Bab 12

"Dimana aku?" Vania memeriksa lokasinya saat ini melalui GPS yang terpasang di mobilnya.

"Whatt! Pantai sambolo?!" Mata wanita cantik itu membelalak tajam saat menyadari dimana dirinya berada sekarang.

Saking asik meratapi nasib buruknya, Vania baru sadar kalau mobil yang dikendarainya telah keluar jauh meninggalkan ibu kota.

Dilihatnya pandangan di luar sana melalui jendela mobilnya yang sengaja ia biarkan terbuka. Semilir angin menerpa wajah cantiknya, membuat Vania merasa jauh lebih baik.

"Indahnya." Wanita itu tersenyum cantik kala menatap semburat kemerahan mulai nampak di upuk timur, menandakan kalau sang mentari akan segera terbit. Pemandangan indah itu tampak seperti lukisan yang sangat indah di mata Vania.

Karna pantai sambolo masih dalam kondisi sepi, Vania melajukan mobil SUV merahnya menuju tepi pantai.

Byur! Deburan ombak menerpa cup mobilnya.

Wanita berambut panjang itu memutuskan untuk turun dari mobilnya. Dengan bertelanjang kaki, Vania berjalan menelusuri area pantai sambolo sembari menanti sunrise yang sebentar lagi akan muncul di hadapannya.

"Andai malam kelam itu tidak pernah terjadi, mungkin saat ini aku sedang sibuk merias diri untuk acara lamaranku dengan Keanu." Vania bermonolog sembari menatap nanar ke arah tengah laut.

"Di saat aku ingin lepas darimu, kenapa kau malah menempatkan aku dalam posisi sulit seperti ini?" Gumam Vania seraya membayangkan wajah tampan kak Betrandnya.

***

***

Satu bulan kemudian...

"Lala! Berapa kali harus aku katakan untuk tidak menaruh gula di dalam minumanku!" Peringati Betrand pada seorang wanita muda yang sedang berdiri di hadapannya.

"Memang tuan pernah berkata seperti itu ya?" Lala menatap tuan Betrand dengan wajah bingungnya.

"Ah, sudah sana pergilah! Biar office girl saja yang membuat minuman baru untukku." Kesal Betrand dengan rahangnya yang mengeras.

"Nah begitu dong tuan, kenapa anda tidak meminta dibuatkan minuman pada office girl saja dari tadi. Tuan ini bagaimana sih." Balas Lala dengan wajah innocentnya.

"Pekerjaanku itu sudah sangat banyak tuan, tapi masih saja anda menyuruhku membuatkan anda minuman juga." Gumam Lala seraya berlalu dari ruangan sang presdir tanpa permisi terlebih dahulu.

"Huhf...!" Betrand hanya bisa mengelus dada menghadapi tingkah sekretaris barunya itu.

"Hahaha..." Tawa Roy pecah begitu saja saat Lala keluar dari ruangan tuan Betrand.

"Diam kau!" Sentak Betrand. Dengan susah payah Roy pun mencoba menahan tawanya agar tak pecah lagi.

"Apa kau tidak bisa mencari sekretaris yang lebih beres untukku hah?!" Kesal Betrand pada sang asisten yang sedari tadi ada di ruangan itu pula sembari menahan tawa melihat interaksi antara sang presdir dan sekretaris barunya.

"Ehem." Roy berdehem untuk meredakan rasa ingin tertawanya.

"Maaf tuan, tapi hanya nona Lala yang tersedia. Sangat sulit menemukan sekretaris baru dalam waktu singkat. Walaupun nona Lala seperti itu, tapi pekerjaannya bagus tuan." Balas Roy setelah berhasil menormalkan dirinya. Dan harus Betrand akui kalau ucapan Roy tentang Lala memang ada benarnya.

Pekerjaan Lala sebagai seorang sekretaris memang bagus, tak kalah dari Vania. Hanya saja wanita itu suka seenaknya dan sedikit pemberontak.

"Tapi dia itu sangat payah dan suka membantah perintahku! Tidak seperti---" Ucapan Betrand terhenti saat ia ingin menyebut nama Vania.

"Dimana Vania sekarang?" Batin Betrand sembari membayangkan wajah Vania yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Seperti siapa tuan? Apa seperti nona Vania?" Tanya Roy menerka-nerka.

