Episode 4 Harus Menurut

Marvel yang berjalan santai bersama seorang pria kita berusia 40 tahunan yang tak lain adalah kepala pengawal di rumah itu. Mereka melewati taman-taman rumah mewah itu yang terdapat beberapa kamar-kamar mewah di sana seperti Villa.

"Tempat ini. Adalah tempat peristirahatan para karyawan, pembantu rumah tangga, dan juga pengawal," jelas pria itu. Marvel mengangguk dengan melihat di sekelilingnya.

"Di sana kamar kamu!" pria itu langsung mempersilahkan Marvel dan Marvel mengikut saja..

Ceklek.

Pintu kamar yang dibuka oleh Danu kepala pengawal.

Marvel dan Danu masuk ke dalam kamar tersebut. Kamar itu cukup besar, yang terdapat ruang tamu yang menyatu dengan dapur dan juga kamar tidur. Ya seperti Apartment kecil.

"Semoga kamu nyaman untuk tinggal di sini," ucap Danu.

"Iya. Saya rasa ini sudah jauh lebih nyaman," jawab Marvel.

"Baiklah kamu bisa beristirahat. Karena jam kerja kamu yang sudah selesai," ucap pria itu.

"Terima kasih," sahut Marvel.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Danu pamit.

"Pak Danu sebentar!" cegah Marvel.

"Ada apa?" tanya Danu.

"Apa calon tunangan Nona Kathryn pemilik Perusahaan Verb?" tanya Marvel dengan sangat hati-hati.

"Iya itu benar. Bukankah di negara kita ini pasti sudah mengetahui hal itu. Apa kamu tidak melihat di media sosial?" tanya Danu.

"Saya tidak terlalu menyukai media sosial," jawab Marvel.

"Begitu! Ya sudah kalau begitu saya permisi!" ucap Danu pamit. Marvel menganggukkan kepala.

Marvel menghela nafas dengan ekspresi wajah yang tidak dapat di baca.

*

*

*

Keesokan harinya.

Ruangan Alexander.

Kathryn yang berjalan dengan sangat elegan yang di ikuti Marvel dan Gita yang biasa mengawal Kathryn. Begitu sampai di ruangan Alexander Kathryn yang berdiri di hadapan Alexander dan sementara Gita dan Marvel berdiri di depan pintu.

"Kenapa papa memanggil Kathryn?" tanya Kathryn.

"Duduklah!" titah Alexander. Kathryn yang langsung duduk di hadapan Alexander. Alexander meletakkan dokumen di atas meja.

"Kamu besok ke Singapura dan cek sendiri proyek itu!" titah Alexander.

"Bukankah ipar dari Maxime juga sudah ke Singapura untuk mengecek proyek itu?" tanya Kathryn yang memang terlebih dahulu dia sudah tahu jika Flora sudah bergerak terlebih dahulu. Karena terus mendapatkan desakan dari mertuanya.

"Aku tidak percaya dengan wanita itu, dia terlalu banyak main-main. Aku tidak ingin rugi sama sekali jadi jangan protestan aku bukan apa yang aku minta!" tegas Alexander.

Kathryn terlihat menghela nafas berat, mungkin saja dia ingin protes tetapi tidak memiliki kemampuan. Pekerjaan Kathryn sangat banyak dan jauh lebih penting daripada harus mengecek proyek yang seharusnya sudah diselesaikan adik ipar dari calon suaminya.

"Kau tidak ingin mengerjakannya?" tanya Alexander yang belum mendapatkan persetujuan.

"Baiklah!" sahut Kathryn yang mau tidak mau harus setuju.

Setelah menyelesaikan pertemuannya dengan Alexander. Kathryn yang sekarang berada di ruangannya dengan berdiri di depan jendela kaca dengan kedua tangan yang dilipat di dada dan wajah yang tampak murung.

Wajah cantik itu yau terlihat tidak bersemangat sama sekali. Sementara Marvel sang Bodyguard yang berdiri di depan pintu yang berdiri tegak dengan mengawal sang atasan. Sesekali Marvel menoleh kearah punggung wanita itu yang sejak tadi hanya diam saja.

