Hari itu juga Darrel dibawa kerumah sakit oleh sang Ayah, dan pihak rumah sakit menyarankan Darrel untuk dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan
"Emmmph"
Gumam Darrel sebelum dia benar benar membuka matanya, dia membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling ruangan tersebut tak ada siapapun disana, hingga
"ceklekkk"
Seseorang membuka pintu ruangan tersebut, terlihat seorang perawat berjalan menghampirinya sembari tersenyum
"Kamu sudah bangun?" ucap perawat tersebut tersenyum pada Darrel
"Ini dimana?" Tanya Darrel penasaran
"Kamu ada di rumah sakit, tadi siang Ayah kamu membawa kamu kesini" ucap Perawat tersebut tersenyum ramah
"Ayah? Ayah yang membawaku kesini?" Tanya Darrel lagi tak percaya
"Iya,Ayah kamu yang membawamu kesini. Kenapa? Apa masih ada yang terasa sakit?" Tanya perawat tersebut
"Tidak, kemana Ayah sekarang?" Tanya Darrel lagi
"Ayah kamu sedang keluar, dan dia menitipkan kamu pada saya, kalau ada perlu kamu bisa tekan tombol disana. Nanti saya akan kemari" ucap perawat itu
Darrel tak menjawab dan hanya mengangguk terlihat sedih
"Kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya perawat itu
"Tidak" ucap Darrel cuek lalu dia menidurkan tubuhnya kembali dan membelakangi perawat itu
"Nama saya Wina, panggil saja suster Wina" ucap perawat itu memperkenalkan diri
"Ok" ucap Darrel cuek
Suster Wina hanya tersenyum melihat perlakuan Darrel padanya.
......
Hari mulai malam, tapi tak ada seorang pun yang datang menjenguk Darrel di rumah sakit
"Bunda? Darrel benar benar sendiri disini. Mereka sama sekali tidak memperdulikan ku lagi. Bisakah Bunda menjemputku saja, aku sudah cape hidup seperti ini bunda" gumam Darrel
Darrel memutuskan bangun dan berjalan jalan menyusuri lorong rumah sakit sembari mendorong tiang infusannya, Darrel berjalan dengan tatapan yang terlihat sedih, lalu Darrel duduk bangku taman sembari menatap bintang di langit
"Huuuft...! gua benci suasana rumah sakit, gua benci melihat dan mendengar ocehan mereka yang gua benci" gumam Darrel
Roh Clara yang setiap malam berjalan jalan dilorong rumah sakit melihat seseorang yang sedang duduk dibangku taman tempatnya duduk dan melihat bintang setiap malamnya
"Siapa orang itu malam malam seperti ini kok diluar, sepertinya dia pasien rumah sakit ini juga" ucap roh Clara lalu berjalan menghampiri orang itu yang tak lain adalah Darrel
Darrel yang sedang asik termenung sedikit terkejut karna kedatangan Clara
Clara duduk disebelah Darrel dan memperhatikan wajah Darrel dengan serius dan cukup dekat
"Haaa ciwww....! hah... udara disini terasa dingin" ucap Darrel berbicara sendiri dan mencoba untuk baik baik saja seolah tidak terjadi apa apa
"Ini anak sebenarnya bisa lihat aku gak sih, ini kan anak yang pernah hampir menabrakku beberapa hari yang lalu" ucap roh Clara terus memperhatikan Darrel lalu mencoba mendekatkan wajahnya pada wajah Darrel
"Hoaammm....! rasanya aku mengantuk, lebih baik aku tidur saja" ucap Darrel berdiri lalu pergi meninggalkan roh Clara
Tapi roh Clara malah mengikuti Darrel dari belakang
"Haiiish kenapa tuh hantu pake ngikutin gua segala" gumam Darrel pelan, Darrel mencoba mempercepat langkahnya, lalu memakai headset yang selalu dia bawa
......
Pagi hari menjelang, Darrel bangun dari tidurnya, rasa pusing terasa dikepalanya.
