Bab 18

Keesokan harinya.

"Hoam. Apa tidurmu nyenyak tadi malam Rin?" Tanya Roy pada Ririn dengan mulutnya yang terbuka lebar saat menguap.

"Aku baru saja tidur selama 1 jam, tapi tuan Betrand sudah memanggilku untuk datang kemari." Walaupun tak mendapat tanggapan dari Ririn, Roy terus saja mengajak gadis tomboy yang sedang duduk manis di hadapannya itu untuk berbicara.

"Ck, kau itu seperti patung saja. Dengan berbicara denganku tidak akan membuatmu terkena penyakit menular!" Kesal Roy dengan bibirnya yang mencebik. Namun Ririn tetap acuh, tak peduli dengan ucapan pria itu sedikitpun.

Ririn lebih memilih memaikan game online di ponselnya dari pada harus menanggapi ucapan sang casanova. Bukannya apa, Ririn takut termakan rayuan maut pria itu hingga menambah deretan panjang para wanita yang pernah menjadi korban Roy.

"Ck, suatu saat nanti jika kau mulai menyukaiku, aku tidak akan peduli padamu. Camkan itu!" Ancam Roy dengan rahangnya yang mengeras. Sedangkan Ririn hanya bisa memutar bola matanya dengan malas.

Setelah itu hening. Roy yang sudah lelah terus berbicara, namun tak mendapat respon sedikitpun dari wanita cantik di hadapannya. Akhirnya lebih memilih diam, hingga akhirnya Roy ketiduran dengan mulutnya yang menganga.

"Dasar jorok!" Umpat Ririn saat melihat air liur menetes dari bibir sang casanova.

tap tap tap

Ririn langsung bangkit dari duduknya kala mendengar suara langkah kaki menuruni anak tangga. Tanpa membangunkan Roy yang masih terlelap dalam peraduannya.

"Selamat pagi tuan." Sapa Ririn sembari menundukan kepalanya pada tuan Betrand yang baru saja turun dari lantai 2.

Jam masih menunjukan pukul 05.00 pagi, namun pria tampan itu sudah terlihat rapih dengan setelan kemeja berwarna baby bluenya, serta jas hitam yang ia kalungkan di lengannya.

"Pagi." Balas Betrand singkat.

"Bangunkan dia! Ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada kalian berdua." Titah Betrand semabari menatap tajam ke arah Roy yang masih tertidur pulas di atas sofa miliknya.

"Baik tuan." Patuh Ririn.

"Roy bangun!" Ucap Ririn sembari mengguncang tubuh Roy dengan kasar.

"Sebentar lagi Mia." Ucap Roy seraya menyebutkan nama wanita yang baru saja menghabiskan malam panas dengannya, sesaat sebelum datang ke apartemen Betrand.

"Menjijikan! Dia menyebut nama wanita lain, tapi masih berani merayuku tadi!" Umpat Ririn di dalam hatinya, rasa tidak sukanya pada Roy semakin bertambah saja.

"Bangun!!!" Teriak Ririn tepat di telinga Roy, membuat pria itu langsung terbangun hingga jatuh dari atas sofa saking kagetnya.

"Astaga! Apa kau tidak bisa membangunkan aku dengan cara yang lebih lembut!" Umpat Roy pula seraya memegang bokongnya yang terasa panas akibat terjatuh tadi.

"Kalau kau terus bersikap kasar seperti ini, aku khawatir kau akan menjadi perawan tu---" Ucapan Roy terputus saat menyadari Betrand sedang menatap tajam ke arah dirinya.

"S-selamat pagi tuan." Ucap Roy dengan senyumnya yang kaku.

"Bersiaplah! Kita akan pergi ke Batam untuk meninjau proyek baru kita di sana hari ini." Titah Betrand pada Roy.

"T-tapi tuan, bukannya jadwal keberangkatan kita ke Batam masih 2 minggu lagi." Protes Roy. Namun sepersekian detik kemudian ucapan Roy berubah, karna Betrand terus menatapnya dengan tatapan yang seperti ingin membunuh.

"Baik tuan, saya akan menyiapkan segalanya. Pagi ini juga, kita bisa langsung berangkat ke Batam." Roy tak punya pilihan lain selain mematuhi perintah sang bos.

"Hem." Betrand menanggapi ucapan Roy dengan suara deheman saja.

