Depresi

Dirumah sakit

 Adiba mendekati mama Alexa yang tertidur lelap,

ia bingung harus melakukan apa dan bagaimana. Adiba menatap gadis cantik yang

sedang berbaring,

 "Masya

allah, cantik sekali. Apa ini

putri tante Alexa?" Bergumam sendiri melihat kemiripan mereka.

 Alexa mengerjapkan mata mendengar suara

seseorang di sampingnya. Dia tersenyum dan langsung memeluk ketika melihat

orang itu adalah Adiba.

 “Sayang,

hiks. Putri mama Ana

kecelakaan.”

 Adiba terkejut dan ikut bersedih. Ibu mAna yang

tidak akan sedih melihat Anaknya terluka, kemudian mengelus-ngelus lembut

pundak Alexa berharap sedikit menenangkan dan membiarkan Alexa menangis di

pelukan Adiba

 "Ma,

yang tenang ya. Kita berdoa saja

semoga kak Ana baik-baik saja." Jawab Adiba dengan sangat lembut,

Alexa mengangguk setelah menatap putrinya. Kemudian kembali memeluk Adiba,

entah timbul darimAna kenyamAnan itu. Alexa merasa tenang berada di pelukan

calon menantunya tersebut. Padahal dia sehari ini menemuinya, selebihnya tidak

selain masa kecil Adiba kala itu.

 Puas mengeluarkan semua keluh kesahnya, Alexa

melepaskan pelukan mereka.

"Oh

iya dimana Gibran?"

 Menoleh kesAna kemari mencari keberadaan putranya.

 “Hm dia

… Adiba tidak tahu Ma. Beliau hanya berpesan kepada Adiba untuk menjaga mama.”

Memberi senyuman semanis mungkin.

 Kemana lagi dia. Gumam Alexa

 "Baiklah,

mari sayang! Kita duduk disana." Menunjuk sofa besar yang terletak

di sudut ruangan tak jauh dari brankar tempat Ana berbaring. Mereka kembali

mengobrol hangat, Alexa sangat bahagia akan kehadiran Adiba. Wanita paruh baya

yang masih terlihat cantik itu bercerita banyak tentang keluarganya, tentang besarnya

cinta Mahendra suaminya juga tentang persahabat Mahendra dan Ahmad.

 “Jadi ayah bersahabat dengan tuan Mahendra.”

Tanya Adiba ragu.

 Alexa mengangguk, meraup dagu Adiba tersenyum.

“Iya sayang, kamu dan ayahmu sangat baik. Mama

yakin Gibran pasti akan sangat berterima kasih kepada mama karena telah

memberikan bidadari cantik sepertimu padanya.” Ucap Alexa membuat Adiba

tersenyum simpul.

 Tapi putramu sangat tidak menginginkan

pernikahan ini Ma. Dia mencitai kekasihnya.

 Tak lupa Alexa juga menceritakan gadis

satu-satunya. Anatasya Adelard Wijaya, seorang gadis cantik berusian 25 tahun. Berprofesi

sebagai model dan juga merupakan teman karib Shella Candrawinata, kekasih

Gibran Adelard Wijaya. Ana jarang pulang kerumah karena jadwal pemotretan yang

akhir-akhir ini sangat padat dan harus bulak balik luar kota bahkan luar

negeri.

 Alexa selalu meminta putrinya untuk tetap

dirumah tanpa harus bekerja, tetapi menjadi seorang model adalah impian Ana

sejak kecil dan mau tidak mau Alexa menerima hal itu. Sebenarnya hari ini

adalah jadwal kepulanganya dari negri ginseng, tetapi diperjalan pulag dia

mendapat kabar kekasihnya dibunuh hingga membuatnya tidak konsentrasi menyetir

hingga kecelakaan.

 Alexa tidak mengetahui jika Darren kekasih

putrinya, ia hanya tau Darren adalah sahabat putrinya. Setelah lama

bercengkrama akhirnya mereka tertidur lelap di sofa sama yang cukup lebar.

