Tuduhan

Aku update 3 bab ya men temen

Darius dan juga Nana langsung menoleh ke arah pintu ketika pintu terbuka dengan keras, mata kedua insan itu membulat ketika melihat siapa yang masuk ke dalam ruangan, siapa lagi jika bukan Senna.

Tadi setelah keluar dari kantor kepolisian, Senna harus pergi ke rumah sakit untuk mengurus beberapa berkas. Dan barusan ketika dia berbicara di resepsionis tanpa sengaja, dia melihat resum medis milik Nana.

Awalnya Sena tidak ingin menghampiri Nana dan juga tidak mau tahu tentang apa yang terjadi pada wanita itu, tapi ketika berada di parkiran dia melihat mobil suaminya ada di sana. Tanpa pikir panjang Senna Langsung kembali ke rumah sakit kemudian menanyakan ruang rawat Nana.

Emosi Senna begitu meledak-ledak ketika melihat dari jendela, ternyata Darius sedang berada di ruang rawat wanita itu, bahkan sekarang Sena seperti wanita yang akan meledakan amarahnya.

"Berani sekali kau!" Senna langsung maju ke arah Darius, kemudian dia menampar pipi suaminya. Dan setelah menampar pipi Darius, Sena langsung berniat menyerang Nana, wanita itu tidak bisa berpikir dengan jernih, yang jelas dia ingin meledakkan amarahnya pada mantan kekasih suaminya.

"Jangan seperti ini, aku bisa menjelaskan." Dengan cepat Darius langsung menarik tubuh Sena yang akan menerjang tubuh Nana, lalu membawa Sena keluar dari ruangan Nana.

Ketika Darius dan Sena keluar dari ruangannya, Nana merubah posisinya menjadi meringkuk, karena beberapa orang yang mengintip dari jendela sepertinya mereka penasaran dengan apa yang terjadi barusan.

Bahu Nana bergetar, wanita itu menangis tergugu. Sungguh semenjak pindah dan kembali satu kantor dengan Darius dan juga Sena, mental nana seperti terombang-ambing. Dia tidak mempunyai waktu untuk mengeluh, tapi di jalaninya pun terlalu berat.

****

"Lepaskan aku!" Ketika sudah berada di parkiran, Sena kembali berteriak, wanita itu lalu menarik tangannya kemudian memukuli tubuh Darius, sedangkan Darius tentu saja hanya pasrah menerima amukan dari istrinya. Sumpah serapah Senna ucapkan pada suaminya, sedangkan Darius tentu saja hanya pasrah menerima apapun yang Senna lakukan..

"Aku bisa menjelaskannya, kau bisa lihat CCTV!" Darius sepertinya sedikit kewalahan untuk menangani Sena, hingga lelaki. itu langsung memegang tangan istrinya. Dan tepat ketika tangannya dipegang oleh Darius, Sena langsung terdiam karena barusan Darius juga membentaknya.

"Kau membentakku!" Suara Sena bergetar, karena selama ini tidak pernah ada yang membentaknya, dari sekarang lelaki yang dia cintai malah berteriak di hadapan.

Dan dengan cepat, Darius langsung membawa Senna dalam pelukannya. Lelaki itu menenangkan Sena dengan cara mengelus punggung istrinya, sekolah dia mengkhawatirkan Sena, tapi raut wajahnya berbeda.

****

3 hari kemudian

Nana memarkirkan mobilnya di parkiran, akhirnya setelah 2 hari dirawat Nana di diperbolehkan pulang, dia sengaja beristirahat satu hari di apartemennya sebelum dia masuk kembali bekerja.

Setelah Sena melabraknya di rumah sakit, rasanya Nana ingin berhenti dari kepolisian Karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk menahan semuanya, apalagi pasti sekarang dia akan menghadapi hal yang berat karena pasti Sena tidak akan diam.

Tapi ketika akan menyerah, Nana berpikir bahwa jika dia berhenti dari polisi dia tidak akan mempunyai pekerjaan, dan dia juga tidak tahu harus bekerja apa. Belum lagi Nana juga mengingat, bagaimana perjuangannya untuk masuk ke dalam dunia kepolisian.

Hingga pada akhirnya Nana menguatkan dirinya, wanita itu berusaha untuk menegarkan hatinya menerima apapun yang akan terjadi di dalam sana.

Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya Nana keluar dari mobil. Wanita itu berjalan ke arah kantor.

"Kau sudah merasa lebih baik?"tanya Jessica teman Nana, hanya saja mereka berbeda divisi. Nana yang baru saja masuk ke dalam ruangan langsung mengangguk, beruntung di ruangan itu hanya ada dia dan Jessica saja.

"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***