Setan Atau Siluman

Pov Dadang

"Iya benar Nong, sekarang kamu pulang ke rumah! Oh ya mana gorengan dan pindang ikan tongkol, kok nggak terlihat dibawa?" timpalku menanggapi permintaan aki Nanang yang menyuruh seluruh warga kampung cisuren untuk segera pulang ke rumahnya, mengistirahatkan tubuh menyiapkan tenaga untuk hari esok.

"Jangankan mengurusi makanan, mengurusi diri sendiri saja sangat kesusahan."

"Hehehe, apa yang aku bilang? coba kalau tadi aku yang bawa, pasti makanan itu akan selamat tidak akan direbut oleh setan pocong, kamu malah ngeyel sampai akhirnya pemberian itu tidak bisa kamu Nikmati." Ujarku sambil mengulum senyum.

"Sudah ah! nggak usah ngurusin masalah yang begituan. aku pulang dulu!" jawab Enong sambil turun dari teras diikuti oleh bapaknya.

Akhirnya semua orang yang berkumpul di teras rumah Pak RT Mereka pun turun untuk kembali ke rumah masing-masing. Pak RT terlihat menarik nafas dalam kemudian mengempaskannya dengan pelan, lalu masuk ke dalam rumah Tak lupa mengunci pintunya.

Aku dan bapak terus berjalan menuju arah rumah ditemani oleh dua orang tetangga, keadaan Kampung Cisuren kembali ke keadaan semula, Terasa tenang dan damai tidak terdengar hal-hal yang menakutkan, hanya suara jangkrik dan belalang malam.

Tak lama diantaranya, aku sudah sampai di depan pintu rumah, dengan segera Bapak mengetuk pintu mungkin tidak betah terlalu lama di luar yang cuacanya terasa sangat dingin.

Truk! truk! truk!

"Siapa di luar?" tanya ibu yang bernama Ati dari arah dalam.

"Akang sama si Dudung, tolong cepat buka pintunya!"

Terdengar ada suara langkah kaki yang menginjak pelupuh papan, diikuti suara kunci pintu yang diputarkan sehingga pintu pun terbuka dengan lebar. aku dan bapak masuk ke dalam tak lupa menutup pintunya kembali.

Aku dan ibu duduk di tengah rumah, yang di ampari oleh tikar daun pandan yang sudah usang, namun terlihat mengkilap. sedangkan bapak menggantungkan golok yang dibawanya di dekat pintu kamar.

"Sebenarnya ini ada apa, kok tadi Terdengar sangat ribut di luar?" tanya ibu mulai membuka pembicaraan.

"Anak kita mulai menemukan pengalaman yang sangat luar biasa, mungkin tidak akan jauh berbeda dengan pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui oleh bapaknya." jawab bapak sukarmin yang duduk di samping ibu.

"Emang kamu memiliki pengalaman apa Dudung?" tanya ibu sambil menoleh ke arahku.

"Aku memiliki pengalaman bertemu dengan setan pocong Bu."

"Setan pocong...., di mana kamu bertemu dengan makhluk itu?" Ibu terlihat terkejut.

"Di jalan yang mau masuk ke kampung Cisuren, ketika mau masuk ke dalam tiba-tiba ada makhluk putih yang berkuncung mencegat jalan  wajahnya sangat menyeramkan. Aku tidak mau bertemu untuk yang kedua kalinya."

"Emang Bagaimana ceritanya kamu bisa bertemu dengan setan pocong? tadi Bapak tidak terlalu jelas mendengarkan cerita karena banyak orang yang menimpali."

"Begini Pak ceritanya.....!" tanpa diminta untuk yang kedua kali aku dengan segera menceritakan pengalamanku, dirinci satu persatu tidak ada yang terlewat, dari awal mulai berangkat sampai bertemu dengan warga kampung cisuren. Bapak terlihat manggut-manggut kadang juga menelan ludah memperhatikan seluruh cerita yang aku bawakan dengan penuh perhatian, mungkin untuk di bandingkan dengan cerita-cerita yang berkembang beredar luas di kampung-kampung yang sudah didatangi oleh setan pocong.

