HADIRNYA ORANG KETIGA

Mesya berjalan pulang dari kampus pada suatu sore. Di jalan yang sepi, ia melihat seorang pria berdiri di pinggir jalan dengan wajah bingung. Pria itu berusaha memeriksa motornya yang tampaknya mengalami masalah.

"Hai, kamu butuh bantuan?" ucap Mesya

Pria itu menoleh dan tersenyum lelah.

"Hai, iya nih, motorku mogok. Aku nggak tahu kenapa."

"Aku nggak begitu paham soal motor, tapi mungkin kita bisa panggil bantuan?" Mesya menawarkan bantuan kepada pria itu.

"Itu ide bagus. Tapi aku nggak bawa ponsel. Kebetulan banget kamu lewat." ucap pria itu

"Kebetulan yang baik, aku rasa. Namaku Mesya, siapa namamu?" Mesya mulai memperkenalkan dirinya

"Aku Kevin. Terima kasih banyak, Mesya."

Mesya mengeluarkan ponselnya dan membantu Kevin memanggil tukang bengkel. Sambil menunggu, mereka mengobrol untuk mengisi waktu.

"Kamu pulang dari kampus, ya? Kuliah di mana?" tanya Kevin

"Iya, aku kuliah di Universitas Ekonomi. Kamu sendiri?" jawab Mesya

"Aku kerja di dekat sini. Kadang-kadang lewat jalan ini kalau pulang.

"Oh, begitu. Semoga masalah motormu cepat selesai.ucap Mesya sembari pergi meninggalkan kevin.

"Terima kasih, Mesya. Kamu sangat baik." ucap Kevin kagum

Setelah beberapa waktu, tukang bengkel datang dan memperbaiki motor Kevin. Sebelum berpisah, Kevin meminta nomor ponsel Mesya untuk berterima kasih lagi nanti. Mesya merasa tidak ada salahnya dan memberikannya.

Hari-hari berikutnya, Mesya dan Kevin mulai sering berkomunikasi. Meski awalnya hanya sekedar teman, Kevin semakin menyukai Mesya. Namun, ia tahu bahwa Mesya memiliki kekasih, jadi ia memutuskan untuk menyimpan perasaannya.

Suatu sore, setelah selesai kuliah, Mesya menerima pesan dari Kevin.

"Hai, Mesya. Kamu lagi di mana? Mau ketemu buat ngopi bareng?"

"Hai, Kevin. Aku baru selesai kuliah. Oke, ketemu dimana?" ucap Mesya

"Oke, kafe dekat dengan kampus kamu itu." jawab kevin

Mereka bertemu di kafe dan mengobrol tentang banyak hal. Kevin selalu berusaha membuat Mesya tertawa dan merasa nyaman.

"Jadi, bagaimana kuliahmu hari ini?" ucap Kevin

"Cukup sibuk, tapi lumayan menyenangkan. Kamu sendiri bagaimana?" jawab Mesya

"Kerja seperti biasa, tapi tadi ada meeting yang cukup menegangkan."

"Semoga hasil meeting-nya bagus." ucap mesya memberi semangat

"Iya, semoga. Ngomong-ngomong, bagaimana kabar pacarmu? Kamu sering cerita tentang dia." Kevin membuka obrolkan lebih dalam.

"Alvian semakin sibuk dengan magangnya. Kadang-kadang kita susah untuk berkomunikasi." jawab Mesya sedikit sedih

"Aku bisa mengerti itu. Jarak dan kesibukan memang bisa menjadi tantangan besar dalam hubungan." ucap kevin

"Iya, tapi aku berusaha untuk tetap positif." ucap Mesya

Kevin: "Kamu kuat, Mesya. Aku yakin kalian bisa melalui ini."

Mesya merasa nyaman berbicara dengan Kevin. Ia merasa Kevin adalah teman yang baik dan selalu ada untuk mendengarkan ceritanya. Meski begitu, ia tetap berusaha menjaga jarak agar tidak menimbulkan salah paham.

Di sisi lain, Alvian semakin sibuk dengan pekerjaannya dan komunikasi mereka semakin jarang. Mesya merasa semakin kesepian, namun ia berusaha untuk tetap kuat.

Suatu malam, Mesya berbicara dengan Alvian lewat panggilan video.

"Hai, Mesya. Maaf aku baru bisa menelepon sekarang. Aku sangat sibuk akhir-akhir ini."

