Pingsan

Tak lama

kemudian....

"Selamat siang kawan, kanapa lagi kau?"

Tanpa permisi

dokter Rino nyelonong masuk dan mengejutkan Gibran.

"Apa kau tidak mempunyai sopan santun hah?”

Tegas Gibran ketika sudah membalikan badan, menatap tajam Rino. Dokter pribadi

sekaligus sahabatnya tersebut

"Hey, hey. Kenapa marah? aku tidak mencuri dirumah platinummu ini"

Menjawab dengan

santai diiringi dengan cekikikan sedikit suara.

"Periksa dia"

Gibran

menggerakan tangannya menunjuk kearah Adiba.

"Hah?"

Dokter Rino

beralih menatap mengikuti arah pandang yang dutunjuk Gibran, matanya terbelalak

melihat gadis tengah berbaring dikamar sahabatnya.

"Cepat periksa!!" Suara Gibran

kembali dengan nada tinggi memerintah.

"Iya, iya aku periksa sekarang. Ternyata kau punya hoby baru ya sekarang,

membawa anak gadis kekamar." Ejek Dokter Rino sambil tertawa, tapi

Gibran tak menjawabnya dia hanya memasang wajah datar.

Aktifitas

Dokter Rino terhenti ketika hendak memegang lengan Adiba.

"Hey, apa yang kau lakukan?!!"

Gibran menepis

tangan Dokter Rin kasar.

"Hey ada

apa denganmu?”

“Hahaha, tenanglah. aku kan hanya mematuhi perintahmu untuk

memeriksanya tuan muda...!" Jawab Dokter Rino dengan menekan kata ‘tuan muda’ kemudian tertawa

terbahak-bahak melihat reaksi sahabat gilanya.

Mendengar hal

itu wajah Gibran langsunberubah merah, bisa-bisanya ia melakukan hal sebodoh

itu.

bodoh, bodoh, bodoh! Apa

yang kulakukan tadi.batinnya

Gibran

melangkahkan kakinya keluar dari kondisi yang sangat memalukan dan merendahkan

harkat dan martabat seorang Gibran adelard Wijaya itu.

Memalukan!!!!.Umpatnya lagi dalam hati.

Dokter Rino

yang melihat reaksi sahabatnya itu semakin tertawa, tetapi ia tetap memeriksa

Adiba.

***

Dokter Rino

keluar kamar menemui Gibran dan sekertaris Vino yang sedang duduk di sofa yang

tak jauh dari kamar Gibran.

Melihat

kedatangan Rino, Gibran hanya memasang wajah yang sangat datar. Gibran sangat

malu dengan kejadian tadi, tetapi dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kondisinya baik-baik saja, ia hanya kelelahan

dan syok. kejadian apa yang

membuatnya sampai syok seperti itu?" Dokter Rino menatap sekertaris

Vino meminta penjelasan.

"Bukan urusanmu!"

Jawab Gibran

secepat kilat sambil menatap Dokter Rino dengan mata elangnya

"Ahh yayaya" Memutar bola matanya

malas, karena sudah dapat dipastikan jika dia akan kalah tanduk jika berdebat

dengan seorang Gibran.

"Apa ada obat khusus untuknya"

Sekertaris Vino

menengahi bergelutan dingin itu.

"Tidak ada, ia hanya pingsan biasa. Jika sudah sadar beri saja ia vitamin, sudah

aku sediakan di atas nakas.” Jelas Dokter Rino

"Baiklah, terima kasih Dokter" Jawab

sekertaris Vino lembut dengan senyuman.

 

Namun dokter

Rino tidak menjawabnya, pria itu menatap kepergian Gibran yang sedang berjalan

memasuki kamarnya.

Sadar dirinya

terus di perhatikan, Gibran berbalik.

"Kenapa masih disini? pergi sana!”

“Kau-“

“akan aku transfer uangnya." Jawab

Gibran ketus kemudian berbalik lagi tanpa menghiraukan wajah Dokter Rino yang

sudah merah.

Bukannya berterima kasih, malah nyelonong maen pergi aja.gue

sumpahin lu jadi bucin Gibran angkuh!!"

Dokter Rino

meninggalkan sekertaris Vino yang masih mematung di tempatnya. Ia melangkah

dengan senyum penuh kemenangan karena telah mengutuk sahabatnya itu, meski

hanya di dalam hati tentunya. Lagipula siapa yang tidak sayang nyawa, bukan?

