Cemburu dan Hukuman

Bab 14

Tiba-tiba, Rina berjalan mendekati Alya dengan senyum licik di wajahnya. Rina mengenakan gaun merah menyala yang mencolok, membuatnya tampak seperti ratu malam itu. Senyum puas menghiasi wajahnya, seperti sudah merencanakan sesuatu yang besar.

 

“Kamu pikir kamu bisa mengalahkan aku, Alya?” Rina berkata dengan nada mengejek, suaranya nyaris tenggelam oleh dentuman musik yang mengalun.

 

Alya menatap Rina dengan tegas, tidak sedikit pun tergoyahkan oleh kehadiran gadis itu. “Aku tidak perlu mengalahkanmu, Rina. Kebenaran akan mengungkap segalanya,” jawabnya dengan tenang, tetapi penuh keyakinan.

 

Rina tertawa kecil, tawa yang terdengar dingin dan penuh kesombongan. “Kita lihat saja nanti,” katanya sambil berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Alya yang tetap berdiri tegak.

 

Seiring dengan kepergian Rina, Alya merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Ia tahu bahwa Rina pasti merencanakan sesuatu, dan ia harus siap menghadapi apa pun itu. Namun, di balik kegelisahannya, ada semangat yang membara. Alya yakin, kebenaran akan berpihak padanya.

 

Lita juga ada di pesta itu, dan ternyata datang bersama Arga yang menggunakan kursi roda akibat jatuh kena jebakan dari geng syantik tempo hari. Lita terlihat cemas dan berusaha membuat Arga nyaman di tengah keramaian. Alya yang melihat itu dari kejauhan tersenyum, mungkin Lita ada perasaan pada Arga?

 

Alya berusaha tetap tenang dan terus mengawasi geng syantik dari kejauhan. Dia tahu, malam ini tidak akan berakhir dengan mudah. Di sudut lain aula, geng syantik yang terdiri dari Rina, Sari, Siska, dan Gea sedang merencanakan sesuatu yang jahat. Mereka ingin membuat Alya malu besar di depan semua orang. Rina memberikan instruksi terakhir kepada teman-temannya, dengan mata berkilat penuh niat jahat.

 

“Pastikan Alya kena malam ini. Kita harus bikin dia kapok dan keluar dari sekolah ini,” bisik Rina dengan penuh semangat.

 

Ketika pesta semakin meriah, Rina melihat kesempatan untuk menjalankan rencananya. Dia menaruh cairan licin di lantai di dekat meja minuman, tempat yang sering didatangi para siswa, dengan harapan Alya akan terpeleset dan jatuh di depan semua orang.

 

“Ingat! Kalian harus menjaga area itu. Jangan sampai ada orang lain yang menginjak lantai yang udah kita kasih jebakan buat Alya. Kebodohan waktu itu jangan terulang lagi!” Rina sang ketua geng memberi peringatan pada anak buahnya.

 

Namun, nasib berkata lain. Saat Siska hendak memancing Alya ke arah meja minuman, seorang siswa lain, yang tidak tahu apa-apa tentang rencana jahat itu, tiba-tiba dengan langkah cepat menuju meja untuk mengambil minuman. Hal itu tidak dapat dikontrol oleh geng syantik. Padahal mereka berjaga di sana. Siswa itu datang begitu cepat.

 

Alhasil siswa itu terpeleset dan jatuh dengan keras, menciptakan keributan dalam pesta, hal tersebut menarik perhatian semua orang, termasuk guru-guru yang langsung menuju ke arah kejadian. Alya, yang menyaksikan semuanya dari kejauhan, merasa lega karena tidak menjadi korban, tetapi juga khawatir karena siswa lain yang tak bersalah menjadi korban. Ini seperti kejadian pada Arga, batin Alya.

 

Rina dan gengnya panik. Mereka tidak menyangka rencana mereka akan berbalik arah seperti ini. Alya, yang menyadari ini adalah kesempatan emas, segera menuju ke tempat kejadian dan membantu siswa yang jatuh. Dia dengan tenang menjelaskan kepada guru-guru bahwa cairan licin itu tidak seharusnya ada di sana. Mana mungkin pesta yang diatur oleh event organizer, bakal seteledor ini.

 

Guru-guru mulai curiga, dan dengan cepat menyelidiki siapa yang bertanggung jawab. Alya dengan cerdik memberikan petunjuk bahwa hanya geng syantik yang selalu berada di dekat meja minuman sebelum kejadian. Hal ini membuat guru-guru menginterogasi Rina dan gengnya.

