Bab 15

"Elsa, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku terlalu takut untuk mengatakan tentang kehamilanku pada mama ataupun kakakku." Vania mengatakan isi hatinya pada Elsa sembari menundukan wajah.

"Kenapa kau tidak mengatakannya pada ayah dari bayi yang kau kandung Vania?" Elsa menyarankan.

"Mintalah pendapat dari pria itu juga. Karna walau bagaimanapun bayi itu ada karna ulah kalian berdua kan? Bukan hanya karna kau sendiri." Ucap Elsa lagi.

"Aku juga tidak berani mengatakannya pada pria itu Elsa." Vania menarik napas panjang sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Kami melakukannya saat pria itu sedang mabuk berat. Kalaupun aku mengatakannya, mungkin dia tidak akan percaya padaku dan menganggap aku mengarang cerita agar dia mau menikahiku." Lirih Vania.

"Lagipula dia tidak pernah mencintaiku Elsa, walaupun dia tahu kalau aku telah mengharapkan cintanya selama bertahun-tahun." Cairan bening lolos begitu saja membasahi pipi putih Vania.

"Jangan putus asa Vania, kita cari solusinya sama-sama." Elsa memeluk Vania erat dengan maksud untuk memberi kekuatan.

"Apa aku gugurkan saja kandunganku ini Elsa? Dengan begitu semua masalah akan selesai bukan?" Ucap Vania putus asa.

Belum sempat Elsa menjawab, mereka dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka dengan paksa.

Brak!

Elsa dan Vania melonjak kaget.

"Berani sekali kau berpikir untuk melenyapkan anakku Vania? Ibu macam apa kau ini?" Pekik suara berat seorang pria dengan rahangnya yang mengeras.

"K-kak Betrand? Darimana kakak tahu kalau aku ada di sini?" Vania tergugup. Ia tak menyangka akan bertemu dengan pria yang dicintainya lagi, bahkan dalam mimpi sekalipun.

"Ikut aku!" Betrand menarik tangan Vania dengan paksa hingga jarum infus yang menancap di pergelangan tangan wanita itu terlepas.

"Ah, sakit! Lepaskan aku kak!" Rintih Vania kesakitan, namun Betrand yang sudah di kuasai kabut amarah tak peduli.

Pria itu begitu murka saat mendengar Vania ingin melenyapkan anaknya, anak yang bahkan belum terlahir ke dunia ini.

"Masuk!" Betrand mendorong tubuh ringkih Vania agar masuk ke dalam mobilnya.

"Tapi kita akan kemana kak?" Teriak Vania histeris.

"Diam!" Sentak Betrand seraya terus melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal.

Vania yang tak pernah melihat Betrand semarah itu hanya bisa patuh dan diam.

"Sedang apa kak Betrand di sini? Apa dia mencariku? Kenapa dia bilang Berani sekali kau berpikir untuk melenyapkan anakku? Apa kak Betrand sudah mengingat kejadian di malam itu? Dan mengakui janin dalam rahimku ini sebagai anaknya?"

Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam jiwa Vania.

Di dalam mobil yang sedang melaju kencang itu, hanya ada keheningan di dalamnya. Karna dua insan manusia yang ada di dalam sana tak ada yang bicara sama sekali.

Vania masih takut untuk berbicara, takut membuat Betrand marah lagi. Sedangkan Betrand masih tak menyangka Vania bisa sampai hati berpikir sampai sekeji itu, berpikir untuk melenyapkan darah dagingnya sendiri.

"Turun!" Suara Berat Betrand memecah keheningan diantara mereka.

Vania menuruti perintah Betrand tanpa berani bertanya lagi.

"Ikut aku!" Betrand menarik tangan Vania masuk ke dalam hotel.

Sedangkan Vania hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk meredakan rasa sakit karna Betrand menarik tangannya yang terluka dengan cukup keras, hingga darah kembali menetes di pergelangan Tangan wanita itu.

"Ah, Pelan-pelan kak. Tanganku sakit." Rintih Vania seiring dengan langkah kakinya yang terhenti.

"Shitt! Kenapa aku bisa lupa kalau tangannya sedang terluka!" Betrand merutuki dirinya sendiri.

"Aw. Apa yang kau lakukan? Turunkan aku kak." Pekik Vania saat tubuhnya tiba-tiba terasa melayang karna Betrand menggendongnya seperti pengantin baru.

