mata panda

"Gimana Clar...? Mereka mau menjual perusahaannya dengan murah?" tanya Bella dari balik sambungan telepon.

"sesuai rencana." ucap Clara.

"oke, besok suruh mereka ke perusahaan Anderson buat ketemu gue." Bella memutus sambungan telepon itu dengan Clara. "akhirnya...." senyum mengembang dari bibir Bella. Bella segera beranjak tidur, tak sabar menanti esok bagaimana reaksi ibu tirinya dengan dirinya yang sekarang.

Namun, bukannya Bella tertidur lelap, ia malah terganggu dengan fikiran saat dirinya jatuh bersama Richard."Ah malunya aku. Bisa bisanya aku berciuman dengan pak Richard." Bella bermonolog dengan diri sendiri. Di sentuhnya bibir mungilnya itu, yang tanpa sengaja menyatu dengan bibir Richard, si cowok angkuh juga sombong. Bentuk tubuh kekar Richard senantiasa terngiang ngiang dalam fikirannya, otot otot tubuhnya yang berhasil membuat Bella berfikir kotor.

Esok harinya

"Nona, kenapa dengan mata anda.?" Bik Nimah yang sedang menyiapkan sarapan sedikit heran dengan penampilan wajah Bella.

"Aku kurang tidur bik." ucap Bella lemas, kepalanya di tundukan ke atas meja makan. Mengingat semalaman ia terjaga karena fikiran fikiran aneh selalu menari nari di kepalanya.

"kenapa mami begadang, jangan jangan mikirin om yang kemarin." ucapan spontan yang di keluarkan dari mulut Garrel membuat Bella sedikit terperanjat 'bagaimana Garrel bisa tahu'.

"Ya pastinya bukan sayang, mami kurang tidur karena banyak pekerjaan yang harus mami siapkan." Sangkal Bella, mengelus rambut anaknya itu.

"oh.." Anak itu beroho dengan mulut penuh dengan makanan.

"kamu sekarang mulai sekolah, gak papa tidak di antar sama mami." Bella teringat hari ini adalah hari pertama Garrel masuk sekolah TK, ia sedih tidak bisa menemani anaknya itu karena pekerjaan hari ini yang begitu menumpuk.

"Gak papa mami, aku kan di antar sama bik Nimah." ucap Garrel masih dengan mulut penuhnya.

*

*

*

perusahaan Siliwangi

"Bro... Kenapa dengan mata lo? kayak mata panda. Abis begadang lo?" Seloroh Ray yang memperhatikan mata Richard dengan cengiran mengejek.

"Berisik lo." culas Richard, dia sibuk memeriksa berkas berkas yang berada di atas mejanya itu dan menandatanganinya.

"jangan jangan lo, main cewek. Ups...."Ray menutup mulutnya dengan sebelah tangan. " lo kan gak bisa itu..." ia menunjuk ke bagian bawah Richard.

"Ray!" bentak Richard. "lo mau mampus di tangan gue." geram Richard, menyoroti Ray dengan tatapan membunuhnya.

"sori sori, gue cuma bercanda. Hehe..." Ray melebarkan kedua telapak tangannya didepan tubuhnya.

"gimana masalah tentang cctv dihotel mawar?" Tanya Richard dengan nada angkuhnya itu.

"masalah cctv, ternyata saat itu bukan karena sedang rusak. Tapi memang sudah ada yang hapus duluan. Anak buah gue berhasil mendesak para penjaga cctv, katanya mereka di suap oleh seseorang untuk menghilangkan rekaman cctv itu." terang Ray.

Brak.... Richard menggebrak meja kerjanya, emosi dengan fakta baru itu.

"pantas saja mereka melarang aku melihat cctv rusak itu."

"tumben 'aku'." ejek Ray karena terlalu langka jika Richard mengucapkan kata 'aku'. Biasanya dia selalu ucap 'saya' atau 'gue' jika sedang emosi.

"Ray!" bentak Richard lagi. " lo mau gue kirim ke australia buat gembala kanguru hah...!" Ancamnya, dia kesal dengan asisten sekaligus sahabatnya ini yang selalu ngelunjak.

"jangan dong bro, (membuang nafas kasar) oke gue gak bercanda lagi." Ray takut jika Richard beneran mengirimnya ke australia.

"lo keluar aja dari ruangan gue, pening gue liat kelakuan lo." Usir Richard pada Ray, mengibaskan tangannya dan satu tangannya lagi sibuk memijat keningnya.

Merasa di usir, Ray segera pergi dari ruangan itu, meninggalkan Richard sendiri.

Richard kini mengingat kembali kejadian kemarin. Kejadian yang membuatnya terjaga semalaman. "Argh.... Sial, gue gak bisa move on dari kejadian kemarin lagi" umpat Richard pada dirinya karena pikirannya yang selalu membayangkan begitu manisnya bibir Bella.

