BRAK!!!
Suara pintu di
dobrak dengan sangat keras, pintu tersebut bahkan terhempas dari posisi
awalnya. Dua insan yang sedang dimabuk asmara itupun tersentak dan langsung
menghentikan aktifitas mereka. Shella yang selama ini di rindukan Gibran tengah
menyerahkan tubuhnya kepada pria lain, mata Gibran menghunus pada tubuh Shella
yang polos ditambah dengan keberadaan seorang pria diatasnya membuat amarah
Gibran langsung semakin naik hingga ke ubun-ubun.
Semua para
pengawal, sopir andalan dan sekertaris Vino berpencar mengelilingi ruangan
kamar tersebut.
"Gibran, kau?" Suara seorang pria
yang sedang berada diatas tubuh Shella itupun langsung mengambil selimut dan
baju-bajunya yang berserakan, secepat kilat ia memakai bajunya dan melempar
baju Shella ke wajahnya.
Sial!
dimana para pengawal ku! Dasar bodoh!.Batinnya kesal ketika menangkap semua wajah
bodyguardnya yang lumpuh.
"Beraninya kau Darreen!"
Rahang Gibran
mengeras, Gibran langsung berlari menuju Darren dan menghadiahinya pukulan yang
sangat keras di wajahnya, seketika Darren pun tersungkur di lantai. Bukan takut
melihat amarah Gibran yang menggebu, Darren malah menyunggingkan seringai tipis
di ujung bibirnya yang terdapat darah segar.
"Hahahahaha.” Tawa Darren menggema, menutupi
seluruh pendengaran Gibran. Gibran menutup mata.
“ lihatlah!betapa menyedihkannya dirimu. Melihat kekasih
yang selama ini kau rindukan tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri!"
Shella
menggigit bibir mendenga ucapan Darren yang sedang mencari mati.
"shitttt"
Tanpa menjawab
cibiran Darreen, Gibran langsung memberikan pukulan secara membabi buta. Darren
tergeletak dilantai dengan bersimbah darah diiringi dengan teriakan Shella ynag
histeris. Gibran melangkah mundur dan mengarahkan pistol yang sudah
digenggamannya itu tepat kearah kepala Darren.
"Hentikan!" Shella berlari dan bersimpuh
dikaki Gibran.
Mata Gibran
lagi-lagi terpejam. Kekecewaannya bertambah ketika Shella sampai bersimpuh
untuk jaminan nyawa pria brengsek itu.
"Beraninya kau membelanya!" Amarah
Gibran semakin naik melihat Shella membela sahabatnya yang sudah menjadi pria
bajingan itu.
"Aku mohon hentikan, hiks hiks hiks. Aku akan menjelaskan semuanya."
Berucap dengan
terbata-bata melihat Gibran tetap mengarahkan pistolnya kearah Dareen. Sedang Dareen
semakin menyunggingkan senyumannya karena tanpa bersusah payah dia mempunyai
senjata tajam untuk melawan Gibran yang tak lain adalah Shella. Melihat sunggingan senyuman Dareen membuat
darah Gibran semakin mendidih.
dan
DOR!!!
TIDAKKKKKK!!!
*
*
*
Brukk.
Badan pak Ahmad
ambruk ketika timah panas tepat mengenai perutnya. Shella berlari secepat kilat
dan mendorong lengan Gibran hingga tembakan itu tepat mengenai perut pak Ahmad.
Ya, yang terkena tembakan Gibran ialah Pak Ahmad supir andalannya Gibran,
Ayahnya Adiba, harta paling berharga bagi Adiba
"Beraninya kalian!!! Secepat kilat
Gibran mendorong tubuh Shella kearah para pengawal yang sedang berada
disampingnya.
"Ikat dia! Kenapa kalian diam saja brengs*k!”
