Bab 17

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit menggunakan helikopter, kini Betrand dan Vania telah tiba di rooftop sebuah apartemen mewah yang terdapat landasan helikopter di atasnya.

"Ayo turun." Ajak Betrand sembari mengulurkan tangannya pada sang istri.

Perlakuan manis Betrand, sukses membuat hati Vania berbunga-bunga. Tak henti-hentinya wanita cantik itu mengucapkan rasa syukur, serta sebuah senyuman yang selalu terukir di wajah cantiknya.

"Terima kasih kak." Vania menyambut uluran tangan sang suami tercinta dengan perasaan bahagia.

Kedatangan Betrand dan Vania disambut pula oleh para pengawal dan para pelayan yang memang sedari tadi telah menanti kedatangan tuan dan nyonya mereka.

Bahkan sudah ada Roy dan Ririn pula yang telah lebih dulu tiba di sana.

Dibalik suksesnya acara wedding ekspres antara Betrand dan Vania, ada campur tangan sosok Roy dan Ririn yang babak belur di belakangnya.

Bayangkan saja, Betrand hanya memberi waktu 1 hari saja pada Roy dan Ririn untuk menyiapkan segalanya.

"Kalian semua boleh pulang." Titah Betrand setelah memperkenalkan Vania sang istri pada semua pengawal dan pelayan yang bertugas di penthouse mewah miliknya.

"Baik tuan." Jawab para pengawal dan pelayan itu serempak, kemudian mereka berjalan beriringan menuju pintu keluar untuk pulang ke rumah masing-masing dan akan kembali ke penthouse mewah itu esok hari. Kecuali 2 orang pengawal yang memang di tugaskan oleh betrand untuk berjaga di luar penthouse miliknya semalaman.

"Kalian berdua juga pulanglah." Titah Betrand pada Roy dan juga Ririn.

"Baik tuan." Balas Roy dan Ririn patuh.

"Terima kasih atas kerja keras kalian, aku akan segera mentransfer bonus untuk kalian berdua."

Mendengar kata bonus, wajah Roy yang semula lesu kini berubah jadi bersemangat kembali. Padahal seharian ini Roy selalu memasang wajah sedihnya, karna wanita incarannya telah menikah dengan bosnya sendiri.

"Terima kasih tuan." Jawab Roy dan Ririn kompak.

Setelah berpamitan pada tuan Betrand dan nyonya Vania, Roy dan Ririn berjalan beriringan menuju pintu keluar. Dalam perjalanan menuju pintu keluar penthouse yang singkat itu, tak henti-hentinya Roy mengambil kesempatan untuk menggoda Ririn dengan rayuan mautnya.

"Rin, apa malam ini aku boleh menginap di tempatmu? Pasti akan sangat menyenangkan bisa menghabiskan malam dengan wanita cantik dan tangguh sepertimu." Roy mulai melancarkan aksinya.

"Hey, apa kau bisu?" Kesal Roy karna wanita yang selalu berpenampilan tomboy itu tak bergeming sedikitpun. Ririn sudah hapal dengan tabiat Roy yang seorang pemain wanita. "Hanya wanita bodoh saja yang akan termakan rayuan buaya darat seperti Roy." Batin Ririn sembari menguatkan imannya agar tak jatuh dalam perangkap pria itu.

"Ck. Kau itu jual mahal sekali! Tidak laku baru tahu rasa!" Cicit Roy dengan nada meledek.

Bugh!

Tanpa basa-basi Ririn menghadiahkan sebuah pukulan di perut six pack Roy.

"Wow! Kau memang berbeda. Aku semakin bersangat untuk menaklukanmu." Pekik Roy sembari memegang perutnya yang terasa sakit akibat pukulan Ririn.

"Ha...ha...mereka itu pasangan yang serasi." Ucap Vania sembari tertawa renyah. Tawa Vania baru terhenti saat ia menyadari kalau Betrand sedang menatap tajam ke arah dirinya.

Mendapat tatapan yang tak biasa dari pria yang kini telah berstatus sebagai suaminya, Vania jadi salah tingkah.

Apalagi setelah semua orang pergi, kini hanya tinggal Vania dan Betrand saja di penthouse besar dan mewah itu. Penthouse yang baru saja Betrand beli sesaat sebelum menikahi Vania.

