Butuh Bukti Lagi

Bab 15

Di sisi lain, Rina dan geng syantik tampaknya tidak puas dengan hasil rencana mereka sebelumnya. Mereka mengumpulkan diri di sudut aula, berbisik dan merencanakan tindakan selanjutnya. Rina menatap teman-temannya dengan tatapan penuh dendam.

 

“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kita harus membuat Alya malu malam ini juga,” kata Rina dengan nada dingin.

 

Salah satu anak buah Rina, Sari, mengusulkan ide yang tampaknya cerdas. “Bagaimana kalau kita merusak gaun Alya? Aula ini cukup ramai, jadi tidak akan ada yang sadar kalau gaunnya tiba-tiba rusak.”

 

Rina memikirkan ide tersebut dan tersenyum licik. “Bagus, kita akan coba itu. Pastikan gaunnya benar-benar rusak, tapi jangan sampai kita ketahuan.”

 

Saat Andre dan Alya selesai berdansa, Alya ingin mengambil makanan di meja buffet. Sebelum sampai meja tempat makanan, ada seseorang menghentikan Alya dan mengajak ngobrol. Di sanalah salah satu geng syantik beraksi. Perlahan menggunting beberapa bagian gaun Alya.

 

“Baiklah Alya, sampai jumpa nanti di sekolah ya,” ucap orang tersebut. Sedangkan Alya melangkah menuju tujuan semula.

 

Tanpa disadari, gaunnya tersangkut pada salah satu sudut meja, dan dengan cepat robek. Momen itu menjadi sangat memalukan bagi Alya, karena bagian atas gaunnya terbuka dan tidak bisa menutupi tubuhnya dengan sempurna. Dia dengan panik menahan baju itu agar tidak melorot lebih jauh.

 

Beberapa orang di sekitar mulai berteriak kaget, dan suasana seketika menjadi gaduh. Andre, yang melihat kejadian tersebut, berlari dan berusaha menutupi Alya dengan jasnya, namun karena terburu-buru, dia kesulitan membuka kancing jasnya.

 

“Alya, tunggu!” teriak Andre, berusaha dengan panik.

 

Namun, sebelum Andre bisa membantu lebih jauh, Bimo datang dengan sigap. Dengan gerakan cepat dan penuh perhatian, Bimo mengalungkan jasnya di sekitar tubuh Alya dan melindunginya dari tatapan orang-orang di sekitar.

 

“Tenang, Alya. Aku akan membawamu keluar dari sini,” kata Bimo dengan lembut, menuntun Alya menuju pintu keluar aula.

 

Setelah memastikan Alya aman, Bimo membawa Alya ke mobilnya dan mengajaknya pulang. Dalam perjalanan pulang, Alya hanya bisa duduk diam di kursi penumpang, wajahnya tertekan dan penuh kesedihan.

 

“Maafkan aku, Alya. Aku tidak tahu mereka akan berbuat seperti ini,” ucap Bimo, berusaha menenangkan Alya.

 

Alya hanya menggelengkan kepala, menahan air mata. “Ini benar-benar buruk, Bimo. Aku merasa sangat dipermalukan. Tapi ini juga bukan salahmu.”

 

Bimo melirik pada Alya, ingin rasanya dia menenangkan lebih dari itu. Mengusap pundaknya mungkin. Namun, Bimo tahu diri sebagai pria yang bertanggung jawab.

 

Bimo, dengan hati-hati, mengemudikan mobilnya melewati jalanan malam yang tenang, sambil memikirkan bagaimana cara membuat Alya merasa lebih baik setelah kejadian malam yang mengecewakan ini.

 

Bimo tiba di rumah bibinya Alya tepat pukul 10.30 malam. Rumah itu tampak tenang dengan lampu depan yang masih menyala, memberikan kehangatan di tengah malam yang sepi. Ketika Bimo memapah Alya yang lusuh, ibunya Alya yang masih berada di rumah segera menyambut mereka di pintu depan. Awalnya, senyum hangat terpancar di wajah ibunya Alya, tetapi senyuman itu segera berubah menjadi kekhawatiran ketika melihat kondisi Alya yang kusut dan lemah.

 

“Ya ampun, Alya! Ada apa ini?” seru ibunya dengan nada panik, segera mendekati anaknya.

 

Bimo menjelaskan sambil berusaha tetap tenang, “Maaf Tante, tadi ada kejadian di pesta sekolah. Alya... ada yang mencoba mencelakainya. Saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjaganya.”

