Bab 16

"Ayo kita turun nona, semua orang sudah menunggu kita di bawah." Ajak Ririn antusias, wanita itu terlihat begitu bahagia seakan dialah yang akan menikah.

"Tapi, aku---" Vania nampak ragu.

"Jangan khawatir nona, semua akan baik-baik saja. Bahkan anda akan menjadi wanita paling bahagia hari ini." Ririn terus meyakinkan Vania.

"Ayo nona." Ajak Ririn sekali lagi seraya mengulurkan tangannya ke arah Vania.

Vania pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, kemudian dua wanita itu turun menuju lantai 4 dimana ballroom hotel berada secara bersamaan.

***

***

Setibanya di ballroom hotel, Vania dibuat terkejut sekaligus takjub dengan dekorasi pernikahan yang terlihat sangat megah dan indah. Keterkejutan Vania belum juga usai, namun ia semakin dibuat terkejut dengan kehadiran mama Sarah dan papa Yudi yang sedang tersenyum manis menyambut kedatangan dirinya.

"Silahkan duduk nona." Ririn mempersilahkan Vania untuk duduk di sebelah tuan Betrand.

"I-iya. Terima kasih." Sebelum duduk Vania menyempatkan diri untuk menatap ke arah pria yang dicintainya. Betrand terlihat sangat tampan dengan jas putih yang senada dengan gaun yang dikenakan Vania.

Namun wajah pria tampan itu terlihat lebih dingin dan kaku dari biasanya, membuat Vania enggan untuk bertanya walaupun di hatinya ada begitu banyak pertanyaan.

"Ada apa ini? Apa aku dan kak Betrand akan menikah?" Tanya Vania pada dirinya sendiri, dengan harapan akan menemukan jawaban yang cocok atas segala pertanyaannya.

"Bisa kita mulai acaranya sekarang tuan?" Tanya seorang pria berjas hitam lengkap dengan peci hitam yang menutup sebagian rambutnya yang telah beruban. Di sebelah pria itu sudah duduk pula papa Yudi ayah kandung Vania dengan wajah sumringahnya.

"Silahkan pak." Balas Betrand masih dengan wajah datarnya.

Setelah mendapat persetujuan dari Betrand, pria itupun mulai melafalkan doa-doa. Vania masih bingung tapi enggan untuk bertanya, jadi ia hanya diam dan mengikuti jalannya acara saja.

Wajah bingung Vania baru menghilang, berganti dengan binar bahagia saat Betrand menjabat tangan papa Yudi dan mengucapkan sebuah kalimat yang selama ini selalu Vania impi-impikan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Vania Sarasvati binti Muhamad Ali Yudistira dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ucap Betrand dalam satu kali tarikan napas.

"Sah!" Sahut para saksi dan semua orang yang ada di ballroom hotel tersebut.

"Alhamdulillah. Selamat menempuh hidup baru ya nak." Ucap papa Yudi sembari menggenggam erat tangan sang putri.

"Jadilah istri yang berbakti dan layani suamimu dengan baik." Pesan papa Yudi.

Pria paruh baya itu menyeka air mata yang jatuh membasahi pipinya yang telah dipenuhi garis-garis halus. Yudi merasa begitu terharu karna kedua putrinya kini telah menikah. Seakan sebuah beban besar telah menghilang dari atas pundaknya.

"Terima kasih pah."

Senyum di wajah Vania mengembang, seperti ada ribuan kupu-kupu yang menari-nari di dalam hatinya.

Tes.

Tanpa sadar cairan bening lolos begitu saja membasahi pipi mulus wanita cantik itu.

"Selamat ya sayang, mama bangga padamu nak." Bisik mama Sarah di telinga sang putri.

"Ternyata kau mendengarkan saran mama untuk menjerat pria tampan dan kaya. Kau memang putri mama." Lanjut Sarah lagi sembari mengangkat kedua jempolnya untuk sang putri.

Kemarahan mama Sarah yang Vania khawatirkan jika sampai tahu dirinya sedang hamil, ternyata tak menjadi kenyataan. Malah mama Sarah terlihat sangat bahagia seraya mengelus perut Vania yang masih rata.

"Mama!" Kesal Vania, karna sungguh ucapan mama Sarah telah merusak moment indah yang selama ini telah Vania nanti-nantikan.

Tak lama setelah ijab kabul, tamu-tamu mulai berdatangan. Kebanyakan dari mereka adalah rekan bisnis Betrand.