Tok-tok-tok-tok.

Pintu ruangan itu di ketuk.

"Nona tuan Maxime datang!" ucap Gita yang berdiri di depan pintu yang masih tertutup.

Kathryn menghela nafas dan menghadap pintu yang melihat kearah Marvel dengan kode mata yang membuat Marvel langsung membuka pintu. Maxime calon suami dari Kathryn langsung memasuki ruangan tersebut dengan setelan jas putih yang ia kenakan. Sementara pintu masih tetap terbuka dengan kita yang berdiri di luar pintu dan Marvel tetap ada tempatnya.

"Kathryn! Maaf aku terlambat dan membuat kamu menunggu!" ucap Maxime.

"Rapatnya sudah selesai dan semua sudah baik-baik saja," jawab Kathryn.

"Maaf Kathryn!" Maxime hanya bisa meminta maaf.

"Sudahlah," sahut Kathryn.

"Baiklah kalau begitu aku harus pergi. Aku ada pekerjaan di Singapura dan pesawatku akan berangkat," ucap Maxime.

"Singapura?" tanya Kathryn memastikan.

"Iya benar. Jadi aku tidak bisa lama-lama. Aku harus pergi," ucap Maxime.

Kathryn hanya menganggukkan kepala. Maxime yang hendak berpamitan dan ingin mencium bibir Kathryn namun Kathryn menghindar dengan memundurkan kepala membuat Maxime menaikkan satu alisnya yang heran dengan penolakan Kathryn.

Bola mata Kathryn yang bergerak melihat ke arah pintu yang membuat Maxime juga melihat yang sekarang mengerti. Mungkin Kathryn sangat tidak suka jika melakukan hal seperti itu saat ada orang lain. Maxime menghela nafas yang mengerti maksud Kathryn.

"Baiklah aku pergi!" ucap Maxime yang kembali berpamitan dan Kathryn hanya menganggukkan kepala.

Maxime langsung meninggalkan tempat tersebut dan sempat menghentikan langkah melihat ke arah Marvel sebentar dengan Marvel menundukkan kepala dan Maxime langsung pergi. Pintu itu kembali di tutup Gita.

Kathryn melihat kearah pintu dengan ekspresi tidak terbaca. Marvel yang melihat kearah Gita. Mereka berdua saling melihat satu sama lain.

********

Kediaman Darius.

Kathryn hari ini pergi ke kediaman rumah Maxime. Kali ini Kathryn. Mobil yang sudah berdiri di depan rumah itu dan Marvel langsung membukakan pintu mobil untuk Kathryn. Gavin baru saja keluar dari mobil yang ingin memasuki rumah.

"Kak Gavin!" panggil Kathryn yang menghentikan langkah Gavin.

"Kathryn!" sahut Gavin dengan Gavin yang menghampiri Kathryn. Gita dan Marvel yang berdiri di di samping mobil menundukkan kepala.

"Ada apa kamu datang?" tanya Gavin.

"Aku ingin meminta Dokument proyek yang ada di Singapura," jawab Kathryn.

"Kamu ingin melihat proyek itu?" tanya Gavin.

"Benar Kak!" jawab Kathryn.

"Baiklah nanti aku akan kirim ke email kamu. Seharusnya kamu tadi menelpon dan tidak perlu datang seperti ini. Itu merasakan kamu dan seperti kamu tidak punya pekerjaan saja," ucap Gavin.

"Aku tidak enak jika urusan bisnis harus melalui telepon," jawab Kathryn yang membuat Gavin tersenyum.

"Papa!" suara anak kecil yang begitu ceria membuat Gavin menoleh kebelakang. Dion, putra satu-satunya Gavin yang menghampiri Gavin dengan membawa buku gambar dan di ikuti dengan Suster.

"Ada apa Dion?" tanya Gavin.

"Papa ajari Dion menggambar!" ucap Dion dengan menunjukkan buku gambar itu.

Mata Gavin melihat ke arah baby sister itu, "di mana Flora?" tanya Gavin.

