Perburuan

Ini adalah terbang pertama Liu Bai setelah memasuki dunia Kultivator, rasanya memang berbeda dengan melihat ingatan gurunya ketika terbang sendiri, apalagi Liu Bai sedikit gugup ketika angin menerpa wajah serta seluruh tubuhnya dengan kencang. Namun Liu Bai dengan cepat beradaptasi dengan situasi tersebut, dan semakin lama, tubuhnya mulai stabil berada di atas pedang.

Setelah berada tepat di atas tengah hutan, Liu Bai mulai mendarat secara perlahan-lahan lalu berhenti di atas sebuah pohon, dirinya tidak langsung berburu karena masih harus mengamati situasi di sekitar. Ada banyak macam jenis siluman yang pastinya berada di dalam hutan tersebut, saat ini dia hanya bisa berhadapan dengan Siluman biasa, dan yang tertinggi adalah Siluman Kelas Serigala, jika lebih dari itu, kemampuan Liu Bai masih belum cukup untuk menghadapi Siluman yang berada di atas Kelas Serigala.

Karena ingin mencari siluman tertentu, Liu Bai memilih untuk melompati setiap pohon agar bisa mengamati situasi lebih jauh. Setelah pergi sampai dua ratus meter, tiba-tiba seekor Siluman Kera memiliki dua tanduk panjang mencegah Liu Bai.

Liu Bai menghela nafas karena Siluman yang besarnya hampir sama dengan dirinya adalah Siluman biasa, “Maafkan aku Siluman kera, aku membutuhkan Mustika Siluman mu,” kata Liu Bai seraya mengayunkan pedangnya menyerang Siluman kera.

“Kroakk!”

Siluman kera itu melompat dari satu pohon ke pohon yang lain seraya bersuara keras sehingga serangan Liu Bai banyak yang nyasar, walau demikian, Liu Bai juga bergerak cepat mengejar kera tersebut sekaligus melepaskan pedangnya yang melayang lalu melesat mengejar Siluman Kera.

Saat hampir terkena sayatan Pedang, Siluman Kera menjatuhkan tubuhnya dengan ekor masih melilit di ranting pohon, hal itu membuat pedang Liu Bai hanya mengenai ranting lainnya.

Kini siluman kera yang berbalik menyerang Liu Bai, ternyata Siluman Kera mampu menciptakan akar yang sangat banyak menyerang Liu Bai, hal itu membuat Liu Bai terpaksa menarik kembali pedangnya yang melayang dan menebas semua akar yang datang untuk menangkapnya.

Setiap tebasan yang Liu Bai lepaskan menciptakan pisau angin yang sangat tajam, satu kali tebas, akar-akar yang datang langsung terpotong menjadi dua, dan Liu Bai terus melepaskan tebasan angin tajam berkali-kali sehingga akar yang datang hancur menjadi potongan-potongan kecil.

Suara pertarungan keduanya terdengar hingga beberapa terus meter jauhnya, setiap tebasan akan menumbangkan satu hingga dua pohon, dan itu mulai menarik perhatian beberapa Siluman lainnya terutama siluman dari kelompok kera.

“Wu,u,u,u!”

“Kroakk!”

Setelah Liu Bai berhasil menghancurkan akar yang terakhir, Siluman Kera tersebut menggoyangkan salah satu pohon kecil seraya bersuara dengan bahasanya, tentu Liu Bai mengetahui jika Kera itu sedang mengatakan sesuatu, namun Liu Bai sama sekali tidak memahami bahasa binatang serta Siluman.

“Ah, ternyata kamu memanggil kera lainnya!” kata Liu Bai yang melihat sekelompok kera mulai berdatangan.

“Ini tidak semudah seperti yang aku bayangkan!” gumam Liu Bai seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Baiklah, kali ini aku akan lebih serius!”

Liu Bai mengalirkan Qi ke pedangnya seraya membuat segel dengan satu tangan, dia akan mencoba menggunakan salah satu Teknik pemberian gurunya, dan ini untuk pertama kalinya dia akan mencobanya.