 

Bukan Rina namanya kalau tidak bisa mengelak, dia pintar memanipulasi keadaan. Rina juga tahu, pihak guru tidak mungkin begitu saja bisa menghukum Rina. Dia memanfaatkan posisi ayahnya di sekolah itu. Ya, benar dugaan Rina. Pihak guru posisinya serba salah, sebab yang dihadapi adalah anak dari orang berpengaruh di SMA Gemilang.

 

Namun, jika tidak diproses, maka para siswa akan melihat ketidak adilan di sekolah tersebut. Diakusi pembuktian Rina si pelaku dan bukan, berjalan alot. Karena memang tidak ada bukti nyata. Semua saksi hanya menduga dan mencocokkan kemungkinan dari analisa saja. Ditambah dengan Rina yang pandai berdebat.

 

Di saat itulah, Bimo muncul dari kerumunan. Ternyata dia tidak datang ke pesta sebagai tamu, tetapi sebagai petugas kebersihan tambahan malam itu. Dia mendengar semua percakapan Rina dan gengnya tentang rencana mereka, tentang dilengkapi dengan bukti rekaman dan foto.

 

Rina dan gengnya tak bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka tertangkap basah dengan bukti yang jelas. Alya berhasil membuktikan kejahatan geng syantik dan menyelamatkan dirinya dari rencana jahat mereka. Meski malam itu penuh dengan ketegangan, Alya merasa puas karena kebenaran akhirnya terungkap.

 

Meski pun belum cukup untuk membuktikan keseluruhan tragedi yang terjadi di SMA Gemilang adalah ulah geng syantik. Setidaknya dengan adanya Alya sebagai korban incaran geng syantik kali ini, dia bisa membuktikan satu persatu pada umum,  bagaimana sepak terjang geng tersebut.

 

Pesta kembali berlanjut, tetapi kali ini dengan suasana yang lebih tenang. Alya dan teman-temannya menikmati malam itu, sesekali Lita dan Arga juga bergabung. Terkadang mereka hanya diam di tempat yang tidak begitu banyak orang. Sebab Arga merasa takut terganggu bagian tubuhnya yang masih terasa sakit.

 

Alya, meskipun masih sedikit tertekan setelah insiden sebelumnya, berusaha untuk biasa saja. Ia mengenakan gaun yang anggun, dan wajahnya berseri meski sedikit lelah. Ia berdiri di pinggir lantai dansa, berbincang dengan teman-temannya sambil mengamati kerumunan yang tampak lebih rileks.

 

Andre, yang masih mengenakan jas dansa hitamnya, berbisik pada Alya dengan mendekatkan bibirnya pada telinga gadis di sampingnya. “Alya, mau dansa?” tanyanya dengan nada ceria.

 

Alya tersentak, menolak tidak enak, menerima juga tidak nyaman sepertinya. Dia tidak terbiasa terlalu dekat dengan lawan jenis.

 

“Ayo....” tiba-tiba Andre menarik Alya ke lantai dansa. “Ikuti saja langkahku, perlahan,” bisik Andre, kini mereka sudah saling berhadapan.

 

Mereka melangkah ke tengah lantai dansa, dan musik yang lembut mulai mengalun. Andre dan Alya bergerak dengan harmonis, seolah-olah mereka telah berlatih untuk ini sejak lama. Alya merasa begitu kaku, untung cahaya lampu tidak begitu terang, mungkin orang-orang tidak akan memperhatikannya yang tidak pandai berdansa. Tidak enak dilihat pastinya.

 

Bimo berdiri di sudut ruangan, matanya tertuju pada Alya dan Andre yang sedang berdansa. Rasa cemburu menghampiri hatinya, ‘Mengapa dia yang harus berdansa dengan Alya? Ah sudahlah. Tidak penting,’ gumam Bimo dari kejauhan.

 

 Bimo bisa menahan diri untuk tidak mengganggu. Ia tahu posisinya, seorang pemuda dari keluarga sederhana yang tidak bisa berbuat banyak. Namun, hatinya terasa berat melihat Alya bahagia dengan orang lain. “Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah memastikan dia aman,” gumam Bimo pada dirinya sendiri.

 

Bersambung...