"Nah begitulah Pak ceritanya. kira-kira setan itu setan apa, kok tiba-tiba ada di kampung kita?" ujarku mengakhiri cerita diikuti pertanyaan terhadap Bapak, sedangkan ibu hanya melongo mungkin merasa takjub dengan apa yang aku lalui.

"Pengalaman yang kamu alami hampir sama dengan cerita-cerita yang Bapak dengar dari kampung tetangga. Bisa jadi setannya masih setan yang sama, namun yang jadi pertanyaan kenapa sampai tiba di kampung kita?"

"Emang kejadian di kampung tetangga Seperti apa Pak?" Tanyaku dengan raut wajah penasaran.

"Kurang tau,n namun yang jelas di kampung tetangga yang jadi menggemparkan ketika malamnya didatangi setan pocong, namun pagi-paginya mereka digemparkan dengan berita bahwa ada orang yang kehilangan uang dan benda-benda yang berharga lainnya."

"Apa jangan-jangan setan itu adalah setan jadi-jadian, maksudnya ada orang yang melakukan pesugihan dengan setan pocong?"

"Hush! nggak boleh berburuk sangka terhadap orang lain, itu sangat dilarang oleh agama." ujar ibu menimpali.

"Memang kenyataannya begitu ibu, ketika pocong itu muncul maka akan diikuti oleh orang yang mengaku Kehilangan harta benda yang berharga. sudah bisa dipastikan bahwa perbuatan itu adalah perbuatan orang yang pesugihan."

"Kayak sudah tahu aja Bagaimana pesugihan itu? sudah jangan berbicara kemana-mana, itu tidak baik dan itu juga bukan urusan kita." tanggap ibu yang selalu menyelipkan nasihat yang berharga untuk kehidupan.

"Iya benar Jang tidak boleh berburuk sangka terhadap orang lain, mendingan sekarang kamu istirahat tidak usah berpikiran kemana-mana. yang terpenting sekarang kamu sudah selamat dan berkumpul lagi dengan bapak dan ibu." tambah bapak yang selalu kompak ketika mendidik anak, tidak pernah berbeda paham Ketika memberikan pelajaran.

"Aku tidak ngantuk pak, aku masih takut dengan setan pocong, wajahnya yang seram bajunya yang putih, jalannya yang melayang tidak bisa terlepas dari pikiranku." jawabku sambil menyandarkan punggung ke dinding rumah yang terbuat dari papan.

Bapak tidak berbicara lagi sedangkan ibu berpamitan untuk masuk ke kamar, merasa lelah setelah seharian bekerja di sawah. ketika malam tiba ingin beristirahat tidak mau dipusingkan dengan hal-hal yang lain.

Keadaan malam semakin lama semakin larut, suasananya semakin terasa dingin bapak yang terlihat melamun sambil ditemani rokok tembakau yang ia Linting, sepertinya sedang membayangkan bagaimana gentingnya kalau kampung yang begitu damai, dihampiri oleh setan yang begitu menyeramkan. namun setelah menghabiskan satu lintingan dia pun bangkit dari tempat duduknya, kemudian masuk ke kamar mengikuti Ibu. tidak terdengar suara yang mengobrol mungkin mereka berdua terlap dengan mimpi indahnya masing-masing.

Aku masih termenung di tengah rumah memikirkan kejadian yang baru saja aku alami, pengalaman-pengalaman yang sudah banyak aku lalui, baru pertama kali mengalami pengalaman yang sangat aneh.

"Haduh.....! Kenapa ada makhluk seperti itu, apakah itu setan ataupun siluman atau orang yang melakukan pesugihan? sayang tadi aku keburu ketakutan, Coba kalau tidak takut, aku akan menangkapnya biar rasa penasaranku terobati." gumamku dalam hati sambil mengingat kembali kejadian-kejadian yang tergambar jelas di benakku.