"Dan kau." Betrand mengalihkan pandangannya ke arah Ririn

"Jaga dan temani Vania. Dia adalah tanggung jawabmu selama aku ada di luar kota!" Ucap Betrand lugas.

"Baik tuan." Patuh wanita dengan rambut yang selalu di kuncir kuda itu.

"Memangnya suami nyonya Vania itu aku atau tuan Betrand? Kenapa tanggung jawab atas nyonya Vania ada padaku sekarang?" Ririn tak habis pikir, dan tak berani untuk membantah pula.

Tak lama kemudian, Betrand dan Roy langsung pergi dari penthouse mewah miliknya tanpa sempat berpamitan terlebih dahulu pada sang istri yang masih tertidur lelap di kamarnya.

***

***

Matahari semakin merangkak naik, tapi Vania masih terlelap di dalam peraduannya. Membuat Ririn merasa tidak tega untuk membangunkan sang majikan.

Tapi perintah tuan Betrand melalui pesan chat untuk segera membangunkan nyonya Vania, serta memintanya untuk sarapan dan minum vitamin, tidak bisa Ririn abaikan begitu saja.

"Nyonya, bangun nyonya. Ini sudah siang." Vania menggeliatkan tubuhnya ketika sang asisten mengguncang tubuhnya dengan lembut.

"Eh, jam berapa ini?" Tanya Vania sembari mengerjapkan mata bulatnya.

"Sudah pukul 11.00 siang nyonya." Jawab Ririn.

"Apa? Kenapa kau tidak membangunkan aku dari tadi?" Panik Vania seraya bangkit dari ranjangnya.

"Bagaimana ini, aku kesiangan. Aku belum membuat sarapan untuk kak Betrand." Gumam Vania dengan wajah gusarnya.

"Tenang nyonya. Tuan Betrand sudah sarapan, dan beliau sudah pergi sejak tadi pagi." Ririn menerangkan.

"Tapi kami baru saja menikah, kenapa kak Betrand tidak mengambil cuti?" Tanya Vania pula.

"Lebih baik anda segera mandi nyonya, setelah itu sarapan dan minum vitamin anda." Ririn yang tak tahu harus menjawab apa, lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah." Jawab Vania dengan wajah sendunya.

Wanita cantik yang masih memakai gaun pengantinnya itu berjalan ke arah kamar mandi dengan langkah gontai.

Byur.

Setelah melepaskan gaun pengantinnya, Vania masuk ke dalam bathtub berisi air hangat yang telah di siapkan oleh Ririn sebelumnya.

"Sepertinya Ririn terlalu berlebihan, dia memperlakukan aku seperti putri raja saja." Vania merasa sungkan, tapi ia juga menikmati setiap pelayanan yang di berikan oleh sang asisten.

Setelah menghabiskan waktu selama satu jam di kamar mandi, Vania kembali ke kamarnya dengan wajah yang lebih segar.

"Apa ini?" Tanya Vania sembari mengangkat dress dengan motif polkadot yang sudah tersedia di atas ranjang.

"Ini pakaian untuk anda pakai hari ini nyonya." Beritahu Ririn yang sedari tadi menunggu Vania mandi sembari duduk di atas sofa yang tersedia di kamar sang majikan.

"Astaga Ririn." Kaget Vania karna tak menyangka sang asisten masih ada di dalam kamarnya.

"Ini terlalu berlebihan, aku bisa mengambilnya sendiri." Vania merasa sungkan, apalagi Ririn sampai menyiapkan pakaian dalamnya pula.

"Ini sudah tugas saya nyonya." Balas Ririn dengan wajah datarnya.

"Huhf" Vania menghembuskan napas berat, kemudian ia berjalan menuju walk in closet untuk mengganti pakaiannya.

"Kenapa kak Betrand memberikan seorang asisten pribadi untukku. Padahal aku ini bukan seorang presdir ataupun model seperti kak Khanza yang membutuhkan seorang asisten." Gumam Vania sembari menyisir rambut panjangnya yang sudah setengah kering.

Betrand tidak hanya mempekerjakan Ririn untuk menjadi asisten pribadi Vania saja, tapi sekaligus sebagai bodyguard untuk menjaga sang istri pula. Hal itu sengaja Betrand lakukan agar Vania tidak sampai berbuat nekat lagi selama ia tidak berada di dekat sang istri.