“Tebasan Angin Musim Gugur.”

Pedang Liu Bai yang mulai memancarkan cahaya di tarik ke samping dan angin mulai terlihat keluar dari ujung pedang, dan dengan sekali tebas, energi tak terlihat namun dapat dirasakan bergerak ke arah kelompok Siluman Kera yang baru saja tiba di samping temannya.

Energi tak terlihat yang merupakan elemen angin itu melesat memotong beberapa cabang pohon yang dilewatinya menuju ke arah Para Siluman Kera, sedangkan para Siluman Kera yang menyadari bahaya akan datang juga mengendalikan pepohonan untuk menahan serangan pedang angin.

Pohon-pohon besar tiba-tiba saja bergerak membentuk barisan, mereka membentuk dinding pohon yang sangat banyak, dan ketika pedang angin Liu Bai tiba di pohon yang pertama, pohon tersebut langsung terbelah, dan serangan tersebut terus bergerak tanpa hambatan menghancurkan pepohonan yang menghalangi jalurnya.

Serangan yang Liu Bai lepaskan terlalu besar untuk di tahan dengan Dinding Pohon, dalam beberapa tarikan nafas, dinding pohon yang diciptakan oleh kelompok Siluman Kera itu hancur, lalu tebasan Pedang angin melewati tubuh beberapa Siluman Kera menjadi dua, sedangkan beberapa ekor kera lainnya berhasil melompat menghindari serangan Liu Bai.

Empat Ekor Siluman Kera jatuh dengan tubuh terbelah menjadi dua, dan kera lainnya berteriak dengan suara keras melihat keempat teman mereka yang sudah terbunuh, mereka terlihat sangat marah dan menatap Liu Bai dengan nafsu membunuh.

“Teknik Tebasan Angin Musim Gugur benar-benar sangat hebat!” kata Liu Bai seraya memperhatikan pedangnya.

Teknik Tebasan Angin Musim Gugur adalah salah satu Teknik tingkat tinggi, walau tidak termasuk ke dalam Tingkat Serigala, namun teknik tersebut sangat mematikan, jika teknik tersebut mengenai seorang Petarung, mereka pasti akan langsung terpotong.

Beberapa kera lainnya melemparkan beberapa kayu yang muncul dari tangan mereka, kayu-kayu runcing itu seperti belasan tombak yang melesat ke arah Liu Bai, sedangkan Liu Bai kembali melepaskan teknik Tebasan Angin Musim Gugur nya sekali lagi, dan energi angin kembali melesat menghancurkan belasan tombak yang datang sekaligus terus melesat membunuh beberapa ekor Siluman Kera lainnya.

Kejadian yang kedua sudah cukup untuk membuat nyali Siluman Kera menjadi kecil, melihat sembilan teman mereka yang terbunuh, kini mereka terlihat ketakutan sebelum akhirnya melarikan diri.

Melihat para Siluman Kera itu pergi, Liu Bai tidak mengejar mereka, dia justru melompat turun dari atas pohon kearah kera yang sudah mati, dan ketika dirinya cukup dekat dengan jasad kesembilan siluman, Liu Bai merasakan ada Aura yang masuk kedalam tubuhnya.

“Aura merah ini..!?”

Liu Bai memperhatikan Aura merah samar seperti warna darah, dia mempelajari Aura tersebut dan mulai mengetahuinya, “Aura Kematian!” gumam Liu Bai setelah berhasil mengenali aura merah yang masuk kedalam tubuhnya.

“Apakah ini akan baik-baik saja?” batin Liu Bai.

Aura Kematian masih termasuk ke dalam Aura Hitam, itu sebabnya Liu Bai sedikit khawatir, namun saat menyadari tidak terjadi apa-apa ketika seluruh aura Kematian memasuki tubuhnya, Liu Bai memilih untuk mengabaikan hal tersebut, dia memilih untuk mengeluarkan Mustika Siluman Kera sekaligus mengambil Inti Elemen Kayu dari mayat para Siluman Kera yang berhasil dia bunuh.