"Tapi bukankah tuan Betrand juga selalu marah-marah pada nona Vania? Jadi apa bedanya nona Vania dan nona Lala?" Tanya Roy pula. Membuat Betrand tak bisa berkutik.

"Sudahlah! Lebih baik kau pergi dari ruanganku dan carikan sekretaris baru untukku!" Titah Betrand dengan wajahnya yang sudah tidak bersahabat.

"Baik tuan. Tapi mencari sekretaris baru tidak akan semudah mencari sofa baru tuan" Ucap Roy penuh dengan nada sindiran.

Betrand tak menanggapi ucapan Roy, hanya tatapan tajamnya saja yang seakan ingin membunuh pria di hadapannya itu.

"Baik tuan, secepatnya aku akan mencari sekretaris baru untuk anda." Ucap Roy saat melihat tatapan tajam tuan Betrand.

"Aku akan segera mencari sekretaris baru untuk anda, yang lebih cantik, lebih sexy dan tentunya lebih pintar dari nona Vania dan nona Lala." Cicit Roy sambil terkekeh. Namun lagi-lagi Betrand tak menanggapi ucapan Roy.

Pletak!

Hanya sebuah botol air mineral yang mendarat tepat di atas kepala Roy.

"Aw! Sakit tuan!" Roy mengusap kepalanya yang terasa sakit akibat ulah tuan Betrand.

"Baiklah aku pergi sekarang tuan." Roy segera beranjak dari ruangan sang presdir kala melihat tatapan tajam dari pria itu.

"Kenapa semua orang tidak ada yang beres hari ini?!" Kesal Betrand sembari menatap punggung Roy yang berjalan semakin menjauh dan akhirnya menghilang di balik pintu.

Setelah memastikan Roy telah pergi dari ruangannya, pria tampan itu meraih ponsel di saku celananya dan mulai menghubungi seseorang.

"Bagaimana? Apa sudah ada kabar tentang Vania?" Betrand bertanya pada seorang anak buahnya yang telah ia perintahkan untuk mencari Vania. sudah 1 bulan lamanya Vania menghilang tanpa kabar, dan selama itu pula Betrand selalu mencari Vania.

"Sudah tuan, kami menemukan mobil nona Vania ada di kawasan tanggerang. Tapi kami belum bisa menemukan nona Vania karna sepertinya dia telah menjual mobilnya." Balas pria itu.

"Whatt! Berani sekali dia menjual mobil pemberian dariku?!" Pekik Betrand dengan rahangnya yang mengeras.

Betrand memberikan mobil itu pada sang sekretaris sebagai hadiah, karna berkat Vania yang pandai berkata-kata ia berhasil memenangkan sebuah proyek penting yang telah lama diincarnya.

"Cepat cari Vania sampai ketemu! Kalau tidak, aku akan memotong bayaran untuk kalian!" Ancam Betrand sembari memutus sambungan teleponnya dengan sang anak buah.

"Huhf!" Pria tampan itu menghela napas berat seraya menyandarkan tubuh lelahnya di atas sandaran sofa yang ada di ruang kerjanya.

"Dimana kau sekarang Vania? Apa kau begitu marah padaku sampai harus menghindariku sampai sejauh ini?" pria itu mengusap wajahnya dengan frustasi.

"Maafkan aku Vania." Lirih Betrand dengan matanya yang terpejam, rasa bersalah pada wanita itu semakin merasuk ke dalam hatinya.

Betrand memang belum mengingat peristiwa malam kelam itu sepenuhnya, tapi pria itu sudah mengetahui tentang apa yang terjadi di malam itu berkat rekaman kamera CCTV yang terpasang di ruang kerjanya.

Betrand merasa curiga karna dirinya tiba-tiba bangun dalam keadaan tanpa sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya, serta perubahan sikap Vania yang cukup drastis terhadapnya. Karna itulah ia mencari jawaban lewat rekaman CCTV.

Tapi Betrand selalu bersikap biasa saja dan seolah tidak mengetahui apapun di hadapan Vania. Apalagi wanita itu tidak pernah membahas tentang kejadian di malam kelam itu pada dirinya.

"Shitt" Membayangkan kejadian malam itu saja sudah mampu membuat junior Betrand memberontak di bawah sana.

