EPS. 3. Firasat

Paginya.. Jingga datang ke sekolah bersama Gani, Gani benar - benar seperti seorang bodyguard yang melindungi Jingga, ia bahkan menempatkan dirinya selangkah di belakang nya Jingga.

"Aku juga nggak ngerti, ntar aku mau nanya sama Ustad Sholeh juga." Ujar Jingga, mereka sedang membahas sosok Ratu yang medatangi Jingga semalam.

"Jingga, kamu nggak harus ngelakuin ini kan? Aku khawatir kamu nanti yang kena." Ujar Gani.

"Aku akan mencoba dulu, Ni. Aku nggak mau mengulang kejadian yang sama, seperti waktu aku di bangku SMP." Ujar Jingga, tapi tentu Gani tidak tahu apa maksud Jingga kejadian di bangku SMP.

"Terus ngomong - ngomong, (Jingga berputar menghadap Gani) kenapa kamu dari tadi di belakang aku terus si?" Tanya Jingga.

"Mm, kan aku jagain kamu." Jawab Gani, Jingga pun menepuk kening nya.

Jingga lalu merangkul pundak Gani dan berkata..

"Gani, kita teman sejak kecil.. nggak perlu ada formalitas, aku malah jadi ngerasa jauh dari kamu. Bersikap kayak biasa aja, kita sahabatan dari kecil, kalo kamu bilang gitu itu berarti kamu nggak anggap aku sahabat." Ujar Jingga.

"Ng- nggak gitu, aku cuma menjalankan pekerjaanku aja Ngga." Ujar Gani, dia gugup di rangkul Jingga.

"Pokok nya kamu nggak boleh di belakang, jalan sejajar sama aku. Aku juga bukan siapa - siapa, Ni. Aku cuma anak angkat papa." Ujar Jingga, Jingga tidak mau sahabat kecilnya itu jauh darinya.

Mereka pun berjalan lagi sambil Jingga merangkul Gani, padahal tubuh Gani lebih tinggi darinya yang hanya sebatas pundak Gani. Mereka masuk kedalam kelas dan di dalam kelas Jingga mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan Elang, tapi tidak ada.

'Dia nggak masuk, ya?' Batin Jingga.

Tapi ternyata yang di cari baru masuk kedalam kelas dan melihat Jingga yang sedang menatap kearah tempat duduk nya, Elang pun berjalan menghampiri Jingga yang masih berdiri  dan itu mengejutkan Jingga.

"Eh!"

Semua itu tak lepas dari perhatian Gani dan teman kelas mereka yang menatap Jingga dengan Elang, Gani tidak suka dengan Elang karena wajah nya terlalu dingin dan tidak sama sekali menunjukan keramahan sejak dia masuk di kelas itu.

"Thanks." Ujar Elang, entah makasih untuk apa.

Elang tak berkata apapun lagi lalu dia pergi ketempat duduk nya, setelah itu Jingga juga pergi ke tempat duduknya sendiri dengan sedikit heran.

Jingga kembali menoleh kearah Elang yang saat ini di belakang nya kembali terdapat asap hitam, Jingga tidak tahu mengapa asap itu tetap kembali lagi di tubuh Elang. Sadar dirinya di tatap, Elang menoleh menatap Jingga, dan seketika Jingga langsung menoleh kedepan.

'Ya Allah, bantu aku.. bantu aku menyingkirkan iblis itu.' Batin Jingga.

Di tempat lain..

Ustad Sholeh sedang duduk sendirian di bawah pohon yang rindang di depan rumah Jingga di kampung, entah mengapa sejak kemarin malam dia bermimpi hal yang aneh, ia terus di datangi seorang ratu yang menatap nya dengan bengis.

Sampai hari ini Ustad Sholeh menjadi memikirkan nya, karena itu berarti ada yang tidak baik - baik saja..

"Semoga tidak terjadi apapun." Gumam Ustad Sholeh.

***

Setelah jam istirahat tiba, Jingga dan Gani berjalan ke kantin sambil mengobrolkan hal yang menurut mereka lucu, dan saat itu Elang rupanya menunggu Jingga di koridor sambil menyenderkan tubuhnya di dinding dan melipat kedua tangan nya di depan dada.

Tiba - tiba Elang berjalan menghampiri Jingga dan Gani, Jingga sampai tegang sendiri karena muka Elang seperti orang yang marah.