***

Gibran kembali meneguk botol, padahal sudah tiga

botol kosong yang ia lempar setelah tegukan terakhir. Tetapi hal itu tidak

membuatnya cukup, Gibran kembali mengambil dan meneguknya hingga tandas tak

tersisa.

 "Kenapa

kau begitu bodoh Shella. Padahal

kau bisa meminta bantuanku."

 “Arghhh!”

 Prang! Botol yang digenggannya kini pecah dan

berserakan di lantai. Gibran Berlari menghampiri Sekertaris Vino dan

mencengkram bajunya.

 “Vin, katakan padaku jika kekasihku tidak

berselingkuh kan?” Sekertaris Vino hanya diam, tangannya mengepal.

 “Kau sama bodohnya dengan dia ya, Vin. Ha ha ha

ha.” Minum-minuman itu sudah sedikit menghilangkan setengah kesadarannya.

Gibran berbicara tanpa arah kadang menangis kadang pula tertawa.

 Sekertaris Vino tetap setia mendampingi Gibran

di sampingnya, betapa sakit hatinya melihat keadaan tuannya yang seperti ini. Rahangnya

berdiri kokoh diiringi kilatan mata bak belati tajam.

 "Antar

aku pulang ke Apartemen!" Suara Gibran yang terdengar berat.

 Sekertaris Vino memapah dan membawanya pergi

meninggalkan Club tersebut.  Setelah menempuh

perjalanan 15 menit, mereka kini sudah sampai di Apartemen Gibran. Sekertaris

Vino membaringkan tubuh Gibran diatas ranjang king sizenya yang berwarna putih,

membukakan sepatu dan menyelimutinya.

 Selesai menjalankan tugas dan menjamin semuanya

baik-baik saja, Sekertaris Vino berbalik meninggalkan apartement tersebut.

***

Suara adzan berkumandang membangunkan Adiba

yang sedang bermimpi bertemu dengan pangerannya. Dia bermimpi dijemput seorang

pangeran oleh kereta kuda. Namun tubuhnya seketika terlonjak melihat wajah

pengeran itu ternyata Gibran. Pria dingin itu.

 Kenapa wajah pangeran itu mirip si pencuri itu?

Aaa sepertinya aku sudah gila karena sering bertemu dengannya.

 Aku harus segera sholat agar otakku kembali

sempurna. Gumam Adiba

 Adiba menoleh, melihat mama Alexa yang terlelap

tidur disampingnya.

 "Ya

Allah kumohon angkatlah semua beban darinya." Ucap Adiba tanpa

disadarinya ia mengelus pundak mama Alexa dan membuat sang empu menggeliat bangun.

 "Maaf

Ma, Adiba tidak bermaksud membangunkan Mama." Lirik Adiba yang

merasa sangat bersalah karena telah mengganggunya tidur

 Alexa ternyum mendengar doa yang Adiba ucapkan

tadi, sebenarnya Alexa sudah bangun ketika tubuh Adiba bergerak.

 Kamu anak yang baik

Adiba, semoga kamu bisa membawa putraku dari kegelapan. Batin Alexa

 "Tidak

apa sayang, ayo kita sholat." Ajak Alexa yang ditanggapi senyuman

oleh Adiba.

 Adiba dan Alexa sholat subuh berjamaah

diruangan VVIP tersebut, setelah selasai mereka membereskan dan melipatnya.

 "Mama

mau keluar dulu mau beli sarapan, tolong jaga Ana ya."

 "Iya

ma" jawab Adiba memberi senyuman.

 Alexa keluar dari ruangan. Kini hanya ada Adiba

dan Ana diruangan tersebut. selesai dari aktifitasnya Adiba duduk di samping Ana

setelah mengambil majalah yang terletak di meja. Adiba menghabiskan waktunya

untuk membaca sembari menunggu Alexa.