"Tidak mungkin aku menginginkan Vania. Dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri." Betrand mencoba menepis pikiran liarnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Cantika

Cantika

Wah parah sih ini, ternyata di Betrand udah tau tapi gak mau tanggung jawab😣

2024-08-07

1

Uthie

Uthie

dianggap adik tapi kan sudah kau ambil hal berharga dirinya, Trand 🤨🤨

harus nya kau Tanggung jawab lahhh 😤

2024-08-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Putri Yang Hilang bab 1
84 Putri Yang Hilang Bab 2
85 Putri Yang Hilang Bab 3
86 Putri Yang Hilang Bab 4
87 Putri Yang Hilang Bab 5
88 Putri Yang Hilang Bab 6
89 Putri Yang Hilang Bab 7
90 Putri Yang Hilang Bab 8
91 Putri Yang Hilang Bab 9
92 Putri Yang Hilang Bab 10
93 Promo Karya Baru
94 Putri Yang Hilang Bab 11
95 Putri Yang Hilang Bab 12
96 Putri Yang Hilang Bab 13
97 Putri Yang Hilang Bab 14
98 Putri Yang Hilang Bab 15
99 Putri Yang Hilang Bab 16
100 Putri Yang Hilang Bab 17
101 Putri Yang Hilang Bab 18
102 Putri Yang Hilang Bab 19
103 Putri Yang Hilang Bab 20
104 Putri Yang Hilang Bab 21
105 Putri Yang Hilang Bab 22
106 Putri Yang Hilang Bab 23
107 Putri Yang Hilang Bab 24
108 Putri Yang Hilang Bab 25
109 Putri Yang Hilang Bab 26
110 Putri Yang Hilang Bab 27
111 Putri Yang Hilang Bab 28
112 Putri Yang Hilang Bab 29
113 PYH Bab 30
114 PYH Bab 31
115 PYH Bab 32
116 PYH Bab 33
117 PYH Bab 34
118 PYH Bab 35
119 PYH Bab 36
120 PYH Bab 37
121 PYH Bab 38
122 PYH Bab 39
123 PYH Bab 40
124 PYH Bab 41
125 PYH Bab 42
126 PYH Bab 43
127 PYH Bab 44
128 PYH Bab 45
129 PYH Bab 46
130 PYH Bab 47
131 PYH Bab 48
132 PYH Bab 49
133 PYH Bab 50
134 PYH Bab 51
135 PYH Bab 52
136 Promo Karya Baru
137 Extra Part
138 Promo Karya Baru
139 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Putri Yang Hilang bab 1
84
Putri Yang Hilang Bab 2
85
Putri Yang Hilang Bab 3
86
Putri Yang Hilang Bab 4
87
Putri Yang Hilang Bab 5
88
Putri Yang Hilang Bab 6
89
Putri Yang Hilang Bab 7
90
Putri Yang Hilang Bab 8
91
Putri Yang Hilang Bab 9
92
Putri Yang Hilang Bab 10
93
Promo Karya Baru
94
Putri Yang Hilang Bab 11
95
Putri Yang Hilang Bab 12
96
Putri Yang Hilang Bab 13
97
Putri Yang Hilang Bab 14
98
Putri Yang Hilang Bab 15
99
Putri Yang Hilang Bab 16
100
Putri Yang Hilang Bab 17
101
Putri Yang Hilang Bab 18
102
Putri Yang Hilang Bab 19
103
Putri Yang Hilang Bab 20
104
Putri Yang Hilang Bab 21
105
Putri Yang Hilang Bab 22
106
Putri Yang Hilang Bab 23
107
Putri Yang Hilang Bab 24
108
Putri Yang Hilang Bab 25
109
Putri Yang Hilang Bab 26
110
Putri Yang Hilang Bab 27
111
Putri Yang Hilang Bab 28
112
Putri Yang Hilang Bab 29
113
PYH Bab 30
114
PYH Bab 31
115
PYH Bab 32
116
PYH Bab 33
117
PYH Bab 34
118
PYH Bab 35
119
PYH Bab 36
120
PYH Bab 37
121
PYH Bab 38
122
PYH Bab 39
123
PYH Bab 40
124
PYH Bab 41
125
PYH Bab 42
126
PYH Bab 43
127
PYH Bab 44
128
PYH Bab 45
129
PYH Bab 46
130
PYH Bab 47
131
PYH Bab 48
132
PYH Bab 49
133
PYH Bab 50
134
PYH Bab 51
135
PYH Bab 52
136
Promo Karya Baru
137
Extra Part
138
Promo Karya Baru
139
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!