"Lu, bisa ikut gue?" Ujar nya menatap Jingga.

"Aku?" Tanya Jingga menunjuk dirinya sendiri.

"Ya, gue mau ngomong." Ujar Elang, lalu meraih tangan Jingga, tapi Gani menahan tangan Jingga yang satunya.

"Ngomong di sini aja, emang nggak bisa!?" Gani langsung menghalau dan maju kedepan Elang.

Semua yang melihat itu menutup mulut, mengira Jingga sedang menjadi rebutan cinta. Apalagi mereka sejak melihat interaksi Jingga dengan Elang, dan kini mereka mengira ada cinta segi tiga antara Jingga, Elang dan Gani.

"Bukun urusan lu, minggir!" Ujar Elang menatap Gani dengan tatapan dingin, lalu kembali menarik tangan Jingga lumayan keras.

"Aduh!" Jingga sampai terhuyung, Gani pun panik.

"Jingga!" Gani menahan tubuh Jingga.

"Yang sopan lu sama anak cewek, lepas!" Ujar Gani, tapi Elang enggan melepaskan tangan nya.

"Lu yang lepas, gue mau ngomong sama dia." Ujar Elang, ia masih menggenggam erat tangan Jingga.

"Oi! Kelian berdua lepas nggak!" Jingga mengibaskan kedua tangan nya dari Elang dan Gani.

"Apa si!? Liat tuh, di liatin sama orang orang jadinya." Ujar Jingga. Memang mereka bertiga sedang jadi tontonan sekarang.

"Gue mau ngomong sama lu, temen lu aja yang rese!" Ujar Elang, lalu membuang muka.

Jingga kesal sekarang, tapi dia langsung beristighfar dalam hatinya. Jingga pun menatap Gani dan menggeleng.

"Nggak apa - apa Ni, aku ngomong dulu sama Elang. Kamu duluan ke kantin aja gih.." Ujar Jingga. Elang pun menatap Gani dengan remeh dan tersenyum miring.

"Tapi Ngga.." Gani khawatir, apalagi Elang kelihatan dingin dan seperti anak nakal.

"Nggak apa - apa." Ujar Jingga, ia menepuk lengan Gani.

"Ayo kalo mau ngomong." Ujar Jingga pada Elang lalu menarik tangan Elang pergi.

"Wahh.. Jingga lebih milih sama si Elang kutub utara itu, bodoh banget.. Padahal Gani lebih ganteng, terus sikap nya lembut sama cewek." Ujar yang melihat kejadian itu.

Gani hanya bisa menatap kepergian Jingga dengan Elang dengan tatapan khawatir, bagaimanapun Jingga adalah tanggung jawab utamanya.

Sementara itu, Jingga dan Elang sampai di pinggir lapangan bola karena di sana yang tidak begitu ramai.

"Kenapa?" Tanya Jingga.

"Lu, bisa liat apa yang ada di badan gue, kan?" Ujar Elang, dan Jingga tertegun mendengar nya.

"Maksudnya?" Jingga pura - pura tidak mengerti.

"Lu.. bisa liat bayangan hitam yang ada di badan gue, bener kan!?" Ujar Elang.

Jingga menatap Elang dan menatap asap hitam yang kini membentuk seperti siluet kepala dan setengah badan manusia di belakang Elang, lalu kembali menatap Elang. Asap itu seakan memperingati Jingga untuk tidak ikut campur lagi.

"Tolong gue." Ujar Elang, seketika Jingga kembali tertegun. Tidak Jingga sangka Elang yang selalu dingin dan cuek meminta tolong padanya.

"Gue tau lu bisa liat, lu bahkan sempet ngusir bayangan itu. Tolong gue.." Ujar Elang lagi.

Jingga terkejut bahwa Elang ternyata tahu dia pernah mengusir bayangan di tubuh Elang sebelum nya.

"Tapi aku nggak yakin aku bisa, asap nya balik lagi." Ujar Jingga dan melirik asap yang ada di belakang Elang, Elang pun terdiam.

"Kalo boleh tau, kenapa asap itu ngikutin kamu?" Tanya Jingga, Elang pun menatap Jingga.

"Ceritanya panjang.." Sahut Elang.

"Mungkin kalo aku tahu asal muasal nya, lebih gampang untuk di tindak lanjuti." Ujar Jingga, Elang pun menatap Jingga sambil berpikir dalam benak nya.

