08. Dua Puluh Tahun Kemudian

Amerika Serikat

Lea berjalan cepat setelah sepulang sekolah dia merasa ada yang membuntutinya. Berbekal ilmu bela diri yang dia pelajari semasa di sekolah dan saat mengikuti kursus karate, Lea bersiap untuk menghadang seseorang yang mengikutinya.

Meski dia takut, tapi dia berusaha bersikap tenang menyusuri jalanan malam yang sepi. Entah kenapa dia terjebak oleh teman-temannya yang meminta datang ke sebuah klub malam hanya karena tantangan untuk minum anggur.

Ketika dia memenuhi tantangan itu, ternyata dia menang tapi di turunkan di jalanan yang sepi. Mungkin inilah cara mereka menguji nyali Lea di tengah jalanan sepi dan banyak sekali preman-preman di jalanan yang kadang berbuat asusila atau kriminal.

"Aku harus pergi kemana ini, ternyata jalan ini belum aku tahu di mana," ucap Lea.

Dia kesal sekali karena sejak tinggal sendiri di kostnya, papanya tidak memberinya fasilitas kendaraan seperti teman-temannya di kampus.

Saat di rumah penduduk, keadaan sepi dan penduduk rumah sudah berada di dalam. Lea melirik tangannya, melihat jam yang melingkar menunjukkan pukul dua belas malam. Bingung mau kemana dia pergi, saat berjalan ke depan tiba-tiba seseorang menyerangnya dari belakang.

"Hiaat! Bug!"

"Aaargh!"

Lea tersungkur ke depan, wajahnya menghadap tanah. Hidungnya menyentuh tanah dengan keras, sehingga ujung hidung terasa sakit dan lecet. Lea berbalik tapi satu tendangan di kepala yang menekan membuat gadis itu kembali tersungkur.

Dengan gerakan cepat, tangan Lea menarik kaki yang menginjak kepalanya. Kakinya di angkat lalu memutar badanya, meski susah dia berhasil memegang kaki dari orang yang menyerangnya. Dengan cepat pula dia menyerang beberapa kali, laki-laki yang menyerangnya seperti memberi isyarat pada teman-temannya yang tak jauh dari sana agar membantunya menyerang Lea.

Pertarungan satu lawan tiga pun terjadi, tidak seimbang tapi Lea berusaha untuk melawan. Dia kewalahan, dua pukulan mengenai pipinya membuat darah mengalir di bibirnya. Lea terdesak, tatapan tajam dan waspada membuatnya penasaran siapa ketiga laki-laki yang menyerangnya itu.

"Siapa kalian? Beraninya sama perempuan dan keroyokan. Cih, memalukan!" ucap Lea menatap tajam satu persatu laki-laki yang menyerangnya itu.

"Hah, nona cantik. Kenapa kamu berjalan sendirian di tempat kami? Daerah ini adalah daerah terlarang buat kamu nona cantik," ucap salah satu laki-laki berperawakan kurus.

"Kalau ini daerah kalian, siapa yang memberi kalian wilayah? Apa pemerintah? Hah, seenaknya saja mengaku daerah kalian," ucap Lea dengan sengit.

"Cuih! Gadis sialan. Rupanya dia ingin kita kuliti dan kita nikmati tubuhnya secara bersama-sama hah?!" kata laki-laki bertubuh gempal.

"Urus saja bos, dia gadis yang sangat lancang. Tapi cukup berani juga dengan kita di sini, hahah. Bagaimana rasanya jika kita nikmati tubuhnya itu ya? Hahah!"

"Dasar sampah tidak berguna!!" teriak Lea menimbulkan kemarahan yang besar pada ketiganya.

"Apa kamu bilang? Sudah kalah masih saja melawan?!"

"Maju kalian satu persatu jika kalian laki-laki jantan! Jangan main keroyokan!" teriak Lea.

Jika di perhatikan, Lea berani jamin kalau satu persatu melawan ketiga preman itu. Dia bisa mengalahkannya, sebuah teknik pernah dia kuasai untuk melawan satu lawan satu. Tapi jika keroyokan dengan tiga orang bertubuh kekar, dia memang cukup kewalahan.

Kini ketiga preman itu saling pandang dan kembali tawanya pecah, tidak ingin meladeni ucapan Lea mereka seperti memberi kode dan langsung menyerang Lea bersama-sama. Dengan sigap Lea menghindar, satu lagi terus menyerang dan satu lagi menyerang dari belakang.

Laki-laki itu menendang punggung bagian atas Lea, hingga gadis itu kembali tersungkur dan jatuh. Tanpa membuang kesempatan, satu orang lagi menarik tubuh Lea dan di dekapnya erat agar tidak berontak dan lepas. Dengan tawanya yang keras, laki-laki yang di anggap bos itu membawa pergi Lea.