Mustika Siluman biasa berwarna hitam, bentuknya mirip batu seukuran genggaman tangan anak kecil, namun sangat halus dan mengkilap, sedangkan Inti Elemen Kayu milik Siluman juga seperti batu sebesar batu kerikil agak lonjong, warna hampir mirip seperti kayu, andai Inti elemen itu berada di potongan-potongan kayu yang berserakan, pasti tidak akan ada yang menyangka jika itu adalah Inti Elemen Kayu.

Perburuan Pertama Liu Bai berjalan dengan lancar, ini adalah pembunuhan pertama dan hanya siluman, yang namanya membunuh, tetaplah membunuh dengan melenyapkan nyawa makhluk lain tidak ada bedanya dengan membunuh manusia, apalagi Aura Kematian yang di dapatkan juga sama.

Perburuan pertama kali ini berhasil mendapatkan sembilan Mustika Siluman serta Sembilan Inti Elemen Kayu, keduanya sangat bermanfaat untuk Liu Bai, seperti Mustika Siluman yang bisa diserap Qi nya untuk mengisi kembali Qi yang terkuras atau menambah jumlah Qi, sedangkan Inti Elemen bisa digunakan untuk bertarung dengan melepaskan serangan dari berbagai jenis yang merupakan elemen kayu, selama mempelajari teknik kayu, itu akan membantunya saat berhadapan dengan pertarungan yang mempertaruhkan hidup dan mati, di samping itu, Inti Elemen milik Siluman juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi, tentu jika memiliki banyak Inti Elemen berbagai jenis bisa dijadikan penghasilan tambahan.

“Selanjutnya aku akan mencari Siluman yang memiliki Inti Elemen lainnya!” kata Liu Bai setelah memasukkan semua yang dia dapatkan kedalam cincinnya.

Liu Bai kembali melanjutkan perburuannya, dia terus menjelajahi hutan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain, dan sesekali akan membunuh Siluman yang dia temui.

Ketika malam, Liu Bai akan beristirahat seraya menyerap Mustika Siluman mengisi kembali Qi yang telah digunakan, di waktu luang, Liu Bai akan mencoba menguatkan Kemampuan Spiritual nya agar naik ke Kelas Tiga, namun jelas itu tidak mudah, hanya saja Liu Bai tidak menyerah.

Di siang hari berikutnya, Liu Bai akan kembali melakukan rutinitas perburuannya, kali ini Liu Bai berhasil membunuh seekor Siluman Rusa yang memiliki Inti Elemen Air, ini adalah Siluman kedua puluh tiga yang sudah dia bunuh.

“Hem! Apakah semua siluman di hutan ini hanya Siluman biasa saja?” gumam Liu Bai.

Liu Bai berharap bisa bertemu dengan Siluman di Kelas Serigala, namun sudah tiga hari berada di dalam hutan, dia tidak menemukan Siluman sekelas Serigala yang terlihat, namun Liu Bai merasa senang karena itu akan mempermudah bagi dirinya untuk mendapatkan lebih banyak Mustika Siluman serta Inti Elemen.

Ketika akan melanjutkan perburuannya, dia melihat dua cahaya merah dari jauh, cahaya merah menyala itu terlihat bergerak ke arahnya sehingga Liu Bai mempertajam pandangannya dengan kekuatan Spiritual agar mengetahui cahaya apa yang datang.

Keringat di kening Liu Bai mengalir, dan dia menelan seteguk air liurnya dengan mata melotot serta wajah memucat, dengan pandangannya yang diperkuat dengan kekuatan Spiritualnya, Liu Bai melihat seekor ular hitam yang memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari pohon kelapa datang ke arahnya.

