8. Semoga Kamu Bahagia.

Hari baru untuk Jessmine, dia menghirup udara pagi dengan wajah bahagia. Berjanji pada dirinya sendiri akan menjalani hidup yang lebih baik diantara kerasnya kehidupan.

“Kau sudah bangun, tidurlah lagi...“ Sam yang tidur di samping wanita itu bergumam, matanya masih terpejam namun tangan kekarnya terulur menarik tubuh Jessmine ke dalam pelukan.

“Bukankah semalam kau pergi karena ada telepon dari Casino, kapan kembali kesini?“

Semalam Jessmine tidur sendiri, dia tidak merasakan pergerakan Sam yang naik ke atas ranjang.

“Setelah urusan ku selesai, aku langsung kembali kesini. Bangunkan aku satu jam lagi, aku harus pergi ke rumah keluarga Kakek Wu untuk membicarakan rencana pernikahan ku dengan Mei Lian.“ Mata Sam masih tertutup saat pria itu bicara.

“Oke, sekarang tidurlah lagi. Aku akan membangunkan mu nanti, kau ingin aku menyiapkan sarapan untuk mu?“

“Iya, aku rindu masakan mu.“

Jessmine tersenyum, “Baik.“

Wanita itu melepaskan diri dari dekapan Sam, dia pun turun dari ranjang. Jessmine menyelimuti tubuh Sam, sejenak wanita itu menatap wajah tampan Sam kemudian ia melangkah masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah.

Masih memakai gaun tidur, Jessmine keluar kamar untuk menyiapkan sarapan cina. Tidak ada bahan-bahan makanan Indonesia, dia harus belanja lebih dulu.

Dulu saat mereka bersama sebagai sepasang kekasih, Jessmine sering mengirim makan siang ke tempat kerja Sam saat pria itu menjadi seorang pegawai di salah satu perusahaan di Indonesia.

Sementara Jessmine bekerja sebagai seorang Kurator di Indonesia, dia mengurus dan mengawasi institusi warisan budaya atau seni. Misalnya museum, pameran seni, galeri foto, dan perpustakaan. Sebagai Kurator, dia juga bertugas untuk memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang dipamerkan.

Satu jam kemudian, Jessmine membangunkan Sam dari tidur lelapnya.

“Sam, bangun.“

“Emhhh...“

“Ini sudah pukul 8 pagi.“

“Lima menit lagi..." Sam malah menarik lengan Jessmine hingga tubuh wanita itu menimpa tubuh nya.

Sam membuka mata, dia mengamati wajah cantik Jessmine.

“Ni zao!“ Sapa Sam yang artinya selamat pagi. “Bisakah aku meminta sarapan pembuka?“

Jessmine menaikkan sebelah alis, “Ada di meja makan.“

“Aku menginginkan mu,“ Sam mulai menggigiti cuping telinga Jessmine, merang-saang wanita itu.

Jessmine pun mengerti apa yang inginkan laki-laki yang tengah bertelanjang dada itu.

“Aku suka otot di perut mu, Sam.“ Jessmine menyelusuri tubuh Sam dari da da hingga ke perut, memainkan tangan halusnya disekitaran otot-otot pe-rut Sam.

“Benarkah? Lalu, apa lagi?" suara Sam sudah mulai parau, dia ingin memancing Jessmine tetapi ternyata dia yang terangsaaang lebih dulu.

“Wajah tampan mu, rahang mu. Bibir mu, meskipun sering bau cerutu tapi aku suka. Lalu, ini__“

Jessmine memindahkan tangan nya dari perut Sam ke bagian in-ti lelaki itu, milik Sam yang sudah berukuran besar saat tertidur kini mengembang lebih besar karena terbangun.

“Kau sudah berhasil merang-saang ku, Jess!“ Sam membalikkan tubuh mereka, kini posisi lelaki itu berada di atas tubuh Jessmine.

Sam menatap penuh gai-rah pada bagian da-da Jessmine yang tersingkap, lantas menundukkan kepala mengi-sssap disana.

“Sam...“ Jessmine mendesaah, “Kau tau, saat penyatuan kita untuk pertama kalinya... itu adalah pelepasan sempurna bagiku. Dalam pernikahan ku, aku tak pernah mendapatkan kenikmatan seperti yang kau berikan...“

Bibir Sam yang menyes-ssap kedua buah ben-da kenyal milik Jessmine terhenti saat mendengar pengakuan wanita itu.