Mereka semua memberi selamat pada sepasang pengantin baru yang kini sedang duduk bersanding di kursi pelaminan. Bahkan ada Khanza dan Albian pula yang turut berbaur dengan para tamu undangan yang lainnya.

"Apakah ini mimpi?" Vania mencubit tangannya sendiri.

"Aw!" Vania merasa sakit.

"Jadi ini bukan mimpi, ini kenyataan." Gumam Vania di dalam hatinya.

"Selamat ya Vania, kakak tidak menyangka kalau kau akan menikah secepat ini." Khanza memeluk sang adik dengan sangat erat. Khanza memang sudah tahu kalau Vania mencintai mantan kekasihnya, tapi pernikahan Vania dan Betrand yang terkesan mendadak tetap terasa mengejutkan bagi ibu tiga anak itu.

"Sama-sama kak, aku juga tidak menyangka." Bisik Vania pula di telinga sang kakak.

"Kau ini." Khanza mencubit pipi sang adik yang terlihat sangat cantik dengan riasan tipis-tipisnya dengan gemas.

Usai memberi selamat pada sang adik, kini Khanza memberi selamat pada sang adik ipar.

"Selamat menempuh hidup baru." Khanza memberi selamat pada sang mantan yang kini telah berubah status jadi adik iparnya.

"Terima kasih." Betrand menyambut tangan wanita yang pernah dicintainya itu sembari tersenyum kaku.

"Sudah-sudah! Jangan terlalu lama memegang tangan istriku." Albian melerai tautan tangan diantara Khanza dan Bertrand, kemudian membuat gerakan seperti sedang membersihkan tangan sang istri tercinta.

"Sayang!" Kesal Khanza melihat tingkah posesif sang suami yang menurutnya berlebihan.

Albian tak peduli dengan kemarahan sang istri, kemudian ia membawa wanita yang dicintainya itu menuju tempat dimana hidangan makanan tersaji.

"Kau itu berlebihan sekali Al, aku tidak suka!" Khanza melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku belum sempat berfoto dengan adikku, tapi kau sudah menarikku turun dari pelaminan!" Umpat Khanza dengan bibirnya yang mencebik.

"Am..."

Albian menyuapkan sepotong kue ke mulut sang istri yang masih saja asik mengomel. Andai mereka sedang berdua saja, Albian akan membungkam bibir ranum itu dengan ciumannya.

"Apa kak Betrand masih mencintai kak Khanza?" Tanya Vania saat melihat tatapan sang suami yang begitu dalam pada kakak dan kakak iparnya yang terlihat begitu mesra.

"Kau ini bicara apa Vania?!" Betrand malah balik bertanya.

"Ah, tidak ada. Lupakan saja." Vania tersenyum kaku.

Namun kekhawatiran Vania tak berlangsung lama, karna Vania harus tetap tersenyum demi menyambut tamu undangan yang lain.

"Kapan kak Betrand menyiapkan semua ini? Haruskah aku merasa bahagia? Tapi kenapa sikap kak Betrand masih saja tetap dingin terhadapku?" Gumam Vania sembari menatap wajah tampan sang suami yang sedang tersenyum ramah pada para tamu undangan yang hadir.

Tepat pukul 22.00 WIB, Acara pernikahan Vania dan Betrand telah selesai. Tapi Vania merasa ada yang kurang. Karna sedari tadi ia tak melihat ada satu orang pun dari anggota keluarga Fernandez yang datang. Namun lagi-lagi Vania masih enggan untuk bertanya pada Betrand.

Walaupun kini pria itu telah menjadi suaminya, tapi entah kenapa Vania merasa seperti ada jurang besar yang memisahkan mereka berdua.

"Kita pulang sekarang." Ajak Betrand sembari mengulurkan tangannya pada sang istri.

"Hem." Vania menyambut tangan kekar itu seiring dengan bibirnya yang tersenyum manis.

Sepanjang perjalanan dari ballroom hotel menuju rooftop tempat helikopter yang akan membawa mereka kembali ke ibu kota berada, Betrand tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari sang istri.

Perlakuan Betrand itu membuat Vania seakan melayang dan merasa memiliki pria itu seutuhnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

Nika bisa kaya tahu bulat, dadakan jadi🤭🤣🤣 no 1 uang, karna uang adalah segalanya

2024-10-29

0

Cantika

Cantika

Akhirnya Vania bisa menikah dengan pria yang di cintainya

2024-08-11

1

Uthie

Uthie

bagaimana kah kisah pernikahan Vania nantinya?!????