***

Di dalam kamar

Adiba masih

dalam keadaan pingsan. Gibran menatap Adiba guna memeriksa keadaannya, ketika

dirasa ia baik-baik saja ia melangkah keluar lagi menghampiri sekertaris Vino

"Bawa semua dokumen tentangnya!" Titahnya

sembari melangkah ke arah lift.

"Baik tuan muda" Menunduk ketika

Gibran melewatinya dan langsung mengekor dibelakangnya.

Tingg

Pintu Lift

terbuka, tampak wanita paruh baya sedang duduk bersimpuh di dekat sofa sembari

memeluk bingkai foto.

"Hiks, hiks, hiks. Dia sudah menepati janjinya Mahendra. Tetapi aku tidak dapat membalas jasanya dan

putra kita malah membunuhnya"

Tangisnya pecah

mengingat masa lalunya.

"Mama!! bangunlah, kenapa duduk dilantai seperti ini?"

Berlari menghampiri Alexa dan memapahnya agar kembali duduk di sofa.

"janji apa maksudnya tadi ma?" menggenggam tangan sang mama

dan menatapnya sendu.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Afa janji apa ya?

2023-01-02

0

Mefa Alrozy

Mefa Alrozy

eritanya menarik namun penulisannya banyak terpenggal² kalimatnya,kalau diperbaiki pasti bagus ini ceritanya thor

2022-02-18

0

Ummi Alfa

Ummi Alfa

jadi penasaran janji apa ya....

