Bab 14

Tok tok tok

Elsa mengetuk pintu kostan milik Vania dengan perasaan cemas.

"Kenapa Vania lama sekali membuka pintunya? Apa dia baik-baik saja?" Cemas Elsa.

Elsa begitu mengkhawatirkan kondisi sang sahabat hingga ia langsung menuju kostan Vania, bukan kostannya sendiri saat ia pulang dari restoran tempatnya bekerja.

Tok tok tok

Elsa mencoba mengetuk pintu itu lagi, namun setelah 10 menit menunggu masih hening tak ada jawaban dari Vania.

"Vania? Apa kau baik-baik saja?" Teriak Elsa sembari mengintip lewat jendela yang tirainya sedikit terbuka.

"Astaga! Kenapa di dalam berantakan sekali?" Elsa mengerutkan dahinya kala melihat isi kostan Vania yang biasanya selalu rapih, kini penampakannya tak ubahnya seperti kapal pecah saja.

"Astaga Vania?!" Teriak Elsa histeris kala melihat sang sahabat terbaring di atas lantai dengan pergelangan tangannya yang sudah bersimbah darah. Ada luka sayatan yang cukup dalam juga di tangan putih itu.

Bergegas Elsa minta bantuan pada pemilik kostan untuk membuka pintu kostan Vania dengan menggunakan kunci cadangan.

***

***

Keesokan harinya.

"Dimana aku?" Vania mengerjapkan matanya setelah pingsan cukup lama. Dan betapa bingungnya Vania karna saat Vania bangun ia berada di sebuah tempat yang asing baginya.

"Akhirnya kau sadar juga." Ucap Elsa kala melihat sang sahabat mulai siuman dari tidur panjangnya.

"Elsa, apa yang terjadi padaku? Kenapa kau menangis?" Tanya Vania, tapi sepersekian detik kemudian Vania ikut menangis histeris kala mengingat kembali semuanya.

Karna merasa frustasi dengan kehamilannya, Vania nekat untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara mengir*s pergelangan tangannya menggunakan pis*u.

"Kenapa kau menyelamatkan aku Elsa? Harusnya kau biarkan saja aku mati." Tangis Vania pecah memenuhi ruangan bercat serba putih itu.

"Jangan berkata seperti itu Vania!" Peringati Elsa.

"Aku memang tidak tahu masalah apa yang sedang kau hadapi. Tapi yang kau lakukan ini salah!" Lanjut wanita berambut coklat itu.

"Aku hidup pun akan percuma Elsa, karna mamaku pasti akan membunuhku jika tahu aku sedang hamil." Histeris Vania lagi.

"Lebih baik aku mati saja dengan begitu mama tidak akan malu karna memiliki putri sepertiku!" Vania berusaha melepaskan selang infus yang terpasang di tangannya.

Plak!

Elsa menampar Vania cukup keras hingga tangisan Vania sedikit mereda dan berubah jadi tangisan pilu.

"Apa yang kau lakukan Vania! Kau tidak boleh berpikiran sempit seperti itu!" Pekik Elsa seakan ia sedang berbicara pada dirinya sendiri, tepatnya dirinya di masa lalu.

Elsa pernah berada dalam kondisi yang sama seperti Vania. Hamil di luar nikah, terusir dari keluarga, hingga Elsa mencoba mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menabrakan dirinya ke mobil yang sedang melaju kencang.

Nasib baik masih berpihak pada Elsa, karna pengemudi mobil itu bisa menginjak pedal rem tepat waktu sebelum sempat menabrak tubuh ringkih Elsa.

Elsa dan janinnya selamat kala itu, walaupun pada akhirmya Elsa tetap harus kehilangan janinnya karna mengalami keguguran akibat stress.

"Jangan bodoh Vania! kau sudah melakukan dosa besar dan kau tidak boleh menambah dosamu lagi!" Elsa memeluk Vania erat. karna hanya dukungan yang Vania butuhkan sekarang, bukan penghakiman.

***

***

Drrrd drrrd

"Maaf, kita jeda sebentar." Ucap Betrand kala melihat ponselnya bergetar.

"Baik tuan." Jawab semua orang patuh.

