullah adalah ketika ia tidak dapat lagi melihat sosok Farhan yang sungguh baik mengabdi kepada dirinya selama berada di pesantren ini. ini hanya tinggal lah kecewa yang kyai Abdullah melakukan.

” Ini semua gara-gara Abah yang tidak mau mencari tau dulu kebenaran nya,malah langsung terhasut oleh omongan orang lain,dan mengusir orang tidak bersalah sama sekali sekarang orangnya tidak ada, sayang menyesal, masih sudah menjadi bubur tidak akan kembali lagi utuh menjadi beras, sekarang bisa kita lakukan hanya menunggu jika Farhan benar-benar memaafkan kita semua atau mungkin masih ingin kembali lagi ke sini pada suatu saat lagi, dan jangan lakukan lagi kesalahan ini yang untuk kedua kalinya Abah.,,ucap ummi Jannah pada sang suami dengan kekecewaan yang begitu mendalam saat tahu sang suami tidak mendapati lagi ustaz harap di dalam lingkungan pesantren tersebut karena,tak sepenuh yang berjaga di depan gerbang rumahnya mengatakan Farhan sudah pergi satu jam yang lalu dan menitipkan kunci rumah serta surat untuk dirinya dan sang Putri atas bukti permintaan maaf ya tersebut.

Dan setelah mengatakan hal tersebut umi janda pun pergi meninggalkan pesan suami dengan membuka putus asa dan penyesalan yang begitu mendalam karena belum minta maaf dengan ustad Farhan yang ia kecewakan.

Kyai Abdullah hanya bisa menghela napas dengan apa semua yang terjadi.

Sedangkan di tempat lain terlihat di sebuah rumah kosong seorang 3 orang pria sedang tertawa dengan bahagia karena sudah menyingkirkan selama ini mengganggu niatnya untuk menjadi menantu di pesantren Al Islam. Milik kyai Abdullah.

” Hahaha, akhirnya rencanaku berhasil juga untuk membuat pria sok alim itu keluar dari pesantren Al Islam,dan setelah ini tidak akan ada lagi penghalang untuk gue mendekati neng Clarissa buat menjadi istriku hahaha. diikuti tertawadengan yang lain karena melihat bosnya merasa bahagia atas percapaiannya tersebut menyingkirkan orang yang tidak ia sukai.

Kesokan paginya di sebuah terminal bus di kota Jakarta, terlihat seorang pemuda turun dari bus tersebut, dengan membawa tas ransel yang berada di pundaknya dengan memakai baju Koko, peci,dan celana hitam yang longgar, melihat tempat ia turun dari angkutan tersebut yang membawanya selama dua hari satu malam dari Jawa timur menuju Jakarta.

” Ya Allah semoga saja di sini hamba dapat menemukan kehidupan hamba lebih ya amin amin rabbal alamin. ucap pria tersebut di dalam hati yang tidak lain ialah Muhammad Farhan fahrezi, pria yang baik hati, solehah namun difitnah dengan buruk oleh seseorang yang tidak menyukai dirinya,membuat dia diusir begitu saja dari tempat ia mengerti akan agama.