"Tidak apa-apa, Alvian. Aku mengerti. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik, meski sedikit lelah. Aku sangat merindukanmu." ucap Alvian

"Aku juga merindukanmu, Alvian. Aku berusaha untuk tetap kuat di sini." Mesya pun merasakan hal yang sama

"Terima kasih, Mesya. Aku tahu ini tidak mudah. Tapi aku berjanji akan lebih sering menghubungimu." Alvian mencoba untuk memberi ruang sibuk nya.

"Aku berharap begitu, Alvian. Aku sangat merindukan kebersamaan kita." ucap Mesya sedikit ekspresi sedih di wajahnya.

Mereka berbicara tentang banyak hal, namun Mesya merasa ada jarak yang semakin besar di antara mereka. Setelah panggilan berakhir, Mesya merasa semakin ragu.

Hari-hari berikutnya, Mesya dan Kevin semakin sering bertemu. Mesya merasa nyaman dengan Kevin, meski ia tahu bahwa perasaannya terhadap Alvian masih kuat. Suatu hari, saat mereka sedang berjalan-jalan di taman, Kevin mencoba menghibur Mesya yang tampak sedih.

"Kamu terlihat sedih hari ini, Mesya. Ada apa?" ucap Kevin.

Aku merasa semakin jauh dari Alvian. Kesibukannya membuat komunikasi kami semakin sulit." jawab Mesya .

"Aku bisa mengerti itu. Tapi kamu harus tetap percaya pada hubungan kalian." Kevin mencoba menenangkan kembali.

"Iya, aku berusaha. Terima kasih sudah mendengarku, Kevin." ucap mesya

"Aku selalu ada untukmu, Mesya. Kamu bisa bercerita kapan saja."

Mesya merasa semakin nyaman dengan Kevin. Ia merasa Kevin adalah teman yang baik dan selalu ada untuk mendengarkan ceritanya. Meski begitu, ia tetap berusaha menjaga jarak agar tidak menimbulkan salah paham.

Namun, di sisi lain, perasaan Kevin semakin dalam. Ia mulai merasa bahwa ia benar-benar jatuh cinta pada Mesya, meski ia tahu bahwa Mesya memiliki kekasih. Kevin berusaha menekan perasaannya dan tetap menjadi teman yang baik bagi Mesya.

Mesya merasa sedikit lebih baik setelah berbicara dengan Alvian, namun perasaan ragu tetap ada di dalam hatinya. Ia merasa bahwa hubungan jarak jauh ini semakin sulit untuk dijalani.

Hari-hari berikutnya, Mesya dan Kevin semakin sering bertemu. Mesya merasa nyaman dengan Kevin, meski ia tahu bahwa perasaannya terhadap Alvian masih kuat. Suatu hari, saat mereka sedang berjalan-jalan di taman, Kevin mencoba menghibur Mesya yang tampak sedih.

Mesya merasa semakin nyaman berbicara dengan Kevin. Ia merasa Kevin adalah teman yang baik dan selalu ada untuk mendengarkan ceritanya. Meski begitu, ia tetap berusaha menjaga jarak agar tidak menimbulkan salah paham.

Suatu hari, Kevin mengajak Mesya untuk ikut dengannya ke sebuah acara di kota. Mesya merasa itu adalah kesempatan bagus untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama teman.

"Mesya, aku dengar ada festival musik di kota akhir pekan ini. Kamu mau ikut?" Kevin ingin mengajak Mesya nonton festival musik.

"Festival musik? Kedengarannya menyenangkan. Boleh juga, aku butuh hiburan." jawab Mesya sedikit senang

"Oke, kita bisa pergi bersama. Aku yakin kamu akan menyukainya." ucap Kevin.

Hari itu, mereka berdua menikmati festival musik. Mesya merasa sangat senang dan sejenak melupakan masalah-masalah yang sedang dihadapinya. Kevin juga merasa senang melihat Mesya tersenyum dan bahagia.

"Terima kasih, Kevin. Hari ini sangat menyenangkan." ucap Mesya di tambah senyuman manis di bibirnya.

"Aku senang kamu menikmati hari ini, Mesya. Kamu pantas mendapatkan kebahagiaan." ucap Kevin.

Malam itu, mereka berdua pulang dengan perasaan yang campur aduk. Mesya merasa bersyukur memiliki Kevin sebagai teman yang selalu mendukungnya, sementara Kevin semakin sulit menahan perasaannya yang terus berkembang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!