Mengingat wanita itu pernah nekat sampai lari ke luar kota, hingga berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

kasian Nasib ya Vania,,, Cuma di nikahi tapi gak dihargai sebagai istri.😩😩😩

2024-10-29

0

Cantika

Cantika

Lanjut

2024-08-13

1

Uthie

Uthie

seruuuu 👍

2024-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Putri Yang Hilang bab 1
84 Putri Yang Hilang Bab 2
85 Putri Yang Hilang Bab 3
86 Putri Yang Hilang Bab 4
87 Putri Yang Hilang Bab 5
88 Putri Yang Hilang Bab 6
89 Putri Yang Hilang Bab 7
90 Putri Yang Hilang Bab 8
91 Putri Yang Hilang Bab 9
92 Putri Yang Hilang Bab 10
93 Promo Karya Baru
94 Putri Yang Hilang Bab 11
95 Putri Yang Hilang Bab 12
96 Putri Yang Hilang Bab 13
97 Putri Yang Hilang Bab 14
98 Putri Yang Hilang Bab 15
99 Putri Yang Hilang Bab 16
100 Putri Yang Hilang Bab 17
101 Putri Yang Hilang Bab 18
102 Putri Yang Hilang Bab 19
103 Putri Yang Hilang Bab 20
104 Putri Yang Hilang Bab 21
105 Putri Yang Hilang Bab 22
106 Putri Yang Hilang Bab 23
107 Putri Yang Hilang Bab 24
108 Putri Yang Hilang Bab 25
109 Putri Yang Hilang Bab 26
110 Putri Yang Hilang Bab 27
111 Putri Yang Hilang Bab 28
112 Putri Yang Hilang Bab 29
113 PYH Bab 30
114 PYH Bab 31
115 PYH Bab 32
116 PYH Bab 33
117 PYH Bab 34
118 PYH Bab 35
119 PYH Bab 36
120 PYH Bab 37
121 PYH Bab 38
122 PYH Bab 39
123 PYH Bab 40
124 PYH Bab 41
125 PYH Bab 42
126 PYH Bab 43
127 PYH Bab 44
128 PYH Bab 45
129 PYH Bab 46
130 PYH Bab 47
131 PYH Bab 48
132 PYH Bab 49
133 PYH Bab 50
134 PYH Bab 51
135 PYH Bab 52
136 Promo Karya Baru
137 Extra Part
138 Promo Karya Baru
139 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Putri Yang Hilang bab 1
84
Putri Yang Hilang Bab 2
85
Putri Yang Hilang Bab 3
86
Putri Yang Hilang Bab 4
87
Putri Yang Hilang Bab 5
88
Putri Yang Hilang Bab 6
89
Putri Yang Hilang Bab 7
90
Putri Yang Hilang Bab 8
91
Putri Yang Hilang Bab 9
92
Putri Yang Hilang Bab 10
93
Promo Karya Baru
94
Putri Yang Hilang Bab 11
95
Putri Yang Hilang Bab 12
96
Putri Yang Hilang Bab 13
97
Putri Yang Hilang Bab 14
98
Putri Yang Hilang Bab 15
99
Putri Yang Hilang Bab 16
100
Putri Yang Hilang Bab 17
101
Putri Yang Hilang Bab 18
102
Putri Yang Hilang Bab 19
103
Putri Yang Hilang Bab 20
104
Putri Yang Hilang Bab 21
105
Putri Yang Hilang Bab 22
106
Putri Yang Hilang Bab 23
107
Putri Yang Hilang Bab 24
108
Putri Yang Hilang Bab 25
109
Putri Yang Hilang Bab 26
110
Putri Yang Hilang Bab 27
111
Putri Yang Hilang Bab 28
112
Putri Yang Hilang Bab 29
113
PYH Bab 30
114
PYH Bab 31
115
PYH Bab 32
116
PYH Bab 33
117
PYH Bab 34
118
PYH Bab 35
119
PYH Bab 36
120
PYH Bab 37
121
PYH Bab 38
122
PYH Bab 39
123
PYH Bab 40
124
PYH Bab 41
125
PYH Bab 42
126
PYH Bab 43
127
PYH Bab 44
128
PYH Bab 45
129
PYH Bab 46
130
PYH Bab 47
131
PYH Bab 48
132
PYH Bab 49
133
PYH Bab 50
134
PYH Bab 51
135
PYH Bab 52
136
Promo Karya Baru
137
Extra Part
138
Promo Karya Baru
139
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!