Dengan tubuh lunglai karena telah gagal dan kalah, Jessmine memakai kembali gaun. Setelah merapikan penampilan, Jessmine mengambil dokumen memasukkan ke dalam tas berserta belati.
“Maafkan aku sudah menyita waktumu. Tapi Sam... demi adikku yang aku sayangi, aku bersumpah semua luka-luka di tubuhku adalah nyata!“
Setelah mengatakan nya, Jessmine bersiap pergi untuk kembali pulang ke Mansion keluarga Demian.
Tak
Tak
“Tunggu!“ baru saja dua langkah, Sam menghentikan Jessmine. “Kenapa kau bersumpah atas nama Emir? Katamu, dia satu-satunya di dunia ini yang menyayangi mu tanpa pamrih dan juga adik kesayangan mu. Kenapa?“
Tanpa membalikkan tubuh, Jessmine masih memunggungi Sam. Wanita itu tertawa hambar. “Demian mengancam ku dengan nyawa Emir, jika aku berani menghabisi nyawaku sendiri atau lari darinya... taruhan nya adalah nyawa Emir. Beberapa kali aku mencoba ingin bunuh di-ri, tapi aku selalu mengingat akan ancaman Demian. Sekarang, karena kau sudah menolak menolong ku... aku akan pasrah menjalani neraka ini hanya demi Emir.“
Dada Jessmine sesak, “Selamat tinggal, Sam.“
Tak
Tak
Jessmine melanjutkan kembali langkah nya, tepat saat tangannya baru saja menempel di handle pintu tubuhnya terbalik ke belakang dan masuk ke dalam sebuah pelukan.
“Aku percaya padamu, tapi sebagai ganti pertolongan ku... selain dokumen yang meragukan itu, aku ingin kau menjadi pemuas nafsuuu ku di tempat tidur. Kau sanggup?“
Deg
“M-maksud mu apa, Sam? Kau ingin aku selingkuh dengan mu?“
“Kau tidak mau?“
“Kenapa? Bukankah tadi kau mengatakan aku wanita murahaan dan kau jijiikk pada___huff!“
Ucapan Jessmine tersumpal oleh ciuman kasar dari Sam, lelaki itu dengan rakus mencium bibir Jessmine. Bukan itu saja, seolah itu tidak cukup untuk melepaskan kerinduan... Sam mulai melorotkan tali gaun dari bahu Jessmine.
Gaun itu sudah terlepas dari tubuh Jessmine, cumbu-an Sam berpindah dari bibir ke ce-ruk leher Jessmine.
“Sam... Ahhh...“ eranggg Jessmine, sudah lama sekali ia tidak berhubungan badan dengan suaminya.
Tanpa banyak bicara, Sam mengangkat tubuh Jessmine ke dalam pelukannya. Lelaki itu membawa tubuh Jessmine ke dalam sebuah kamar yang ada di ruangan. Membaringkan di atas ranjang berukuran king, lantas mulai mencumbu kembali setiap jengkal tubuh Jessmine.
“Ahhhh...“ Jessmine mereee-mass rambut Sam, kepala lelaki itu berada di da-da Jessmine yang sudah terbuka tanpa terhalang kain apapun. Mulutnya menyesaaaap disana.
Tangan lincah Sam sudah melepaskan semua kain tersisa di tubuh Jessmine, lelaki itu pun mulai membuka satu persatu pakaian nya sendiri hingga tak bersisa.
“Aku akan memasuki mu sekarang, kau sudah berpengalaman jadi tak akan sakit bukan...“
Sam memposisikan ujung senjata miliknya tepat di luar milik Jessmine, tanpa memikirkan apapun lagi Sam mendorong masuk senjatanya dengan sekali sentakan.
“Ahhhhh...." eranggg keduanya.
“Kenapa milik mu sangat sempit,“ lirih Sam.
Jessmine tak menjawab, dia memejamkan mata.
Sam mulai menggerakkan ping-gguul nya, bergerak maju mundur. Menikmati apa yang seharusnya miliknya sendiri, namun saat ini dia harus berbagi dengan lelaki lain.