Kali ini Siluman Ular hitam besar itu sudah berada di hadapan Liu Bai, kedua matanya memancarkan cahaya merah menyala seperti bara api, dan saat ular itu mengangkat kepalanya, Liu Bai sampai harus ikut menengadahkan kepalanya melihat kepala ular itu yang sudah berada tinggi di atasnya.

“Aku berharap bisa bertemu dengan Siluman di Kelas Serigala, tapi kenapa yang muncul malah Siluman di Kelas Singa?” gumam Liu Bai dengan wajah pucat, namun dia masih berusaha menahan diri.

“Ssst! Aroma manusia, daging lezat, ssst,” kata Ular tersebut yang membuat tubuh Liu Bai kedinginan.

Siluman yang sudah mencapai ke Kelas Singa tidak hanya sangat kuat, namun juga bisa berbicara, belum lagi mereka memiliki kecerdasan serta mampu menggunakan elemen mereka dengan sempurna.

“Kamu ingin memakan ku? Kamu pikir aku akan diam saja?” ucap Liu Bai namun dengan tubuh yang kedinginan saat bertatapan dengan mata Siluman Ular tersebut.

“Ssst, kamu ingin melawan? Ssst, ini sangat mudah bagiku,” kata ular tersebut.

Liu Bai memasang kuda-kuda dengan pedang yang sudah siap untuk digerakkan, dan seluruh Qi nya telah dialirkan ke Pedang serta seluruh tubuhnya, Liu Bai menggenggam erat gagang pedangnya seraya berkata, “Aku tidak takut padamu!” kata Liu Bai.

“Ssst, Manusia yang tidak tahu diri, kalau begitu baiklah, aku akan membunuhmu lalu menjadikanmu sebagai makan siangku,” kata ular tersebut lalu dia meraung keras seraya mengangkat kepalanya keatas dan membuka mulutnya seraya menyemburkan Api ke atas.

Semburan api yang dilepaskan ke udara oleh Siluman Ular sangatlah besar sehingga membentuk seperti awan api di atas hutan, suhu juga berkali-kali lipat lebih panas, dan ular itu berniat menyerang Liu Bai.

“Ssst!!?”

Siluman Ular terkejut ketika melihat ke tempat Liu Bai berada, ternyata Liu Bai sudah tidak ada di sana, Siluman itu terlalu bersemangat karena akan mendapatkan makanan sehingga dia tidak fokus yang membuat mangsanya menghilang tanpa jejak.

“Manusia sialan! Aku tidak akan melepaskan mu,” kata Siluman ular yang marah lalu dia melacak keberadaan Liu Bai dengan lidahnya.

Liu Bai sendiri sebenarnya sudah melarikan diri dengan cara terbang menggunakan pedangnya, dia secepat mungkin menjauh dari tempat Siluman ular, karena saat ini kemampuannya tidak sebanding dengan Siluman tersebut yang berada di Kelas Singa, yang mampu menghadapi Siluman Kelas Singa hanya orang yang memiliki kemampuan di Tahap Raja ke atas. Untuk menghilangkan jejak sementara waktu, Liu Bai menggunakan bau dari salah satu Siluman untuk menghilangkan keberadaannya, walau Liu Bai yakin itu tidak akan bertahan terlalu lama, cepat atau lambat, Siluman Ular itu pasti akan menemukan keberadaannya.

“Sial, kenapa harus Siluman menakutkan itu yang muncul? Tunggu saja, setelah aku menguasai kekuatan Spiritual Tingkat tiga, aku akan berurusan dengan mu” gerutu Liu Bai namun dia tidak memperlambat kecepatan terbangnya tanpa berani menoleh ke belakang.

Terpopuler

Comments

euweuh batur nya

euweuh batur nya

lanjutkan thor

2025-03-02

0

euweuh batur nya

euweuh batur nya

madodep pokonamah

2025-03-02

0

Renn.

Renn.