"permisi pak Richard."

"gue bilang keluar lo Ray! Kenapa lo masih disini." ucap Richard yang tanpa menoleh ke arah suara.

"Pak, saya Bella."

"jangan buat emosi gue tambah naik Ray! Lo nyamar jadi suara cew......(melirik) hem.... ( berdehem keras) ternyata anda nona Bella." Richard segera merubah gimik wajahnya menjadi seorang yang cool juga jutek. Walau dalam hatinya ia begitu salah tingkah. "Silahkan duduk." tambahnya.

"tidak perlu pak. Boleh kita langsung ke ruangan bagian pemasaran saja pak" pinta Bella karena tidak ingin berlama lama berada di ruangan Richard

"ikuti saya" Richard segera pergi ke bagian pemasaran yang di ikuti Bella dari belakang.

"selamat pagi, saya perkenalkan dengan desainer kalung teknologi pada kalian. Silahkan," Richard mempersilahkan Bella untuk mengenalkan diri.

"perkenalkan nama saya Bella, desainer yang akan langsung membimbing kalian dalam perencanaan pemasaran. Mohon kerjasamanya ya."

riuh riuh para pekerja saling berbisik tentang Bella.

'wah... Cantik banget ya.' 'di usia masih terbilang muda sudah menjadi desainer juga ahli teknologi terkenal' rasa kagum mereka terhadap Bella tersimpul dari senyuman mereka yang merekah.

Lain halnya dengan Bianca yang sedari tadi melirik Bella dengan tatapan tidak suka karena berdekatan dengan Richard mantan kekasihnya itu. 'siapa dia?' 'kenapa begitu dekat dengan Richard.? 'bentuk wajahnya seperti aku pernah melihat sebelumnya' serentetan pertanyaan yang ada di benak Bianca.

"Hari ini kita langsung rapat tentang pemasaran kalung. Kalian di tunggu di ruangan rapat." Richard beserta para pegawai bagian pemasaran, pergi ke ruangan rapat.

Bella mulai menjelaskan rancangan pemasarannya, di depan para pegawai dengan teliti juga mudah di mengerti rencananya akan melaksanakan acara launching produk dahulu di sebuah hotel. Memperkenalkan kalung itu pada para kolega, pejabat tinggi supaya mereka tertarik. sebelum meluncur ke pemasaran online dan di kenal di seluruh kalangan.

Bianca yang berada di sana hanya cemberut karena kesal melihat Richard yang diam diam curi pandang terus pada Bella. Ia mengepalkan sebelah tangannya tanda tak terima karena Bella berhasil menarik perhatian Richard.

'kalau aku masih menjadi kekasih Richard, akan ku cabik cabik wajahmu.' kesal Bianca pada Bella, namun sadar dirinya kini hanya pegawai biasa, bukan orang spesial lagi bagi Richard.

Flash back.....

Setelah kejadian semalam, Bianca kembali menemui Richard di apartemen, bersimpuh berharap Richard memberi kesempatan yang kedua untuknya.

"Aku minta maaf Richard, tidak seharusnya aku membohongimu tolong maafkan aku." isak Bianca, ia bersimpuh di kaki Richard.

"Tidak ada maaf bagi seorang pembohong, saya tidak suka di bohongi!"

"Aku sungguh khilaf hiks...hiks."

"Khilaf katamu, sudah enam tahun anda menipu saya, masih dibilang suatu kekhilafan.!" Bentak Richard "Ray, bekukan semua kartu atm yang saya beri padanya, semua kemewahan yang melekat di tubuhnya." titahnya.

"siap boss..."

"Aku mohon Sayang, jangan di ambil. Aku tak punya apa apa lagi."

"memangnya saya peduli.!" smirk kekejaman tergambar di wajah Richard.

"Aku mohon ampun." Bianca semakin menundukkan kepalanya di atas kaki Richard.

"Berhenti mengotori sepatu saya!" Richard segera mengibas ngibas kakinya itu.

"oke, karena saya masih memiliki hati nurani, saya pekerjakan anda kembali di perusahaan, di bagian pemasaran." Richard menghela nafasnya dengan kasar.

"kenapa tidak menjadi sekretaris mu lagi?"

"sudah di beri hati, masih minta jantung." Sungut Ray. Yang mendengar permintaan Bianca.

"masih beruntung saya tidak memperkerjakan mu menjadi OG. Cepat pergi! dan mulai besok kamu bekerja dengan baik. Jika melanggar aturan, apalagi masih mengaku sebagai calon istri saya, jangan harap kamu masih bisa tenang di negara ini." ancam Richard yang membuat Bianca ketakutan, ia langsung pergi dari apartemen.

Terpopuler

Comments

panty sari

panty sari

kenpa msh dipekerjakan sih kan sudah jelas dia pembohong

2025-01-06

1

Endri Kristiani

Endri Kristiani

lanjut..

