Tiara Ke Swiss

Didalam kabin executive class Tiara duduk kearah jendela dengan Lamunannya yang panjang..

Setya yang melihat hanya bisa diam dan memperhatikan Tiara..

Karena bosan sedari tadi Tiara tidak menegurnya, akhirnya Setya membuka suara..

" Sudah menghitung berapa burung non..

Ucapnya sembari melemparkan pandangannya ke segala arah..

" Aahh hmmm

Tiara menoleh dan tersenyum.. Yang membuat Setya merasakan dag..dig..dug tak jelas di hatinya..

" Maaf tuan saya tidak bermaksud mengabaikan anda..

Jawabnya sungkan dan malu..

" Yaaahh Tuan..?

Memangnya aku ini majikanmu hmm..

Sampai panggil aku tuan.."

Jawab Setya memanyunkan bibirnya...

Tiara kembali tersenyum..

"Lah terus saya harus manggil apa Tuan..?

Jawabnya lagi dengan polos..

Setya lalu menepuk Jidat..

" Ampun dah adikmu ini Rachel...

Celetuk Setya...

" Okay.. Kamu bisa manggil Aku mas mungkin,, atau abang,, atau kakak atau lebih baik lagi kalau kamu manggil aku sayang...

Sambil mengedipkan sebelah matanya, Setya berhasil membuat Tiara tersipu malu..

" Oh ya Tiara, aku turut prihatin ya sama masalah yang kamu hadapi dengan pria bren*sek itu..

Ucap Setya tulus pada Tiara..

Tiara hanya mengangguk..

" Kamu ada anak berapa sama laki-laki itu..

Tanya Setya tanpa basa-basi.

"Tiara, kamu jangan menganggap aku kepo atau apa.. Aku hanya tidak mau bagian dari sahabat ku tersakiti. Rachel adalah sahabat ku melebihi saudaraku. Dia bagian dari hidupku.. Jadi apapun yang menyangkut tentang dirinya.. Apalagi menyakitinya,, aku pastikan bakal berhadapan denganku..

Jelasnya pada tiara, ia tak ingin Tiara salah paham..

" Aku belum punya anak darinya mas..

Dilirik saja enggak,, gimana mau punya anak.

Jawabnya tersenyum...

" Jadi maksud kamu selama menikah,, kamu dan dia tidak...

Tanya Setya heran..

"Hmmm iya..

Tiara mengangguk..

"Oh my god selama tiga tahun pria bod*h itu tak melirik wanita ini.."

Gumamnya dalam hati..

" Lalu tujuanmu ke Swiss untuk apa..?

Tanya Setya penasaran..

"Hanya sekedar liburan saja mas..

Jawab Tiara singkat lalu tersenyum..

" Kalau gitu aku yang akan menemani kamu selama liburan di Swiss..

Tawar Setya Pada Tiara sembari tersenyum menampilkan lesung pipinya..

"Loh bukannya mas ada urusan kerjaan ya..

Tanya Tiara..

" Kata Siapa...

Tanya Setya kembali..

"Nggak ada sih, cuman menduga-duga saja..

Ucap Tiara..

" Aku ke Swiss ingin bertemu Papa dan Mama..

Nanti kita kesana sama-sama yah, biar aku kenalkan kamu ke mereka..

Ajak Setya pada Tiara..

"Hmmm iya.. Oke..

. . .

Saat di bandara, Tiara dan Setya tengah sibuk menunggu barang bawahannya..

" Tiara, kamu tinggal dimana..

Tanya Setya..

"Aku tinggal di apartemen New Delhi mas,..

Jawab Tiara..

"Abang Rachel memberiku satu Unit disana, katanya hadiah untukku bekal dari usaha kedai kopinya.."

Jawab Tiara dengan kepolosan nya..

Haaa.. Kedai kopi?

Sejak kapal si jabrik itu jualan kopi..

Gumamnya dalam hati sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala..

"Kenapa mas..

Kok senyum gitu..?

Tanya Tiara heran..

"Nggak, aku terenyuh dengan abangmu.. Dia memang kakak yang baik. Maka dari itu aku sangat menyayanginya.."

Seru Setya sambil mengucek-ucek rambut Tiara..

"Ya udah mas aku duluan ya..

Tiara pamit ke Setya..

" Eeh.. eeh mau kemana..

Tunggu sebentar.., biar aku anterin sampai ke apartemen..