Namun pria itu tak peduli dengan teriakan Vania. Betrand tetap menggendong tubuh Vania masuk ke dalam lift yang akan membawa mereka menuju ke kamar hotel yang telah ia sewa.

"Tuan!" Dua orang pria berpakaian serba hitam dan satu orang wanita menghampiri Betrand yang baru saja keluar dari pintu lift.

"Apa mereka sudah datang?" Tanya Betrand sembari menurunkan Vania dari gendongannya.

"Belum tuan. Helikopter yang mereka tumpangi masih dalam perjalanan, mungin 10 menit lagi mereka akan datang." Jawab seorang pria berjas hitam.

"Bagus." Betrand menganggukan kepalanya.

"Kau, panggil dokter Silvia untuk mengobati tangannya! Setelah itu dandani dia secantik mungkin." Perintah Betrand pada anak buahnya yang perempuan.

"Baik tuan." Patuh wanita itu sembari menundukan kepalanya.

"Mari ikut saya nona." Ajak wanita itu sembari memapah Vania menuju sebuah kamar hotel yang telah Betrand sewa.

"Jangan takut nona, nama saya Ririn. Mulai sekarang saya akan menjadi asisten pribadi anda." Kata Ririn ramah.

"I-iya." Walaupun merasa bingung, Vania tetap menuruti perintah wanita itu.

Ririn memapah Vania dengan sangat hati-hati, seakan dia sedang menjaga nyawanya sendiri. sampai mereka tiba di sebuah kamar hotel yang telah Betrand sewa untuk Vania.

"Silahkan duduk nona, sebentar lagi dokter Silvia akan datang." Ucap Ririn dengan ramah. Vania hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum kaku.

Benar yang dikatakan wanita itu, karna tak lama kemudian seorang dokter wanita muda masuk ke dalam kamar hotel yang ditempati Vania.

Dokter Silvia memeriksa kondisi Vania dengan seksama, setelah itu membalut luka Vania dengan perban yang baru.

"Aku akan menyuntikan obat agar rasa sakit di tangan anda sedikit mereda nona." Dokter Silvia tersenyum ramah ke arah Vania.

"Terima kasih dokter." Vania mencoba tersenyum pula.

"Ini resep untuk anda, mintalah pada tuan Betrand untuk segera menebusnya. Semoga lekas sembuh." Ucapan dokter itu membuat Vania mengerutkan dahinya.

"Mana berani aku menyuruh kak Betrand untuk menebus obatku." Batin Vania.

"Berikan pada saya saja resep obatnya dokter." Ririn mengambil resep obat itu sebelum Vania mengambilnya.

"Mari saya antar anda sampai ke depan." Ririn memberi jalan agar dokter Silvia bisa lewat. Dokter Silvia tersenyum manis ke arah Vania sebelum akhirnya berlalu meninggalkan wanita cantik yang tengah kebingungan itu.

Tak sampai lima menit Ririn sudah kembali dengan dua buah gaun pengantin yang sangat indah di kedua tangannya.

"Anda lebih suka yang mana nona?" Ririn bertanya pada Vania, seraya menunjukan dua gaun pengantin yang sama indahnya pada Vania.

"Semuanya bagus, jadi terserah kau saja." Jawab Vania karna ia sendiri bingung harus memilih yang mana.

"Baiklah saya pilihkan yang ini saja, karna yang ini ada sarung tangan panjangnya jadi luka anda tidak akan terlihat." Ririn sudah memutuskan.

"Sekarang pakailah gaun ini nona. Atau anda mau saya membantu memakaikannya mengingat tangan anda sedang sakit." Ucap Ririn lagi.

"Tapi kenapa aku harus memakai gaun pengantin ini? Memangnya siapa yang akan menikah?" Tanya Vania pula. Namun Ririn tak menjawab Vania dan lebih memilih segera membantu Vania mengenakan gaun pengantinnya.

"Wah anda cantik sekali nona." Ririn menatap kagum pada pantulan bayangan Vania di dalam cermin meja rias.