"Pulang sekolah, bisa ikut gue?" Tanya Elang, Jingga pun mengerutkan alis nya.

"Kemana??" Tanya Jingga.

"Akan gue ceritain ke lu, tapi nggak di lingkungan sekolah." Ujar Elang, Jingga berpikir sejenak lalu kemudian mengangguk.

"Okay." Sahut Jingga, Elang pun sedikit tersenyum tipis.

"Thanks, kamu.." Elang menggantung.

"Jingga, namaku Jingga." Ujar Jingga mengulurkan tangan nya sambil tersenyum.

Elang pun menjabat tangan Jingga, aneh memang mereka berada di dalam satu kelas tapi Elang tidak kenal Jingga. Mungkin kenal, hanya saja Elang acuh dengan sekitar di tambah karena kedua nya memang sama - sama pendiam dan Jingga juga tak banyak berinteraksi dengan teman kelas nya selain urusan sekolah.

"Thanks, Jingga." Ujar Elang, dan Jingga tersenyum sambil mengangguk.

Setelah selesai sekolah, Jingga berjalan dengan Gani, dia menuju ke perpustakaan karena Gani ingin meminjam buku untuk dia belajar, dan saat itu Jonah mendatangi Jingga.

"Jingga.." Jonah muncul dengan wajah sedih.

"Eh, kamu kenapa?" Tanya Jingga.

"Nggak punya temen main.. Kamu nya sibuk." Jonah tampak sedikit sedih, karena dia baru mendapat teman (Stela) dan teman nya sudah pergi lebih cepat.

"Kenapa kamu nggak pergi? Kamu nggak mau ke tempat yang lebih baik??" Tanya Jingga dan Jonah tampak diam berpikir.

"Aku.." Jonah menggantung dengan wajah sedih nya.

"Jonah.. kamu semestinya sudah tidak di sini, kalo kamu nungguin sesuatu.. kasih tau aku biar aku bantu kamu cari." Ujar Jingga, Jonah malah menghilang tiba - tiba. Jingga celingukan karena tiba - tiba Jonah menghilang tanpa aba - aba atau pamit.

"Jonah.. kamu marah?" Panggil Jingga tapi Jonah tidak muncul lagi.

Sejak Jingga mengenal Jonah, dia sama sekali belum di beri tahukan apa penyebab dia masih berada di sana dan tidak mau pergi ke tempat yang seharusnya. Jingga tahu Jonah terikat dengan sesuatu yang masih membuat nya berada di dunia, tapi Jonah tidak pernah memberi tahu.

Jingga tidak pernah memaksa Jonah untuk bercerita, semua tergantung Jonah sendiri. Jingga pun akhir nya pergi dan mencari Gani yang sedang mencari buku di rak yang lain.

"Dapet Ni?" Tanya Jingga dan Gani mengangguk sambil menunjukan bukunya.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Minartie

Minartie

ada apa dengan Jonah ???