Betrand yang kala itu tengan memimpin jalannya sebuah meeting dengan kolega bisnisnya. Lebih memilih untuk mengangkat telepon dari anak buahnya yang ia tugaskan untul mencari Vania daripada meneruskan meeting.

"Hallo, apa kalian sudah menemukan Vania?" Tanya Betrand setelah sambungan telepon dengan sang anak buah terhubung.

"Kami sudah menemukan nona Vania tuan." Lapor anak buah Betrand dengan antusias, suara pria itu terdengar begitu bahagia seakan telah menemukan sebuah harta karun.

Dengan ditemukannya Vania, Betrand tidak jadi memotong bayaran mereka. Belum lagi bayang-bayang bonus yang sang bos janjikan menari-nari di atas kepala.

"Kerja bagus! Dimana Vania sekarang?" Pekik Betrand, membuat semua orang di ruang rapat itu menatap heran pada sang presdir.

Saking bahagianya Vania telah berhasil di temukan, Betrand sampai lupa sedang dimana ia berada sekarang.

"Nona Vania sedang di rawat di rumah sakit tuan, nona Vania sedang mengandung dan nona Vania berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri." Lapor pria berjas hitam itu apa adanya.

"Whatt! Kirimkan lokasi Vania sekarang padaku!" Ucap Betrand dengan rahangnya yang mengeras. Setelah itu sambungan telepon terputus.

"Kita tunda meeting kali ini sampai waktu yang belum di tentukan." Ucap Betrand sembari berlalu meninggalkan ruang meeting.

"Tapi tuan---" Roy mencoba menahan sang bos agar tidak pergi, mengingat meeting kali ini sangat penting dan tidak bisa di tunda lagi. Namun usaha Roy sia-sia karna Betrand telah keluar dari ruang meeting.

"Meeting akan tetap di lanjutkan, mohon tunggu sebentar lagi." Roy tersenyum kaku saat mendapat tatapan tajam dari semua orang yang ada di ruang meeting.

Roy meraih ponselnya kemudian menghubungi pendiri perusahaan Giant group, yang tak lain adalah ayahnya Betrand.

"Hallo tuan Ferdian, tuan Betrand meninggalkan ruang meeting begitu saja sedangkan meeting kali ini tidak bisa di tunda lagi, kalau tidak kerjasama kita dengan perusahaan Galaksi group terancam akan dibatalkan." Roy terpaksa menghubungi tuan Ferdian yang sudah beberapa tahun terakhir ini pensiun dari perusahaan dan menyerahkan semua tanggung jawab perusahaannya pada sang putra.

"Shittt! Anak itu tidak pernah berubah. Semakin tua malah samakin berulah!" Terdengar umpatan tuan Ferdian dari ujung telepon. Roy sampai menjauhkan ponsel miliknya dari telinga karna kerasnya suara tuan Ferdian.

***

Rumah keluarga Fernandez

"Ada apa dad?" Tanya Hanum saat melihat sang ayah marah-marah.

"Kakakmu membuat ulah lagi." Adu Ferdian sembari memberikan Rocky sang cucu yang semula ada dalam pangkuannya kepada Hanum.

"Oh." Hanum tak terlalu terkejut, mengingat seringnya sang kakak membuat ulah.

"Rocky sayang, kita mainnya lain kali saja ya. Grandpa harus pergi karna suatu urusan." Ucap Ferdian dengan lembut pada cucu bungsunya.

"Ya grandpa." Balas bocah 3 tahun itu dengan wajah sendunya.

Wajah Rocky semakin ditekuk saat melihat sang kakek pergi meninggalkan rumah. Tapi walaupun begitu Rocky tetap menurut pada sang kakek, tidak tantrum seperti anak kebanyakan saat keinginannya tidak terpenuhi.

"kapan kak Betrand akan berhenti membuat ulah? Dan membiarkan daddy bermain dengan tenang dengan cucu-cucunya?" Hanum bertanya pada Arnold sang suami.