Dengan kemampuan yang dimiliki Ririn, kini Vania sudah mejelma menjadi seorang pengantin yang sangat cantik.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Andalia Yuswar

Andalia Yuswar

Gercep Betrand

2025-01-01

0

Valen Angelina

Valen Angelina

akhirnya ktmu juga

2024-08-10

1

Uthie

Uthie

Wahhh.. tambah menarik Thor 👍😀😁🤗🤗

2024-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Putri Yang Hilang bab 1
84 Putri Yang Hilang Bab 2
85 Putri Yang Hilang Bab 3
86 Putri Yang Hilang Bab 4
87 Putri Yang Hilang Bab 5
88 Putri Yang Hilang Bab 6
89 Putri Yang Hilang Bab 7
90 Putri Yang Hilang Bab 8
91 Putri Yang Hilang Bab 9
92 Putri Yang Hilang Bab 10
93 Promo Karya Baru
94 Putri Yang Hilang Bab 11
95 Putri Yang Hilang Bab 12
96 Putri Yang Hilang Bab 13
97 Putri Yang Hilang Bab 14
98 Putri Yang Hilang Bab 15
99 Putri Yang Hilang Bab 16
100 Putri Yang Hilang Bab 17
101 Putri Yang Hilang Bab 18
102 Putri Yang Hilang Bab 19
103 Putri Yang Hilang Bab 20
104 Putri Yang Hilang Bab 21
105 Putri Yang Hilang Bab 22
106 Putri Yang Hilang Bab 23
107 Putri Yang Hilang Bab 24
108 Putri Yang Hilang Bab 25
109 Putri Yang Hilang Bab 26
110 Putri Yang Hilang Bab 27
111 Putri Yang Hilang Bab 28
112 Putri Yang Hilang Bab 29
113 PYH Bab 30
114 PYH Bab 31
115 PYH Bab 32
116 PYH Bab 33
117 PYH Bab 34
118 PYH Bab 35
119 PYH Bab 36
120 PYH Bab 37
121 PYH Bab 38
122 PYH Bab 39
123 PYH Bab 40
124 PYH Bab 41
125 PYH Bab 42
126 PYH Bab 43
127 PYH Bab 44
128 PYH Bab 45
129 PYH Bab 46
130 PYH Bab 47
131 PYH Bab 48
132 PYH Bab 49
133 PYH Bab 50
134 PYH Bab 51
135 PYH Bab 52
136 Promo Karya Baru
137 Extra Part
138 Promo Karya Baru
139 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Putri Yang Hilang bab 1
84
Putri Yang Hilang Bab 2
85
Putri Yang Hilang Bab 3
86
Putri Yang Hilang Bab 4
87
Putri Yang Hilang Bab 5
88
Putri Yang Hilang Bab 6
89
Putri Yang Hilang Bab 7
90
Putri Yang Hilang Bab 8
91
Putri Yang Hilang Bab 9
92
Putri Yang Hilang Bab 10
93
Promo Karya Baru
94
Putri Yang Hilang Bab 11
95
Putri Yang Hilang Bab 12
96
Putri Yang Hilang Bab 13
97
Putri Yang Hilang Bab 14
98
Putri Yang Hilang Bab 15
99
Putri Yang Hilang Bab 16
100
Putri Yang Hilang Bab 17
101
Putri Yang Hilang Bab 18
102
Putri Yang Hilang Bab 19
103
Putri Yang Hilang Bab 20
104
Putri Yang Hilang Bab 21
105
Putri Yang Hilang Bab 22
106
Putri Yang Hilang Bab 23
107
Putri Yang Hilang Bab 24
108
Putri Yang Hilang Bab 25
109
Putri Yang Hilang Bab 26
110
Putri Yang Hilang Bab 27
111
Putri Yang Hilang Bab 28
112
Putri Yang Hilang Bab 29
113
PYH Bab 30
114
PYH Bab 31
115
PYH Bab 32
116
PYH Bab 33
117
PYH Bab 34
118
PYH Bab 35
119
PYH Bab 36
120
PYH Bab 37
121
PYH Bab 38
122
PYH Bab 39
123
PYH Bab 40
124
PYH Bab 41
125
PYH Bab 42
126
PYH Bab 43
127
PYH Bab 44
128
PYH Bab 45
129
PYH Bab 46
130
PYH Bab 47
131
PYH Bab 48
132
PYH Bab 49
133
PYH Bab 50
134
PYH Bab 51
135
PYH Bab 52
136
Promo Karya Baru
137
Extra Part
138
Promo Karya Baru
139
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!