2025-03-10

1

𝔻𝔸𝕄𝔸ℝ 𝔸ℝ𝕊𝔼ℕ

𝔻𝔸𝕄𝔸ℝ 𝔸ℝ𝕊𝔼ℕ

Pasti Jonah juga tragis

2025-02-15

1

evi

evi

iya ya Jonah kenapa ya

2024-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Sebuah peringatan.
2 EPS. 2. Di datangi sosok Ratu.
3 EPS. 3. Firasat
4 EPS. 4. Sosok yang lebih kuat.
5 EPS. 5. Sosok di rumah Sakit
6 EPS. 6. Gosip Sekolah
7 EPS. 7. Kedatangan Ustad Sholeh.
8 EPS. 8. Rumah Elang
9 EPS. 9. Melawan Ratu
10 EPS. 10. Penyesalan sosok pria di rumah sakit.
11 EPS. 11. Wanita baik yang di duakan.
12 EPS. 12. Buhul di rumah Elang.
13 EPS.13. Abang dan ayah yang posesif.
14 EPS. 14. Kerasukan massal.
15 EPS. 15. Mimpi buruk.
16 EPS. 16. Ilham di tembak.
17 EPS. 17. Pertama kali mendapat kiriman santet.
18 EPS.18. Kiriman di malam hari.
19 EPS. 19. Kecelakaan maut di toll.
20 EPS. 20. Pelatihan.
21 EPS. 21. Merasuk.
22 EPS. 22. Raka..
23 EPS. 23. Jangan menilai buku dari Sampulnya.
24 EPS. 24. JONAH.
25 EPS. 25. TENTANG JONAH. {Mengantar Jonah}
26 EPS. 26. MIMPI.
27 EPS. 27. Pulang ke kampung Jingga.
28 EPS. 28. Bermalam di rumah Jingga.
29 EPS. 29. Peringatan.
30 EPS. 30. Pria keras kepala.
31 EPS. 31. Menyesal pun sudah terlambat.
32 EPS. 32. Siapa ibunya Jingga.
33 EPS. 33. Pesugihan.
34 EPS. 34. Datang kiriman teluh di sekolah.
35 EPS. 35. Keputusan dari Gani.
36 EPS. 36. Sosok di Mall.
37 EPS. 37. Sosok bernama Esa.
38 EPS. 38. Sosok bernama Esa 2.
39 EPS. 39. Sosok yang ikut pulang.
40 EPS. 40. Rencana mengungkap kematian Esa.
41 EPS. 41. Mengungkap kematian sosok bernama Esa.
42 EPS. 42. Esa pergi dengan damai.
43 EPS. 43. Selamat dari maut.
44 EPS. 44. Jebakan untuk Ilham.
45 EPS. 45. Perpisahan sekolah, go to Bali.
46 EPS. 46. Bali 2, Hotel yang sama.
47 EPS. 47. Bali 3. Jingga tidak semangat.
48 EPS. 48. Bali 4. Pemilik baru hotel Airlangga.
49 EPS. 49. Bali 5. Nyaris di jebak.
50 EPS. 50. Bali 6. Sosok itu berwajah dua.
51 EPS. 51. Bali 7. Prom Night Tragedi.
52 EPS. 52. Akhirnya pulang.
53 EPS. 53. Rasti.
54 EPS. 54. Sosok hantu mantan anak Punk. ( Sofia)
55 EPS. 55. Gani akan pulang.
56 EPS. 56. Gani pulang 2.
57 EPS. 57. Banyak keanehan di rumah Gani.
58 EPS. 58. Ayah Gani pelaku pesugihan.
59 EPS. 59. Di datangi Raja siluman Monyet.
60 EPS. 60. Kiriman yang menyelinap masuk.
61 EPS. 61. Jingga bertemu ibunya.
62 EPS. 62. Raja monyet meminta tumbal.
63 EPS. 63. Ibunya Gani kerasukan.
64 EPS. 64. Nego.
65 EPS. 65. Jingga di culik.
66 EPS. 66. Rumah kakek penyembah Iblis.
67 EPS. 67. Jingga di sembunyikan.
68 EPS. 68. Ilmu kanuragan??