Gibran
melangkan kearah Darren yang susah bersusah payah berlari, memberinya bertubi-tubi
pukulan dari belakang. Darren berbalik membalas pukulan Gibran dan sukses mengenai
wajah tepat di matanya membuat Gibran langsung tertunduk memegangi wajahnya
yang berdarah.
Darren kembali
berlari, tetapi larinya tak kalah cepat dengan Timah panas yang dilayangkan
Gibran kepadanya.
DORRR
Suara tembakan
kedua terdengar nyaring. Tubuh Darren ambruk seketika diirngin dengan jerita
Shella menggema mengisi seluruh ruangan.
Flashback Off
Adiba terbangun
ketika tetesan air mata Gibran mengenai wajahnya. Secepat kilat Gibran
menghapus air mata sialan itu, sebelum gadis itu menyadarinya.
Gibran benci
menangis, dia benci ketika menjadi lemah, itulah air mata kedua yang keluar setelah
kematian sang ayah. Kesedihan Adiba mengingatkannya pada kesalahan terbesarnya
kepada pa Ahmad, orang yang mempunyai banyak jasa terhadap keluarganya, bukan
membalas jasa tersebut Gibran malah tega membunuhnya meskidia sendiri tidak sengaja
melakukannya. Namun, Baginya itu sangatlah bodoh dan gila ia mengutuk dirinya
sendiri dan bersumpah akan bertanggung jawab terhadap keluarga pa Ahmad.
Setelah
mendapat info dari sekertaris Vino jika pak ahmad hanya mempunyai satu keluarga
yaitu putri tunggalnya Adiba yang masih sekolah dan tinggal di pondok pesantren
yang lumayan terkenal di kota X. Gibran langsung bergegas menjemput gadis itu
untuk mengantarkan pa Ahmad ke kediaman terakhirnya.
Ketika sedang
bergelut dengan dunia lamunannya, seketika Adiba mendorong dada Gibran yang
sedang melamun itu hendak berdiri dan
Bruk
"Auw!"
Kepala Adiba terbentur atap mobil ketika hendak berdiri dan ia pun kembali
ambruk di pangkuan Gibran.
"Lepaskan" Sentak Adiba kesal.
Menyingkir dari
posisi tersebut dan duduk di sebelah Gibran.
Tanpa disadari
tersungging senyuman disudut bibir Gibran karena tingkah Adiba yang menurutnya
lucu. Namun secepat kilat wajahnya kembali berubah datar seperti yang menjadi
khasnya.
"Kita sudah sampai tuan muda"
suara Vino
memecah keheningan.
Mata adiba
mengarah ke arah kaca mobil disampingnya, pandangannya menyapu semua tempat
pemakaman tersebut. tampak dari kejauhan sekerumunan orang disana
seketika Adiba
kembali teringat sang Ayah
"Ayah" Adiba kembali meneteskan air
bening dari ujung matanya. Gadis tersebut langsung turun dari mobil dan berlari
menuju ke kerumunan yang tak jauh itu. Awalnya Adiba mengira jika pria ini
hanya mengada-ngada, namun ternyata ini benar adanya. Ayah telah pergi.
"Ayah hiks hiks hiks" Suara Adiba
semakin pecah ketika dari kejauhan melihat bi inah (pembantu yang sudah ia
anggap ibu kandungnya) juga keranda hijau yang masih berdiam di samping
kuburan.
Adiba berlari
sekuat tenag, berharap apa yang dilihatnya ini adalah mimpi. Baru saja Adiba
sampai, tiba-tiba….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Lienda nasution
ngapain habiskan tenaga buat 2 orang khianat rugi sekali tenaganya mending melakukan yang berguna. orang selingkuh gak perlu diperjuangkan. ayoo gibran katanya lulusan S3 pake otakmu
2023-01-12
0
Yani
Kasian Adiba 😭😭😭
2023-01-02
0
Ummi Alfa
oooh.... ternyata gibran ndak sengaja menembak ayah adiba.
apa jadinya ya..... jika asiba mengetahuinya.
2021-07-31
1