kehilangan Garrel

"Saya ingin masuk menemui suami saya!" Sungut Fani pada satpam yang menghalanginya untuk masuk ke perusahaan.

"Maaf nona, anda di larang masuk oleh atasan kami." cegah satpam itu.

"Tapi saya anak pemilik perusahaan ini, CEO disini itu suami saya!"

"Maaf nona, perusahaan kami berganti pemilik. Sekarang bukan lagi tuan Zay yang memimpin disini."

Deg....

Seketika Fani merasakan sekujur tubuhnya mati tak berfungsi kala mendengar pernyataan satpam perusahaan tempat suaminya itu bekerja. Dirinya serasa tersambar oleh kilatan petir di siang bolong, percaya tidak percaya bahwa suaminya tidak lagi di perusahaan itu.

"Lantas siapa yang menjadi pemimpin sekarang?." Fani memberanikan diri bertanya pada satpam walau sebenarnya sekujur tubuhnya sungguh gemetar karena syok juga emosi.

"Pimpinan kami sekarang pemilik perusahaan yang baru. Sesuai perintah, anda dilarang masuk ke dalam." satpam itu masih berusaha menghalangi Fani, namun sekuat tenaga Fani berusaha untuk menerobos, karena ia sangat penasaran apakah benar yang di katakan satpam itu.

Fani tergesa gesa untuk menuju ke ruang pimpinan, menghabiskan seluruh tenaganya agar tidak tertangkap oleh para satpam yang mengejarnya.

Brug.....

Fani mendorong pintu dengan sangat keras, yang juga di susul oleh para satpam itu.

"Maaf buk, kami tidak bisa menahannya. Nona ini memberontak memaksa untuk masuk." jelas para satpam itu. Bella yang duduk membelakangi mereka hanya menggerakkan sebelah tangannya, memberi isyarat pada satpam itu untuk keluar meninggalkan mereka berdua.

"Siapa anda? Kenapa duduk di kursi suami saya!" pekik Fani.

Bella memutarkan kursi itu dan menampakkan dirinya di hadapan Fani. "Hai nona Fani, adikku yang sangat cantik namun begitu rendahan. Ups (menutup mulut) bukan hanya rendahan, namun anak haram yang selalu bercita-cita menjadi anak tunggal. MUSTAHIL." Ledek Bella.

"Bella! Kenapa Lo ada disini!?"

"kenapa anda gak tanya sama suami anda, anda gak tau ya apa yang di lakukan suami anda dengan perusahaan ini."

"Gak usah bertele tele deh, Lo langsung aja ngomong yang sebenarnya."

"Ni baca!" Bella melempar sebuah berkas tepat di hadapan Fani, segera Fani membukanya dan membaca berkas itu. Betapa terkejutnya ia, kala membaca berkas pengalihan kepemilikan perusahaan.

"Anda sudah membaca kan, kenapa saya berada di kursi ini." senyum sinis terlukis di bibir Bella.

"Ini mustahil, gak mungkin mas Zay menjual perusahaan ini!" pekik Fani masih tak percaya.

"Terserah anda mau percaya atau tidak, yang terpenting saya sudah memberikan bukti kepemilikan perusahaan ini. Dan tolong anda keluar dari ruangan saya sekarang juga. Saya akan alergi jika melihat anda terus." usir Bella mengibaskan tangannya.

"Gak! Ini pasti salah, Lo kan yang rebut paksa dari suami gue. Gue gak terima!"

"penjaga..." Bella memanggil para satpam yang menunggu di luar ruangan. Satpam itu segera menghampiri. "iya buk,"

"tolong kalian bawa keluar perempuan ini."

"Baik buk." segera para satpam itu menyeret Fani untuk keluar dari ruangan.

"Awas Lo Bella! Gue gak akan tinggal diam, gue akan belas Lo!" ucap Fani memberontak namun tetap tak bisa menghindari cengkraman para satpam itu.

"Hmph... Sudah seperti itu masih berani mengancam. Aku tunggu balasan mu."

Bella meregangkan dan menyandarkan tubuhnya itu pada kursi kebesaran miliknya. "sungguh melelahkan hari ini. Garrel sedang apa ya," Bella segera mengaktifkan ponselnya yang sempat ia matikan karena tidak mau menghambat pekerjaan.