😴

2025-02-14

2

lihat semua
Episodes
1 Liu Bai
2 Tahap Kemampuan
3 Warisan keluarga
4 Hantu ketujuh belas
5 Mengulur waktu
6 Tidak memiliki jalan lain
7 Hun Fao
8 Proses pembukaan Meridian
9 Kitab Spiritual Surgawi
10 Tahap Pemula Puncak Tingkat Tujuh
11 Pusaka
12 Ahli Baru
13 Meninggalkan Goa
14 Perburuan
15 Sekte Pedang Matahari
16 Kembali ke Kota
17 Serangan malam
18 Situasi Li Hang
19 Mengahadapi seorang Ahli Tingkat Tiga
20 Tantangan
21 Mengalahkan tubuh bayangan
22 Menghabisi Ze Ling
23 Membunuh Hantu ketujuh belas
24 Pemakaman
25 Pergi menyelamatkan Mei Yin
26 Sekte Rantai Neraka
27 Teknik Roh Bayangan
28 Tujuan Liu Bai
29 Serangan
30 Menguasai Teknik Pisau bayangan
31 Tubuh bayangan Liu Bai
32 Menangkap Roh berkemampuan Raja
33 Keputusan yang memalukan
34 Makam Pedang
35 Menjadi Pengamat
36 Melatih jiwa
37 Wujud Jiwa Surgawi
38 Berhasil naik ke Tingkat Bumi Empat
39 Menjadi tontonan
40 Menghadapi Lima Raja sekaligus
41 Keputusan Liu Bai
42 Memanen para pasukan Roh
43 Hasil akhir benturan energi
44 Hantu kelima belas telah berakhir
45 Jejak Jiwa
46 Kematian Tongkat Giok
47 Kalajengking Ekor Api
48 Dinding Pedang Jurang Kegelapan
49 Lapisan kedua
50 Kemunculan Makhluk yang tidak diinginkan
51 Ye Shong
52 Menuju ke dasar jurang
53 Esensi Spiritual
54 Xhio Xao
55 Menerobos ke Tahap Raja
56 Iblis Hati
57 Sekutu
58 Pasukan Spiritual Emas
59 Panglima Hantu kesebelas
60 Tugas dari Liu Bai
61 Akan segera datang
62 Menunjukkan kemampuan
63 Bantuan Xhio Xao
64 Mempercayai Liu Bai
65 Pemenang terakhir
66 Identitas Mei Yin
67 Meledakkan diri
68 Rencana berikutnya
69 Sekte Teratai Putih
70 Tetua Lien dari Teratai Putih
71 Siluman Burung Tikus Angin
72 Berkumpulnya para tokoh hebat
73 Aliansi Angin Timur
74 Perasaan asing
75 Kota Lao
76 Sekte Langit Emas
77 Ketua Yu Fang
78 Memanggil orang kuat lainnya
79 Melebarkan sayap Aliansi
80 Memberikan kesempatan
81 Identitas Yu Fang yang sebenarnya.
82 Mengalahkan Yu Fang.
83 Aku adalah Siluman Kematian mu
84 Berakhirnya pertempuran
85 Kedatangan keempat Alkemis
86 Mayat Hidup
87 Melebarkan Aliansi di Kota Lao
88 Surat dari Sekte Sungai Darah
89 Siluman Beruang Tanah
90 Kolam Kabut Darah
91 Pasukan Siluman
92 Sekte Sungai Darah
93 Teknik Penggabungan
94 Mayat hidup tambahan
95 Sekte Elang Putih
96 Tiba di Sekte Elang Putih
97 tidak bisa memaksa
98 Markas Cakar Harimau Hitam
99 Empat Raja Harimau
100 Mengeluarkan kartu As
101 Mundur
102 Mati Penasaran
103 Kota Hua
104 Pil Transformasi
105 Sifat wanita
106 Strategi
107 Terlambat untuk menyesal
108 Kemunculan Anggota Organisasi Hantu
109 Hadiah besar
110 Keajaiban
111 Zia Yuxi
112 Reinkarnasi Guan Du
113 Berhasil menerobos
