Hamil Anak Siluman.

Hamil Anak Siluman.

Chapter 1

Revisi.

"Gimana sist, udah semuanya?" tanya Mecca pada Indri dan lainya teman sesama mapala.

"Siip, yuk gancang. Keburu siang nih nanti malah panas lagi." ucap Indri, dan mereka semua masuk ke dalam mobil travel yang sudah di pesan.

Mecca dan temannya sesama anggota mapala merencanakan untuk mendaki gunung dan kemah selama 3 hari 2 malam di gunung Arjuno. Mereka berangkat menggunakan travel dari kosan mereka yang berada tak jauh dari kampus. Mereka melakukan pendakian terakhir sebelum seminggu kemudian akan sibuk dengan acara wisuda mereka.

Mecca mendaki gunung bersama dengan 6 orang temannya yang masih menghuni kos yang sama. Sementara anggota yang lainnya sudah pulang ke kampung halaman mereka masing-masing, mereka berenam adalah.

Mecca, Laras, Indri, Daus, Rahmi, dan Yudi. Mereka semua adalah teman satu jurusan dan satu kelas. Sebenarnya rencana ini mereka buat dadakan. Semalam mereka mengadakan barbeque di halaman belakang kosan, dan saat itu Yudi mengajak mereka untuk mendaki gunung sebelum mereka di wisuda dan menjalani kehidupan mereka masing-masing. Mereka semua sepakat untuk berangkat pagi ini.

Sekitar pukul 5 pagi mereka sudah berada di jalan karena jika siang, akan panas dan Indri akan rewel.

"Guys, kalian mau roti nggak. Nih buat ganjel perut sebelum Nemu rumah makan yang buka." ucap Indri dan mengeluarkan bungkusan kresek putih berisi roti dengan merek Sari Roni yang logo nya berwarna biru dari carrier. Mereka semua mengambil sebungkus roti dan sekotak susu uht dari dalam kantong kresek yang di berikan Indri.

Tak lupa mereka juga memberikan jatah untuk pak supir travel karena tidak sopan rasanya jika mereka makan namun membiarkan pak supir hanya melihatnya.

Sekitar pukul setengah 6 mobil yang di kendarai berhenti di sebuah warung makan yang berada tak jauh dari arah gunung Arjuno.

Mereka memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu karena harus mengisi tenaga sebelum mendaki. Supir travel langsung meninggalkan mereka karena mereka hanya butuh 5 menit dengan berjalan kaki untuk sampai di jalur awal pendakian gunung. Sebelumnya mereka sudah mendaftarkan diri mereka secara online jika mereka akan mendaki hari ini.

"Gays gimana kalo kita buat camp di pasar setan.?" usul Indri ketika mereka sudah mendaki selama 30 menit. Mereka semua langsung menoleh kearah Indri.

" Yakin Lo, disana nggak ada sumber air. Dah lah nggak usah aneh-aneh Lo ndri, mending nanti kita bikin camp di Savana 2 aja kaya biasanya. Lo yang paling resek kalo nggak ada air, lengket lah ini lah itulah." ucap Yudi kesal.

Mereka semua membenarkan perkataan Yudi dan kembali melanjutkan pendakiannya.

Indri menghela nafas panjang karena usulnya di tolak oleh teman-temannya. padahal ia ingin mengetahui suasana malam hari jika mendirikan camp di pasar setan.

setelah beberapa jam mendaki akhirnya mereka sampai di posko Savana 2. Hari sudah mulai sore terlihat langit sudah bersemburat merah, Mecca membentangkan tangannya dan menatap arunika yang sangat cantik di depannya.

"Aaaah, indahnya ciptaan mu Tuhan!" triak Mecca memandang hamparan pemandangan indah di bawah gunung. Mereka berfoto dengan pemandangan matahari yang akan terbenam sebelum mendirikan tenda.

Setelah tenda terpasang mereka bergantian menuju ke sungai untuk mandi karena badan sangat lengket. Yudi mengantarkan Rahmi dan Laras untuk mandi terlebih dahulu. sedang Mecca dan yang lainnya menunggu camp.

Setelah Rahmi Yudi dan Indri kembali, kini giliran Mecca dan Indri dengan di temani daus. Mereka membawa perlengkapan mandi menuju ke sungai yang berada di bawah camp mereka.

Saat Mecca sedang mandi Mecca melihat ada seorang pria yang sangat tampan memakai pakaian seperti pakaian kerajaan duduk di tepi sungai sedang memperhatikan nya. Mecca cepat-cepat mengambil handuk di atas bantu dan menutupi tubuhnya yang hanya memakai tanktop dan celana pendek. Pria itu berjalan mendekati Mecca.

"Hai, siapa namamu?" ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya. Mecca menatap pria tampan di hadapannya dan terpesona. Ia mengulurkan tangannya dan mereka berkenalan. Mecca merasakan tangan pria itu sangat lembut seperti sutra.