 Lima menit berlalu, Ana menggerakan jari

jemarinya. Adiba yang menyadari hal itu membuatnya tersenyum dan menggenggam

tangan Ana.

 “Kakak! kakak baik-baik saja?” Tanya Adiba

antusias.

 Mata Ana menyipit mendapat serangan cahaya

ruangan yang teralu terang menurutnya. Mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya

penglihatannya kembali sempurna.

 “A- Aku dimana?” Lirihnya pelan.

 "Ini

dirumah sakit kak" Jelas Adiba sambil membantu Ana yang hendak

bangun dan duduk.

 "Siapa

kamu? Lepaskan!" Bentak Ana membuat Adiba terlonjak.

Episodes
1 Penjemputan
2 penjemputan part 2
3 Penyebab kematian ayah
4 Kekecewaan
5 Di pemakaman
6 Pingsan
7 Rahasia terbongkar
8 Mama menyayangimu
9 Permintaan Adiba
10 Di dalam mobil
11 Pulang kerumah utama
12 Bingung
13 Rencana pernikahan
14 Kamar tamu
15 Hari pertama di rumah calon mertua
16 Dirumah sakit
17 Jadilah istri yang baik
18 18 Peringatan!
19 Depresi
20 Perkenalkan, dia calon Istriku
21 Di rumah sakit
22 Berbelanja part 1
23 Berbelanja part 2
24 Terbelenggu di kandang singa
25 Belajar bersama
26 Kepulangan Adiba
27 Kepulangan Adiba part 2
28 Bertemu kekasih..
29 Asrama
30 Shella candrawinata
31 Ujian Terakhir
32 H-3
33 Shella vs Adiba
34 Hari pernikahan part 1
35 Hari pernikahan part 2
36 Pesta pernikahan
37 kisah malam pertama
38 Arghhh
39 Penghianat...
40 ke Apartemen
41 penantian istri
42 kuliah
43 mang ojek terpana
44 Terpeleset
45 Cemburu buta
46 Kembali bertempur
47 Tanda aneh di leher
48 Rainduuuu
49 Sakit
50 Kingkong tak tau malu....!
51 Shella come back
52 Teman baru
53 Huaaa matilah aku...!
54 Perintah wajib
55 Jatah pagi
56 Keberhasilan Adiba
57 Dimana suamiku?
58 Kingkong tua gila..!
59 Bertemu bule
60 Memasang dasi versi Gibran dan Adiba
61 Aku takut kau dipecat
62 Istri rasa pembantu
63 Pengakuan cinta
64 Nasi goreng Ala Gibran
65 Sarapan bersama
66 Liburan
67 Kembali ke kota
68 Diamlah jantung bodoh!
69 50 Meter
70 Ponsel jatuh
71 Mencari Adiba dan Aisyah.
72 Tanah liat
73 Badut Sekertaris Vino
74 Membuntuti Bi Lastri
75 Senjata makan tuan
76 Hantu....!
77 Kuda putih
78 Ancaman!
79 wong edan
80 Project baru
81 Obgyn
82 Menangis
83 kekasih lama
84 Menangis dalam diam
85 Bertahan atau pergi ?
86 Bantuan
87 Penyesalan Gibran
88 Kebenaran
89 i am daddy
90 Karatan!
91 Benarkah bisa seperti itu?
92 Telur mata sapi
93 Ice cream
94 Rencana yang tidak terduga.
95 Lamaran tiba-tiba
96 Tidakkkkk!!!!!
97 Saingan
98 Bagaimana dengan dia?
99 Sarapan pagi
100 Anna, Vino dan kekecewaan Aisyah
101 Salah faham
102 Menikmatinya
103 Hal tak terduga
104 Pernikahan
105 MP sang sekertaris
106 Kebahagiaan.
107 End
108 Ucapan terima kasih
109 Extra part (Kebahagiaan pengantin baru)
110 Extra part (Kelahiran baby Bryan)