69 EPS. 69. Teror raja Kera pada ayah Gani.
70 EPS. 70. Jingga pulang.
71 EPS. 71. Akhir ayah Gani.
72 EPS. 72. Fitnah.
73 EPS. 73. Dirasuki
74 EPS. 74. Ritual dukun santet.
75 EPS. 75. Rumah dukun santet penuh tumbal
76 EPS. 76. Penangkapan dukun santet.
77 EPS. 77. Hukum gantung, dukun santet.
78 EPS. 78. Kisah kelam ibunya Jingga.
79 EPS. 79. Bunda akan temani kamu, Jingga sayang.
80 EPS. 80. Bang Ilham pulang.
81 EPS. 81. Kisah sosok yang ikut pulang. [Aluna]
82 EPS. 82. Sosok ALUNA 2.
83 EPS. 83. ELANG meet ILHAM.
84 EPS. 84. ELANG meet ILHAM 2.
85 EPS. 85. Tabrakan hidung.
86 EPS. 86. Sosok itu bernama Marina.
87 EPS. 87. Sosok bernama Marina 2.
88 EPS. 88. Sosok Bernama Marina. 3.
89 EPS. 89. Jantung korslet.
90 EPS. 90. Abang pernah jatuh cinta?
91 EPS. 91. Mereka saling mencintai, tapi..
92 EPS. 92. Mengantar sosok Marina.
93 EPS. 93. Di ajak sosok bunuh diri.
94 EPS. 94. Rasa yang sama.
95 EPS. 95. Menjadi kesayangan.
96 EPS. 96. Sosok dominan.
97 EPS. 97. Rumah misteri.
98 EPS. 98. Rumah Misteri 2.
99 EPS. 99. Rumah Misteri 3.
100 EPS. 100. Serangan dari sosok di rumah kosong.
101 EPS. 101. Jasad sosok Laura dan Adel.
102 EPS. 102. Mereka pergi dengan damai.
103 EPS. 103. Banyak sosok di kampus.
104 EPS. 104. Sosok jahil itu ikut pulang.
105 EPS. 105. Drama cinta di kelas.
106 EPS. 106. Ada yang bunuh d!r!.
107 EPS. 107. Sosok yang penuh luka. (Rindi)
108 EPS. 108. RINDI.
109 EPS. 109. Tangisan pilu keluarga yang di tinggalkan.
110 EPS. 110. Pelaku pemakai susuk.
111 EPS. 111. Pelet.
112 EPS. 112. Misi menyelamatkan Fahri.
113 EPS. 113. Kiriman yang nyusup.
114 EPS. 114. Kembar yang di bedakan.
115 EPS. 115. Patah hatinya seorang anak.
116 EPS. 116. Rindi berpulang.
117 EPS. 117. Bawa lari Fahri.
118 EPS. 118. Pelet Jaran Goyang.
119 EPS. 119. Mencari Fahri di alam astral.
120 EPS. 120. Nenek dukun itu mati.
121 EPS. 121. Perempuan bau.
122 EPS. 122. Indah sekarat.
123 EPS. 123. Belatung dari kemaluan Indah.
124 EPS. 124. Indah Susah ajal.
125 EPS. 125. Mencari pertolongan
126 EPS. 126. Meruqyah Indah. [Pelepasan susuk.]
127 EPS. 127. Dokter juga manusia.
128 EPS. 128. Papa sakit.
129 EPS. 129. RIAN pamit.
130 EPS. 130. RIAN pamit, 2.
131 EPS. 131. Kiriman yang menyusup.
132 EPS . 132. Papa sakit apa sebenar nya?
133 EPS. 133. Tumor Otak.
134 EPS. 134. Mimpi nya kayak nyata.
135 EPS. 135. Papa..
136 EPS.136. Permintaan papa.
137 EPS. 137. Ada dua hati yang patah.
138 EPS. 138. Curhatan laki - laki.
139 EPS. 139. Semua kaget.
140 EPS. 140. Malam sebelum akad.