114 Kuil Buddha
115 Permintaan kecil
116 Meninggalkan Kota Hua
117 Dua Raja Tanpa Lidah
118 Jendral Mu Bian
119 Pertarungan Liu Bai melawan Jendral Mu
120 Dua Informasi
121 Sisi lain Di Wilayah Tengah
122 Anggota Pemburu Siluman
123 Drama
124 Malam Penglihatan Terakhir
125 Memberikan Bantuan Kehancuran
126 Hui Shui
127 Menuju ke Ibukota
128 Tiba di Ibukota
129 Bertemu dengan Ayah kandung
130 Jawaban tanpa penjelasan
131 Pemimpin Pasukan Kuda Hitam, Tang Lin.
132 Menantang Liu Bai
133 Saingan terberat
134 Penyusup
135 Raja Tengkorak Hantu
136 Kemunculan Panglima Hantu Keenam
137 Jenderal Timur dan Jenderal Barat
138 Teknik Pamungkas
139 Racun Ular Neraka
140 Guru Dung Li
141 Formasi Pelindung Petir
142 Proses Pengobatan
143 Gagal
144 Kitab Penyatuan
145 Metode dari Kitab Penyatuan
146 Dunia Pohon Dewa
147 Ikatan Persahabatan
148 Mei Yin berhasil Menerobos
149 Jenderal Timur Tang Jian
150 Dunia Ingatan
151 Identitas Zia Yuxi
152 Lima Inti Elemen Alam Kegelapan
153 Siklus Tujuh Lingkaran Reinkarnasi Pertama
154 Naga Jiwa Kegelapan
155 Sisi buruk Pemimpin Kerajaan Langyu
156 Tiga Pusaka Kelas Singa
157 Tahap Kaisar Tingkat Empat
158 Bertemu kembali
159 Gui Lang
160 Sama-sama manusia iblis
161 Pertempuran Telah Berakhir
162 Janji Liu Bai
163 Pertunangan
164 Melanjutkan perjalanan menuju ke Wilayah Utara.
165 Anggota Sekte Duan Hutan Angin
166 Keterampilan ciri khas Keluarga Liu
167 Pembantaian
168 Warisan Masalah
169 Kesepakatan Kerjasama
170 Salah satu keahlian unik milik Zia Yuxi
171 Rumah Hiburan
172 Meng Yuan si Topeng Setan
173 Dibutakan oleh Keserakahan
174 Tongkat Penguasa Langit Zao Qing
175 Sifat licik
176 Sambutan yang luar biasa
177 Pertempuran di Sekte Daun Hutan Angin
178 Si Tombak Ombak Naga Lu Wen
179 Liu Bai VS Zing Wuji
180 Xe Yun Sang Dewi Angin
181 Perubahan mendadak
182 Masalah telah teratasi
183 Kesedihan yang mendalam
184 Masalah yang tidak bisa diatasi
185 Pernikahan bohongan
186 Kabar Pernikahan
187 Resmi menjadi Suami Istri
188 Jao Xang si Iblis Racun Air
189 Liu Bai menghadapi Jao Xang
190 Pertempuran di Sekte Daun Hutan Angin (2)
191 Sejarah baru
192 Samudra tak berujung
193 Terdampar di Pulau Asing
194 Sang Kaisar Petir
195 Pulau Fuhuo
196 Proses Kebangkitan Zia Yuxi
197 Perompak Laut
198 Perompak Laut (2)
199 Jenderal Cao Xiang
200 Hantu cantik di siang bolong
201 Dewa dalam cerita
202 Kunci solusi
203 Menanam bibit kejahatan
204 Persediaan
205 Pembagian harta
206 Pelabuhan Xengping
207 Kelompok Iblis Pemakan Mayat
208 Mempelajari keterampilan milik Liu Bai
209 Meninggalkan Kota Xengping
210 Merubah arah tujuan
211 Pemimpin Sepuluh Iblis Pemakan Mayat
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Liu Bai