Semakin lama aku berpikir semakin tidak kuat menahan rasa dingin, bahkan kantuk yang tadi menghilang sekarang sudah kembali, ditandai oleh Mulutku yang menguap dan mata yang terasa lengket. dari arah luar sudah terdengar suara ayam jago yang berkokok, Ketika aku melihat jam yang berada di dinding sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi.

"Daripada memikirkan hal yang tidak jelas, mendingan sekarang aku tidur terlebih dahulu." gumamku sambil bangkit dari tempat duduk lalu masuk ke dalam kamar.

Aku membaringkan tubuhku di atas kasur kapuk yang sudah lepek, mengambil sarung yang masih berserakan karena tadi ketika pergi belum sempat aku rapikan, untuk melindungi tubuh dari rasa dingin yang masuk lewat celah-celah dinding papan yang terbuka.

Khayalku mulai terbang kembali membayangkan hal-hal yang indah dengan wanita cantik anak orang terkaya di kampungku, meski akan ada banyak rintangan yang menghalangi. keindahan bersamanya mengalahkan ketakutan-ketakutan yang akan menjadi pengganggu kebahagiaan bersamanya.

Episodes
1 Ada Pasar Malam
2 Menuju Tempat Hiburan
3 Pasar Malam
4 Dicegat Setan Pocong
5 Melawan
6 Melawan
7 Ditolong Warga Kampung
8 Mengganggu Ketenangan Warga
9 Setan Atau Siluman
10 Kehidupan Sukarmin
11 Berburu
12 Terkecoh
13 Buruan Menghilang
14 Dimiliki Macan Tutul
15 Merebut Kembali
16 Anjing Jadi Korban
17 Semakin Sengit
18 Dua Hewan Buruan
19 Tidak Enak Perasaan
20 Ada Tamu Tak Diundang
21 Mahluk Hitam
22 Sukarmin Menghilang
23 Pencarian Sukarmin
24 Sangat Mengkhawatirkan
25 Tertolong
26 Setan Pocong Berkeliaran
27 Dudung ingin Menakap Setan Pocong
28 Rasa Penasaran Sukarmin
29 Menggantikan Tugas Bapak
30 Mahluk Putih
31 Memantau
32 Salah Panik
33 Uang Hilang
34 Diluar Batas Kemampuan Ronda
35 Kesaksian Dudung
36 Rencana Dudung
37 Kehidupan Rara
38 Tamu Tak Tau Malu
39 Diusir
40 Ngeronda Setan Pocong
41 Tugas Dan Janji
42 Berburu Setan Pocong
43 Dudung Menangkap Pocong
44 Lepas Lagi
45 Sakit Juragan Badru
46 Dudung Di ancam
47 Syarat Berat
48 Pekerjaan Ayah Rara
49 Beban Dudung
50 Sampai Sakit
51 Dudu Jujur
52 Musyawarah
53 Keputusan
54 Jaya Bertamu
55 Dudung Melamar
56 Ditolak dan dicampakkan
57 Wak Jaya
58 Rencana Dibuat
59 Menunggu Uang Hilang
60 Biarkan Rencanya Berjalan
61 Akhirnya Kena Juga
62 Mengembalikan Sisa Uang
63 Terkuak
64 Juragan Pocong
65 Aki Gayatri
66 Penjelasan mahluk Yang Menyerang Sukarmin
67 Penangkal Makhluk Halus
68 Ilmu Yang Sangat Bermanfaat
69 Ilmu Dasar
70 Ujian Pertama
71 Negara Gilang Brata
72 Jadi Tamu Kehormatan
73 Janji Raja Suganda
74 Keinginan Yang Besar
75 Kerajaan Leweung Poek