Betapa terkejutnya Bella saat melihat layar ponselnya yang di penuhi dengan puluhan panggilan tak terjawab dari bik Nimah "kenapa bik Nimah terus menelpon ku." gumamnya lalu ia menghubungi bik Nimah.

"Halo bik, ada apa ?"

"Halo non, den Garrel non."

"Garrel kenapa bik "

"Den Garrel hilang sejak di sekolah tadi "

"Apa! kenapa baru bilang kalo Garrel hilang."

"Saya menghubungi nona dari tadi, namun ponsel nona sama sekali tidak bisa saya hubungi. Saya dan pihak sekolah terus mencari keberadaan den Garrel namun belum ada hasil."

"oke, bibi pulang dulu ke rumah, biar saya dan para bodyguard yang mencari Garrel." Bella segera memutuskan sambungan teleponnya dengan bik Nimah, ia segera membuka aplikasi pintar kalung teknologi untuk mengetahui keberadaan Garrel.

"Perumahan indah. Bukankah itu kawasan elit." Gumam Bella, karena heran GPS kalung itu menunjukan keberadaan Garrel, mengapa seorang penculik membawa anaknya itu ke kawasan elit, tempat para konglomerat kelas atas berada.

Bella segera bergegas menuju petunjuk dari aplikasi itu, tak lupa ia membawa beberapa bodyguard tangguh untuk menyelamatkan Garrel.

Mansion keluarga Ricardo

"kamu yang lahap sayang makannya." seorang wanita paruh baya namun terlihat sangat awet muda, mengelus rambut anak itu. "kamu senang tidak main di sini?" tambahnya.

"aku senang, nenek begitu baik padaku." ucap anak itu dengan mulut penuhnya.

"Ya sudah, kamu habisin makannya. Setelah itu nenek akan antar kamu pulang, besok kamu main lagi kesini ya."

"mm.." Garrel mengangguk.

"Mom, siapa anak itu." Richard yang baru pulang ke mansion menghampiri ibunya karena melihat punggung seorang anak kecil sedang makan bersamanya.

"Garrel." heran Richard saat Garrel melirik ke arahnya ternyata yang berada di samping ibunya itu adalah anak Bella.

"Richard, tumben kamu pulang ke rumah. Sudah bosan di apartemen?"

"Aku kesini cuma mampir doang, kebetulan sedang lewat ." Ucap Richard lalu duduk di kursi meja makan. "kenapa mom bawa Garrel kesini, apa ibunya mengijinkannya?" Tambahnya.

"Ibunya belum tahu Garrel ada disini aku tadi menjemputnya saat di sekolah." santai Nyonya Kayle.

"Ini penculikan mom, ibunya pasti akan marah."

"Sebentar lagi mom mau antar pulang Garrel kok, kamu gak usah khawatir."

"Mom tak perlu mengantarkannya karena mungkin sebentar lagi dia akan datang." Richard menduga karena Bella pasti akan dengan mudah mencari keberadaan anaknya itu dengan kalung yang di pakai Garrel.

"Nyonya, ada tamu di luar bersama anak buahnya." Seorang kepala pelayan mansion memberitahukan kedatangan tamu, yang sama sekali nyonya tidak tau.

"Tuh kan apa kubilang. Dia pasti datang." Richard menduga kedatangan tamu itu adalah Bella, ibunya Garrel.

