Lili dan Papanya sedang berada di ruang tengah sambil menonton televisi, sebenarnya yang menonton hanya Ericko saja sementara Lili sedang dilanda kegelisahan.
Lili ingin meminta izin pada orang tuanya untuk tinggal di apartemen, sengaja karena jarak antara rumah dan butiknya cukup jauh sehingga ia mencari tempat tinggal yang dekat dengan butiknya.
Liliana Neeson
Pa.
Ericko Neeson
Ya?
Liliana Neeson
Emm.. Apa aku boleh tinggal di apartemen?
Liliana Neeson
Soalnya jarak rumah sama butik lumayan jauh, karena itu aku pilih tinggal di apartemen supaya lebih dekat dari butik.
Ericko Neeson
Tentu boleh, asal kamu sering-sering pulang ke rumah.
Lili tersenyum senang, ia mengira Papanya akan melarang dirinya untuk tinggal di apartemen.
Liliana Neeson
Seriusan boleh, Pa?
*mata berbinar.
Ericko Neeson
Iya boleh. Kamu sudah dewasa, Papa nggak mungkin mengekang mu lagi seperti waktu kamu masih sekolah.
Ericko sadar, dirinya terlalu keras mendidik anak-anaknya sejak dulu. Bahkan ia dan istrinya begitu jarang memberi perhatian dan kasih sayang kepada kedua anaknya karena terlalu sibuk dengan dunia bisnisnya.
Liliana Neeson
Aaaa terima kasih, Pa.
*memeluk Ericko.
Ericko Neeson
Tapi ingat, jangan beri orang asing masuk ke dalam apartemen kamu!
Liliana Neeson
Siap Pa.
Ericko Neeson
Oh ya, kamu sudah memberitahu Mama tentang hal ini?
Liliana Neeson
Sudah kok, Pa. Dan Mama juga mengizinkannya.
Ericko Neeson
*manggut-manggut.
Ericko Neeson
Sudah dapatkan apartemen?
Liliana Neeson
Sudah. Flora yang bantu aku mencari apartemen. Kebetulan apartemen kita dekat, hanya beda gedung saja.
Ericko Neeson
Bagus lah. Kalau butuh apa-apa atau ada sesuatu yang mengganggu kamu, langsung hubungi Papa dan Mama, oke?
Liliana Neeson
Oke Pa.
Coba saja Papanya perhatian seperti ini sejak dulu, hidup Lili dan Rama pasti akan sangat bahagia.
***
~LS Group~
Keenan masuk ke dalam kantor dengan wajah datar dan dingin, walaupun begitu tetap menjadi idola bagi seluruh karyawati di perusahaannya.
Para karyawan langsung menyapa Keenan, sedangkan sang empu hanya menanggapi mereka dengan anggukan kepala saja. Benar-benar seperti kutub!
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
Selamat pagi, Tuan.
Keenan Louise
Pagi Carlos.
Keenan masuk ke ruangannya.
Saking fokusnya pada lembaran kertas di depannya membuat Keenan tidak menyadari seseorang masuk ke dalam ruangannya.
Naysila Fristine
Pagi kak Keenan.
Naysila datang sambil membawa kotak makanan yang ia siapkan khusus buat Keenan.
Selama 7 tahun belakangan ini, Naysila tak henti-hentinya mengejar Keenan, meskipun Keenan terus menghindar atau menolaknya.
Keenan Louise
Naysila?
*terkejut.
Keenan Louise
Apa kamu tidak punya sopan santun masuk ke ruangan orang tanpa permisi?!
Naysila Fristine
Maaf kak. Tadi aku udah ketuk kok pintunya, tapi tidak ada tanggapan dari kakak, makanya aku masuk aja langsung.
Keenan Louise
Astaga.
*mengusap kasar wajahnya.
Keenan Louise
Mau apa lagi kamu kesini? Aku kan sudah sering menyuruhmu untuk tidak kesini lagi!
Naysila Fristine
Aku cuma mau antar makan siang untuk kakak.
Naysila Fristine
Aku juga sering bilang ke kak Keenan, kalau aku akan terus dekati dan mengejar kakak sampai aku dapatkan hati kak Keenan.
Keenan memijat pangkal hidung, gadis terlalu gigih atau mungkin Naysila terobsesi kepadanya.
Kalau saja ayahnya Naysila bukan investor di perusahaannya, mungkin saja Keenan akan menyingkirkan Naysila dari muka bumi ini.
Keenan Louise
Lebih baik sekarang kamu keluar dari ruangan ku, aku sedang sibuk nggak bisa di ganggu!
Naysila Fristine
Tapi kakak harus janji makan masakan buatan aku.
Keenan Louise
Iya nanti aku makan. Taruh saja di meja sana.
Mau tak mau Keenan mengiyakan kemauan Naysila, agar gadis itu segera keluar dari ruangannya.
Naysila menaruh kotak makanan yang dibawanya di atas meja.
Naysila Fristine
Oke kak, ingat di makan ya?
Keenan Louise
*menganggukkan kepala.
Naysila pun keluar dari ruang kerja Keenan membuat sang pemilik ruangan bisa bernapas lega.
Keenan memencet tombol interkom di pinggir meja kerjanya memanggil Carlos.
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
Ada yang bisa saya bantu, Tuan?
Keenan Louise
Berapa kali saya peringatkan kepada kamu untuk tidak memberikan izin Naysila masuk ke ruangan ku!
Keenan Louise
Terus kenapa gadis itu bisa masuk?!
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
M-maaf Tuan saya tidak mengetahui jika nona Naysila datang kesini.
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
Tadi saya sedang berada di ruangan inventaris.
Keenan Louise
*menghela napas panjang.
Keenan Louise
Ya sudah, lain kali jangan beri dia masuk ke ruangan saya tanpa izin dari saya.
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
Baik Tuan.
Keenan Louise
Oh ya, kotak makanan di atas meja itu buat kamu.
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
Hah, buat saya Tuan?
Keenan Louise
Iya, jangan lupa dihabiskan makanannya!
Carlos Bouvier (Asisten Keenan)
Baik, terima kasih banyak, Tuan. Kalau begitu saya permisi.
Setelah mengambil kotak makanan itu, Carlos keluar dari ruangan Keenan.
Comments
🌸ラヒマ🌸
ih masih ada aja nih benalu
2024-09-21
0