Xing Yi menghentikan langkah kakinya ketika mendengar suara seseorang menyapanya, ia menoleh kesamping melihat seorang wanita tua yang duduk bersila berjualan buku bela diri. Melihatnya secara langsung sudah menyadarkan Xing Yi apa yang ia lihat sekarang, tetapi ia tidak bersikap arogan kepada orang yang lebih tua darinya, ia melihat ke sekitarnya dan berkata, "Apa Nenek memanggilku?" Kata Xing Yi.
"Siapa lagi prajurit terhormat yang aku panggil selain kau, Tuan prajurit?"
Setelah mengkonfirmasi bahwa ialah orang yang di panggil, Xing Yi mendekatinya dan bertanya, "Apa ada yang bisa aku bantu?" Ucap Xing Yi.
"Tidak ada ... Aku hanya menyapamu. Berharap kau mau membeli salah satu buku yang aku jual, aku belum makan selama beberapa hari ini. Setidaknya, untuk makan hari ini dengan menjual buku-buku ini meski dengan harga murah." Ucap wanita tua tersebut.
Xing Yi mengerutkan keningnya, ia melihat buku-buku yang di jual wanita tua tersebut. Buku yang dia jual tidak lain adalah buku seni bela diri palsu, orang bodoh mana menjual buku seni bela diri di pinggir jalan? Seharusnya mereka melelangnya untuk mendapatkan keuntungan tinggi.
"Apa dia akan membelinya?"
"Mungkin saja, aku pernah ketipu olehnya. Aku membelinya untuk anakku, tapi isi di dalamnya bukanlah seni bela diri seperti perkiraanku. Itu hanya dongeng bodoh tentang sampah."
"Wanita tua itu adalah penipu, bagaimanapun sebuah buku bela diri seharusnya mempunyai harga tinggi dan bahkan di perebutkan banyak orang. Bagaimana dia bisa menjualnya dengan begitu saja, jika itu beneran asli dia tidak akan selamat karena kultivator akan membunuhnya untuk mendapatkan buku tersebut tanpa membayarnya."
"Ya begitulah ... Sebagai sesama manusia biasa. Aku sedikit simpati, tapi di dunia ini tanpa kekuatan bukanlah sesuatu yang harus memikirkan simpati. Mati atau tidaknya semua tergantung kepada kehidupan yang kau jalani."
"Jika kau menjalani kehidupan dengan kebohongan, pada akhirnya kau akan mendatangkan kematian pada dirimu sendiri, itu adalah kehendak takdir."
Mereka membicarakan wanita tua penipu yang ada di depannya, Xing Yi sebenarnya tahu akan hal tersebut karena tidak mungkin buku bela diri di jual eceran seperti ini. Ketika ia membaca judulnya saja sudah membuatnya yakin, karena semua itu sangat mengejutkan baginya.
Contohnya, Teknik Kultivasi Ganda ataupun Seni Pedang Pemutus. Tampak mendominasi dan menarik, namun nama itu sangat hebat sampai-sampai membuat semuanya seperti buku hampa yang dipenuhi dongeng.
Xing Yi melihat wanita tua itu begitu kurus dan keriput dipenuhi dengan rasa haus, ia menghela napas panjang dan mengeluarkan sekantung uang dari sakunya. "Aku akan mengambil buku ini." Ucap Xing Yi mengambil buku tentang pemurnian, pembentukan tubuh abadi.
Meskipun sudah tahu hasilnya seperti apa, ia tetap mengambilnya. Wanita tua itu memegang tangannya dan terus mengatakan terimakasih, "Tuan prajurit, terimakasih banyak, terimakasih. Aku akan selalu berdoa kepada dewa untuk keberuntunganmu di masa depan."
"Sama-sama."
Xing Yi beranjak berdiri setelah membayar buku yang ia beli, ia melihat wanita tua itu melihat kepergiannya sembari melambaikan tangannya dan berteriak keras, "Aku harap kau menikmati kehidupanmu."
Xing Yi sempat bingung dengan perkataan wanita tua itu, tetapi ia tidak ingin mengambil pusing dan memalingkan pandangannya ketempat lain melanjutkan tugasnya. Saat di jalan, ia melihat buku yang ia beli sebelumnya, di dalamnya hanya lembaran kertas kosong tanpa tinta ataupun kuas.
"Sudah aku duga."