Kamu jangan main nyelonong pergi gitu aja. Entar kalau kamu ada apa-apa gimana aku tanggung jawabnya ke Rachel..?

Tau sendiri kan Rachel cerewet nya minta ampun..

Celoteh panjang Setya pada Tiara..

"Hmm lalu apa bedanya denganmu mas.."

Jawab tiara sambil tersenyum

. . .

Terimakasih ya mas sudah anterin aku..

Ucap Tiara..

Udah gitu aja,, aku gak di suruh masuk dulu.. Kamu pikir aku gak capek..

Celoteh Setya lagi...

"Hmmm iya..iya cerewet...

Ayo sini masuk..

Ajak Tiara...

" Nah gitu dong...

Itu baru tuan rumah yang baik..

Serunya sambil tersenyum...

Tiara masuk ke kamar dan langsung mengguyur tubuhnya..

Sementara Setya terlelap di sofa ruang tengah apartemen itu..

Saat Tiara keluar kamar, di dapatinya Setya sudah mendengkur sepertinya terlalu lelah dengan perjalanan panjang..

Tiara tidak membangunkan Setya untuk berganti pakaian, takut Setya terganggu..

Tiara bergegas mengambil bedcover yang telah tersedia, dan beberapa bantal untuk ia berikan pada Setya.

Seketika Tiara langsung menyelimuti Setya.

Mengangkat kepalanya dan menggunakan bantal pada Setya agar merasa nyaman.

"Selamat malam Pah.. Mah.. Abang.. Tiara sudah sampai di Swiss.. Sekarang sudah ada di apartemen..

Disini dingin sekali soalnya lagi hujan salju..

Tapi Papah, Mamah dan abang tenang saja. Tiara bisa atasi semuanya..

Terimakasih untuk semuanya..

We love my family.. Tiara

Pesan grup keluarga mereka memberikan notifikasi..

" Iya sayang sama-sama jawab papah dan mamah Tiara bersamaan..

" Selamat liburan adiknya abang yang paling cantik..

Kami semua menyayangimu..

Pesan dari keluarga tiara membuatnya jadi lebih kuat.

" Oh ya Tiara,, selamat ya akhirnya kamu bisa bebas. Dari laki-laki baji*gan itu..

Persidangan mu berjalan dengan lancar. Akta cerai juga sudah keluar. Terang abangnya Rachel..

"Syukur lah.. Terima kasih ya bang.. Kalau tidak ada abang, papa dan mama.. Tiara bukanlah siapa-siapa. . .

" Iya.. Iya dek sama-sama..

Balas Rachel.

. . .

" Selamat pagi mas..

Sapa Tiara saat melihat Setya baru bangun..

Ayo kita sarapan..

Ajak Tiara yang sudah rapi..

"Hmm iya pagi..

Aku mandi dulu ya..

Jawabnya yang masih lesu..

Tanpa aba-aba Setya langsung menyambar kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air hangat..

Saat setelah selesai mandi dia baru sadar kalau dirinya lupa membawa handuk dan baju ganti...

" Ahh bod*hnya diriku ini..

Kenapa bisa nggak bawa handuk sih..

Gerutu dalam hatinya..

Terus gimana nih..

Gumamnya lagi..

"Mas... Mas..

Tok.. Tok.. Tok..

" Mas baik-baik aja kan..

Tanya Tiara..

" I.. Iya Tiara..

Aku baik-baik saja.. Hanya...

" Hanya kenapa mas...

Tanya Tiara lagi..

" Aku lupa bawa handuk..

Ucap Setya malu..

"Oalah pantas lama..

Kenapa gak bilang dari tadi mas.. Kan bisa Tiara bantuin..

Ucap Tiara pada Setya. .

" Aku gak enak.. Malu tau..

Ucap Setya enteng..

Tiara langsung menyambar koper Setya lalu teriak.

"Mas aku gak bisa ngambil handuknya. Kopernya terkunci.

" Sandinya kosong triple satu"

Jawab Setya..

Koper pun terbuka..

Tiara tercengang betapa rapinya pria itu..

Gumam dalam hati lalu tersenyum. .

"Mas ini handuknya..

Teriak Tiara..

Pintu terbuka.., aroma maskulin tercium dari dalam..

Sementara Tangan mulus Tiara menyodorkan handuk..

Setya terkesima melihat betapa halusnya jari-jari itu Gumam Setya dalam hatinya.

" Mas ayo sarapan..

Ajak Tiara yang sudah mulai tak canggung lagi.