76 Sambutan Kurang Baik
77 Meladeni Tantangan
78 Pertarungan Sengit
79 Permintaan Maaf Dudung
80 Penangkapan Kelok Hideung
81 Tugas selesai
82 Badru Tamam
83 Rencana Badru Tamam
84 Kesediaan Rara
85 Jaya Dipanggil
86 Tumbal
87 Mencari Penangkal
88 Berserah Diri
89 Baju Aneh
90 Penasaran
91 Siluman Pocong
92 Yani Sangat Ketakutan
93 Rara Terkejut
94 Sangat Mengkhawatirkan
95 Siluman Pocong Datang
96 Kabur berhamburan
97 Rara menemani Yani
98 Tak tega
99 Mencari Rara
100 Meresahkan
101 Keresahaan Jaya
102 Kehadiran Setan pocong
103 Badru Tamam
104 Raja Siluman Pocong
105 permintaan
106 Kawan Lama
107 Haji Sobari
108 Lamaran
109 Kaget
110 salah Yani
111 Baju Jimat Tidak Ada
112 Mendumel
113 Mebutuhkan Yani
114 Jawaban Yani
115 Badru Tamam Melajutkan Ritual
116 Sukarmin Penasaran
117 Makhluk Aneh
118 Rumah Jaya Dikelilingi
119 Badru tiba-tiba minta Tolong
120 Kesanggupan Jaya
121 Menjalankan Tugas
122 kekhawatiran orang tua
123 Keadaan Rara
124 dicegat setan pocong
125 Merasa Aman
126 Anak Tiba-tiba Rewel
127 Ternyata
128 Pengganggu
129 Rara Diusir
130 Pencarian Jaya
131 Sangat Sulit
132 Kehilangan Jejak
133 Ketakutan Saidah
134 Badru Tamam Kaget
135 Dudung Pulang
136 Kegelisahan Sukarmin
137 Hutang Pati
138 Kewalahan
139 Datang Tepat Waktu
140 Kumpul Keluarga
141 Pocong Cantik
142 Rara Belum Ditemukan
143 Meminta Bantuan Aki Kuncen
144 Memeras Juragan Pocong
145 Dudung harus ikut
146 Mengemparkan
147 Ada Jejak
148 Yahya
149 Tolonglah
150 Yaa Mayit
151 Ada Panggilan
152 Penampakan
153 Dikejar Setan Pocong
154 Terus menerus
155 Warga Panik
156 Semua Salah Dadun
157 ronda
158 Tamu
159 Ketakutan Dudung
160 bertemu dengan Dadun
161 Rara di Jemput
162 pertarungan Sengit
163 Keadaan Yahya
164 Menjenguk Yahya
165 Mengkhawatirkan
166 Selesai
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Ada Pasar Malam
2
Menuju Tempat Hiburan
3
Pasar Malam
4
Dicegat Setan Pocong
5
Melawan
6
Melawan
7
Ditolong Warga Kampung
8
Mengganggu Ketenangan Warga
9
Setan Atau Siluman
10
Kehidupan Sukarmin
11
Berburu
12
Terkecoh
13
Buruan Menghilang
14
Dimiliki Macan Tutul
15
Merebut Kembali
16
Anjing Jadi Korban
17
Semakin Sengit
18
Dua Hewan Buruan
19
Tidak Enak Perasaan
20
Ada Tamu Tak Diundang
21
Mahluk Hitam
22
Sukarmin Menghilang
23
Pencarian Sukarmin
24
Sangat Mengkhawatirkan
25
Tertolong
26
Setan Pocong Berkeliaran
27
Dudung ingin Menakap Setan Pocong
28
Rasa Penasaran Sukarmin
29
Menggantikan Tugas Bapak
30
Mahluk Putih
31
Memantau
32
Salah Panik
33
Uang Hilang
34
Diluar Batas Kemampuan Ronda
35
Kesaksian Dudung
36
Rencana Dudung
37
Kehidupan Rara
38