 

Ibunya Alya membantu memapah Alya masuk ke dalam rumah dan menuntunnya ke sofa di ruang tamu. “Terima kasih, Nak Bimo. Terima kasih sudah menjaga Alya,” kata ibunya dengan suara yang mulai tenang, meski jelas terlihat kekhawatirannya.

 

“Alya, kamu istirahat dulu di sini ya, sayang,” kata ibunya sambil mengelus kepala Alya. Alya hanya mengangguk lemah, masih terkejut dengan kejadian malam itu.

 

Bimo berdiri canggung di pintu, merasa harus menjelaskan lebih lanjut. “Tante, sebenarnya tadi ada insiden yang tidak terduga. Salah satu siswa berusaha mempermalukan Alya di depan semua orang. Saya... saya mencoba yang terbaik, tapi maafkan saya kalau masih kurang.”

 

Ibunya Alya menatap Bimo dengan mata penuh pengertian. “Bimo, kamu sudah melakukan yang terbaik. Aku tahu betapa sulitnya situasi seperti itu. Terima kasih sudah menyelamatkan Alya.”

 

Bimo tersenyum samar, masih merasa bersalah. “Kalau begitu, saya pamit dulu, Tante. Kalau ada apa-apa, jangan ragu hubungi saya.”

 

Setelah berpamitan, Bimo melangkah keluar rumah. Saat dia menuju mobilnya, dia melihat Andre baru saja tiba. Andre tampak tergesa-gesa, jelas cemas dengan keadaan Alya. Tanpa sepatah kata, Andre berlari menuju rumah bibinya Alya yang pintunya masih terbuka, sama sekali tidak menyapa Bimo.

 

Andre masuk ke rumah dan langsung menemui ibunya Alya. “Tante, bagaimana keadaan Alya? Saya sangat khawatir,” katanya, napasnya sedikit terengah-engah.

 

Ibunya Alya menatap Andre dengan sedikit kebingungan tapi tetap ramah. “Andre, Alya sudah di dalam, dia sedang istirahat. Kejadiannya benar-benar membuat kami semua terkejut. Terima kasih sudah datang.”

 

Andre mengangguk dan mendekati sofa tempat Alya berbaring. “Alya, kamu baik-baik saja?” tanyanya dengan suara penuh perhatian.

 

Alya membuka matanya perlahan, melihat Andre di hadapannya. “Andre, aku baik-baik saja, hanya lelah. Terima kasih perhatiannya.”

 

Andre menatap Alya dengan mata yang penuh kepedulian. “Kita akan pastikan kejadian ini tidak terulang lagi. Aku janji, Alya.”

 ###

Sementara itu, Bimo duduk di dalam mobilnya, menatap rumah bibi Alya dengan campuran perasaan cemas dan lega. Dia tahu bahwa Andre juga peduli pada Alya, dan meski hatinya merasa cemburu, dia sadar bahwa yang terpenting adalah keselamatan Alya.

 

Keesokan harinya, Bimo tiba di sekolah dengan perasaan cemas masih menggelayuti hatinya. Ia merasa tidak tenang memikirkan keadaan Alya setelah kejadian malam sebelumnya. Ketika berjalan menuju kelas, matanya tiba-tiba menangkap sosok Alya yang sedang berjalan bersama Lita menuju taman sekolah.

 

Dengan langkah cepat, Bimo menyusul mereka. "Alya, kamu sudah ke sekolah? Kupikir kamu akan istirahat dulu," ucap Bimo dengan nada khawatir.

 

Alya tersenyum lemah. "Aku memang berpikir untuk tidak masuk sekolah hari ini. Tapi kalau aku tidak datang, Rina dan gengnya akan merasa menang. Aku tidak mau mereka mendapatkan kepuasan itu."

 

Lita yang berada di samping Alya menimpali, "Iya, Alya. Kita harus tunjukkan kalau kita lebih kuat dari mereka."

 

Lita yang semula tidak tahu kejahatan geng syantik, sekarang ikut menduga karena Alya dan Bimo bahas tentang geng Rina itu. Dan masuk akal juga, geng mereka memang selalu buat onar. Namun, bagi Alya dan Bimo, bukanlah dugaan lagi, geng syantik memang pelaku. Bimo dan Alya cuma butuh bukti beberapa lagi untuk geng syantik benar-benar dapat hukuman berat.

 

Bersambung....