Pergerakan Sam di bawah sana semakin lama semakin meningkat, bahkan Jessmine tampak ikut menikmati permainan Sam. Dan untuk pertama kalinya, Jessmine mendapatkan pelepasan yang sempurna.
“SAAAMMMM... uhhh... ahhhh....“ tubuh wanita itu melengkung ke atas saat meraih kenik-matan.
Tak lama geraman serupa erangaann terdengar dari bibir Sam, lelaki itu pun mendapatkan pelepasan nya.
Brukkkkkk
Sam menggulingkan tubuh ke samping Jessmine, pria itu mengatur nafas yang masih memburu.
“Apa kau masih perawan, kenapa kau sangat sempit?“ pertanyaan itu sebenarnya sangat memalukan, namun Sam tak ingin penasaran.
Jessmine bangun lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjaangnya, dia menggeser tubuh hingga kini duduk bersandar di headboard ranjang.
“Kau ingin aku menjawabnya.“
“Ya.“ Sam membalikkan tubuh menyamping, memunggungi Jessmine.
“Setelah menikah tiga bulan, aku keguguran. Hari itu... untuk pertama kalinya Demian melayangkan pukulan padaku. Aku yang tak siap akan serangan nya... terpe-lanting dan perutku terbentur ujung meja makan. Darah mengucur keluar melewati kakiku, aku pun baru tau jika aku sedang mengandung setelah aku diperiksa di rumah sakit.“
Hening!
Sam terdiam, dia akan mendengar tanpa menyanggah.
“Kau tau apa yang lebih menyakitkan? Benturan itu cukup keras, melukai rahim ku. Rahimku sobek, meskipun di operasi... Dokter mengatakan di masa depan aku akan sulit untuk hamil lagi. Bukannya tidak bisa hamil, hanya saja akan sulit.“
Jessmine menarik nafas untuk mengisi dadanya yang terasa sesak, ia mengusap sudut matanya.
“Setelah kejadian itu... Demian selalu berpikir, aku tidak akan pernah bisa memberikan nya anak lagi. Sejak itu lah dia menganggap ku orang tak berguna, wanita yang tak bisa memberikan keturunan untuknya.“ Kini Jessmine tak bisa menahan suara Isak tangisnya, ia memukul-mukul dada yang terasa sakit mengingat perbuatan suaminya yang mengakibatkan dia kesulitan untuk hamil lagi namun Demian malah memojokkan dirinya.
Sam merasa terganggu dengan suara isakan tangis dari Jessmine, namun dia tak ingin wanita itu besar kepala dengan perhatian nya. Jadi, dia tetap berbaring dalam diam.
“Setiap hari dia selalu menyalahkan ku, mencaci maki dan menghinaku. Bukan itu saja... dia jadi lebih sering menyiksaku dengan memu-kuli dan meneng-gelamkaan kepalaku di bathtub. Saat dia belum puas, dia akan mengambil belati dan menya-yaatt tubuhku. Aku__“
“CUKUP!!!" bentak Sam, dia tak sanggup lagi mendengarkan tentang rasa sakit yang dialami oleh Jessmine selama ini.
“Aku akan menjawab pertanyaan mu tadi. Kau sudah bisa mendengar dari cerita ku, jika aku bukan perawan lagi karena aku pernah hamil. Setelah keguguran itu... Demian tak pernah menyentuh lagi. Dia bilang aku produk gagal, dan tak pantas untuk dia sentuh. Sejak itu pula... dia membawa seorang wanita ke rumah dan berhubungan badan dengan wanita itu. Kau tau apa yang lebih be-jat lagi dari seorang Demian? Laki-laki brengseek itu... memerintah ku menonton dia yang sedang berse-tubuuh dengan wanita itu.“
Jessmine tertawa getir, “Sudah setahun lebih aku menikah, berarti aku tidak disentuh olehnya selama hampir 10 bulan. Itu menjawab pertanyaan mu, kan? Kenapa milikku terasa sempit?“
Sam tak menjawab, dia mencengkram pinggiran ranjang menahan amarah karena ingin membunuh Demian dengan tangan nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Erna Wati
kasihan banget yg sabar
2024-12-19
0
Yunia Afida
astaghfirullah berat banget
2024-08-07
1
Fera Susanti
lanjut Thor...kereeen
2024-08-02
1