"Nyonya Flora, melakukan penerbangan ke Singapura. Ada pekerjaan yang harus di selesaikan," jawab Baby sister itu.

"Jadi kak Gavin tidak tahu jika istrinya pergi ke Singapura," batin Kathryn.

"Papa ayo temani Dion menggambar!" anak 7 tahun itu mulai merengek dengan memegang tangan Gavin.

"Kamu sama Suster saja ya. Papa harus kembali ke kantor. Papa hanya mengambil berkas penting," jawab Gavin yang langsung pergi begitu saja.

"Papa!" Dion tampak sangat kecewa dengan menundukkan kepala yang terlihat cemberut dengan keinginannya yang tidak terkabul.

"Ayo tuan Dion. Biar Suster yang ajari!" bujuk Suster itu mengajak Dion dan Dion menurut saja. Walau yang dia inginkan sebenarnya orang tuanya. Tapi mau bagaimana lagi Gavin dan istrinya sama-sama sibuk.

Mata Kathryn melihat kearah Dion yang terlihat tidak bersemangat yang dibawa oleh suster dan mungkin menginginkan Gavin menemani dia.

"Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Gavin. Kathryn mengangguk dan Gavin langsung memasuki rumah.

"Kita kembali!" titah Kathryn. Marvel dan Gita mengangguk dengan Marvel yang membukakan pintu mobil.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Al_nindra

Al_nindra

jangan2 maxime selingkuh ama istri nya gavin 🤔🤔🤔🤔🤔 jiwa suudzonku keluar, termasuk dosa ga walaupun hnya didunia novel