Episodes
1 Prolog
2 Panas Geng Syantik
3 Hari Pertama Penuh Ancaman
4 Semakin Dekat Semakin Dibenci
5 Geng Syantik Kalap
6 Usaha Selalu Gagal
7 Lolos Dari Penculikan
8 Memilih Kamu
9 Bisa-Bisanya Dijodohkan
10 Cemburu Diam-Diam
11 Rahasia Berdua
12 Rencana Pertama
13 Benar Perjodohan itu
14 Malam Pesta Sekolah Tiba
15 Cemburu dan Hukuman
16 Butuh Bukti Lagi
17 Bimo Mulai Menyebalkan
18 Berbincang dengan Calon Besan
19 Salah Sangka
20 Pesona Tersembunyi dari Bimo
21 Waktu Begitu Cepat
22 Rindu Rahasia
23 Malam Pertama Syahdu
24 Bulan Madu London
25 Melihat Bimo
26 Terluka Tapi Bahagia
27 Dilema Anak + Suami
28 Bimo Mencari Alya
29 Alya Bertemu Bimo
30 Awas Selingkuh
31 Masih Rindu
32 Teman Dekat Wanita
33 Reuni Sekolah Gemilang
34 Bukan Sekedar Teman
35 Cinta atau Bukan?
36 Tidak Jujur Pada Perasaan
37 Prahara Rina dan Andre
38 Jadi Kambing Conge
39 Dendam Teman Lama
40 Kesepakatan
41 Strategi Jebakan
42 Siasat Rina
43 Interogasi Alya dan Bimo
44 Saling Terbuka
45 Gangguan Hati
46 Menurut Rina
47 Momen Kejutan
48 Kabar Baik dan Buruk
49 Kedatangan Lagi Ibu Mertua
50 Kembali Tekanan Mertua
51 Berusaha Adil
52 Semakin Hilang
53 Salah Paham
54 Ketegangan dan Ketergantungan
55 Pulang ke Rumah Orang Tua
56 Kejutan tak Terduga
57 Kembali ke Rumah
58 Menghadapi Kebenaran
59 Konfrontasi dan Ketegangan
60 Ketegangan Baru
61 Pertarungan di Rumah
62 Keberanian di Tengah Kesulitan
63 Bukti Kecurigaan
64 Langkah Keberanian
65 64 Momen Penentu
66 Keputusan dan Perpisahan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
Panas Geng Syantik
3
Hari Pertama Penuh Ancaman
4
Semakin Dekat Semakin Dibenci
5
Geng Syantik Kalap
6
Usaha Selalu Gagal
7
Lolos Dari Penculikan
8
Memilih Kamu
9
Bisa-Bisanya Dijodohkan
10
Cemburu Diam-Diam
11
Rahasia Berdua
12
Rencana Pertama
13
Benar Perjodohan itu
14
Malam Pesta Sekolah Tiba
15
Cemburu dan Hukuman
16
Butuh Bukti Lagi
17
Bimo Mulai Menyebalkan
18
Berbincang dengan Calon Besan
19
Salah Sangka
20
Pesona Tersembunyi dari Bimo
21
Waktu Begitu Cepat
22
Rindu Rahasia
23
Malam Pertama Syahdu
24
Bulan Madu London
25
Melihat Bimo
26
Terluka Tapi Bahagia
27
Dilema Anak + Suami
28
Bimo Mencari Alya
29
Alya Bertemu Bimo
30
Awas Selingkuh
31
Masih Rindu
32
Teman Dekat Wanita
33
Reuni Sekolah Gemilang
34
Bukan Sekedar Teman
35
Cinta atau Bukan?
36
Tidak Jujur Pada Perasaan
37
Prahara Rina dan Andre
38
Jadi Kambing Conge
39
Dendam Teman Lama
40
Kesepakatan
41
Strategi Jebakan
42
Siasat Rina
43
Interogasi Alya dan Bimo
44
Saling Terbuka
45
Gangguan Hati
46
Menurut Rina
47
Momen Kejutan
48
Kabar Baik dan Buruk
49
Kedatangan Lagi Ibu Mertua
50
Kembali Tekanan Mertua
51
Berusaha Adil
52
Semakin Hilang
53
Salah Paham
54
Ketegangan dan Ketergantungan
55
Pulang ke Rumah Orang Tua
56
Kejutan tak Terduga
57
Kembali ke Rumah
58
Menghadapi Kebenaran
59
Konfrontasi dan Ketegangan
60
Ketegangan Baru
61
Pertarungan di Rumah
62
Keberanian di Tengah Kesulitan
63
Bukti Kecurigaan
64
Langkah Keberanian
65
64 Momen Penentu
66
Keputusan dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!