"Papamu ini sebenarnya bukan papamu, Lea."
"Apa?!"
"Ya, papa akan ceritakan sebenarnya kamu dan papa ini siapa," ucap tuan Allan lagi.
"Tapi pa?"
"Tunggulah."
Lea diam, dia tidak mengerti apa maksud dari ucapan papanya. Dia mengira papanya itu bukan papa sebenarnya, bukankah wajar jika dirinya berbeda dengan papanya itu? Mungkin saja dia mirip dengan kerabat maminya yang jauh.
Tak lama muncul dua orang laki-laki dan seorang perempuan, Lea melihat dua orang itu. Salah satunya dia mengenalnya tadi, yang menolongnya ketika di keroyok para preman di kota lain. Tapi satu perempuan itu, dia tidak mengenalnya. Siapa perempuan satunya itu?
"Siapa mereka pa?" tanya Lea melihat kedua laki-laki dan perempuan itu.
"Edward, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan pada Lea kan?" tanya tuan Allan pada laki-laki bernama Edward.
"Ya tuan, saya mengerti," ucap Edward.
"Tuan? Bahkan tadi dia mengatakan papa adalah omnya. Heh, kalian lucu sekali kalau bercanda," ucap Lea sinis.
"Lea, kamu akan ikut dengan Edward Cathy. Dia akan membantumu melakukan sesuatu yang besar," ucap tuan Allan.
"Pa, kenapa papa tidak menjawab pertanyaanku? Siapa mereka?" tanya Lea lagi.
"Lepaskan ikatannya," ucap tuan Allan.
Lea kesal sekali karena tuan Allan tidak menjawab pertanyaannya, dia menatap sinis pada Edward dan perempuan bernama Cathy itu.
Cathy melepas ikatan tali pada tangan Lea, gadis itu menunduk memberi hormat pada Lea setelah di beri tahu kalau dia akan mengawal Lea.
"Cathy, kamu jaga Lea kemana pun dia pergi. Sudah saatnya kalian harus bekerja sama melakukan pekerjaan itu, kelak dia akan tahu kebenaran dirinya itu," ucap tuan Allan.
Tentu saja itu membuat Lea semakin bingung, baru kali ini laki-laki yang di anggap papanya itu bersikap aneh dan seperti menyembunyikan sesuatu. Dia ingin bertanya banyak sekali, dia yakin laki-laki itu memiliki rahasia besar. Tapi di tahannya pikiran bertanya apa sebenarnya yang di rahasiakan oleh papanya.
Lea pun mengikuti kemana perginya Edward, Cathy dan juga tuan Allan serta dua bodyguard tersebut. Semakin lama dia diam semakin berkecamuk di pikirannya ada apa sebenarnya dengan mereka bertiga.
Edward berjalan lebih dulu, mensejajari langkah tuan Allan seperti membicarakan sesuatu. Lea ingin mendengar apa yang keduanya bicarakan, tapi tangan Cathy menahan langkah Lea.
"Nona, tahan dulu rasa penasaran anda. Sebaiknya jangan menguping pembicaraan mereka," ucap Cathy menahan Lea lebih maju ke depan.
"Apa sih Cathy, sebenarnya ada apa dengan kalian? Kalian aneh," ucap Lea. Dia benar-benar kesal sekali.
"Anda bersabarlah nona, mungkin nanti anda akan tahu semuanya," ucap Cathy lagi.
"Tahu apa? Apa yang kalian sembunyikan?!" teriak Lea tidak sabar dengan sesuatu yang di sembunyikan itu.
Tuan Allan dan Edward menoleh pada Lea, lalu beralih pada Cathy yang menunduk karena bersalah membuat keributan.
"Pa, apa sih sebenarnya ini?" tanya Lea lagi.
"Edward, kalian kembali saja dulu. Besok bisa datang lagi ke rumah, mungkin Lea butuh penjelasan dariku lebih dulu," kata tuan Allan.
"Ya, sebaiknya begitu. Papa benar-benar aneh sekali," ucap Lea kesal.
"Baik tuan, kami akan kembali besok ke rumah," ucap Edward membungkuk.
Begitu juga dengan Cathy, Lea mendengus kasar menatap keduanya yang pergi masuk ke dalam mobil. Gadis itu mendekat pada tuan Allan, laki-laki itu membuka pintu mobilnya lalu menyuruh Lea masuk lebih dulu. Tapi gadis itu diam hanya menatapnya saja, seakan dia ingin papanya menjelaskan semuanya.
"Masuklah Lea," ucap tuan Allan.
"pa."
"Masuk," ucap tuan Allan lagi.
"Papa aneh, jangan harap aku akan diam saja dengan keanehan sikap papa malam ini. Ini keanehan luar biasa papa, di luar kebiasaan papa padaku," ucap Lea.
Dia pun masuk dan menutup pintu mobil dengan kencang, membuat tuan Allan terkejut dan memejamkan mata. Dia tahu anak asuhnya itu sedang marah padanya, karena memang secara tiba-tiba dia bersikap tegas dan aneh pada putri asuhnya itu.
Setelah diam sejenak, tuan Allan masuk ke dalam mobil. Melajukan mobilnya dengan cepat dari area kostan Lea itu, melaju menuju rumahnya yang besar dan mewah.
Sampai di rumah, Lea segera keluar dari mobilnya. Langsung masuk ke dalam rumah, sang pelayan di rumah kaget Lea kembali ke rumah karena sudah dua tahun Lea tidak tinggal satu rumah dengan tuan Allan.
"Sayang, ada apa dengan Lea? Kenapa dia marah?" tanya seorang perempuan dengan rambut sebahu itu.
"Aku yang membuat dia marah," jawab tuan Allan.
"Apa yang membuat dia marah? Kamu melakukan sesuatu yang aneh?" tanya perempuan itu.
"Maya, ini sudah saatnya Lea tahu akan dirinya dan juga dia harus ikut dengan Edward dan Cathy," ucap tuan Allan.
Perempuan yang bernama Maya itu terkejut, dia menatap tuan Allan. Rasa tidak percayanya itu membuatnya tertegun, apa memang seharusnya Lea tahu akan kebenaran dirinya?
"Dia sudah dua puluh tahun, Maya. Mungkin ada baiknya dia harus bertemu dengan saudara kembarnya dan juga kembali ke negaranya," ucap tuan Allan lagi.
Tiba-tiba Maya sedih, dia tahu kalau akan tiba masanya Lea tahu semua akan dirinya sebenarnya. Tapi bagaimana dengan Stanley? Apakah laki-laki itu juga menjaga dan merawat Leo dengan baik?
"Kamu pernah berhubungan dengan Stanley?" tanya Maya.
Karena sejak pindah ke Amerika, Stanley tidak pernah menghubunginya sama sekali. Jadi tidak tahu keadaan kembaran dari Lea itu.
"Dia pernah menghubungiku lima tahun lalu," jawab tuan Allan.
"Apa? Kenapa kamu tidak memberitahuku?" tanya Maya kaget.
"Stanley mengatakan belum saatnya Lea tahu akan saudara kembarnya," ucap tuan Allan lagi.
"Saudara kembar?"
_
_
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
C2nunik987
Tenang sabar Lea sayang jgn keras kepala....apa Maya dan Allan menikah ?
2025-01-25
0
Rafinsa
karakter lea gak menarik . keras tapi oon..
2025-02-06
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
nah kannn ... sudah saatnya lea & leo bertemu
2025-01-12
0