2
Tahap Kemampuan
3
Warisan keluarga
4
Hantu ketujuh belas
5
Mengulur waktu
6
Tidak memiliki jalan lain
7
Hun Fao
8
Proses pembukaan Meridian
9
Kitab Spiritual Surgawi
10
Tahap Pemula Puncak Tingkat Tujuh
11
Pusaka
12
Ahli Baru
13
Meninggalkan Goa
14
Perburuan
15
Sekte Pedang Matahari
16
Kembali ke Kota
17
Serangan malam
18
Situasi Li Hang
19
Mengahadapi seorang Ahli Tingkat Tiga
20
Tantangan
21
Mengalahkan tubuh bayangan
22
Menghabisi Ze Ling
23
Membunuh Hantu ketujuh belas
24
Pemakaman
25
Pergi menyelamatkan Mei Yin
26
Sekte Rantai Neraka
27
Teknik Roh Bayangan
28
Tujuan Liu Bai
29
Serangan
30
Menguasai Teknik Pisau bayangan
31
Tubuh bayangan Liu Bai
32
Menangkap Roh berkemampuan Raja
33
Keputusan yang memalukan
34
Makam Pedang
35
Menjadi Pengamat
36
Melatih jiwa
37
Wujud Jiwa Surgawi
38
Berhasil naik ke Tingkat Bumi Empat
39
Menjadi tontonan
40
Menghadapi Lima Raja sekaligus
41
Keputusan Liu Bai
42
Memanen para pasukan Roh
43
Hasil akhir benturan energi
44
Hantu kelima belas telah berakhir
45
Jejak Jiwa
46
Kematian Tongkat Giok
47
Kalajengking Ekor Api
48
Dinding Pedang Jurang Kegelapan
49
Lapisan kedua
50
Kemunculan Makhluk yang tidak diinginkan
51
Ye Shong
52
Menuju ke dasar jurang
53
Esensi Spiritual
54
Xhio Xao
55
Menerobos ke Tahap Raja
56
Iblis Hati
57
Sekutu
58
Pasukan Spiritual Emas
59
Panglima Hantu kesebelas
60
Tugas dari Liu Bai
61
Akan segera datang
62
Menunjukkan kemampuan
63
Bantuan Xhio Xao
64
Mempercayai Liu Bai
65
Pemenang terakhir
66
Identitas Mei Yin
67
Meledakkan diri
68
Rencana berikutnya
69
Sekte Teratai Putih
70
Tetua Lien dari Teratai Putih
71
Siluman Burung Tikus Angin
72
Berkumpulnya para tokoh hebat
73
Aliansi Angin Timur
74
Perasaan asing
75
Kota Lao
76
Sekte Langit Emas
77
Ketua Yu Fang
78
Memanggil orang kuat lainnya
79
Melebarkan sayap Aliansi
80
Memberikan kesempatan
81
Identitas Yu Fang yang sebenarnya.
82
Mengalahkan Yu Fang.
83
Aku adalah Siluman Kematian mu
84
Berakhirnya pertempuran
85
Kedatangan keempat Alkemis
86
Mayat Hidup
87
Melebarkan Aliansi di Kota Lao
88
Surat dari Sekte Sungai Darah
89
Siluman Beruang Tanah
90
Kolam Kabut Darah
91
Pasukan Siluman
92
Sekte Sungai Darah
93
Teknik Penggabungan
94
Mayat hidup tambahan
95
Sekte Elang Putih
96
Tiba di Sekte Elang Putih
97
tidak bisa memaksa
98
Markas Cakar Harimau Hitam
99
Empat Raja Harimau
100
Mengeluarkan kartu As
101
Mundur
102
Mati Penasaran
103
Kota Hua
104
Pil Transformasi
105
Sifat wanita
106
Strategi
107
Terlambat untuk menyesal
108
Kemunculan Anggota Organisasi Hantu
109
Hadiah besar
110
Keajaiban
111
Zia Yuxi
112
Reinkarnasi Guan Du
113
Berhasil menerobos
114
Kuil Buddha
115