141 EPS. 141. SAH!!!
142 EPS. 142. Jantung aman??
143 EPA. 143. Bunda pamit, sayang.
144 EPS. 144. Malam apa yaa..
145 EPS. 145. Hatinya sangat lembut.
146 EPS. 146. Kondisi papa.
147 EPS. 147. Elang dan Edo di taksir hantu, [Melisa.]
148 EPS. 148. Toko buah pesugihan.
149 EPS. 149. Jingga di bawa.
150 EPS. 150. Semua ada korelasinya.
151 EPS. 151. Bepamitan lewat mimpi.
152 EPS. 152. Papa berpulang.
153 EPS. 153. Aku capek.
154 EPS. 154. 7 Hari kemudian.
155 EPS. 155. Suami nya dateng. ke kampus.
156 EPS. 156. Seorang gadis yang depresi.
157 EPS. 157. Namanya Rea.
158 EPS. 158. Hadapi pelaku dengan pelukan.
159 EPS. 159. Kunti di toilet kampus.
160 EPS. 160. Teman baru. [Rea]
161 EPS. 161. Selingkuh adalah penyakit.
162 EPS. 162. Membersihkan Rea.
163 EPS. 163. Membersihkan Rea.
164 EPS. 164. Pelakunya meninggal
165 EPS. 165. Apartemen Elang kena bom nuklir.
166 EPS. 166. Tinggal bareng di apartemen.
167 EPS. 167. Perempuan itu adalah aku?
168 EPS. 168. Mengunjungi kota itu..
169 EPS. 169. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham (1)
170 EPS. 170. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham(2)
171 EPS. 171. 1 bulan berlalu..
172 EPS. 172. Gani di culik beneran!
173 EPS. 173. Sosok manipulatif.
174 EPS. 174. Calon tumbal sekaligus pelaku ilmu santet.
175 EPS. 175. Kate datang ke Jakarta.
176 EPS. 176. Elang minta kawin.
177 EPS. 177. Akhir dari pengguna santet.
178 EPS. 178. Kejujuran Elang..
179 EPS. 179. Sosok hantu anak panti. {Fikri}
180 EPS. 180. Fikri.
181 EPS. 181. Mencari jasad Fikri.
182 EPS. 182. Fikri sudah pergi.
183 EPS. 183. Jingga Kenapa?
184 EPS. 184. Ada yang hidup di perut Jingga.
185 EPS. 185. Kate di teror.
186 EPS. 186. Dua Uncle narsis.
187 EPS. 187. Hari H Elang tiba.
188 EPS. 188. Sosok dominan di respsi Elang dan Rea.
189 EPS. 189. Berbagai cara memecah belah hubungan.
190 EPS. 190. Jingga di tandai.
191 EPS. 191. Jingga dalam incaran.
192 EPS. 192. Reinkarnasi Gani.
193 EPS. 193. Ada yang masuk ke rumah.
194 EPS. 194. Jingga di rasuki
195 EPS. 195. Iblis yang ingin mengambil alih.
196 EPS. 196. Pola iblis yang sama.
197 EPS. 197. Bertemu dengan orang dari masalalu.
198 EPS. 198. Rencana..
199 EPS. 199. Beberapa jasad di kantong plastik.
200 EPS. 200. Pulang ke desa Jingga.
201 EPS. 201. Iblis punya 1001 cara.
202 EPS. 202. Ke hutan.
203 EPS. 203. Perang Astral.
204 EPS. 204. Akhir yang bahagia..
205 EPS. 205. Akhir nya mereka bahagia.
206 PENGUMUMAN KARYA BARU!!
207 Kabar baik (RUMAH EYANG)
Episodes

