Edward berjalan mengikuti seorang laki-laki yang mengintai dan mengikuti sejak di bandara New York. Jiwa detektifnya sedang bekerja, mengingat dia juga sering sekali di tugaskan tuan Allan untuk mengintai beberapa pesaingnya di dunia bisnis di bawah tangan. Bisnis yang hanya orang tertentu saja yang tahu dan bisnisnya itu tentu saja ada pesaingnya.
Dia terus berjalan dengan tenang mengikuti laki-laki berpakaian hitam dengan topi hitam pula. Wajah di tutupi masker agar tidak di kenali, justru dengan penampilan seperti itu dan selalu ada di mana saja membuat Edward mencurigainya.
Hanya berjarak beberapa meter saja, Edward bisa menangkap laki-laki misterius itu. Sambungan GPSnya juga masih aktif yang terhubung dengan Cathy di hotel mereka menginap. Setelah menyelesaikan urusannya dengan laki-laki yang mencurigakan itu, Edward akan kembali ke hotel menemui Lea juga Cathy.
Edward menoleh ke kanan dan ke kiri, suasana sangat sepi. Itu menguntungkannya untuk menangkap dan mengintrogasi laki-laki di depannya yang berjalan dengan tenang. Bila perlu Edward akan menyekap laki-laki itu agar tidak meninggalkan jejaknya.
Saat Edward berjalan tepat di belakangnya, hanya beberapa jengkal saja. Tangannya menjulur ingin menarik kerah baju laki-laki itu, tiba-tiba serangan dari arah tak terduga mengarah pada Edward.
Perkelahian pun terjadi, Edward di serang beberapa orang dan mereka pun berkelahi. Empat orang yang menyerang Edward secara tiba-tiba dan cepat membuat dia sedikit kewalahan. Meski dia jago karate, taekwondo jika di serang secara bertubi-tubi dan cepat sungguh membuatnya kewalahan. Lawannya kali ini benar-benar jago dalam berkelahi.
Sempat dia berpikir kemana laki-laki yang dia ikuti itu, matanya menatap sekeliling tapi penuh waspada akan serangan itu melumpuhkannya.
Bug! Bug!
Dua tendangan mengenai punggungnya membuat Edward tersungkur ke depan, dia langsung bangkit dan melihat siapa yang menyerangnya begitu cepat. Belum sempat melihat siapa yang menyerangnya dengan cepat, empat orang tadi kini bersiap menyerangnya kembali.
Ada yang menendang kakinya, tangannya juga perutnya serta punggungnya. Edward kewalahan hingga dia hampir kehabisan tenaga, matanya kini bengkak dan berdarah. Kesadarannya hampir hilang, tampak di depannya wajah laki-laki bermasker dan memakai topi hitam yang dia ikuti sejak di bandara tersebut mendekat di wajahnya.
Senyuman smirik mengembang di bibirnya, lalu dengan satu jentikan tangan pada keempat laki-laki menyerang Edward itu memberikan isyarat agar Edward di bawa pergi dari tempat itu. Sempat terdengar di telinganya sebelum dia pingsan suara laki-laki itu menyuruh anak buahnya pergi le hotel di mana Lea dan Cathy menginap.
"Cari mereka segera."
_
Di kamar hotel, Cathy gelisah sekali karena sudah dua jam Edward belum menemui mereka di hotel. Cathy menghubungi nomor Edward tapi tidak aktif, kegelisahan gadis itu semakin memuncak ketika ponsel Edward dan GPSnya tidak aktif.
"Kemana dia? Apa yang dia lakukan dengan orang itu?" gumam Cathy menatap ponselnya.
Lea yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang sambil menatap gelang di tangannya kini melirik pada Cathy yang sedang gelisah. Di lihatnya sekilas jam di tangannya, sudah pukul lima sore waktu setempat. Edward belum juga datang, Lea pun bangkit dari tidurnya menghampiri Cathy yang sedang menghubungi seseorang.
"Cathy, apa ada kabar dari Edward? Kemana dia?" tanya Lea.
"Entah nona, saya sedang menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif," jawab Cathy masih mencoba menghubungi Edward.
"Sebenarnya ada apa? Apa yang dia lakukan sesampainya di bandara itu?" tanya Lea.
"Edward sepertinya mencurigai seseorang yang mengikuti kita nona, itu sejak di bandara New York. Edward mungkin sedang mencari tahu siapa orang yang mengikuti kita itu, tapi sampai saat ini dia belum kembali. Apakah terjadi sesuatu padanya?" ucap Cathy masih gelisah hatinya.
"Ada yang mengikuti? Siapa?" tanya Lea.
"Entahlah nona, makanya Edward sedang mencari tahu siapa mereka dan utusan dari siapa. Karena mustahil orang yang tidak tahu siapa nona harus mengikuti anda sampai ke Inggris," ucap Cathy.
Benar apa yang di ucapkan Cathy, kalau tidak mengenali dirinya tentu tidak akan mengikutinya sampai ke Inggris. Lalu, siapa mereka? Apakah orang suruhan orang yang telah membunuh papanya?
"Apa mereka orang suruhan yang ada di Indonesia, Cathy?" tanya Lea.
"Saya kurang tahu nona, tapi sebaiknya bukan. Karena jika benar orang suruhan dari Indonesia, tentu nona dalam bahaya saat ini. Dan mereka pastinya sedang mengincar nona," ucap Cathy.
Lea terkejut, dia tidak mengerti apakah sehebat itu orang dari Indonesia, sampai mengetahui dirinya adalah anak yang hilang itu?
"Nona jangan khawatir, Edward pasti sedang menyelesaikan masalah itu," ucap Cathy menenangkan Lea.
"Tapi, kalau Edward tidak bisa mengatasi mereka? Apa yang harus kita lakukan Cathy?" tanya Lea.
"Saya yang akan melindungi nona dari kejaran mereka, nona jangan khawatir saya akan melindungi nona dengan segenap jiwa raga saya. Agar nona tetap hidup dan tidak di bawa ke negara itu, jika dalam satu hari ini Edward tidak kembali. Kita akan kembali lagi ke New York, nona," ucap Cathy.
Lea terdiam, sungguh ini membuatnya takut. Meski dia pandai bela diri, tapi jika bertualang dengan kejaran orang yang tidak di kenal sungguh mengerikan baginya, dia belum tahu rahasia dan siapa yang telah membunuh keluarganya.
Saat Lea sedang berpikir, tiba-tiba pintu kamar di ketuk dari luar. Tentu itu membuat Cathy dan Lea saling pandang.
"Apakah itu mereka, Cathy?"
_
_
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Usmi Usmi
kenapa pengawal nya lemah lemah semua seharus Nya sdh di gembleng sejak dini cuma bisa silat biasa aja
2025-01-25
1
Teresia reres
ellleeeeeh taeee jgn menjaga lea lindung diri sendiri aja kaga mampu ,, wkwk
2024-12-19
0
C2nunik987
aduhhh gmn klo Edward sampe tewas di tgn penguntit itu 😭😭😭
2025-01-26
0