2024-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Penyiksaan.
2 Episode 2 Konferensi Pers.
3 Episode 3 Pembicaraan Serius.
4 Episode 4 Harus Menurut
5 Episode 5 muPerselingkuhan.
6 Episode 6 Gugup
7 Episode 7 Ketahuan
8 Episode 8 Tetap Bertunangan.
9 Episode 9 Mengajak Tidur
10 Episode 10 Canggung.
11 Episode 10 Mencoba Protes
12 Episode 12 Ternyata Malam Itu.
13 Episode 13 Terjadi Di Depan Mata
14 Episode 14 Perbuatan Manis.
15 Episode 15 Tempat Damai.
16 Episode 16 Pelukan Ternyaman.
17 Episode 17 Berani Menolak.
18 Episode 18 Meminta Saran.
19 Episode 19 Datang Padanya.
20 Episode 20 Ciuman.
21 Episode 21 Dubai
22 Bab 22 Bersama.
23 Episode 23 Hubungan Panas
24 Episode 24 Malam Untuk Berdua.
25 Episode 26 Marvel dan Kathryn
26 Episode 26 Tempat terindah.
27 Episode 27 Berduan.
28 Episode 28 Punya Moment Bersama.
29 Episode 29 Malam Terulang
30 Episode 30 Sama-sama gugup.
31 Episode 31 Meminjam.
32 Episode 32 Hadiah
33 Episode 33 Di Mana Dia?
34 Episode 34 Rasa Curiga
35 Episode 35 Tiba-tiba saja.
36 Episode 36 Ngambek.
37 Episode 37 Saling Berjanji.
38 Episode 38 Kegilaan Maxime.
39 Episode 39 Kenak Imbas.
40 Episode 40 Mencuri Waktu.
41 Episode 41 Apa Dia Tahu
42 Episode 43 Kata-Kata Untuk Maxime.
43 Episode 43 Keromantisan.
44 Episode 44 Malam Romantis
45 Episode 45 Gracia Vs Kathryn.
46 Episode 46 Ancaman Balik.
47 Episode 47 Ada Rahasia
48 Episode 48 Mengawasi.
49 Episode 49 Ada Sesuatu.
50 Episode 50 Menegangkan.
51 Episode 51 Menentang.
52 Episode 52 Bertemu
53 Episode 53 Pergi.
54 Episode 54 Hampir
55 Episode 55 Mual
56 Episode 58 Malam Panas.
57 Episode 57 Schok.
58 Episode 58 Apa ini kabar baik atau buruk.
59 Episode 59 Situasi Menegangkan.
60 Episode 60 Tidak Bisa mengelak
61 Episode 62 Terharu.
62 Episode 62
63 Episode 63 Berita Buruk
64 Episode 63 Akhirnya tahu
65 Episode 65 Apa Yang Harus Di Lakukan
66 Episode 67 Kathryn dan Marvel.
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69 Tidak Berarti.
70 Episode 70 Bukti
71 Episode 71 Akhirnya Mengetahui
72 Episode 72 Mau Tidak Mau
73 Episode 73 Luluh
74 Episode 74 Menentang
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77 besan saling bertemu
78 Episode 78 Restu
79 Episode 79 Bahagia.
80 Episode 80 Bahagia Haru
81 Episode 81 Restu
82 Episode 82 Selesai.
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Episode 1 Penyiksaan.
2
Episode 2 Konferensi Pers.
3
Episode 3 Pembicaraan Serius.
4
Episode 4 Harus Menurut
5
Episode 5 muPerselingkuhan.
6
Episode 6 Gugup
7
Episode 7 Ketahuan
8
Episode 8 Tetap Bertunangan.
9
Episode 9 Mengajak Tidur
10
Episode 10 Canggung.
11
Episode 10 Mencoba Protes
12
Episode 12 Ternyata Malam Itu.
13
Episode 13 Terjadi Di Depan Mata
14
Episode 14 Perbuatan Manis.
15
Episode 15 Tempat Damai.
16
Episode 16 Pelukan Ternyaman.
17
Episode 17 Berani Menolak.
18
Episode 18 Meminta Saran.
19
Episode 19 Datang Padanya.
20
Episode 20 Ciuman.
21
Episode 21 Dubai
22
Bab 22 Bersama.
23
Episode 23 Hubungan Panas
24
Episode 24 Malam Untuk Berdua.
25
Episode 26 Marvel dan Kathryn
26
Episode 26 Tempat terindah.
27
Episode 27 Berduan.
28
Episode 28 Punya Moment Bersama.
29
Episode 29 Malam Terulang
30
Episode 30 Sama-sama gugup.
31
Episode 31 Meminjam.
32
Episode 32 Hadiah
33
Episode 33 Di Mana Dia?
34
Episode 34 Rasa Curiga
35
Episode 35 Tiba-tiba saja.
36
Episode 36 Ngambek.
37
Episode 37 Saling Berjanji.
38
Episode 38 Kegilaan Maxime.
39
Episode 39 Kenak Imbas.
40
Episode 40 Mencuri Waktu.
41
Episode 41 Apa Dia Tahu
42
Episode 43 Kata-Kata Untuk Maxime.
43
Episode 43 Keromantisan.
44
Episode 44 Malam Romantis
45
Episode 45 Gracia Vs Kathryn.
46
Episode 46 Ancaman Balik.
47
Episode 47 Ada Rahasia
48
Episode 48 Mengawasi.
49
Episode 49 Ada Sesuatu.
50
Episode 50 Menegangkan.
51
Episode 51 Menentang.
52
Episode 52 Bertemu
53
Episode 53 Pergi.
54
Episode 54 Hampir
55
Episode 55 Mual
56
Episode 58 Malam Panas.
57
Episode 57 Schok.
58
Episode 58 Apa ini kabar baik atau buruk.
59
Episode 59 Situasi Menegangkan.
60
Episode 60 Tidak Bisa mengelak
61
Episode 62 Terharu.
62
Episode 62
63
Episode 63 Berita Buruk
64
Episode 63 Akhirnya tahu
65
Episode 65 Apa Yang Harus Di Lakukan
66
Episode 67 Kathryn dan Marvel.
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69 Tidak Berarti.
70
Episode 70 Bukti
71
Episode 71 Akhirnya Mengetahui
72
Episode 72 Mau Tidak Mau
73
Episode 73 Luluh
74
Episode 74 Menentang
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77 besan saling bertemu
78
Episode 78 Restu
79
Episode 79 Bahagia.
80
Episode 80 Bahagia Haru
81
Episode 81 Restu
82
Episode 82 Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!