Dengan menggunakan T-shirt yang ketat dan celana boxer di atas lutut. Sangat menonjolkan roti balok yang ada pada dada Setya..

Episodes
1 Tiara, Istri Yang Tak Dianggap
2 Kemarahan Reinhard
3 Harus Kuat
4 Kepergian Tiara
5 Amarah Rachel
6 Rachel Penembak Jitu
7 Perceraian Tiara
8 Tiara Ke Swiss
9 Dapat Ancaman
10 Setya Jatuh Cinta
11 Tiara Terjebak bersama Setya
12 Setya Yang Jahil
13 Hujan Salju
14 Tersentuh
15 Tiara Ngambek
16 Masih Terjebak di Villa..
17 Menghalalkan Tiara
18 Rein Menyusul Setya
19 Rein Takjub Melihat Kecantikan Tiara
20 Membelah Duren
21 Rein Mengajak Dinner
22 Double Date
23 Alexa kekasih Rachel
24 Tania Tergila-gila
25 Kekecewaan Reinhard
26 Tania Yang Licik
27 Kehamilan Tania
28 Sandiwara Berjalan Mulus
29 Tomi mengetahui Tania Hamil
30 Tania Yang Sombong
31 Jodoh Untuk Rachel
32 Kedatangan Alexandria
33 Rachel Canggung
34 Kencan
35 Reinhard Stress
36 Lawan yang salah
37 Prematur
38 Surat Cerai Untuk Tania
39 Pernikahan Rachel
40 Pesta Mewah
41 Penolakan Tania
42 Mengadopsi Anak
43 Baby Cantika
44 Tiara Bahagia, Tania Gigit Jari
45 Masuk Perangkap
46 Kekejaman di bayar tunai
47 Tomi mencari Cantika
48 Alexa Mempercayai Suaminya
49 Tomi bertemu Setya
50 Tiara Kaget
51 Tiara bertemu Reinhard
52 Setya Meminta Jatah
53 Ulang Tahun
54 Wanita Penggoda
55 Tiara Murka
56 Tania kembali bertemu Tomi
57 Acara Tujuh Bulanan
58 Melahirkan
59 Baby Keith
60 Tiara Melahirkan
61 Putra Ahli Waris
62 Tania mencari anaknya
63 Tania Yang Menyesal
64 15 tahun berlalu
65 Terungkap
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Tiara, Istri Yang Tak Dianggap
2
Kemarahan Reinhard
3
Harus Kuat
4
Kepergian Tiara
5
Amarah Rachel
6
Rachel Penembak Jitu
7
Perceraian Tiara
8
Tiara Ke Swiss
9
Dapat Ancaman
10
Setya Jatuh Cinta
11
Tiara Terjebak bersama Setya
12
Setya Yang Jahil
13
Hujan Salju
14
Tersentuh
15
Tiara Ngambek
16
Masih Terjebak di Villa..
17
Menghalalkan Tiara
18
Rein Menyusul Setya
19
Rein Takjub Melihat Kecantikan Tiara
20
Membelah Duren
21
Rein Mengajak Dinner
22
Double Date
23
Alexa kekasih Rachel
24
Tania Tergila-gila
25
Kekecewaan Reinhard
26
Tania Yang Licik
27
Kehamilan Tania
28
Sandiwara Berjalan Mulus
29
Tomi mengetahui Tania Hamil
30
Tania Yang Sombong
31
Jodoh Untuk Rachel
32
Kedatangan Alexandria
33
Rachel Canggung
34
Kencan
35
Reinhard Stress
36
Lawan yang salah
37
Prematur
38
Surat Cerai Untuk Tania
39
Pernikahan Rachel
40
Pesta Mewah
41
Penolakan Tania
42
Mengadopsi Anak
43
Baby Cantika
44
Tiara Bahagia, Tania Gigit Jari
45
Masuk Perangkap
46
Kekejaman di bayar tunai
47
Tomi mencari Cantika
48
Alexa Mempercayai Suaminya
49
Tomi bertemu Setya
50
Tiara Kaget
51
Tiara bertemu Reinhard
52
Setya Meminta Jatah
53
Ulang Tahun
54
Wanita Penggoda
55
Tiara Murka
56
Tania kembali bertemu Tomi
57
Acara Tujuh Bulanan
58
Melahirkan
59
Baby Keith
60
Tiara Melahirkan
61
Putra Ahli Waris
62
Tania mencari anaknya
63
Tania Yang Menyesal
64
15 tahun berlalu
65
Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!