Updated 207 Episodes

1
EPS. 1. Sebuah peringatan.
2
EPS. 2. Di datangi sosok Ratu.
3
EPS. 3. Firasat
4
EPS. 4. Sosok yang lebih kuat.
5
EPS. 5. Sosok di rumah Sakit
6
EPS. 6. Gosip Sekolah
7
EPS. 7. Kedatangan Ustad Sholeh.
8
EPS. 8. Rumah Elang
9
EPS. 9. Melawan Ratu
10
EPS. 10. Penyesalan sosok pria di rumah sakit.
11
EPS. 11. Wanita baik yang di duakan.
12
EPS. 12. Buhul di rumah Elang.
13
EPS.13. Abang dan ayah yang posesif.
14
EPS. 14. Kerasukan massal.
15
EPS. 15. Mimpi buruk.
16
EPS. 16. Ilham di tembak.
17
EPS. 17. Pertama kali mendapat kiriman santet.
18
EPS.18. Kiriman di malam hari.
19
EPS. 19. Kecelakaan maut di toll.
20
EPS. 20. Pelatihan.
21
EPS. 21. Merasuk.
22
EPS. 22. Raka..
23
EPS. 23. Jangan menilai buku dari Sampulnya.
24
EPS. 24. JONAH.
25
EPS. 25. TENTANG JONAH. {Mengantar Jonah}
26
EPS. 26. MIMPI.
27
EPS. 27. Pulang ke kampung Jingga.
28
EPS. 28. Bermalam di rumah Jingga.
29
EPS. 29. Peringatan.
30
EPS. 30. Pria keras kepala.
31
EPS. 31. Menyesal pun sudah terlambat.
32
EPS. 32. Siapa ibunya Jingga.
33
EPS. 33. Pesugihan.
34
EPS. 34. Datang kiriman teluh di sekolah.
35
EPS. 35. Keputusan dari Gani.
36
EPS. 36. Sosok di Mall.
37
EPS. 37. Sosok bernama Esa.
38
EPS. 38. Sosok bernama Esa 2.
39
EPS. 39. Sosok yang ikut pulang.
40
EPS. 40. Rencana mengungkap kematian Esa.
41
EPS. 41. Mengungkap kematian sosok bernama Esa.
42
EPS. 42. Esa pergi dengan damai.
43
EPS. 43. Selamat dari maut.
44
EPS. 44. Jebakan untuk Ilham.
45
EPS. 45. Perpisahan sekolah, go to Bali.
46
EPS. 46. Bali 2, Hotel yang sama.
47
EPS. 47. Bali 3. Jingga tidak semangat.
48
EPS. 48. Bali 4. Pemilik baru hotel Airlangga.
49
EPS. 49. Bali 5. Nyaris di jebak.
50
EPS. 50. Bali 6. Sosok itu berwajah dua.
51
EPS. 51. Bali 7. Prom Night Tragedi.
52
EPS. 52. Akhirnya pulang.
53
EPS. 53. Rasti.
54
EPS. 54. Sosok hantu mantan anak Punk. ( Sofia)
55
EPS. 55. Gani akan pulang.
56
EPS. 56. Gani pulang 2.
57
EPS. 57. Banyak keanehan di rumah Gani.
58
EPS. 58. Ayah Gani pelaku pesugihan.
59
EPS. 59. Di datangi Raja siluman Monyet.
60
EPS. 60. Kiriman yang menyelinap masuk.
61
EPS. 61. Jingga bertemu ibunya.
62
EPS. 62. Raja monyet meminta tumbal.
63
EPS. 63. Ibunya Gani kerasukan.
64
EPS. 64. Nego.
65
EPS. 65. Jingga di culik.
66
EPS. 66. Rumah kakek penyembah Iblis.
67
EPS. 67. Jingga di sembunyikan.
68
EPS. 68. Ilmu kanuragan??
69
EPS. 69. Teror raja Kera pada ayah Gani.
70
EPS. 70. Jingga pulang.
71
EPS. 71. Akhir ayah Gani.
72
EPS. 72. Fitnah.
73
EPS. 73. Dirasuki
74
EPS. 74. Ritual dukun santet.
75
EPS. 75. Rumah dukun santet penuh tumbal
76
EPS. 76. Penangkapan dukun santet.
77
EPS. 77. Hukum gantung, dukun santet.
78
EPS. 78. Kisah kelam ibunya Jingga.
79
EPS. 79. Bunda akan temani kamu, Jingga sayang.
80
EPS. 80. Bang Ilham pulang.
81
EPS. 81. Kisah sosok yang ikut pulang. [Aluna]
82
EPS. 82. Sosok ALUNA 2.
83
EPS. 83. ELANG meet ILHAM.
84
EPS. 84. ELANG meet ILHAM 2.
85
EPS. 85. Tabrakan hidung.
86
EPS. 86. Sosok itu bernama Marina.
87
EPS. 87. Sosok bernama Marina 2.
88
EPS. 88. Sosok Bernama Marina. 3.
89
EPS. 89. Jantung korslet.
90
EPS. 90. Abang pernah jatuh cinta?
91
EPS. 91. Mereka saling mencintai, tapi..
92
EPS. 92. Mengantar sosok Marina.
93
EPS. 93. Di ajak sosok bunuh diri.
94
EPS. 94. Rasa yang sama.
95
EPS. 95. Menjadi kesayangan.
96
EPS. 96. Sosok dominan.
97
EPS. 97. Rumah misteri.
98
EPS. 98. Rumah Misteri 2.
99
EPS. 99. Rumah Misteri 3.
100
EPS. 100. Serangan dari sosok di rumah kosong.
101
EPS. 101. Jasad sosok Laura dan Adel.
102
EPS. 102. Mereka pergi dengan damai.
103
EPS. 103. Banyak sosok di kampus.
104
EPS. 104. Sosok jahil itu ikut pulang.
105
EPS. 105. Drama cinta di kelas.
106
EPS. 106. Ada yang bunuh d!r!.
107
