Lampu minyak menerangi ruangan tempat Xing Yi tinggal selama ini. Xing Yi melepaskan pakaiannya yang kotor lalu duduk di tumpukan jerami mengambil buku yang ia simpan di lemari kayu, ia melihat buku yang ia beli sebelumnya dan berpikir sesaat, "Apa aku perlu meneteskan darahku? Seperti membuat kontrak dengan harta ajaib yang di lakukan orang-orang?"
Terdengar bodoh, tetapi banyak para kultivator melakukan hal tersebut untuk membuat kontrak dengan senjata ajaib ataupun harta abadi. Sedikit saja, Xing Yi mengharapkan keajaiban, ia meneteskan darahnya ke atas buku, setelah beberapa menit tidak menunjukkan pergerakan, ia menghela napasnya. "Palsu tetaplah palsu, meski berharap tidak mungkin dengan darah bisa memicu keajaiban surga. Jika memang bisa, aku sudah terbebas dari teknik terlarang ini."
Xing Yi mengambil kuas dan tinta, menulis di lembaran kosong untuk mengisi waktunya, ia tidak bisa tidur sekarang karena seluruh tubuhnya sangat sakit, "Apa yang aku tulis?"
Sedikit bingung membuat Xing Yi membiarkan bawah sadarnya menggerakkan tubuhnya, "Teknik Pemurnian Surgawi, mengubah takdir pecundang menjadi Kaisar Abadi."
Alam bawah sadarnya menulis apa yang ingin di tulis, Xing Yi tidak tahu apa-apa selain melihatnya. Setelah beberapa jam hanya untuk menulis satu teknik, Xing Yi akhirnya merasa kantuk yang berat, ia menyudahi menulis dan terbaring di samping buku tersebut. Ketika ia hendak tertidur, cahaya emas mulai terlihat terang di ruangan, Xing Yi yang awalnya kantuk, langsung membuka matanya lebar-lebar dan terduduk dengan sigap melihat buku yang ia tulis bercahaya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Cahaya emas yang ia lihat sekarang begitu nyata, sekalipun ia mencubit dirinya sendiri untuk sadar. Tiba-tiba cahaya itu mulai membentuk aksara kuno seperti sungai tak berujung, begitu rumit karena mengandung bahasa kuno yang belum pernah Xing Yi dengar.
Tetapi, ia bisa merasakan di dalam tulisan kuno itu mengandung kekuatan yang seolah-olah tidak ada habisnya, tak terbatas melampaui tak terbatas memenuhi ruangan, tulisan kuno di sungai emas mengelilingi dirinya.
Belum sempat bereaksi, di depan matanya terpampang tulisan menggunakan bahasa yang mereka gunakan, "Teknik Pemurnian Tubuh Surgawi" Tubuh abadi yang melampaui keabadian. Penggunanya tidak akan menua atau mati dengan cara apapun, karena kematian di tiadakan ketika menggunakan teknik ini.
Xing Yi tentunya terkejut, teknik ini adalah teknik yang ia buat sebelumnya. Walaupun terjadi revisi besar-besaran, tidak salah lagi ini adalah teknik yang ia buat, "Teknik Pemurnian Tubuh Surgawi, bagaimana bisa ini menjadi nyata?"
Xing Yi sangat penasaran, tetapi di hatinya sangat bahagia. Walaupun ada rasa ragu dan takut kalau di hadapannya adalah seni iblis. Tapi, ia mengabaikan pemikiran naif itu, sekalipun masuk kedalam jalan iblis, ia akan melakukan segala hal untuk balas dendam, Xing Yi menyentuh tulisan tersebut tanpa rasa takut. Perasaan yang aneh ketika melihat tulisan tersebut membuat dirinya berpikir apa mungkin mereka adalah sekumpulan teknik yang hebat tetapi belum bisa ia gunakan karena bahasa yang kuno tidak diketahui?
Atau sebuah buku yang dapat mewujudkan segalanya ketika ia menulisnya dengan deskripsi lengkap mengenai apa yang ingin ia tulis? Belum ada jawaban pasti, tetapi yang sekarang ia rasakan adalah takdir berubah!
Perasaan itu semakin kuat dan tiba-tiba menghilang dalam sekejap di gantikan rasa sakit yang tak tertahankan. Sungai emas tak berujung itu masuk kedalam tubuhnya, seolah-olah merobek daging dan meremukkan tulangnya berkeping-keping tanpa tersisa.
Xing Yi ingin berteriak, tetapi kalau ia berteriak di sana, orang-orang akan mendengarnya dan kemungkinan tekniknya akan di ambil mereka.
