"Siapa
kamu? Lepaskan!!!". Bentak Ana
Adiba melangkah mundur ketika melihat wajah Ana
yang cantik itu marah, ia membiarkan Ana memposisikan badannya yang hendak
duduk sendiri. Tapi tiba-tiba …
"Auw!"
Tangan Ana tidak kuat walau hanya menopang beban tubuhnya saja. Refleks Adiba
menyentuh bahu Ana berniat membantunya, tetapi Ana menepis tangan Adiba kasar
dan mendorongnya.
"Siapa
kau? beraninya menyentuhku?" Bentak Ana kembali.
"Dia
calon istriku!!" Jawab Gibran yang tiba-tiba datang bersama
sekertaris Vino. Gibran menopang badan
Adiba yang hendak tersungkur kelantai.
Gibran terbangun pukul 06:00 pagi, kepalanya
begitu pusing dan kantuk. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya memulihkan semua
nyawanya. Gibran ingin kembali melanjutkan tidurnya, seketika ia mengingat
Adiba yang berada di Rumah Sakit. Dalam sekejap rasa pusing dan kantuknya
hilang ia langsung berdiri meninggalkan kasurnya dan membersihkan badan.
"Hah?
Calon istri?" Tanya Ana yang tidak percaya akan kakaknya.
Ana menatap Adiba lekat-lekat dari bawah hingga
atas. Tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ia menggelengkan kepalanya.
Takut jika penglihatannya kabur hingga salah lihat.
“Ini
bukan kak Shella kan?” Masih menatap tidak percaya.
Kak shella? siapa dia? Apa
dia kekasih tuan wajah datar ini? Batin Adiba.
Yang Ana tahu Gibran kakaknya hanya mempunyai
kekasih bernama Shella sahabatnya, kakaknya Gibran hanya mencintai Shella.
Tidak mungkin wanita yang ada dihadapannya ini adalah calon Istrinya, dari
penampilannya saja sangat berbeda jauh dari kriteria kakaknya. Shella yang
selalu tampil cantik dan sexy sedangakan dia, dia hanya memakai baju tidur yang
panjang hingga menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah telapak tangan dan
telapak kaki.
"Tentu
saja bukan! Perkenalkan! Dia
Adiba, calon istriku." Suara santai Gibran sukses membuat Anna memulatkan
mata, tak lama matanya menatap lekat menyelidik.
Tidak ingin terlihat aneh, Gibran merangkul
bahu Adiba mendekatkannya agar lebih masuk dalam dekapannya. Hal itu membuat
Adiba salah tingkah dibuatnya lalu menatap Gibran.
"Tersenyumlah!".
Bisik Gibran yang mendekatkan wajahnya ke wajah Adiba.
Hal itu membuat
pipi Adiba memerah seperti kepiting rebus, Adiba langsung menjauhkan wajahnya
dari posisi tersebut dan tersenyum kepada Ana.
Gibran tak membiarkan Adiba menjauh, Gibran
kembali menarik Ana dan semakin mendekapnya dalam pelukannya. Adiba menutup
wajahnya yang sudah tak tahan menanggung malu itu dengan tanggannya.
Gibran tersenyum melihat tingkah Adiba yang
lucu, dengan lebih sengaja Gibran merangkul Adiba dari belakang dan memengang
tangan Adiba yang menutupi wajah cantiknya, Gibran menarik tangan itu dengan
kedua tangan dan menaruhnya di pinggang ramping Adiba dan …
CUP
Gibran mengecup lembut pipi kiri Adiba dengan
cepat.
Aaaaa drama apalagi
yang dilakukannya. Kau sangat tidak mempunya malu tuan.Kesal Adiba dengan tingkah Gibran.
Ana dan sekertaris Vino melongo tidak percaya
dengan apa yang dilakukan oleh Gibran. Tidak biasanya seorang Gibran melakukan
hal itu di depan umum. Bahkan Gibran tidak pernah melakukan hal itu dengan
Shella sekalipun.
"Gak
usah sok romantis seperti itu!"
Kesal Ana membuang arah.
Melihat keromantisan kakaknya membuat Ana
kembali teringat kepada kekasihnya Darren yang selalu bersikap romantis
terhadapnya.
Tak lama kemudian …
"Ana!
kamu sudah sadar sayang?" Mama Alexa datang dengan menenteng
beberapa makan di tangannya, Ia langsung berlari melihat putri kesayangannya
telah siuman.
Mendengar suara mama Alexa Gibran dan Adiba
langsung melepaskan pelukannya. Adiba semakin memerah karna malu sedangkan
Gibran hanya memasang wajah datar tampannya seolah-olah tidak terjadi apapun.
"Iya
Ma" Senyum Ana kepada mama Alexa. Alexa memeluk Ana dengan
lembutnya menikmati kehangatan dari tubuh putrinya itu.
"Kamu
baik-baik saja? apa ada yang sakit?" Melepaskan pelukan dan
memeriksa tubuh Anaknya.
"Iya,
aku tidak apa-apa ko"
Jawab Ana.
Mama Alexa yang baru menyadari putranya langsung berbalik, menyerangnya dengan tatapan taja,
"Darimana
saja kamu?" Tanya mama Alexa ketus kepada Gibran
"Apa
yang membuatmu kecelakaan?" Bukannya menjawab pertanyaan Alexa,
Gibran malah balik bertanya kepada Ana dengan wajah khasnya.
Ana menundukan wajah, mengingat kejadian itu
membuatnya bersedih.
"Ketika
Ana menyetir, Ana mendapat kabar kalau Darren meninggal. Saking fokusnya membuat
Ana tidak sadar ada seorang gadis melintas dihadap mobil, Ana membanting setir
dan menabrak pohon besar." Menjawab dengan nada suara yang sudah
terbata-bata.
Benar dugaanku. Batin Gibran.
"Apa
hubunganmu dengan Darren An?” Tanya Alexa menyelidik, bagaimana bisa
hanya mendengar kabar laki-laki tidak sopan itu Anna sampai tidak focus menyetir.
Ana gelagapan mendengar pertanyaan yang
dilontarkan Alexa, selama ini ia tidak pernah jujur kepada sang mama mengingat
mamanya yang sangat tidak menyukai
Darren. Akhirnya Ana menjalin hubungan bersama Darren tanpa sepengetahuan Alexa
dan hanya diketahui oleh Gibran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Lienda nasution
cerita aneh kok Adiba diam saja dipeluk dicium sama lelaki yang bukan suami
2023-01-12
0
Aruna Zahrani
aq berharap suatu saat diwaktu yg bersamaan ana dan adiba tau klo yg membunuh org yg mereka sayang adl gibran. trus menghukum gibran dg cara mereka. biar gibran tau rasa
2021-11-16
0
Ummi Alfa
andai anna tau lkalo darren sudah menghianatinya.......
2021-08-01
1