Sepasang pengantin baru itu saling menatap dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Maafkan aku Vania, malam itu aku benar-benar mabuk hingga tak bisa mengendalikan diriku." Lirih Betrand, terlihat begitu banyak penyesalan di netra biru yang biasanya selalu memancarkan aura kemarahan itu.

"Semua ini adalah salahku, jadi aku mohon jangan pernah berpikir untuk menyakiti dirimu dan juga kandunganmu lagi." Diraihnya tangan sang istri yang terdapat bekas luka, lalu dikecupnya dengan dalam.

"Dan jangan pernah berpikir untuk lari lagi, karna di luar sana ada dua orang pengawal yang akan selalu mengawasimu." Peringati Betrand.

"Maafkan aku kak, aku benar-benar frustasi saat itu. Jadi aku tidak bisa berpikir jernih." Sesal Vania pula.

Dua insan manusia yang baru saja mengikrarkan janji suci pernikahan itu tenggelam dalam pemikiran mereka masing-masing. Keduanya saling diam, tapi dalam jiwa mereka terjadi perang batin yang begitu dahsyat.

"Kau pasti sangat lelah, lebih baik kita istirahat sekarang." Hingga terdengar suara berat Betrand, memecah keheningan diantara mereka.

"Iya kak." Vania mengangguk tanda setuju.

Pria berahang tegas itu membimbing sang istri menuju lantai dua, karna di sanalah kamar mereka berada.

Tanpa sungkan Betrand menggendong Vania yang terlihat kesulitan menaiki anak tangga dengan gaun pengantinnya yang memiliki ekor panjang.

Hati Vania terasa seperti melayang ke angkasa, seiring dengan tubuhnya yang kini tengah berada dalam gendongan sang suami.

Tak ingin jatuh, Vania pun melingkarkan tangannya di leher Betrand.

Ditatapnya wajah sang suami tercinta yang terlihat begitu tampan dalam jarak yang begitu dekat. Dengan susah payah Vania menelan salivanya dalam-dalam. Menahan dirinya untuk tidak mencium pipi sang suami yang terlihat begitu menggoda imannya.

"Istirahatlah." Betrand menurunkan sang istri di atas ranjang.

"Jika butuh sesuatu panggil saja aku, Kamarku ada di sebelah kamar ini."

Deg!

Ucapan Betrand bagaikan badai yang memporak-porandakan kebahagiaan di hati Vania.

Vania yang semula merasa terbang tinggi di atas awan, kini seperti dihempaskan kembali ke dasar bumi.

"Tapi kak, bukankah kita suami istri. Kenapa kita tidak tidur dalam satu kamar?" Protes Vania. Tapi hanya mampu Vania lontarkan dalam hati saja, sedangkan mulutnya terkunci rapat.

"Selamat tidur!" Betrand mengusap puncak kepala sang istri dengan lembut, kemudian berlalu menuju kamarnya sendiri.

"Memangnya apa yang kau harapkan Vania? Nasib baik kak Betrand masih mau mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menikahimu." Vania berbicara pada dirinya sendiri.

"Tidak papa jika kami tidak tidur dalam satu kamar. Setidaknya hubunganku dan kak Betrand ada kemajuan besar, kami telah menjadi sepasang suami istri sekarang." Vania terus bermonolog.

"Peluangku untuk mendapatkan cinta kak Betrand semakin besar, karna kami tinggal di bawah satu atap yang sama." Vania terus menyemangati dirinya sendiri.

Direbahkannya tubuh lelah itu di atas ranjang king size yang hanya ditiduri oleh dirinya seorang.

Tatapan Vania menatap ke arah langit-langit kamar bercat putih itu, namun pikirannya menerawang jauh entah kemana.

"Berkat kau, papa mau menikahi mama. Setelah kau lahir nanti, bantu mama untuk mendapatkan hati papa ya nak." Batin Vania seraya mengelus perutnya yang masih rata.