Ia menghela napas, ia sudah menduga dari awal kalau ia ketipu. Walaupun begitu, ia menyimpan buku yang ia beli untuk menjadi catatannya di masa depan, bagaimanapun akan sangat sia-sia kalau tidak di gunakan.
...
Selesai tugas, di halaman pelatihan Klan Chen, Xing Yi berhadapan dengan Komandan Yang Bo. Dalam benaknya, Xing Yi sudah tahu kenapa dirinya di panggil menemuinya. Satu hari tanpa mencari-cari kesalahan Xing Yi tidak mungkin bagi Komandan Yang Bo, tentunya ia juga harus melaporkan tugas hari ini kepadanya meskipun enggan untuk bertemu atau bicara dengannya.
"Ulangi!"
Bagh!
Darah segar menyembur keluar dari mulut Xing Yi, Xing Yi buru-buru menutup mulutnya. Meski begitu, ia terbatuk-batuk mengeluarkan darah, lukanya belum pulih sepenuhnya sehingga serangan tadi mengupas luka lamanya. "Ma— Maafkan aku Komandan." Ucap Xing Yi
"Maaf? Tidak ada kata maaf!"
Xing Yi beranjak berdiri, tubuh gemetaran menghadap Komandan Yang Bo. Ia berdiri tegap menahan rasa sakitnya dan berkata. "Tidak ada masalah apapun di kota, aku telah menelusuri dari distrik timur hingga utara tidak ada hal mencurigakan."
Komandan Yang Bo menyentuh wajahnya dan menepuknya beberapa kali, "Bagus, seperti ini yang ingin aku dengar Xing Yi. Tapi— Aku mendapatkan laporan dari prajurit lain kalau kau membeli buku dari wanita tua, aku penasaran buku seperti apa itu?!"
Tangan Komandan Yang Bo menarik kera Xing Yi, ia mengambil buku yang Xing Yi simpan di sakunya. Tatapan Komandan Yang Bo terlihat jelas menghinanya, ia tertawa terbahak-bahak sembari menepuk wajah Xing Yi, "Pemurnian Tubuh Abadi? Dongeng yang sangat lucu Xing Yi, membeli buku sampah ini? Aku pikir kau hanya bodoh, tapi ini sudah lebih bodoh daripada bodoh. Apa kau berharap keberuntungan mendatangimu? Kaisar telah menetapkan, budak tetaplah budak dan selamanya akan menjadi budak."
Komandan melepaskan cengkeramannya dan membuka lembaran pertama, tidak ada yang bisa ia lihat selain kertas kosong tanpa jejak tinta satupun, mau seberapa banyak ia membalikkan lembaran, tidak di temukan apapun di dalamnya.
"Tidak hanya bodoh dan naif, kau bahkan di tipu wanita tua untuk membeli buku kosong? Hahahaha! Pantas, bodoh tetaplah bodoh sampai mati! Membeli buku yang tidak ada gunanya! Berharap bisa berkultivasi? Jangan bermimpi, kasta budak tetaplah budak ingat baik-baik Xing Yi, jadilah penurut."
Ia menerobek buku itu menjadi dua bagian, Xing Yi ingin menghajarnya. Ia mengigit bibirnya menahan dirinya, buku yang ia beli itu di lempar ke wajahnya dan dengan decakan kecil Komandan Yang Bo memasang ekspresi jijik dan meninggalkan tempat tersebut.
Xing Yi melihatnya pergi lalu terduduk mengambil buku yang di robek nya, "Aku tahu— " ia membawa buku itu kembali ke tempatnya tinggal, setidaknya di sana ia menyatukan kembali buku yang di robek Komandan Yang Bo dengan nasi kemarin sebagai media perekat.
"Akhirnya selesai." Xing Yi membuka lembaran pertama, ia tidak melihat tulisan apapun di dalamnya, "Aku sudah mengeluarkan banyak tael perak untuk buku ini. Jika rusak begitu saja akan sangat merugikanku—" ia menghela napasnya, di dalam hatinya masih ada sedikit harapan kalau keajaiban itu benar-benar ada dan jatuh kepadanya.
Namun sepertinya, Xing Yi terlalu berharap kepada sesuatu yang tidak mungkin ia dapatkan sekarang.
...
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Entis Sutisna
Hayoooo Lanjuuuutkan Thor...👍👍😡😡🔥🔥💪💪
2025-01-07
2
Mr. Blue
harusnya kultivasi ganda
2024-09-23
1
Mr. Blue
bro tidak mengambil kultivasi ganda 🗿
2024-09-23
1