EPS. 107. Sosok yang penuh luka. (Rindi)
108
EPS. 108. RINDI.
109
EPS. 109. Tangisan pilu keluarga yang di tinggalkan.
110
EPS. 110. Pelaku pemakai susuk.
111
EPS. 111. Pelet.
112
EPS. 112. Misi menyelamatkan Fahri.
113
EPS. 113. Kiriman yang nyusup.
114
EPS. 114. Kembar yang di bedakan.
115
EPS. 115. Patah hatinya seorang anak.
116
EPS. 116. Rindi berpulang.
117
EPS. 117. Bawa lari Fahri.
118
EPS. 118. Pelet Jaran Goyang.
119
EPS. 119. Mencari Fahri di alam astral.
120
EPS. 120. Nenek dukun itu mati.
121
EPS. 121. Perempuan bau.
122
EPS. 122. Indah sekarat.
123
EPS. 123. Belatung dari kemaluan Indah.
124
EPS. 124. Indah Susah ajal.
125
EPS. 125. Mencari pertolongan
126
EPS. 126. Meruqyah Indah. [Pelepasan susuk.]
127
EPS. 127. Dokter juga manusia.
128
EPS. 128. Papa sakit.
129
EPS. 129. RIAN pamit.
130
EPS. 130. RIAN pamit, 2.
131
EPS. 131. Kiriman yang menyusup.
132
EPS . 132. Papa sakit apa sebenar nya?
133
EPS. 133. Tumor Otak.
134
EPS. 134. Mimpi nya kayak nyata.
135
EPS. 135. Papa..
136
EPS.136. Permintaan papa.
137
EPS. 137. Ada dua hati yang patah.
138
EPS. 138. Curhatan laki - laki.
139
EPS. 139. Semua kaget.
140
EPS. 140. Malam sebelum akad.
141
EPS. 141. SAH!!!
142
EPS. 142. Jantung aman??
143
EPA. 143. Bunda pamit, sayang.
144
EPS. 144. Malam apa yaa..
145
EPS. 145. Hatinya sangat lembut.
146
EPS. 146. Kondisi papa.
147
EPS. 147. Elang dan Edo di taksir hantu, [Melisa.]
148
EPS. 148. Toko buah pesugihan.
149
EPS. 149. Jingga di bawa.
150
EPS. 150. Semua ada korelasinya.
151
EPS. 151. Bepamitan lewat mimpi.
152
EPS. 152. Papa berpulang.
153
EPS. 153. Aku capek.
154
EPS. 154. 7 Hari kemudian.
155
EPS. 155. Suami nya dateng. ke kampus.
156
EPS. 156. Seorang gadis yang depresi.
157
EPS. 157. Namanya Rea.
158
EPS. 158. Hadapi pelaku dengan pelukan.
159
EPS. 159. Kunti di toilet kampus.
160
EPS. 160. Teman baru. [Rea]
161
EPS. 161. Selingkuh adalah penyakit.
162
EPS. 162. Membersihkan Rea.
163
EPS. 163. Membersihkan Rea.
164
EPS. 164. Pelakunya meninggal
165
EPS. 165. Apartemen Elang kena bom nuklir.
166
EPS. 166. Tinggal bareng di apartemen.
167
EPS. 167. Perempuan itu adalah aku?
168
EPS. 168. Mengunjungi kota itu..
169
EPS. 169. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham (1)
170
EPS. 170. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham(2)
171
EPS. 171. 1 bulan berlalu..
172
EPS. 172. Gani di culik beneran!
173
EPS. 173. Sosok manipulatif.
174
EPS. 174. Calon tumbal sekaligus pelaku ilmu santet.
175
EPS. 175. Kate datang ke Jakarta.
176
EPS. 176. Elang minta kawin.
177
EPS. 177. Akhir dari pengguna santet.
178
EPS. 178. Kejujuran Elang..
179
EPS. 179. Sosok hantu anak panti. {Fikri}
180
EPS. 180. Fikri.
181
EPS. 181. Mencari jasad Fikri.
182
EPS. 182. Fikri sudah pergi.
183
EPS. 183. Jingga Kenapa?
184
EPS. 184. Ada yang hidup di perut Jingga.
185
EPS. 185. Kate di teror.
186
EPS. 186. Dua Uncle narsis.
187
EPS. 187. Hari H Elang tiba.
188
EPS. 188. Sosok dominan di respsi Elang dan Rea.
189
EPS. 189. Berbagai cara memecah belah hubungan.
190
EPS. 190. Jingga di tandai.
191
EPS. 191. Jingga dalam incaran.
192
EPS. 192. Reinkarnasi Gani.
193
EPS. 193. Ada yang masuk ke rumah.
194
EPS. 194. Jingga di rasuki
195
EPS. 195. Iblis yang ingin mengambil alih.
196
EPS. 196. Pola iblis yang sama.
197
EPS. 197. Bertemu dengan orang dari masalalu.
198
EPS. 198. Rencana..
199
EPS. 199. Beberapa jasad di kantong plastik.
200
EPS. 200. Pulang ke desa Jingga.
201
EPS. 201. Iblis punya 1001 cara.
202
EPS. 202. Ke hutan.
203
EPS. 203. Perang Astral.
204
EPS. 204. Akhir yang bahagia..
205
EPS. 205. Akhir nya mereka bahagia.
206
PENGUMUMAN KARYA BARU!!
207
Kabar baik (RUMAH EYANG)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!