Vania terus berbicara pada janin dalam kandungannya, sampai Vania ketiduran karna kelelahan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

semangat Vania 💪🤗

2024-08-12

1

Cantika

Cantika

Sudah ku duga, terlalu cepat untuk mereka bisa bersama. hehe

2024-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Putri Yang Hilang bab 1
84 Putri Yang Hilang Bab 2
85 Putri Yang Hilang Bab 3
86 Putri Yang Hilang Bab 4
87 Putri Yang Hilang Bab 5
88 Putri Yang Hilang Bab 6
89 Putri Yang Hilang Bab 7
90 Putri Yang Hilang Bab 8
91 Putri Yang Hilang Bab 9
92 Putri Yang Hilang Bab 10
93 Promo Karya Baru
94 Putri Yang Hilang Bab 11
95 Putri Yang Hilang Bab 12
96 Putri Yang Hilang Bab 13
97 Putri Yang Hilang Bab 14
98 Putri Yang Hilang Bab 15
99 Putri Yang Hilang Bab 16
100 Putri Yang Hilang Bab 17
101 Putri Yang Hilang Bab 18
102 Putri Yang Hilang Bab 19
103 Putri Yang Hilang Bab 20
104 Putri Yang Hilang Bab 21
105 Putri Yang Hilang Bab 22
106 Putri Yang Hilang Bab 23
107 Putri Yang Hilang Bab 24
108 Putri Yang Hilang Bab 25
109 Putri Yang Hilang Bab 26
110 Putri Yang Hilang Bab 27
111 Putri Yang Hilang Bab 28
112 Putri Yang Hilang Bab 29
113 PYH Bab 30
114 PYH Bab 31
115 PYH Bab 32
116 PYH Bab 33
117 PYH Bab 34
118 PYH Bab 35
119 PYH Bab 36
120 PYH Bab 37
121 PYH Bab 38
122 PYH Bab 39
123 PYH Bab 40
124 PYH Bab 41
125 PYH Bab 42
126 PYH Bab 43
127 PYH Bab 44
128 PYH Bab 45
129 PYH Bab 46
130 PYH Bab 47
131 PYH Bab 48
132 PYH Bab 49
133 PYH Bab 50
134 PYH Bab 51
135 PYH Bab 52
136 Promo Karya Baru
137 Extra Part
138 Promo Karya Baru
139 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Putri Yang Hilang bab 1
84
Putri Yang Hilang Bab 2
85
Putri Yang Hilang Bab 3
86
Putri Yang Hilang Bab 4
87
Putri Yang Hilang Bab 5
88
Putri Yang Hilang Bab 6
89
Putri Yang Hilang Bab 7
90
Putri Yang Hilang Bab 8
91
Putri Yang Hilang Bab 9
92
Putri Yang Hilang Bab 10
93
Promo Karya Baru
94
Putri Yang Hilang Bab 11
95
Putri Yang Hilang Bab 12
96
Putri Yang Hilang Bab 13
97
Putri Yang Hilang Bab 14
98
Putri Yang Hilang Bab 15
99
Putri Yang Hilang Bab 16
100
Putri Yang Hilang Bab 17
101
Putri Yang Hilang Bab 18
102
Putri Yang Hilang Bab 19
103
Putri Yang Hilang Bab 20
104
Putri Yang Hilang Bab 21
105
Putri Yang Hilang Bab 22
106
Putri Yang Hilang Bab 23
107
Putri Yang Hilang Bab 24
108
Putri Yang Hilang Bab 25
109
Putri Yang Hilang Bab 26
110
Putri Yang Hilang Bab 27
111
Putri Yang Hilang Bab 28
112
Putri Yang Hilang Bab 29
113
PYH Bab 30
114
PYH Bab 31
115
PYH Bab 32
116
PYH Bab 33
117
PYH Bab 34
118
PYH Bab 35
119
PYH Bab 36
120
PYH Bab 37
121
PYH Bab 38
122
PYH Bab 39
123
PYH Bab 40
124
PYH Bab 41
125
PYH Bab 42
126
PYH Bab 43
127
PYH Bab 44
128
PYH Bab 45
129
PYH Bab 46
130
PYH Bab 47
131
PYH Bab 48
132
PYH Bab 49
133
PYH Bab 50
134
PYH Bab 51
135
PYH Bab 52
136
Promo Karya Baru
137
Extra Part
138
Promo Karya Baru
139
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!