"Bagaimana
keadaan anak saya dok?" Tanya Alexa gelisah kepada dokter yang baru saja membuka pintu. Dokter Satya langsung menunduk mendapati pemilik Rumah sakit
sudah tiba.
"Putri anda baik-baik saja nyonya. Untung saja benturan
dikepalanya tidak terlalu keras dan cepat dilarikan kerumah sakit.”
“Alhamdulillha.”
Lirih Alexa sambil menghapus buliran di matanya. Mendapat kabar putrinya
kecelakaan membuat Alexa cemas dan takut. Sudah cukup kepergian suaminya tidak
boleh ada lagi.
“Kita
tunggu saja, semoga beliau segera siuman."
Alexa mengangguk, apapun
akan dia lakukan asal putri bungsunya Anatasya Adelard Wijaya segera siuman dan
sembuh.
"Boleh
saya menemuinya dok?" Tanya Alexa yang masih tampak khawatir pada
putrinya.
"Silahkan
nyonya, kalau begitu saya permisi." Dokter satya melenggang pergi setelahmembungkukan badannya.
Alexa melangkahkan kedua kakinya yang sangat berat itu keruangan VVIP dimana Ana ditangani. tangisnya kembali pecah ketika
melihat banyak alat bantu yang menempel ditubuh putrinya. mendekati putrinya yang sedang terbaring lemah
disana,
Alexa mengelus pipi Ana dengan sangat lembut.
“Sayang, kenapa kamu bisa seperti ini? Kenapa musibah selalu
datang seenaknya, hiks, hiks.”
Tangisnya semakin menjadi ketika mengingat musibah yang selalu datang
dikeluarganya secara bertubi-tubi. Ia belum bisa menerima kenyataan pahit
ditinggal oleh suami tercintanya. Namun kin sudah datang musibah baru yang menimpa
sahabatnya sekaligus orang kepercayaannya yang diakibatkan putra sendiri.
Dan sekarang putrinya, ia tidak akan sanggup hidup
jika harus ditinggalkan Ana ia tidak akan sanggup ditinggal oleh orang-orang
yang sangat disayanginyalagi.
"Ana,
jangan tinggalkan mama, mama mohon. Hiks,
hiks, hiks." Suara Alexa yang terdengar sangat lirih.
Setelah beberapa menit menangis, Alexa baru ingat Gibran. Dengan segera Alexa meriah ponsel di dalam tasnya dan menghubungin
Gibran.
Hanya satu deringan saja, posel itu tersambung.
"Gibran! Ana kecelakaan, cepat
ke Rs. Xxx bawa Adiba kemari."
****
Belum selesai Adiba mencerna hal yang barusaja
terjadi, pintu kembali terbuka.Gibran kembali masuk
dengan air muka yang sedikit berubah cemas.
Mau apa lagi dia?Batin Adiba yang sudah cemas melihat
kedatangan Gibran lagi.
Adiba sudah melangkah mundur melihat Gibran
yang datang dan kembali mendekatinya. tanpa berbicara sepatah kata apapun Gibran
meraih tangan Adiba dan menariknya keluar kamar.
Huft, kumat lagi
penyakitnya.
Melihat wajah datar dan tatapan tajam Gibran
membuat Adiba tetap
mengikuti langkah Gibran tanpa protes dan mengikuti
setiap jengkal angkah yang entah akan
membawanya kemana.
Ya Allah, mengapa ada
manusia menyebalkan sepertinya. Ini tidak adil! Dengan wajah datarnya
pun dia tetap terlihat tampan begitu.
Terdiam sejenak.
Haih apa yang kufikirkan.
istigfar adibaaa! istigfar!.
Gibran tetap melangkahkan kakinya diekori oleh
Adiba di belakangnya. Gibran membuka pintu mobil dan mendorong Adiba masuk
kedalam. Adiba tetap menurut dan duduk disana. Gibran memutari mobilnya kemudian ia duduk di
belakang kemudi. ia langsung menancapkan gas dengan laju di atas rata-rataingin segera sampai dan melihat keadaan adik semata wayangnya.
Tuan datar kumohon
hentikan mobilnya, jika ingin bunuh diri sendiri saja. Jangan mengajakku.
Tindakan Gibran membuat Adiba sangat ketakutan,
refleks ia memeluk lengan Gibran dengan mata terpejam. Muncul seringai tipis di bibir Gibran untuk
menjahilinya, bukan melambatkan ia malah menambah kecepatan laju mobil.
Adiba semakin mempererat pelukan di lengan
Gibran dengan masih memejamkan matanyamembuat Gibran semakin
puas mengerjai gadis itu.
Dasar penakut!Gumam Gibran.
Citttt! Secara tiba-tiba Gibran mengerem mobil.
“Singkirkan tanganmu!” SarkasGibran kerus kepada Adiba.
Adiba baru menyadari kesalahannya ia langsung
memposisikan dirinya dan menunduk dengan wajah yang sudah sangat merah karena
malu atas tindakan bodohnya.
"Maaf
tuan." Ucap Adiba yang
masih menunduk.
Ih, bodoh, bodoh, bodoh! Makinya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ummi Alfa
next...
2021-08-01
1
Widayati Yati
lanjut seru
2020-10-29
2