2024-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 01:terjebak
2 Ricard Ricardo
3 Kabur
4 Benih tanpa kesengajaan
5 Janda muda
6 Familiar
7 Richard junior
8 Kagum (tertarik)
9 memang mirip
10 Ereksi yang tak terduga
11 mata panda
12 perusahaan Mahendra
13 kehilangan Garrel
14 salah kamar
15 benih cinta semalam
16 Masalah Garrel
17 Richard lagi
18 Hasil DNA
19 tiba tiba di suruh menikah
20 Papa Stefan
21 Akan aku kubur dalam rasa cinta terhadapmu
22 Menyetujui pernikahan
23 Ternyata
24 Hilda
25 Pecemburu akut
26 Kesepakatan pranikah
27 Tidak bisa sembarang wanita
28 Bella hilang
29 Ternyata Fani
30 Kematian ibu
31 merasa tidak asing dengan kejadian itu (bik Nimah)
32 Perkara tidur
33 seberapa penting Bella untuk Richard
34 Terobsesi ingin memilikinya
35 Bayi lucu
36 Tidur berjalan
37 Nyonya palsu
38 masih perkara nyonya palsu
39 Nyonya muda
40 Hanya anak angkat
41 Gigolo dengan bayaran mahal
42 Bik Nimah itu?
43 Seperti Tuy*l
44 Panti
45 kenangan buruk dimasa kecil
46 Terbakar api cemburu
47 Tantrum
48 orang asing
49 Baru juga sehari
50 part 50
51 Penyamaran Starla
52 Budak cinta
53 kepulangan Recissa
54 mengingat kembali kenangan masalalu (Nimah)
55 Wanita baru
56 salah faham
57 Issue palsu
58 Bab khusus Stefan dan Cissa
59 masih bab Stefan dan Cissa
60 Starla berulah
61 Bella pergi
62 Pencarian di Singapur
63 meluncur ke amerika
64 kembali ke indonesia
65 salah minum pil
66 part 66
67 part 67
68 Mom Kayle yang bertindak
69 Impoten
70 permintaan konyol
71 Istri sah Richard
72 Antara Ricardo dan Starla
73 lelaki di balik topeng
74 Kecewa
75 Akhirnya Richard mengetahui
76 Hilang lagi
77 penyelamatan Bella
78 misi penyelamatan Bella (2)
79 part 79
80 Siuman
81 akhir dari sebuah cerita
Episodes

Updated 81 Episodes

1
01:terjebak
2
Ricard Ricardo
3
Kabur
4
Benih tanpa kesengajaan
5
Janda muda
6
Familiar
7
Richard junior
8
Kagum (tertarik)
9
memang mirip
10
Ereksi yang tak terduga
11
mata panda
12
perusahaan Mahendra
13
kehilangan Garrel
14
salah kamar
15
benih cinta semalam
16
Masalah Garrel
17
Richard lagi
18
Hasil DNA
19
tiba tiba di suruh menikah
20
Papa Stefan
21
Akan aku kubur dalam rasa cinta terhadapmu
22
Menyetujui pernikahan
23
Ternyata
24
Hilda
25
Pecemburu akut
26
Kesepakatan pranikah
27
Tidak bisa sembarang wanita
28
Bella hilang
29
Ternyata Fani
30
Kematian ibu
31
merasa tidak asing dengan kejadian itu (bik Nimah)
32
Perkara tidur
33
seberapa penting Bella untuk Richard
34
Terobsesi ingin memilikinya
35
Bayi lucu
36
Tidur berjalan
37
Nyonya palsu
38
masih perkara nyonya palsu
39
Nyonya muda
40
Hanya anak angkat
41
Gigolo dengan bayaran mahal
42
Bik Nimah itu?
43
Seperti Tuy*l
44
Panti
45
kenangan buruk dimasa kecil
46
Terbakar api cemburu
47
Tantrum
48
orang asing
49
Baru juga sehari
50
part 50
51
Penyamaran Starla
52
Budak cinta
53
kepulangan Recissa
54
mengingat kembali kenangan masalalu (Nimah)
55
Wanita baru
56
salah faham
57
Issue palsu
58
Bab khusus Stefan dan Cissa
59
masih bab Stefan dan Cissa
60
Starla berulah
61
Bella pergi
62
Pencarian di Singapur
63
meluncur ke amerika
64
kembali ke indonesia
65
salah minum pil
66
part 66
67
part 67
68
Mom Kayle yang bertindak
69
Impoten
70
permintaan konyol
71
Istri sah Richard
72
Antara Ricardo dan Starla
73
lelaki di balik topeng
74
Kecewa
75
Akhirnya Richard mengetahui
76
Hilang lagi
77
penyelamatan Bella
78
misi penyelamatan Bella (2)
79
part 79
80
Siuman
81
akhir dari sebuah cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!