"Namaku Mecca, kamu siapa? Kenapa ada disini. Kamu juga mendaki gunung Arjuno, dan, dimana rombongan mu?" tanya Mecca sambil celingukan mencari orang lain. Pria itu tertawa pelan. "Aku hanya sendiri, tidak ada siapapun. Namaku Lakeswara Pandita. panggil aku Pandita jika kamu merindukanku. Aku akan hadir." ucap Pandita. Mecca mengerutkan keningnya karena bingung akan menjawab apa.

Pandita melepaskan tangannya dan menunjuk kearah belakang. "Temanmu memanggilmu, sebaiknya kamu segera kembali. Sebentar lagi gelap, aku akan menjagamu mulai sekarang." ucap Pandita. Mecca menoleh kebelakang dan melihat Indri dan Daus memanggilnya. Mecca berpamitan pada Pandita sebelum menuju ke temannya. "Pandita aku pergi dulu ya. Nanti mampir ke camp kami ya, kami akan membakar jagung dan juga makanan lainnya." kata Mecca, Pandita hanya tersenyum dan mengusap pipi Mecca. "Sudah sana pergi." katanya. Mecca mengangguk dan meninggalkan Pandita.

"Eeh orang gila, Lo ngeliat apaan sih disana. Ngomong sendiri nggak jelas banget." umpat Indri kesal karena sejak lama memanggil Mecca namun Mecca tak mendengar.

"Tau nih anak, jangan sembarangan deh Ca, disini hutan. Lo tau kan eksistensi keangkeran gunung Arjuno itu gimana." kata Daus menimpali. Mecca memikirkan hal yang baru saja terjadi. Dirinya tadi mengobrol dengan Pandita, tapi mengapa temannya tidak bisa melihatnya.

Sambil berjalan Mecca menoleh kearah Pandita, ia melihat Pandita tersenyum kearahnya dan melambaikan tangannya pada Mecca. Mecca mengangguk pelan dan membalas senyuman Pandita.

Saat ini Mecca dan yang lainnya sedang mempersiapkan api unggun untuk mereka membakar jagung dan yang lainnya, mereka akan memasak dengan menggunakan api unggun karena untuk menghemat gas yang mereka bawa.

Mecca merasakan hembusan angin yang sejuk menerpa wajahnya. datangnya angin tersebut bersamaan dengan aroma wangi milik pria misterius itu. Mecca celingukan mencari keberadaan pria yang sore tadi ia temui di pinggir sungai.

Mereka ber enam menyantap jagung bakar dan juga beberapa makanan yang mereka masak tadi, saat hari sudah mulai tengah malam, mereka membereskan semuanya sampai bersih, hanya menyisakan api unggun nya saja untuk melindungi mereka dari hewan buas.

Mecca dan yang lainnya saat ini sudah masuk ke tenda masing-masing. Mecca satu tenda dengan Laras, Rahmi dan Indri. Sedangkan daus dan Yudi di tenda sebelahnya.

Mecca saat ini sedang berada di sebuah taman Bunga. Ia berjalan menyusuri jalan setapak yang kanan kirinya terdapat bunga Lili putih.

"Amecca!" panggil seseorang, Mecca menoleh kebelakang dan melihat Pandita berdiri di belakangnya. Pandita menggunakan pakaian seperti saat mereka bertemu pertama kali, pakaian berwarna putih dengan atribut seperti pakaian di jaman kerajaan.

"Pandita!" ucap Mecca. Pandita tersenyum dan merentangkan tangannya, Mecca berjalan mendekati Pandita dan memeluk tubuh Pandita yang sangat wangi. Wanginya seperti aroma parfum mahal hingga tubuhnya ikutan wangi.

"Pandita, kamu pakai parfum apa! Wangi banget." ucap Mecca dengan mendongakkan wajahnya. Pandita menatap Mecca dengan senyuman di bibirnya yang merah alami. Mecca melihat jika pandita memiliki manik mata berwarna biru muda yang sangat indah.

"Pandita, warna matamu bagus banget, aku suka melihatnya." ucap Amecca yang masih menatap mata Pandita.

"Kita akan memiliki anak dengan mata seperti ini suatu hari nanti Mecca." ucap Pandita, Pandita memegang kepala Mecca dengan kedua tangannya dan mencium bibir Mecca. Mecca mendelikkan matanya karena terkejut ketika bibir manis yang lembut dan hangat milik Pandita menempel di bibirnya.

Mecca membalas pagutan yang Pandita berikan dan merengkuh leher pandita dengan tangannya. Pandita membawa Mecca ke sebuah gazebo di tengah kebun bunga, ia merebahkan tubuh Mecca diatas gazebo itu dan mereka saling bercumbu mesra.

Terpopuler

Comments

ZXXMORROL

ZXXMORROL

widih langsung 'gitu' yak

2024-09-02

0

Desy kirana

Desy kirana

belum masuk rekomendasi kak. terimakasih sudah mampir ,🙏🙏

2024-08-10

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

koq sepi padahal menarik lho ini

2024-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!