Permintaan kecil
116
Meninggalkan Kota Hua
117
Dua Raja Tanpa Lidah
118
Jendral Mu Bian
119
Pertarungan Liu Bai melawan Jendral Mu
120
Dua Informasi
121
Sisi lain Di Wilayah Tengah
122
Anggota Pemburu Siluman
123
Drama
124
Malam Penglihatan Terakhir
125
Memberikan Bantuan Kehancuran
126
Hui Shui
127
Menuju ke Ibukota
128
Tiba di Ibukota
129
Bertemu dengan Ayah kandung
130
Jawaban tanpa penjelasan
131
Pemimpin Pasukan Kuda Hitam, Tang Lin.
132
Menantang Liu Bai
133
Saingan terberat
134
Penyusup
135
Raja Tengkorak Hantu
136
Kemunculan Panglima Hantu Keenam
137
Jenderal Timur dan Jenderal Barat
138
Teknik Pamungkas
139
Racun Ular Neraka
140
Guru Dung Li
141
Formasi Pelindung Petir
142
Proses Pengobatan
143
Gagal
144
Kitab Penyatuan
145
Metode dari Kitab Penyatuan
146
Dunia Pohon Dewa
147
Ikatan Persahabatan
148
Mei Yin berhasil Menerobos
149
Jenderal Timur Tang Jian
150
Dunia Ingatan
151
Identitas Zia Yuxi
152
Lima Inti Elemen Alam Kegelapan
153
Siklus Tujuh Lingkaran Reinkarnasi Pertama
154
Naga Jiwa Kegelapan
155
Sisi buruk Pemimpin Kerajaan Langyu
156
Tiga Pusaka Kelas Singa
157
Tahap Kaisar Tingkat Empat
158
Bertemu kembali
159
Gui Lang
160
Sama-sama manusia iblis
161
Pertempuran Telah Berakhir
162
Janji Liu Bai
163
Pertunangan
164
Melanjutkan perjalanan menuju ke Wilayah Utara.
165
Anggota Sekte Duan Hutan Angin
166
Keterampilan ciri khas Keluarga Liu
167
Pembantaian
168
Warisan Masalah
169
Kesepakatan Kerjasama
170
Salah satu keahlian unik milik Zia Yuxi
171
Rumah Hiburan
172
Meng Yuan si Topeng Setan
173
Dibutakan oleh Keserakahan
174
Tongkat Penguasa Langit Zao Qing
175
Sifat licik
176
Sambutan yang luar biasa
177
Pertempuran di Sekte Daun Hutan Angin
178
Si Tombak Ombak Naga Lu Wen
179
Liu Bai VS Zing Wuji
180
Xe Yun Sang Dewi Angin
181
Perubahan mendadak
182
Masalah telah teratasi
183
Kesedihan yang mendalam
184
Masalah yang tidak bisa diatasi
185
Pernikahan bohongan
186
Kabar Pernikahan
187
Resmi menjadi Suami Istri
188
Jao Xang si Iblis Racun Air
189
Liu Bai menghadapi Jao Xang
190
Pertempuran di Sekte Daun Hutan Angin (2)
191
Sejarah baru
192
Samudra tak berujung
193
Terdampar di Pulau Asing
194
Sang Kaisar Petir
195
Pulau Fuhuo
196
Proses Kebangkitan Zia Yuxi
197
Perompak Laut
198
Perompak Laut (2)
199
Jenderal Cao Xiang
200
Hantu cantik di siang bolong
201
Dewa dalam cerita
202
Kunci solusi
203
Menanam bibit kejahatan
204
Persediaan
205
Pembagian harta
206
Pelabuhan Xengping
207
Kelompok Iblis Pemakan Mayat
208
Mempelajari keterampilan milik Liu Bai
209
Meninggalkan Kota Xengping
210
Merubah arah tujuan
211
Pemimpin Sepuluh Iblis Pemakan Mayat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!