Nasehat Untuk Jeje

Penasaran. Itulah saat ini yang membuat mereka bertanya-tanya, kenapa harus pindah tempat? Ada apa dengan Mutiara?.

Jeje melunasi pembayaran untuk temannya. "Guys, semua nya makan dengan santai ya. Berhubung aku ada kepentingan mendadak dan harus pulang lebih awal, kalian tenang saja kali ini aku kasih bebas makan sesuka nya asal dihabiskan dan nggak berlebihan. OKE" Jeje menginterupsi teman-teman

"Siap Jeje cantik, terima kasih ya" ucap semua

Jeje yang dipanggil cantik tentu saja sangat senang atas pujian.

"Aaahhh jadi nggak mau pulang deh, sayang banget-banget sama semua. Love you guys" Jeje jingkrak-jingkrak gemulai

"Astaghfirullah Jeje" tegur Mutiara

"Hehe, maaf kak kelepasan" Jeje centil

"Rio bawa mobil, kak" Rio

"Jeje, Sutan dan Rio satu mobil. Nur dan Kalisa sama kakak, ikuti mobil kakak ya" Mutiara mengarahkan

Mobil

"Sebenarnya ada apa sih?" Sutan penasaran sejak tadi

"Mana tau" sahut Jeje sibuk memakai bedak

"Pas Jeje nunjuk pak Min, kak Mutiara jadi aneh" Rio mengingat sedikit reaksi Mutiara sebelumnya dan sesudah melihat pak Min

"Jeje selalu di salahkan" Jeje jutek

Sutan dan Rio hanya saling pandang.

Untung sayang nih sama bocah jadi-jadian. Batin Sutan

Kalau bukan karena orangtua mu teman nyokap lelah juga bergaul dengan makhluk setengah matang seperti Jeje. Gumam Rio

"Jeje sudah cantik" Jeje gembira melihat hasil makeup nya

"Je" panggil Sutan serius

"Apa sayang" Jeje menjawab dengan mata di kedip-kedipkan

"Bisa nggak jadi laki tulen" Sutan masih mode serius

"Jeje nyaman seperti ini, sudah udah deh ya jangan paksa-paksa Jeje." Jeje memukul bahu Sutan

"Kamu tuh tampan loh, Je" Rio menimpali dan berbicara jujur apa adanya

"Cantik, Yo" ralat Jeje

"Kamu laki, Je. Cantik dari mana nya coba, Cakep iya" Rio melirik Jeje

"Nggak perlu di bahas" Jeje ngambek

"Kasihan umi loh" pancing Sutan menaik turunkan alisnya melihat Rio

"Ihh apa sih, udah jangan bikin Jeje sedih. Umi sama abi juga nggak masalah kok" Jeje sedih

"Menurut mu, tapi hati mereka nggak ada yang tau, Je" Rio mulai memprovokasi

"Misal ya nih ya, usia umi dan abi nggak panjang lalu keadaan mu masih seperti ini. Bayangkan deh" Sutan menakut-nakuti

"Usia umi dan abi panjang umur" Jeje menghentakkan kaki nya

"Aamiin, itu harapan semua anak. Tetapi rencana Allah nggak ada yang bisa menebaknya apa yang akan terjadi detik ini" Rio tersenyum kecil ke arah Sutan

"Jeje nggak suka bahas beginian, bahas yang lain aja dong" Jeje menahan tangis

"Kamu pikirkan baik-baik. masa ulang tahun terus tapi nggak ada perubahan dari kamu" Sutan

Jeje terdiam memikirkan semua ucapan Rio dan Sutan. Sampai di salah satu cafe semuanya masuk ke dalam dan memesan minum terlebih dahulu.

"Jeje, sayang kenapa?" tanya Kalisa memeluk dari samping

"Marah sama kalian" Jeje sedih

"Emang kami berbuat apa sampai Jeje marah?" tanya Mutiara

"Lebih tepatnya Jeje marah dengan Sutan dan Rio. Jeje nggak suka sama kalian, Jeje mau pulang" Jeje ngambek

"Hey, tenang dulu" Nur dan Kalisa mencoba menenangkan Jeje

"Jeje mau pulang" teriak Jeje

Sutan dan Rio menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Nur serta Kalisa menatap dengan tatapan tajam ke arah kedua laki-laki itu.

"Jelaskan sama kakak, kenapa Jeje marah?" tanya Mutiara dengan lembut

Lalu Jeje menceritakan kejadian yang ada di mobil, perdebatan yang pasti nya tidak disukai oleh Jeje.