Tamu Tak Tau Malu
39
Diusir
40
Ngeronda Setan Pocong
41
Tugas Dan Janji
42
Berburu Setan Pocong
43
Dudung Menangkap Pocong
44
Lepas Lagi
45
Sakit Juragan Badru
46
Dudung Di ancam
47
Syarat Berat
48
Pekerjaan Ayah Rara
49
Beban Dudung
50
Sampai Sakit
51
Dudu Jujur
52
Musyawarah
53
Keputusan
54
Jaya Bertamu
55
Dudung Melamar
56
Ditolak dan dicampakkan
57
Wak Jaya
58
Rencana Dibuat
59
Menunggu Uang Hilang
60
Biarkan Rencanya Berjalan
61
Akhirnya Kena Juga
62
Mengembalikan Sisa Uang
63
Terkuak
64
Juragan Pocong
65
Aki Gayatri
66
Penjelasan mahluk Yang Menyerang Sukarmin
67
Penangkal Makhluk Halus
68
Ilmu Yang Sangat Bermanfaat
69
Ilmu Dasar
70
Ujian Pertama
71
Negara Gilang Brata
72
Jadi Tamu Kehormatan
73
Janji Raja Suganda
74
Keinginan Yang Besar
75
Kerajaan Leweung Poek
76
Sambutan Kurang Baik
77
Meladeni Tantangan
78
Pertarungan Sengit
79
Permintaan Maaf Dudung
80
Penangkapan Kelok Hideung
81
Tugas selesai
82
Badru Tamam
83
Rencana Badru Tamam
84
Kesediaan Rara
85
Jaya Dipanggil
86
Tumbal
87
Mencari Penangkal
88
Berserah Diri
89
Baju Aneh
90
Penasaran
91
Siluman Pocong
92
Yani Sangat Ketakutan
93
Rara Terkejut
94
Sangat Mengkhawatirkan
95
Siluman Pocong Datang
96
Kabur berhamburan
97
Rara menemani Yani
98
Tak tega
99
Mencari Rara
100
Meresahkan
101
Keresahaan Jaya
102
Kehadiran Setan pocong
103
Badru Tamam
104
Raja Siluman Pocong
105
permintaan
106
Kawan Lama
107
Haji Sobari
108
Lamaran
109
Kaget
110
salah Yani
111
Baju Jimat Tidak Ada
112
Mendumel
113
Mebutuhkan Yani
114
Jawaban Yani
115
Badru Tamam Melajutkan Ritual
116
Sukarmin Penasaran
117
Makhluk Aneh
118
Rumah Jaya Dikelilingi
119
Badru tiba-tiba minta Tolong
120
Kesanggupan Jaya
121
Menjalankan Tugas
122
kekhawatiran orang tua
123
Keadaan Rara
124
dicegat setan pocong
125
Merasa Aman
126
Anak Tiba-tiba Rewel
127
Ternyata
128
Pengganggu
129
Rara Diusir
130
Pencarian Jaya
131
Sangat Sulit
132
Kehilangan Jejak
133
Ketakutan Saidah
134
Badru Tamam Kaget
135
Dudung Pulang
136
Kegelisahan Sukarmin
137
Hutang Pati
138
Kewalahan
139
Datang Tepat Waktu
140
Kumpul Keluarga
141
Pocong Cantik
142
Rara Belum Ditemukan
143
Meminta Bantuan Aki Kuncen
144
Memeras Juragan Pocong
145
Dudung harus ikut
146
Mengemparkan
147
Ada Jejak
148
Yahya
149
Tolonglah
150
Yaa Mayit
151
Ada Panggilan
152
Penampakan
153
Dikejar Setan Pocong
154
Terus menerus
155
Warga Panik
156
Semua Salah Dadun
157
ronda
158
Tamu
159
Ketakutan Dudung
160
bertemu dengan Dadun
161
Rara di Jemput
162
pertarungan Sengit
163
Keadaan Yahya
164
Menjenguk Yahya
165
Mengkhawatirkan
166
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!