Episodes
1 01:terjebak
2 Ricard Ricardo
3 Kabur
4 Benih tanpa kesengajaan
5 Janda muda
6 Familiar
7 Richard junior
8 Kagum (tertarik)
9 memang mirip
10 Ereksi yang tak terduga
11 mata panda
12 perusahaan Mahendra
13 kehilangan Garrel
14 salah kamar
15 benih cinta semalam
16 Masalah Garrel
17 Richard lagi
18 Hasil DNA
19 tiba tiba di suruh menikah
20 Papa Stefan
21 Akan aku kubur dalam rasa cinta terhadapmu
22 Menyetujui pernikahan
23 Ternyata
24 Hilda
25 Pecemburu akut
26 Kesepakatan pranikah
27 Tidak bisa sembarang wanita
28 Bella hilang
29 Ternyata Fani
30 Kematian ibu
31 merasa tidak asing dengan kejadian itu (bik Nimah)
32 Perkara tidur
33 seberapa penting Bella untuk Richard
34 Terobsesi ingin memilikinya
35 Bayi lucu
36 Tidur berjalan
37 Nyonya palsu
38 masih perkara nyonya palsu
39 Nyonya muda
40 Hanya anak angkat
41 Gigolo dengan bayaran mahal
42 Bik Nimah itu?
43 Seperti Tuy*l
44 Panti
45 kenangan buruk dimasa kecil
46 Terbakar api cemburu
47 Tantrum
48 orang asing
49 Baru juga sehari
50 part 50
51 Penyamaran Starla
52 Budak cinta
53 kepulangan Recissa
54 mengingat kembali kenangan masalalu (Nimah)
55 Wanita baru
56 salah faham
57 Issue palsu
58 Bab khusus Stefan dan Cissa
59 masih bab Stefan dan Cissa
60 Starla berulah
61 Bella pergi
62 Pencarian di Singapur
63 meluncur ke amerika
64 kembali ke indonesia
65 salah minum pil
66 part 66
67 part 67
68 Mom Kayle yang bertindak
69 Impoten
70 permintaan konyol
71 Istri sah Richard
72 Antara Ricardo dan Starla
73 lelaki di balik topeng
74 Kecewa
75 Akhirnya Richard mengetahui
76 Hilang lagi
77 penyelamatan Bella
78 misi penyelamatan Bella (2)
79 part 79
80 Siuman
81 akhir dari sebuah cerita
Episodes

Updated 81 Episodes

1
01:terjebak
2
Ricard Ricardo
3
Kabur
4
Benih tanpa kesengajaan
5
Janda muda
6
Familiar
7
Richard junior
8
Kagum (tertarik)
9
memang mirip
10
Ereksi yang tak terduga
11
mata panda
12
perusahaan Mahendra
13
kehilangan Garrel
14
salah kamar
15
benih cinta semalam
16
Masalah Garrel
17
Richard lagi
18
Hasil DNA
19
tiba tiba di suruh menikah
20
Papa Stefan
21
Akan aku kubur dalam rasa cinta terhadapmu
22
Menyetujui pernikahan
23
Ternyata
24
Hilda
25
Pecemburu akut
26
Kesepakatan pranikah
27
Tidak bisa sembarang wanita
28
Bella hilang
29
Ternyata Fani
30
Kematian ibu
31
merasa tidak asing dengan kejadian itu (bik Nimah)
32
Perkara tidur
33
seberapa penting Bella untuk Richard
34
Terobsesi ingin memilikinya
35
Bayi lucu
36
Tidur berjalan
37
Nyonya palsu
38
masih perkara nyonya palsu
39
Nyonya muda
40
Hanya anak angkat
41
Gigolo dengan bayaran mahal
42
Bik Nimah itu?
43
Seperti Tuy*l
44
Panti
45
kenangan buruk dimasa kecil
46
Terbakar api cemburu
47
Tantrum
48
orang asing
49
Baru juga sehari
50
part 50
51
Penyamaran Starla
52
Budak cinta
53
kepulangan Recissa
54
mengingat kembali kenangan masalalu (Nimah)
55
Wanita baru
56
salah faham
57
Issue palsu
58
Bab khusus Stefan dan Cissa
59
masih bab Stefan dan Cissa
60
Starla berulah
61
Bella pergi
62
Pencarian di Singapur
63
meluncur ke amerika
64
kembali ke indonesia
65
salah minum pil
66
part 66
67
part 67
68
Mom Kayle yang bertindak
69
Impoten
70
permintaan konyol
71
Istri sah Richard
72
Antara Ricardo dan Starla
73
lelaki di balik topeng
74
Kecewa
75
Akhirnya Richard mengetahui
76
Hilang lagi
77
penyelamatan Bella
78
misi penyelamatan Bella (2)
79
part 79
80
Siuman
81
akhir dari sebuah cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!