20

DEG

Jantung Jack berdegup kencang ketika ia melihat sosok yang berada di dalam foto yang dilampirkan oleh Mike. Ini... Ini bukannya gadis kecil yang berada di Showroom kemarin? Bagaimana Mike bisa begitu cepat mendapatkan informasi mengenai gadis ini? Lalu, apa maksud Mike dengan mencari infonya?

Di samping Jack, Mike dengan tersenyum merasa bangga pada dirinya sendiri karena ia berhasil membuat Jack langsung kicep begitu melihat informasi siapa di selembar kertas tersebut.

Ha ha, lihat saja, bahkan Mike bisa melihat jika Jack tampak sangat serius dengan Biodata milik gadis unik kemarin., tentu saja itu semua tidak di sadari oleh Jack sendiri dan hanya Mike yang paham dengan Gesture tubuh Jack yang jelas – jelas begitu bersemangat membacanya.

“Ehem, Mike, apa maksud semua ini?” tanya Jack dengan mempertahankan wajah kakunya.

Lihat.. Lihat, Mike mencibir dalam hati ketika mendapati telinga Jack yang sedikit timbul rona merah, bos konyolnya ini ingin mengelak hatinya yang jelas – jelas tertarik dengan gadis itu? Ck ck ck, dasar bos konyol.

“Oh, tidak, hanya saja coba lihat siapa dia? Dia adalah pemilik perusahaan SKINCARE yang baru – baru ini terkenal di ibukota,” Jawab Mike dengan santai, tentu saja Mike datang dengan persiapan penuh kalau – kalau Jack akan mengelak lagi. Huh, tunggu saja bung sampai kapan anda ingin mengelak.

“Lalu?” tanya Jack yang masih nampak linglung.

Nah, lihat saja dirimu, pak! Kemana kecerdasan anda? Bahkan anda tidak bisa mencerna informasi yang ingin saya sampaikan. Umpat Mike yang tentunya hanya berani di dalam hati.

“Pak, nona Roselyn adalah pemilik ROSE_V dan mereka mendaftarkan perusahaan untuk mengikuti penawaran di pelelangan, tetapi kami tidak mengetahui apa yang ingin mereka tawar,” jawab Mike dengan sabar dan jelas, intinya, gadis bernama Roselyn yang mampu menarik perhatiannya ini akan muncul di acara pelelangan yang akan diselenggarakan lusa.

Jack dalam hati sudah mengetahui maksud hal ini, ia hanya tidak tahu apa yang tengah ia rasakan. Jantungnya berdebar kencang hingga ia merasa ketakutan sendiri.

‘Apakah aku terkena serangan jantung? Oh tidak, aku harus segera memeriksa kondisiku,’ batin Jack sambil memegang dadanya.

Mike yang masih berdiri di samping Jack, sedikit mengernyitkan keningnya saat melihat gerakan Jack yang sedang meraba bagian dadanya. Tetapi ia sama sekali tidak berani menyanggah atau mengeluarkan pertanyaan.

“Jadi, bos. Apakah anda tetap tidak ingin muncul di acara lusa?” tanya Mike.

Jack menatap datar ke arah Mike sambil menyembunyikan rona merah dan kegugupannya, ia berdehem sejenak sebelum menjawab pertanyaan Mike.

“Apakah aku pernah mengatakan jika aku tidak akan menghadiri acara itu? Huh, Mike, Sepertinya kinerjamu semakin menurun hari ini,” dengus Jack dingin. Mike hanya melotot kaget.

“Tentu saja aku akan datang,” lanjut Jack sambil berdiri dan meninggalkan Mike yang tengah tertegun di posisi berdirinya.

Haaa bos! Apa yang terjadi dengan pendirianmu, Heh? Lalu siapa yang mengatakan jika ia sama sekali tidak tertarik dengan acara yang jelas – jelas membosankan kemarin?

Mike hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengelus dadanya, merapalkan mantra agar ia tetap tenang dan sabar.

‘ BOS YANG KONYOL DAN PLIN PLAN!! HUH’ sungut Mike sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya untuk menyusul Jack yang sudah jauh di depan sana.

****************

Sementara itu, Rose dan Gendhis sudah sampai di sebuah bangunan yang menjulang tinggi, Gendhis nampak memperhatikan sekitarnya dengan takjub dan penasaran.

Bukankah ini adalah lembaga tempat penyimpanan barang yang sangat terkenal akan keamanannya? Bahkan presiden dan raja – raja tidak memiliki hak untuk mengusik tempat ini.

“Kenapa kita kesini, Rose?” tanya Gendhis mau tidak mau bertanya kepada Rose yang nampak tenang dan hanya melangkah menuju ke tempat petugas yang berjaga.