111 Extra part (Bryan vs Gibran)
112 extra part (Kerinduan Adiba)
113 Extra part (Bimbang)
114 Extra part (Penyesalan)
115 Extra part
116 extra part
117 Extra part
118 Extra part (Benar-benar tamat)
119 SOMETHING
120 Help
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Penjemputan
2
penjemputan part 2
3
Penyebab kematian ayah
4
Kekecewaan
5
Di pemakaman
6
Pingsan
7
Rahasia terbongkar
8
Mama menyayangimu
9
Permintaan Adiba
10
Di dalam mobil
11
Pulang kerumah utama
12
Bingung
13
Rencana pernikahan
14
Kamar tamu
15
Hari pertama di rumah calon mertua
16
Dirumah sakit
17
Jadilah istri yang baik
18
18 Peringatan!
19
Depresi
20
Perkenalkan, dia calon Istriku
21
Di rumah sakit
22
Berbelanja part 1
23
Berbelanja part 2
24
Terbelenggu di kandang singa
25
Belajar bersama
26
Kepulangan Adiba
27
Kepulangan Adiba part 2
28
Bertemu kekasih..
29
Asrama
30
Shella candrawinata
31
Ujian Terakhir
32
H-3
33
Shella vs Adiba
34
Hari pernikahan part 1
35
Hari pernikahan part 2
36
Pesta pernikahan
37
kisah malam pertama
38
Arghhh
39
Penghianat...
40
ke Apartemen
41
penantian istri
42
kuliah
43
mang ojek terpana
44
Terpeleset
45
Cemburu buta
46
Kembali bertempur
47
Tanda aneh di leher
48
Rainduuuu
49
Sakit
50
Kingkong tak tau malu....!
51
Shella come back
52
Teman baru
53
Huaaa matilah aku...!
54
Perintah wajib
55
Jatah pagi
56
Keberhasilan Adiba
57
Dimana suamiku?
58
Kingkong tua gila..!
59
Bertemu bule
60
Memasang dasi versi Gibran dan Adiba
61
Aku takut kau dipecat
62
Istri rasa pembantu
63
Pengakuan cinta
64
Nasi goreng Ala Gibran
65
Sarapan bersama
66
Liburan
67
Kembali ke kota
68
Diamlah jantung bodoh!
69
50 Meter
70
Ponsel jatuh
71
Mencari Adiba dan Aisyah.
72
Tanah liat
73
Badut Sekertaris Vino
74
Membuntuti Bi Lastri
75
Senjata makan tuan
76
Hantu....!
77
Kuda putih
78
Ancaman!
79
wong edan
80
Project baru
81
Obgyn
82
Menangis
83
kekasih lama
84
Menangis dalam diam
85
Bertahan atau pergi ?
86
Bantuan
87
Penyesalan Gibran
88
Kebenaran
89
i am daddy
90
Karatan!
91
Benarkah bisa seperti itu?
92
Telur mata sapi
93
Ice cream
94
Rencana yang tidak terduga.
95
Lamaran tiba-tiba
96
Tidakkkkk!!!!!
97
Saingan
98
Bagaimana dengan dia?
99
Sarapan pagi
100
Anna, Vino dan kekecewaan Aisyah
101
Salah faham
102
Menikmatinya
103
Hal tak terduga
104
Pernikahan
105
MP sang sekertaris
106
Kebahagiaan.
107
End
108
Ucapan terima kasih
109
Extra part (Kebahagiaan pengantin baru)
110
Extra part (Kelahiran baby Bryan)
111
Extra part (Bryan vs Gibran)
112
extra part (Kerinduan Adiba)
113
Extra part (Bimbang)
114
Extra part (Penyesalan)
115
Extra part
116
extra part
117
Extra part
118
Extra part (Benar-benar tamat)
119
SOMETHING
120
Help

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!