2024-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Putri Yang Hilang bab 1
84 Putri Yang Hilang Bab 2
85 Putri Yang Hilang Bab 3
86 Putri Yang Hilang Bab 4
87 Putri Yang Hilang Bab 5
88 Putri Yang Hilang Bab 6
89 Putri Yang Hilang Bab 7
90 Putri Yang Hilang Bab 8
91 Putri Yang Hilang Bab 9
92 Putri Yang Hilang Bab 10
93 Promo Karya Baru
94 Putri Yang Hilang Bab 11
95 Putri Yang Hilang Bab 12
96 Putri Yang Hilang Bab 13
97 Putri Yang Hilang Bab 14
98 Putri Yang Hilang Bab 15
99 Putri Yang Hilang Bab 16
100 Putri Yang Hilang Bab 17
101 Putri Yang Hilang Bab 18
102 Putri Yang Hilang Bab 19
103 Putri Yang Hilang Bab 20
104 Putri Yang Hilang Bab 21
105 Putri Yang Hilang Bab 22
106 Putri Yang Hilang Bab 23
107 Putri Yang Hilang Bab 24
108 Putri Yang Hilang Bab 25
109 Putri Yang Hilang Bab 26
110 Putri Yang Hilang Bab 27
111 Putri Yang Hilang Bab 28
112 Putri Yang Hilang Bab 29
113 PYH Bab 30
114 PYH Bab 31
115 PYH Bab 32
116 PYH Bab 33
117 PYH Bab 34
118 PYH Bab 35
119 PYH Bab 36
120 PYH Bab 37
121 PYH Bab 38
122 PYH Bab 39
123 PYH Bab 40
124 PYH Bab 41
125 PYH Bab 42
126 PYH Bab 43
127 PYH Bab 44
128 PYH Bab 45
129 PYH Bab 46
130 PYH Bab 47
131 PYH Bab 48
132 PYH Bab 49
133 PYH Bab 50
134 PYH Bab 51
135 PYH Bab 52
136 Promo Karya Baru
137 Extra Part
138 Promo Karya Baru
139 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Putri Yang Hilang bab 1
84
Putri Yang Hilang Bab 2
85
Putri Yang Hilang Bab 3
86
Putri Yang Hilang Bab 4
87
Putri Yang Hilang Bab 5
88
Putri Yang Hilang Bab 6
89
Putri Yang Hilang Bab 7
90
Putri Yang Hilang Bab 8
91
Putri Yang Hilang Bab 9
92
Putri Yang Hilang Bab 10
93
Promo Karya Baru
94
Putri Yang Hilang Bab 11
95
Putri Yang Hilang Bab 12
96
Putri Yang Hilang Bab 13
97
Putri Yang Hilang Bab 14
98
Putri Yang Hilang Bab 15
99
Putri Yang Hilang Bab 16
100
Putri Yang Hilang Bab 17
101
Putri Yang Hilang Bab 18
102
Putri Yang Hilang Bab 19
103
Putri Yang Hilang Bab 20
104
Putri Yang Hilang Bab 21
105
Putri Yang Hilang Bab 22
106
Putri Yang Hilang Bab 23
107
Putri Yang Hilang Bab 24
108
Putri Yang Hilang Bab 25
109
Putri Yang Hilang Bab 26
110
Putri Yang Hilang Bab 27
111
Putri Yang Hilang Bab 28
112
Putri Yang Hilang Bab 29
113
PYH Bab 30
114
PYH Bab 31
115
PYH Bab 32
116
PYH Bab 33
117
PYH Bab 34
118
PYH Bab 35
119
PYH Bab 36
120
PYH Bab 37
121
PYH Bab 38
122
PYH Bab 39
123
PYH Bab 40
124
PYH Bab 41
125
PYH Bab 42
126
PYH Bab 43
127
PYH Bab 44
128
PYH Bab 45
129
PYH Bab 46
130
PYH Bab 47
131
PYH Bab 48
132
PYH Bab 49
133
PYH Bab 50
134
PYH Bab 51
135
PYH Bab 52
136
Promo Karya Baru
137
Extra Part
138
Promo Karya Baru
139
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!