“Kau memberikan nya padaku untuk pertama kalinya, bukan Demian...“ Lanjut Jessmine.

Bibir Sam tersenyum bangga, dia melanjutkan aksinya. Kini kepalanya turun semakin ke bawah, dia menyibak gaun tidur Jessmine kemudian meneng-gelamkan wajahnya di bagian in-ti wanita itu.

Lidah Sam berma-in disana, tubuh Jessmine mengge-linjaang hebat mendapatkan serangan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan.

“Uhhhgh.... ahhhhh... Saammm!“ tangan Jessmine menekan kepala Sam meminta lebih.

Sam semakin bersemangat, dia memutar-mutar lidahnya hingga akhirnya cai-ran dari pelepa-san Jessmine terasa oleh lidahnya.

Laki-laki itu tersenyum puas, dia mengangkat kepalanya menyaksikan da da Jessmine naik turun karena pelepasan. Nafas wanita itu tak beraturan dengan wajah merona merah begitu cantik.

“Aku akan memasukkan nya sekarang..."

Sam pun membuka lebar pa ha Jessmine, menyentak kain penutup dan juga bo-xer nya sendiri.

Penyatuan pun terjadi, desahaann demi desahaann terdengar begitu menggai-rahkan. Sampai akhirnya keduanya meraih nya bersama-sama.

.

.

Proses perceraian berjalan dengan baik, sudah hampir satu bulan Jessmine keluar dari Mansion Demian.

Bahkan kini berbekal pengalaman sebagai Kurator di Indonesia, Jessmine melamar ke salah satu museum seni di Macau dan sudah bekerja selama dua minggu ini.

“Halo, Mr Chen. Nǐ hǎo ma?“ Jessmine sedang menerima tamu, menyalami orang itu.

*Apa kabar?

“Halo juga, Nona Jessmine. Wǒ hěn hǎo, Xie Xie! Bagaimana lukisan yang saya inginkan, Anda bisa mengusahakan nya?“

*Saya baik-baik saja, terimakasih.

“Tentu saja berhasil, Mr Chen. Mari ikut saya, lukisan nya berada di ruangan.“

Mr Chen berjalan mengikuti Jessmine, Pria itu menyukai kinerja Jessmine yang memuaskan.

Jessmine sudah pulang ke rumah, malam itu dia tidur sendiri.

Ternyata masa depan tidak berubah, kehidupan Sam masih sama meski ada dirinya dalam kehidupan lelaki itu. Hari ini, pemberitaan tentang pernikahan Sam dan Mei Lian sudah di umumkan, pernikahan akan dilaksanakan satu bulan ke depan.

Pengumuman tentang pernikahan mereka dilakukan langsung oleh Sam dan Mei Lian bersama-sama melalui konferensi pers. Setiap media sosial dan televisi swasta seharian ini penuh dengan berita tentang kabar pernikahan mereka.

Wajah Jessmine kelelahan setelah bekerja seharian, ditambah dengan berita pernikahan Sam. Hatinya memang tidak merasakan sakit, namun ada kecemasan dalam hatinya. Dia ingin merubah jalan takdir Sam, akan tetapi dia tidak ingin Sam terluka.

“Semoga kamu bahagia, Sam. Aku akan menangani Mei Lián jika kau mencintai nya, aku akan menjadikan dia wanita mu seutuhnya... bukan menjadi wanita selingkuhan Demian lagi.“

Ya, Mei Lian adalah wanita selingkuhan Demian.

Demian sengaja mengincar Mei Lián sejak awal untuk di manfaatkan, karena lelaki itu mengetahui jika tiket kehancuran Sam adalah Mei Lian.

Jika Mei Lián bertekuk lutut dan mencintai Demian, wanita asli kelahiran cina itu akan menuruti semua keinginan Demian nantinya termasuk mengkhianati Sam di pernikahan mereka hingga Sam hancur, sehancur hancurnya.

“Aku akan menyadarkan Mei Lian, dia pun adalah korban dari Demian. Semoga Mei Lián tersadarkan dan menjadi istri baik untuk mu... Sam.“

Jessmine memandangi bulan sabit di atas langit dari ambang jendela kamar, dia mendoakan kebahagian untuk laki-laki yang pernah ia cintai.

___

Sepi ya 🤭

Like, komen nya dong 🤣🙌 🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***