“Lihat saja dan ikuti aku, Gendhis,” ucap Rose tanpa menjawab pertanyaan Gendhis. Mereka berdua akhirnya sampai di hadapan dua orang petugas dengan seragam khusus.

“Ada yang bisa kami bantu?” meskipun terdengar datar, tetapi sapaan dari petugas khusus ini juga ramah.

Tanpa menjawab apapun, Rose meraih liontin yang terpasang di lehernya sebelum akhirnya ia melepas dan menyerahkan liontin yang berbentuk prisma dengan ujung yang membentuk hati itu.

Liontin berwarna emas murni itu segera membuat kaget dua petugas yang sedang berjaga. Keduanya saling berpandangan dan mengangguk sebelum akhirnya salah satu dari mereka menerima dengan hormat.

Keduanya langsung membelalakkan matanya lebih lebar setelah memeriksa keaslian liontin ini, keduanya langsung membungkukkan badanya, sikap mereka jelas berubah lebih rama dari pertama kali Rose dan Gendhis datang.

“Silahkan ikut kami, nona,” ucap Salah satu dari petugas tersebut.

Rose terlebih Gendhis merasa sangat terkejut dengan perubahan sikap ini. Rose juga tak kalah terkejut, di kehidupan yang lalu ia tidak begitu memperhatikan perubahan sikap para petugas karena perhatiannya tertuju pada ponsel karena saat itu ia sedang benar – benar jatuh akan pesona suaminya. Dan ia hanya mendatangi tempat ini karena penasaran akan bentuk kunci sebuah loker penyimpanan yang sama dengan bentuk liontin kalung yang dikenakannya.

“ Hei, sebenarnya ada apa ini? Kenapa mereka langsung berubah lebih ramah?” tanya Gendhis yang berbisik sambil berjalan mengikuti langkah salah satu petugas yang membimbing mereka.

Rose hanya terdiam dan linglung meskipun langkahnya dengan pasti mengikuti petugas tersebut. Ia juga sangat terkejut dengan kenyataan yang terpampang di depannya.

“Jika aku mengatakan bahwa aku juga sama bingungnya denganmu, apa kamu akan percaya, Gendhis?” jawab Rose lemah. Gendhis hanya melotot tak percaya tetapi ia melihat raut wajah Rose yang menunjukkan jika ia juga kaget, sehingga ia hanya diam tidak bertanya kembali.

Petugas itu membawa Rose dan Gendhis ke lantai paling atas, segera setelah mereka keluar dari Lift, mereka berdua langsung dihadapkan pada sebuah pintu mekanisme yang sangat koko. Ditengah – tengah bagian pintu, ada lekukan yang berbentuk prisma yag Rose yakin itu sama persis dengan bentuk liontinnya.

“Silahkan anda meletakkan Liontin anda di lekukan ini, nona,” ucap petugas tersebut dengan ramah.

Rose mengangguk dan akhirnya meletakkan liontinnya dengan benar, pintu berderit dan Rose mundur selangkah tanpa sadar.

Setelah pintu terbuka, Rose dan Gendhis bisa melihat sebuah ruangan yang besar di dalamnya, Rose melangkah maju ketika petugas yang membimbingnya .

“Ini adalah loker milik anda nona, cara membukanya persis sama dengan cara saat kita membuka pintu di depan tadi. Kami ada jika anda membutuhkan bantuan kami,” pamit petugas tersebut sebelum ia meninggalkan Rose dan Gendhis.

“Terima kasih,” jawab Rose dengan linglung. Ia menatap Gendhis yang juga bersemangat dengan isi di loker tersebut.

Rose memandang sekitarnya, ruangan ini masih sama dengan gambaran yang ada di masa lalunya. Ada loker lainnya yang berada di samping miliknya tetapi Rose acuh dengan hal ini. Ia segera memposisikan prisma liontinnya dan segera pintu loker miliknya terbuka.

“ ASTAGA ROSEEE...”

.

.

.

.

.

.

.

Hai kakak readers semua..

He he, Buntib cuma mau izin sedikit.. Untuk besok dan seterusnya, Buntib cm bisa Up 1 sehari.. 🙏🙏

Buntib sedang dalam fase mual muntah yg cukup tidak bisa berkonsentrasi..

Ini aja karena buntib punya cadangan Draft dan bisa up 2x sehari..

Terima kasih pengertiannya, setelah melewati TM 1, insya allah Buntib akan up 2x sehari lagi..

Jangan lupa komen dan liker serta di sukreb yaa.. 💚💚💚

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***