"Arrrghh Ssshh"
Desis Darrel menjambaki rambutnya sendiri karena rasa pusing itu kini berubah menjadi rasa sakit dikepalanya itu
Suster Wina yang baru saja masuk ke ruang rawat Darrel berlari menghampiri Darrel
"Kenapa? Apa yang sakit?" Tanya suster Wina pada Darrel
"Arghhh sakit, kepala ku sakit, suster" ucap Darrel yang masih saja terus menjambak rambutnya menahan sakit
"Tenangkan diri kamu, saya akan panggilkan Dokter" ucap suster Wina berlari keluar
Darrel terus saja menjambaki rambutnya menahan sakit, sampai seorang Dokter dan suster Wina berlari masuk keruang rawat Darrel
"Tenanglah, saya akan menyuntikan obat penenang terlebih dulu supaya kamu tidak terlalu merasa sakit" ucap Dokter itu lalu menyuntikan obat itu pada lengan Darrel
Tak berapa lama Darrel merasa tubuhnya melemas dan penglihatannya tiba tiba menggelap, lalu suster dan Dokter itupun membaringkan kembali tubuh Darrel sembari menyelimutinya
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan anak ini, kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut" ucap Dokter itu
"Baiklah kalau begitu, saya akan menghubungi keluarga pasien untuk meminta persetujuan" ucap Suster Wina
Dokter itu hanya mengangguk mengerti lalu pergi meninggalkan ruang rawat itu
"Kasihan sekali kamu, Orang tua mu terlihat sama sekali tidak memperdulikan mu sama sekali. Kemarin kamu hanya ditinggal begitu saja setelah orang tau mu mendaftarkan mu dan membayar biaya perawatanmu dirumah sakit ini" ucap Suster Wina menatap Darrel, lalu merapikan selimut yang menyelimuti tubuh Darrel itu
......
siang harinya roh Clara berjalan jalan disekitar koridor rumah sakit, tanpa sengaja roh Clara melihat Darrel yang duduk termenung dikursi taman sembari melihat anak anak bermain main disana
"Hai tampan? kenapa kamu selalu duduk disini sendirian? Kamu kesepian ya?" Tanya roh Clara mencoba berbicara pada Darrel
"Huuuft...! aku juga sendirian. Aku bosan diam disini terus, sudah bertahun tahun aku disini tak ada teman, ini semua gara gara orang orang jahat itu. Suatu saat aku akan membalaskan rasa sakitku pada orang orang yang telah mencelakai ku waktu itu" ucap roh Clara menahan emosi
Roh Clara memperhatikan Darrel yang terus fokus melihat anak anak yang bermain di taman itu
"Kamu terlihat begitu sedih, apa keluarga mu tidak menjenguk mu? Atau kamu tidak mempunyai keluarga?" Tanya roh Clara terus memperhatikan Darrel
"Haaah...! sudah lah percuma ngomong sama dia. Ternyata dia tak bisa melihat dan mendengarku" ucap roh Clara lalu pergi berjalan meninggalkan Darrel
Hanya saja roh Clara pergi bermain main bersama anak anak itu, dia berlari lari sendiri sembari menari dihadapan Darrel
"Dia ngapain sih? bisa bisa nya tuh hantu menari nari di hadapan ku" batin Darrel
Tak berapa lama setelah itu, Daniel kakak nya darrel menghampiri sang adik yang sedang terduduk di taman
"Ngapain kamu disini? kamu sengaja ya ingin lama lama dirawat disini hingga Ayah banyak mengeluarkan uang untuk biaya perawatan kamu, hah?" bentak Daniel
"Nggk kok kak, aku cuma bosan diruang rawat makannya aku duduk disini" ucap Darrel menunduk takut
"Ayo cepat ikut" bentak Daniel menarik lengan Darrel begitu keras
Roh Clara melihat Darrel dibawa paksa sang kakak pun berlari mengejar dan mengikuti mereka dari belakang
Daniel membawa Darrel kembali keruang rawatnya dan mendorongnya cukup keras ke tepi ranjang rumah sakit
"Diam kamu disitu, jangan keluyuran kemana mana. Kamu jangan banyak nyusahin kita Darrel, kamu tau? kamu itu di skorsing dari sekolah karna kamu ketahuan merokok dan juga berkelahi sampai membuat anak orang babak belur, kamu tau kan Ayah itu orang yang selalu dihormati, tapi kamu malah membuat dia malu karna kelakuan kamu itu" bentak Daniel marah
"Tapi kak aku gak merokok dan gak akan berkelahi kalau mereka gak memukulku terlebih dulu" ucap Darrel membela diri
"Halah kamu juga yang salah, memukuli mereka sampai babak belur kan? Sudahlah, gua sibuk. Awas kalau gua lihat elu keluar dari ruangan ini" ucap Daniel menatap Darrel tak suka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments