Empat hari sudah tak ada kabar apapun dari Sam setelah laki-laki itu pergi berbisnis ke Nanjing, ada rasa khawatir pada diri Jessmine. Padahal Sam mengatakan hanya akan berada di Nanjing selama dua hari dan akan terus mengabarinya.
“Apa terjadi sesuatu pada Sam? Tidak! Tidak!“ Jessmine menggeleng, mengenyahkan perasaan gelisah nya.
Jessmine bertanya pada anak buah Sam yang menjaganya, namun tidak ada yang mengetahui kabar mengenai Bos mereka.
“Tak mungkin aku menelepon Mei Lian, aku masih punya harga diri.“ Jessmine lantas mencoba menelepon Wen untuk meminta bantuan.
.
.
Wen baru saja memeriksa buku pemasukan bulanan di Casino nya, saat layar ponselnya menyala berwarna biru menandakan panggilan masuk dari Jessmine. Ya, pria itu selalu siaga untuk melindungi Jessmine dan sengaja mengatur panggilan khusus untuk Jessmine di ponsel nya.
“Ya, Nona Jessmine. Kamu baik-baik saja, kan?“ tergurat kecemasan dalam suara Wen, pasalnya sudah lama sekali Jessmine tidak menghubungi dirinya.
“Tuan Wen, bisakah saya meminta tolong pada Anda. Maaf, setiap saya menghubungi hanya untuk meminta tolong. Saya tidak tau diri...“
Bibir Wen tersenyum mendengar suara tak enak hati dari Jessmine, “Aku tidak pernah mempermasalahkan nya, kita adalah teman. Katakan, bantuan apa yang bisa saya berikan?“
“Sam sudah dua hari ini pergi karena urusan bisnis ke Nanjing, dia bilang akan mengabari ku. Ini sudah lewat dua hari, tapi belum ada kabar apapun darinya. Bisakah orang-orang Anda, mencari tahu keadaan Sam disana. Jujur, aku mempunyai firasat buruk.“
Wajah Wen nampak ikut cemas, entah kenapa melihat Jessmine bahagia dia pun ikut merasa bahagia. Namun saat Jessmine cemas seperti sekarang, dia pun ikut merasa gelisah.
“Baiklah, tunggu kabar dariku.“ Jawab Wen.
“Sekali lagi terima kasih, Tuan Wen. Anda selalu ada untukku, maaf...“
“No problem.“
Sambungan terputus.
Wen segera bergerak, dia memerintah orang-orang nya pergi ke Nanjing untuk memeriksa keberadaan Sam.
.
.
Seminggu berlalu, namun masih belum ada kabar dari Sam ataupun kabar baik dari Wen yang datang pada Jessmine.
Wanita itu semakin khawatir, apalagi selama beberapa hari ini dia selalu mual di pagi hari apalagi disaat sedang gelisah.
“Nona, wajah Anda pucat hari ini. Sebaiknya Anda memeriksakan diri ke Dokter, saya bertanggung jawab pada Anda saat Bos pergi.“ Ucap salah satu orang Sam.
“Kau benar, aku benar-benar kepayahan. Bahkan tak bisa pergi bekerja, bantu aku masuk ke dalam mobil.“ Pinta Jessmine.
Jessmine pun dibawa ke rumah sakit, kabar gembira datang. Wanita itu akhirnya mengandung dengan usia kehamilan 6 minggu, masih sangat rentan dan Dokter menyuruh nya untuk selalu berhati-hati karena Jessmine mempunyai riwayat keguguran dan rahim nya pernah terluka di operasi.
.
.
Kabar kehamilan Jessmine pun sudah sampai di telinga Mei Lián, wanita itu semakin membenci Jessmine namun dia sudah mempunyai banyak rencana termasuk hilangnya Sam.
Mei Lián tersenyum menyeramkan, dia menatap seseorang yang berbaring di atas brankar rumah sakit. Mei Lián menyabo-tase mobil Sam hingga mobil Sam mengalami kecelakaan, dia lebih baik kehilangan Sam daripada harus terus diabaikan oleh suaminya sendiri demi wanita lain.
Namun ternyata keberuntungan masih berpihak pada Sam, laki-laki itu selamat namun masih dalam keadaan koma dengan kondisi kaki lumpuh.
Mei Lián mengelus wajah Sam dengan seringai licik, “Kau adalah milikku, Sam. Jika kau tidak ditakdirkan mati, itu artinya kita memang berjodoh. Waktunya kita bersama, sayang. Bersama-sama anak kita...“
Mata Mei Lian berkilat aneh, pikirannya sudah tidak waras. Diabaikan selama pernikahan dan tak bisa berbuat apapun pada Jessmine membuatnya menjadi wanita gila!
.
.
Setelah mendengar kabar tentang keberadaan Sam dan kondisi mengenaskan pria itu, Wen datang menemui Jessmine.
“Nona Jessmine, aku sudah menemukan keberadaan Sam. Tapi, dia...“ Wen ragu untuk mengatakan nya.
“Dimana dia, Tuan Wen? Apa terjadi sesuatu padanya?“
“Sam mengalami kecelakaan dan dia berada di rumah sakit Nanjing selama ini.“ Akhirnya Wen mengatakan nya.
Wajah Jessmine yang pucat karena terus muntah, ditambah mendengar kabar buruk membuat wanita itu tak sadarkan diri.
Wen yang panik segera mengangkat tubuh Jessmine dan akan membawanya ke rumah sakit, namun diluar rumah penjaga Jessmine menghalangi.
“Maaf, Tuan Wen. Kemana Anda akan membawa Nona Jessmine?“
“Minggir! Kau tidak lihat dia pingsan, wajahnya pucat!“ bentak Wen saking paniknya.
“Nona Jessmine sedang mengandung, Tuan Wen. Beberapa hari lalu Nona Jessmine memeriksa diri ke Dokter, mungkin Nona pingsan karena kondisi kehamilan nya.“ Jelas si penjaga.
“H-hamil?“ Wen terhenyak.
“Ya, Nona Jessmine mengandung calon pewaris dari Bos kami.“
Tangan Wen yang menggendong tubuh Jessmine bergetar, dia membawa kembali masuk tubuh tak sadarkan diri Jessmine ke dalam rumah.
.
.
Kakek Wu sudah berangkat ke Nanjing mendengar kabar yang terjadi pada Sam, dia langsung pergi ke rumah sakit.
Di dalam ruangan ICU, tubuh Sam terbaring dengan berbagai alat bantu pernafasan.
“Mei Lián memang keterlaluan! Dia membuat suaminya sendiri seperti ini! Cucu kurang ajaaar!“ geram Kakek Wu, lantas di keluar untuk menemui Mei Lian yang menyewa ruangan VIP saat tinggal di rumah sakit menunggui Sam.
Brak!
Pintu kamar VIP dibanting Kakek Wu yang sedang marah besar, Mei Lián sudah menduga kedatangan kakeknya.
“Kek, kapan Kakek datang?“ wajah Mei Lián tak ada ketakutan sedikitpun sudah mencelakai Sam.
“Kau...!!!" tangan Kakek Wu sudah terangkat bersiap akan menampar Mei Lián.
“Cicit kakek berjenis kelamin laki-laki! Ini keturunan kakek yang sudah kakek tunggu-tunggu selama puluhan tahun! Akhirnya keluarga kita akan mendapatkan keturunan laki-laki, semua anak dan cucu Kakek adalah perempuan. Kakek harusnya senang!“ teriak Mei Lián, sontak tangan Kakek Wu terhenti di udara.
Wajah Kakek Wu berbinar, “Kau yakin? Anakmu laki-laki?“
Mei Lián tersenyum bahagia, "Iya, kek. Kalau Kekek tidak percaya, kita periksa sekarang ke Dokter kandungan.“
Untuk memastikan Kakek Wu benar-benar memeriksakan jenis kelamin janin Mei Lian dan benar saja itu adalah anak laki-laki.
“Akhirnya!" Wajah Kakek Wu berubah sumringah.
“Aku akan menjaga cicit kakek dengan baik, asalkan kakek turuti semua keinginan ku.“
“Kau masih ingin apa lagi, Mei Lian?! Tidak puas kau mencelakai suami mu sendiri! Kau sangat ke-jam melebihi kekeja-man ku!“ dessisss Kakek Wu.
“Bukankah terbukti, aku adalah keturunan kakek?“ tantang Mei Lian.
“Katakan apa mau mu?!“
“Aku ingin Jessmine mati!“
“Tidak bisa! Jika Sam sadar dari komanya, dia tidak akan menerimanya! Seorang Wu, tidak akan melanggar janjinya sendiri! Aku sudah berjanji tidak akan menyentuh wanita simpanan Sam dan juga keluarga nya!“
“Kalau begitu, buat Jessmine pergi dari hidup suamiku...!“
Kakek Wu menghela nafas panjang, “Jangan berbuat jauh lagi, Mei! Biar kakek yang urus wanita simpanan Sam! Mengerti!“
Mei Lián mengangguk, tersenyum dingin.
Hari itu juga Jessmine berangkat ke Nanjing, untuk menemui Sam yang masih koma di rumah sakit. Namun rencana hanya tinggal rencana, ternyata takdir berkata lain.
Mei Lián sudah menunggu, dia tersenyum penuh kemenangan.
.
.
Delapan tahun kemudian...
Di suatu belahan dunia, seorang anak kecil berusia 7 tahun sedang berlatih menembak di lapangan tembak.
Dorrrr!
Bocah kecil itu tersenyum dingin saat peluru dari senjatanya tepat sasaran, tak jauh dari anak itu seorang wanita cantik dengan wajah yang lebih jauh dewasa berhasil menembak tepat sasaran sama persis seperti putranya.
Keduanya saling bertatapan, lantas tersenyum dengan wajah bangga.
Sang anak menoleh ke arah laki-laki yang juga sudah dewasa, “Uncle Emir!“
___
Nah loh, entar flashback ya. Typo abaikan 🙌😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
HNF G
lhaaahhh..... sdh 8 th aja. apakah jessmine menikah sm wen?
2024-11-24
0
Fera Susanti
di tunggu flashback nya
2024-08-11
2
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
penasaraann.. seruuu thor 🤗
2024-08-11
1