Episodes
1 Prolog
2 Panas Geng Syantik
3 Hari Pertama Penuh Ancaman
4 Semakin Dekat Semakin Dibenci
5 Geng Syantik Kalap
6 Usaha Selalu Gagal
7 Lolos Dari Penculikan
8 Memilih Kamu
9 Bisa-Bisanya Dijodohkan
10 Cemburu Diam-Diam
11 Rahasia Berdua
12 Rencana Pertama
13 Benar Perjodohan itu
14 Malam Pesta Sekolah Tiba
15 Cemburu dan Hukuman
16 Butuh Bukti Lagi
17 Bimo Mulai Menyebalkan
18 Berbincang dengan Calon Besan
19 Salah Sangka
20 Pesona Tersembunyi dari Bimo
21 Waktu Begitu Cepat
22 Rindu Rahasia
23 Malam Pertama Syahdu
24 Bulan Madu London
25 Melihat Bimo
26 Terluka Tapi Bahagia
27 Dilema Anak + Suami
28 Bimo Mencari Alya
29 Alya Bertemu Bimo
30 Awas Selingkuh
31 Masih Rindu
32 Teman Dekat Wanita
33 Reuni Sekolah Gemilang
34 Bukan Sekedar Teman
35 Cinta atau Bukan?
36 Tidak Jujur Pada Perasaan
37 Prahara Rina dan Andre
38 Jadi Kambing Conge
39 Dendam Teman Lama
40 Kesepakatan
41 Strategi Jebakan
42 Siasat Rina
43 Interogasi Alya dan Bimo
44 Saling Terbuka
45 Gangguan Hati
46 Menurut Rina
47 Momen Kejutan
48 Kabar Baik dan Buruk
49 Kedatangan Lagi Ibu Mertua
50 Kembali Tekanan Mertua
51 Berusaha Adil
52 Semakin Hilang
53 Salah Paham
54 Ketegangan dan Ketergantungan
55 Pulang ke Rumah Orang Tua
56 Kejutan tak Terduga
57 Kembali ke Rumah
58 Menghadapi Kebenaran
59 Konfrontasi dan Ketegangan
60 Ketegangan Baru
61 Pertarungan di Rumah
62 Keberanian di Tengah Kesulitan
63 Bukti Kecurigaan
64 Langkah Keberanian
65 64 Momen Penentu
66 Keputusan dan Perpisahan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
Panas Geng Syantik
3
Hari Pertama Penuh Ancaman
4
Semakin Dekat Semakin Dibenci
5
Geng Syantik Kalap
6
Usaha Selalu Gagal
7
Lolos Dari Penculikan
8
Memilih Kamu
9
Bisa-Bisanya Dijodohkan
10
Cemburu Diam-Diam
11
Rahasia Berdua
12
Rencana Pertama
13
Benar Perjodohan itu
14
Malam Pesta Sekolah Tiba
15
Cemburu dan Hukuman
16
Butuh Bukti Lagi
17
Bimo Mulai Menyebalkan
18
Berbincang dengan Calon Besan
19
Salah Sangka
20
Pesona Tersembunyi dari Bimo
21
Waktu Begitu Cepat
22
Rindu Rahasia
23
Malam Pertama Syahdu
24
Bulan Madu London
25
Melihat Bimo
26
Terluka Tapi Bahagia
27
Dilema Anak + Suami
28
Bimo Mencari Alya
29
Alya Bertemu Bimo
30
Awas Selingkuh
31
Masih Rindu
32
Teman Dekat Wanita
33
Reuni Sekolah Gemilang
34
Bukan Sekedar Teman
35
Cinta atau Bukan?
36
Tidak Jujur Pada Perasaan
37
Prahara Rina dan Andre
38
Jadi Kambing Conge
39
Dendam Teman Lama
40
Kesepakatan
41
Strategi Jebakan
42
Siasat Rina
43
Interogasi Alya dan Bimo
44
Saling Terbuka
45
Gangguan Hati
46
Menurut Rina
47
Momen Kejutan
48
Kabar Baik dan Buruk
49
Kedatangan Lagi Ibu Mertua
50
Kembali Tekanan Mertua
51
Berusaha Adil
52
Semakin Hilang
53
Salah Paham
54
Ketegangan dan Ketergantungan
55
Pulang ke Rumah Orang Tua
56
Kejutan tak Terduga
57
Kembali ke Rumah
58
Menghadapi Kebenaran
59
Konfrontasi dan Ketegangan
60
Ketegangan Baru
61
Pertarungan di Rumah
62
Keberanian di Tengah Kesulitan
63
Bukti Kecurigaan
64
Langkah Keberanian
65
64 Momen Penentu
66
Keputusan dan Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!