2021-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Penjemputan
2 penjemputan part 2
3 Penyebab kematian ayah
4 Kekecewaan
5 Di pemakaman
6 Pingsan
7 Rahasia terbongkar
8 Mama menyayangimu
9 Permintaan Adiba
10 Di dalam mobil
11 Pulang kerumah utama
12 Bingung
13 Rencana pernikahan
14 Kamar tamu
15 Hari pertama di rumah calon mertua
16 Dirumah sakit
17 Jadilah istri yang baik
18 18 Peringatan!
19 Depresi
20 Perkenalkan, dia calon Istriku
21 Di rumah sakit
22 Berbelanja part 1
23 Berbelanja part 2
24 Terbelenggu di kandang singa
25 Belajar bersama
26 Kepulangan Adiba
27 Kepulangan Adiba part 2
28 Bertemu kekasih..
29 Asrama
30 Shella candrawinata
31 Ujian Terakhir
32 H-3
33 Shella vs Adiba
34 Hari pernikahan part 1
35 Hari pernikahan part 2
36 Pesta pernikahan
37 kisah malam pertama
38 Arghhh
39 Penghianat...
40 ke Apartemen
41 penantian istri
42 kuliah
43 mang ojek terpana
44 Terpeleset
45 Cemburu buta
46 Kembali bertempur
47 Tanda aneh di leher
48 Rainduuuu
49 Sakit
50 Kingkong tak tau malu....!
51 Shella come back
52 Teman baru
53 Huaaa matilah aku...!
54 Perintah wajib
55 Jatah pagi
56 Keberhasilan Adiba
57 Dimana suamiku?
58 Kingkong tua gila..!
59 Bertemu bule
60 Memasang dasi versi Gibran dan Adiba
61 Aku takut kau dipecat
62 Istri rasa pembantu
63 Pengakuan cinta
64 Nasi goreng Ala Gibran
65 Sarapan bersama
66 Liburan
67 Kembali ke kota
68 Diamlah jantung bodoh!
69 50 Meter
70 Ponsel jatuh
71 Mencari Adiba dan Aisyah.
72 Tanah liat
73 Badut Sekertaris Vino
74 Membuntuti Bi Lastri
75 Senjata makan tuan
76 Hantu....!
77 Kuda putih
78 Ancaman!
79 wong edan
80 Project baru
81 Obgyn
82 Menangis
83 kekasih lama
84 Menangis dalam diam
85 Bertahan atau pergi ?
86 Bantuan
87 Penyesalan Gibran
88 Kebenaran
89 i am daddy
90 Karatan!
91 Benarkah bisa seperti itu?
92 Telur mata sapi
93 Ice cream
94 Rencana yang tidak terduga.
95 Lamaran tiba-tiba
96 Tidakkkkk!!!!!
97 Saingan
98 Bagaimana dengan dia?
99 Sarapan pagi
100 Anna, Vino dan kekecewaan Aisyah
101 Salah faham
102 Menikmatinya
103 Hal tak terduga
104 Pernikahan
105 MP sang sekertaris
106 Kebahagiaan.
107 End
108 Ucapan terima kasih
109 Extra part (Kebahagiaan pengantin baru)
110 Extra part (Kelahiran baby Bryan)
111 Extra part (Bryan vs Gibran)
112 extra part (Kerinduan Adiba)
113 Extra part (Bimbang)
114 Extra part (Penyesalan)
115 Extra part
116 extra part
117 Extra part
118 Extra part (Benar-benar tamat)
119 SOMETHING
120 Help
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Penjemputan
2
penjemputan part 2
3
Penyebab kematian ayah
4
Kekecewaan
5
Di pemakaman
6
Pingsan
7
Rahasia terbongkar
8
Mama menyayangimu
9
Permintaan Adiba
10
Di dalam mobil
11
Pulang kerumah utama
12
Bingung
13
Rencana pernikahan
14
Kamar tamu
15
Hari pertama di rumah calon mertua
16
Dirumah sakit
17
Jadilah istri yang baik
18
18 Peringatan!
19
Depresi
20
Perkenalkan, dia calon Istriku
21
Di rumah sakit
22
Berbelanja part 1
23
Berbelanja part 2
24
Terbelenggu di kandang singa
25
Belajar bersama
26
Kepulangan Adiba
27
Kepulangan Adiba part 2
28
Bertemu kekasih..
29
Asrama
30
Shella candrawinata
31
Ujian Terakhir
32
H-3
33
Shella vs Adiba
34
Hari pernikahan part 1
35
Hari pernikahan part 2
36
Pesta pernikahan
37
kisah malam pertama
38
Arghhh
39
Penghianat...
40
ke Apartemen
41
penantian istri
42
kuliah
43
mang ojek terpana
44
Terpeleset
45
Cemburu buta
46
Kembali bertempur
47
Tanda aneh di leher
48
Rainduuuu
49
Sakit
50
Kingkong tak tau malu....!
51
Shella come back
52
Teman baru
53
Huaaa matilah aku...!
54
Perintah wajib
55
Jatah pagi
56
Keberhasilan Adiba
57
Dimana suamiku?
58
Kingkong tua gila..!
59
Bertemu bule
60
Memasang dasi versi Gibran dan Adiba
61
Aku takut kau dipecat
62
Istri rasa pembantu
63
Pengakuan cinta
64
Nasi goreng Ala Gibran
65
Sarapan bersama
66
Liburan
67
Kembali ke kota
68
Diamlah jantung bodoh!
69
50 Meter
70
Ponsel jatuh
71
Mencari Adiba dan Aisyah.
72
Tanah liat
73
Badut Sekertaris Vino
74
Membuntuti Bi Lastri
75
Senjata makan tuan
76
Hantu....!
77
Kuda putih
78
Ancaman!
79
wong edan
80
Project baru
81
Obgyn
82
Menangis
83
kekasih lama
84
Menangis dalam diam
85
Bertahan atau pergi ?
86
Bantuan
87
Penyesalan Gibran
88
Kebenaran
89
i am daddy
90
Karatan!
91
Benarkah bisa seperti itu?
92
Telur mata sapi
93
Ice cream
94
Rencana yang tidak terduga.
95
Lamaran tiba-tiba
96
Tidakkkkk!!!!!
97
Saingan
98
Bagaimana dengan dia?
99
Sarapan pagi
100
Anna, Vino dan kekecewaan Aisyah
101
Salah faham
102
Menikmatinya
103
Hal tak terduga
104
Pernikahan
105
MP sang sekertaris
106
Kebahagiaan.
107
End
108
Ucapan terima kasih
109
Extra part (Kebahagiaan pengantin baru)
110
Extra part (Kelahiran baby Bryan)
111
Extra part (Bryan vs Gibran)
112
extra part (Kerinduan Adiba)
113
Extra part (Bimbang)
114
Extra part (Penyesalan)
115
Extra part
116
extra part
117
Extra part
118
Extra part (Benar-benar tamat)
119
SOMETHING
120
Help

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!