"Entahlah sayang, mungkin sampai kak Betrand menikah." Arnold mengangkat kedua bahunya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

lanjut 💪🤗

2024-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Putri Yang Hilang bab 1
84 Putri Yang Hilang Bab 2
85 Putri Yang Hilang Bab 3
86 Putri Yang Hilang Bab 4
87 Putri Yang Hilang Bab 5
88 Putri Yang Hilang Bab 6
89 Putri Yang Hilang Bab 7
90 Putri Yang Hilang Bab 8
91 Putri Yang Hilang Bab 9
92 Putri Yang Hilang Bab 10
93 Promo Karya Baru
94 Putri Yang Hilang Bab 11
95 Putri Yang Hilang Bab 12
96 Putri Yang Hilang Bab 13
97 Putri Yang Hilang Bab 14
98 Putri Yang Hilang Bab 15
99 Putri Yang Hilang Bab 16
100 Putri Yang Hilang Bab 17
101 Putri Yang Hilang Bab 18
102 Putri Yang Hilang Bab 19
103 Putri Yang Hilang Bab 20
104 Putri Yang Hilang Bab 21
105 Putri Yang Hilang Bab 22
106 Putri Yang Hilang Bab 23
107 Putri Yang Hilang Bab 24
108 Putri Yang Hilang Bab 25
109 Putri Yang Hilang Bab 26
110 Putri Yang Hilang Bab 27
111 Putri Yang Hilang Bab 28
112 Putri Yang Hilang Bab 29
113 PYH Bab 30
114 PYH Bab 31
115 PYH Bab 32
116 PYH Bab 33
117 PYH Bab 34
118 PYH Bab 35
119 PYH Bab 36
120 PYH Bab 37
121 PYH Bab 38
122 PYH Bab 39
123 PYH Bab 40
124 PYH Bab 41
125 PYH Bab 42
126 PYH Bab 43
127 PYH Bab 44
128 PYH Bab 45
129 PYH Bab 46
130 PYH Bab 47
131 PYH Bab 48
132 PYH Bab 49
133 PYH Bab 50
134 PYH Bab 51
135 PYH Bab 52
136 Promo Karya Baru
137 Extra Part
138 Promo Karya Baru
139 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Putri Yang Hilang bab 1
84
Putri Yang Hilang Bab 2
85
Putri Yang Hilang Bab 3
86
Putri Yang Hilang Bab 4
87
Putri Yang Hilang Bab 5
88
Putri Yang Hilang Bab 6
89
Putri Yang Hilang Bab 7
90
Putri Yang Hilang Bab 8
91
Putri Yang Hilang Bab 9
92
Putri Yang Hilang Bab 10
93
Promo Karya Baru
94
Putri Yang Hilang Bab 11
95
Putri Yang Hilang Bab 12
96
Putri Yang Hilang Bab 13
97
Putri Yang Hilang Bab 14
98
Putri Yang Hilang Bab 15
99
Putri Yang Hilang Bab 16
100
Putri Yang Hilang Bab 17
101
Putri Yang Hilang Bab 18
102
Putri Yang Hilang Bab 19
103
Putri Yang Hilang Bab 20
104
Putri Yang Hilang Bab 21
105
Putri Yang Hilang Bab 22
106
Putri Yang Hilang Bab 23
107
Putri Yang Hilang Bab 24
108
Putri Yang Hilang Bab 25
109
Putri Yang Hilang Bab 26
110
Putri Yang Hilang Bab 27
111
Putri Yang Hilang Bab 28
112
Putri Yang Hilang Bab 29
113
PYH Bab 30
114
PYH Bab 31
115
PYH Bab 32
116
PYH Bab 33
117
PYH Bab 34
118
PYH Bab 35
119
PYH Bab 36
120
PYH Bab 37
121
PYH Bab 38
122
PYH Bab 39
123
PYH Bab 40
124
PYH Bab 41
125
PYH Bab 42
126
PYH Bab 43
127
PYH Bab 44
128
PYH Bab 45
129
PYH Bab 46
130
PYH Bab 47
131
PYH Bab 48
132
PYH Bab 49
133
PYH Bab 50
134
PYH Bab 51
135
PYH Bab 52
136
Promo Karya Baru
137
Extra Part
138
Promo Karya Baru
139
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!