Jadi ia memutuskan untuk mengigit bibirnya sendiri sembari menjaga kesadarannya tetap utuh. Tulang-tulangnya diremukkan hingga tak tersisa, darahnya di keringkan, dan organ-organ dalam di bersihkan.
Proses yang membuatnya gila semalaman menahan rasa sakit. Jika orang lain melihatnya, Xing Yi melakukan hal masokis dengan menyiksa dirinya untuk mendapatkan kekuatan tak terkalahkan di langit.
Setelah proses menyakitkan itu selesai, dari pori-porinya keluarga cairan hitam lengket dengan bau tak sedap berjatuhan ke tumpukan jerami. Kotoran yang menumpuk hingga racun keluar setelah pemurnian di lakukan, Xing Yi merasakan dirinya terbebas dari sangkarnya yang ketat itu.
Teknik terlarang yang mengekang dirinya terlepas, walaupun begitu tidak memberikan sedikitpun efek samping yang menyebabkan dirinya di ketahui kalau tekniknya terlepas. Seolah ia menyamarkan pengikat tersebut.
Xing Yi menggerakkan tangannya, melakukan duduk lotus di atas tumpukan jerami. Dari gerakan tangannya yang ia ikuti dari ingatan, energi yang terakumulasi di hutan terkumpul ketempatnya, ia menyerap energi langit dan bumi masuk kedalam dantian membentuk fondasi untuk memulai langkah awalnya.
...
Pagi harinya, dentuman terdengar dari dalam ruangan. Xing Yi yang terbangun dari meditasinya melihat tangannya begitu mulus tak tersentuh, dan tubuhnya mengalami perubahan secara signifikan, tidak seperti tubuh lamanya, tubuh ini dipenuhi dengan kekuatan dan di perkuat oleh Teknik Pemurnian Tubuh Surgawi kekuatan yang terasa tak akan habis meluap-luap dalam dirinya.
Ia mengambil pakaian dan segera membersihkan dirinya di danau kecil yang dekat dengan rumahnya. Setelah itu buru-buru menuju ke pos untuk mendapatkan tugasnya, ketika melewati jalan utama menuju pos, Xing Yi melihat keramaian prajurit berdiri di jalan.
Karena penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, Xing Yi mendekatinya dan mendengar pembicaraan para prajurit mengenai seorang pelayan wanita di penggal malam tadi dan kepalanya di perlihatkan di jalan utama menuju pos.
"Siapa wanita itu? Aku tidak pernah dengar ada pelayan yang di penggal sekalipun mereka melakukan kecerobohan. Mereka hanya akan di bunuh tanpa di pertontonkan."
"Tapi sungguh malang, dosa apa yang pelayan itu lakukan sampai di pertontonkan seperti ini? Bisa saja melakukan kesalahan fatal yang tidak dapat di maafkan oleh mereka."
"Mungkin saja, aku terkejut ketika menuju ke pos melihat kepala wanita terpampang di tempat ini. Tidak berselang lama yang lainnya berdatangan untuk melihatnya."
Xing Yi melewati banyak prajurit untuk melihat dari dekat, ketika ia berada di depan sana. Xing Yi terdiam sangat lama, perasaannya bercampur, pupil matanya bergetar tak terkendali melihat pelayan wanita yang semalam membantu mengobati lukanya.
Wanita itu mati?! Dan kepalanya di pajang tepat di depan matanya. Xing Yi melihat kedepan, di mana Chen Xi tengah menatapnya dengan sudut bibirnya sedikit terangkat seolah-olah mengancamnya kalau ia berani melakukan hal bodoh, orang-orang terdekatnya akan di bantai.
Xing Yi menggertak, menggema erat kedua tangannya menahan amarahnya yang meluap-luap itu. Ia berjalan keluar dari rombongan menuju posnya, ia tidak sanggup melihat pelayan wanita itu dengan mata kepalanya sendiri, di tengah jalan, Chen Xi menghentikannya.
"Sayang sekali, kau tidak melihat bagaimana dia mati, Xing Yi."
...
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Darus Sutriatno
whusssssssssssssssssssssssssssssss
bommmmmmmmmmmmmmmmmmm
dhuarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
bantaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
habisinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Chen Xi
2025-01-16
1
Entis Sutisna
Wow Xing Yi sangat marah ingin sekali membalas dendam pada semua nya...lanjuuuutkan Thor...😠😠🔥🔥
2025-01-07
1
Panjul
ayo cepat kuat 💪
2024-08-09
2