"Nggak ada yang salah dari ucapan Rio dan Sutan" Mutiara berbicara dengan santai

"Tapi..." ucapan Jeje terhenti karena di tatap Mutiara

"Jeje sayang, dengarin kakak ya. Harusnya Jeje berterima kasih dengan Rio dan juga Sutan sebab mereka sayang sama Jeje, semua yang dibilang keduanya hal positif. Mereka ingin melihat Jeje seutuhnya. Coba Jeje bayangkan jika suatu saat Nur, Kalisa, Sutan serta Rio menikah dan memiliki keluarga tetapi Jeje masih seperti ini. Mereka pasti berat meninggalkan Jeje, maka dari itu sebelum semua nya menggapai cita-cita masing-masing mereka ingin melihat Jeje yang gagah berani menghadapi apapun" tutur Mutiara dengan suara yang begitu lembut sampai Rio terpesona

"Jeje bingung merubahnya" Jeje jujur

"Perlahan. Bisa karena terbiasa, oke" Mutiara mengelus bahu Jeje

"SEMANGAT JEJE" teriak Nur dan Kalisa tersenyum tulus

"Orang cerdas akan mencerna semua nasehat baik yang diberikan oleh siapapun, orang bodoh akan terus bersuara untuk menunjukan bahwa sebenarnya dirinya bodoh bukan semakin cerdas" Mutiara

"Terima kasih kakak, Jeje sayang kakak" Jeje memeluk Mutiara

"Sekarang kakak mau bertanya, apa kalian sering makan mie ayam becek itu?" Mutiara mulai berbicara serius

"Ya lumayan, karena itu mie ayam yang sesuai dengan kantong kami" Sutan menjawab

"Aku penasaran sejak tadi" timpal Rio menatap Mutiara

Cantik! Seperti bidadari. Batin Rio tersenyum melihat Mutiara

"Kakak nggak ingin kalian mempercayai apa yang kakak lihat di kedai itu. percaya apa nggak itu tergantung diri masing-masing" Mutiara diam sejenak melihat ke teman-teman adiknya

Mutiara menjelaskan ada Jin yang memberikan rasa nikmat disetiap mie yang di makan pengunjung serta membuat pembeli ingin terus balik lagi.

"Mau lagi, mau lagi dong" Nur

"Momogi" Jeje terkikik pelan

"Rasa jagung bakar" timpal Nur

"Coklat lebih nikmat" Kalisa

"Tambah nikmat sekali makan 2" Sutan ketawa

"Hust, kalian ini di ajak bicara serius kok bercanda" Mutiara kesal

"Maaf kak, suka reflek kelepasan" Nur

"Padahal ya kak, setau kami anak-anak pak Min tuh yang perempuan guru agama di SD apa gitu lalu anak bungsu nya kuliah jurusan agama juga masa iya pakai pesugihan, nggak masuk akal sih" pikir Rio

"Masuknya ke dalam perut lalu keluar nya di wc" Jeje nyambar seperti api

"Jorok nih bocah" Sutan menjitak kepala Jeje

"SAKIT SUTAN" teriak Jeje menjewer telinga Sutan

"Stop" ucap Mutiara "Tobat kakak jalan sama kalian semua" Mutiara nyerah kalau setiap hari ketemu anak-anak random

"Sini Jeje puk, puk." Jeje mendekati Mutiara

"Cari kesempatan" ledek Nur

"Diam, lagi usaha ini" Jeje

"Usaha apa?" Kalisa

"Supaya kak Mutiara mau sama Rio" Jeje santai

Rio terkejut namanya di bawa-bawa Jeje. Begitu juga dengan Mutiara bingung.

Ya kali aku sama brondong anak SMA, apa kata dunia. Batin Mutiara

"Mohon bersabar ini ujian" Nur

"Ujian ngapain sabar tinggal nyontek aja" Sutan

"Iya deh raja nyontek" Kalisa tertawa

"Mau nggak, kak?" tanya Jeje

"Mau apa?" tanya balik Mutiara

"Tuh sama brondong peyot yang bernama Rio" Jeje tertawa ngakak

Bersambung...

...🥭Happy Reading🥭...

Terpopuler

Comments

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

paling gak suka ada cowok kemayu

2024-09-05

0

𝓐𝔂⃝❥EᷤIᷴNᷫAͥ●⑅⃝ᷟ◌ͩ🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ

𝓐𝔂⃝❥EᷤIᷴNᷫAͥ●⑅⃝ᷟ◌ͩ🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ

terima nasehat jeje buat masa depanmu juga dan teman2 semua sayang, wahh rio ada hati sama kak mutiara huhu lulus sekolah dulu lah rio 🤣 itu bukti anak2 ngak bisa milih orgtuanya siapa hurmm kelakuan ngak seiring yaa apa lagi si ibunya haish.

2024-09-04

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Teman kasih nasihat artinya sayang yang tulus dan tidak memanfaatkan kesempatan tapi ingin temannya menjadi lebih baik. Semangat Je, kamu pasti bisa 💪

2024-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kedai Mie
2 Awal Mula
3 Praktek Pertama
4 Menunggu Hasil
5 Pembeli Pertama
6 Ludes Tak Tersisa
7 Pak Min Kesal
8 Merasa Di Kerjain Orangtua Sendiri
9 Bu Intan Mulai Berbohong
10 Perempuan Selain Sarah & Intan
11 Protes Rahayu
12 Kedai Yang Lebih Luas
13 Mutiara Melihat
14 Nasehat Untuk Jeje
15 Fahmi Melawan
16 Cerita Fahmi
17 Meninggal
18 Keanehan
19 Merasa Di Fitnah
20 Ada Rasa Menyesal
21 Mengikuti Bu Intan
22 Tutup Lebih Awal
23 Berkumpul
24 Mimpi Fahmi
25 Kejujuran Fahmi
26 Pengumuman
27 Menemui Mutiara
28 Bu Intan Kembali
29 Mencari Cara
30 Ada Apa Dengan Fahmi?
31 Bu Intan Gelisah
32 Tragis
33 Kekacauan
34 Celaka
35 Kondisi Tenang
36 Keresahan Namira
37 Ustadz Ilham
38 Berulah Terus
39 Kematian
40 Ternyata...
41 Pemakaman
42 Tidak Nyaman
43 Kejiwaan Pak Min
44 Mie Ayam Becek Rasa Mangga
45 Jualan Laris
46 Mencari Yang Tak Tau Dimana
47 Menemukan Ponsel
48 Kenyataan Baru
49 Canda Tawa Keluarga Namira
50 Bertamu Ke Rumah Bu Sarah
51 Ki Idam Di Ancam Istri
52 Pak Min Sadar
53 Bertemu Zahwa
54 Bertemu Pak Sumitro
55 Kemana Keluarga Zahwa?
56 Musibah
57 Pak Sumitro Bebas
58 Petunjuk Selanjutnya
59 Perjalanan
60 Kejadian
61 Iwan Tidak Mau Ikut
62 Iwan Tidak Salah
63 Misi Penyelamatan
64 Bilik
65 Ada Apa Dengan Rudy?
66 Titik Temu
67 Wajah Intan Nampak
68 Ada Yang Hilang
69 Di Serang Hewan
70 Pertarungan Ustadz Arifin
71 Bertemu
72 Selamat dan Kembali Ke Desa Hideung
73 Rudy Kembali Sadar
74 Pulang
75 Keputusan Besar
76 Diskusi Keluarga Sudirman
77 Keputusan Agus
78 Pak Min Kurang Setuju
79 Bandara
80 Bertemu Paman dan Bibi
81 Beradaptasi
82 Mendapat Informasi Tentang Pak Min
83 PENGUMUMAN
84 Mulai Usaha Lagi
85 Melihat Keanehan
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kedai Mie
2
Awal Mula
3
Praktek Pertama
4
Menunggu Hasil
5
Pembeli Pertama
6
Ludes Tak Tersisa
7
Pak Min Kesal
8
Merasa Di Kerjain Orangtua Sendiri
9
Bu Intan Mulai Berbohong
10
Perempuan Selain Sarah & Intan
11
Protes Rahayu
12
Kedai Yang Lebih Luas
13
Mutiara Melihat
14
Nasehat Untuk Jeje
15
Fahmi Melawan
16
Cerita Fahmi
17
Meninggal
18
Keanehan
19
Merasa Di Fitnah
20
Ada Rasa Menyesal
21
Mengikuti Bu Intan
22
Tutup Lebih Awal
23
Berkumpul
24
Mimpi Fahmi
25
Kejujuran Fahmi
26
Pengumuman
27
Menemui Mutiara
28
Bu Intan Kembali
29
Mencari Cara
30
Ada Apa Dengan Fahmi?
31
Bu Intan Gelisah
32
Tragis
33
Kekacauan
34
Celaka
35
Kondisi Tenang
36
Keresahan Namira
37
Ustadz Ilham
38
Berulah Terus
39
Kematian
40
Ternyata...
41
Pemakaman
42
Tidak Nyaman
43
Kejiwaan Pak Min
44
Mie Ayam Becek Rasa Mangga
45
Jualan Laris
46
Mencari Yang Tak Tau Dimana
47
Menemukan Ponsel
48
Kenyataan Baru
49
Canda Tawa Keluarga Namira
50
Bertamu Ke Rumah Bu Sarah
51
Ki Idam Di Ancam Istri
52
Pak Min Sadar
53
Bertemu Zahwa
54
Bertemu Pak Sumitro
55
Kemana Keluarga Zahwa?
56
Musibah
57
Pak Sumitro Bebas
58
Petunjuk Selanjutnya
59
Perjalanan
60
Kejadian
61
Iwan Tidak Mau Ikut
62
Iwan Tidak Salah
63
Misi Penyelamatan
64
Bilik
65
Ada Apa Dengan Rudy?
66
Titik Temu
67
Wajah Intan Nampak
68
Ada Yang Hilang
69
Di Serang Hewan
70
Pertarungan Ustadz Arifin
71
Bertemu
72
Selamat dan Kembali Ke Desa Hideung
73
Rudy Kembali Sadar
74
Pulang
75
Keputusan Besar
76
Diskusi Keluarga Sudirman
77
Keputusan Agus
78
Pak Min Kurang Setuju
79
Bandara
80
Bertemu Paman dan Bibi
81
Beradaptasi
82
Mendapat Informasi Tentang Pak Min
83
PENGUMUMAN
84
Mulai Usaha Lagi
85
Melihat Keanehan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!