"Bos ayo kita bawa ke markas, tubuhnya itu lumayan bagus. Lihat saja, sepertinya dia belum di apa-apakan oleh pacarnya. Sungguh rugi laki-laki yang menyia-nyiakan tubuh indah itu, hahah!" ucap laki-laki kurus tinggi.

"Hahah, benar. Aku tidak sabar ingin mencicipi tubuh indah gadis ini. Apa lagi wajahnya yang cantik, aaah pasti suara merdu ketika kita bercinta dengannya keluar sangat keras. Hahah!"

Ejekan dan ucapan penghinaan pada gadis itu membuat Lea semakin murka, dia mencoba berontak dan memukul apa pun, menendang tapi kedua tangannya di cengkeram kuat. Mereka membawa Lea ke sebuah rumah di mana ada beberapa orang lagi di sana.

Saat mereka sampai di belokan, tiba-tiba seorang laki-laki bertopi datang langsung mendang satu orang yang membawa Lea. Dengan gerakan cepat dia menghajar satu persatu preman-preman itu, hingga Lea terlepas dan gadis itu cepat membantu laki-laki yang menolongnya itu.

"Hiaat, hap aah!"

Lea tidak membuang kesempatan langsung menyerang mereka, kedua orang itu melawan tiga preman. Dan ketiganya kini jatuh tersungkur, kalah.

"Ayo pergi, biarkan mereka," kata laki-laki bertopi itu.

Lea pun menurut, dia pergi mengikuti laki-laki itu. Penasaran dengan orang yang menolongnya, dia menarik tangan laki-laki itu hingga dia menghadap Lea.

"Siapa kamu?"

_

_

*****

Terpopuler

Comments

Alfathir Paulina

Alfathir Paulina

sdh 20 th tp kok gitu2 aja beladirinya apa g pernah diajari dari kecil.padahal anak mafia loh🤔🤔🤔

2025-01-27

0

C2nunik987

C2nunik987

mudah mudahan Lea dan Leo cpt bertemu iahh ....dan bisa cari keberadaan mama Larasati 😭😭😭

2025-01-25

0

ria sufi

ria sufi

bagaimana mau bales dendam ilmu beladiri ja msh pas2an

2025-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 01. Lahir Di Tengah Hutan
2 02. Rencana Pembunuhan
3 03. Tertangkap
4 04. Melarikam Diri
5 05. Menyelamatkan Si Kembar
6 06. Rencana Pergi
7 07. Perpisahan Di Bandara
8 08. Dua Puluh Tahun Kemudian
9 09. Keponakan?
10 10. Kebingungan Lea
11 11. Kebenaran Lea
12 12. Gelang
13 13. Seseorang Yang Mencurigakan
14 14. Penyerangan
15 15. Di Basemen
16 16. Berkejaran
17 17. Kelompok Mafia
18 18. Berlatih Menembak
19 19. Serangan Mendadak
20 20. Lea Tertembak
21 21. Tuan Demian
22 22. Bertemu Lagi
23 23. Siapa Kamu?
24 24. Tentang Edward
25 25. Diskusi
26 26. Salah Toilet
27 27. Di Pesawat
28 28. Berdebat Di Mobil
29 29. Pemandu
30 30. Dusun Kecil
31 31. Gubuk Kecil
32 32. Jebakan
33 33. Ledakan
34 34. Seorang Perempuan
35 35. Tatapan Aneh
36 36. Anakku?
37 37. Kalian Adalah ....
38 38. Hilang Ingatan?
39 39. Edward Curiga
40 40. Di Kejar
41 41. Kantor Polisi
42 42. Di Kepung
43 43. Secarik Kertas
44 44. Menuduh Mata-Mata
45 45. Janji Leo
46 46. Ang Bei Dan Gong Fai
47 47. Vila Di Pulau Terpencil
48 48. Jadi Sandera
49 49. Tamu
50 50. Leo Marah
51 51. Pelacakan
52 52. Obrolan Cathy Dan Edward
53 53. Pelelangan Online
54 54. Leo Ke Amerika
55 55. Atur Strategi
56 56. Kasino
57 57. Tawar Menawar
58 58. Menyelamatkan Lea
59 59. Mencurigai Stanley
60 60. Hati Lea
61 61. Memburu Demian
62 62. Kabur
63 63. Tamat Riwayatmu!
64 64. Pesan Dari Cathy
65 65. Gedung X
66 67. Gadis Psikopat
67 67. Perseteruan
68 68. Siapa Itu?
69 69. Persembunyian Larasati
70 70. Kecurigaan Baru
71 71. Berkelahi Dengan Edward
72 72. Dugaan
73 73. Menyusup
74 74. Pesan Dalam Surat
75 75. Karena Aku ...
76 77. Bunuh Diri
77 77. Selesai Sudah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
01. Lahir Di Tengah Hutan
2
02. Rencana Pembunuhan
3
03. Tertangkap
4
04. Melarikam Diri
5
05. Menyelamatkan Si Kembar
6
06. Rencana Pergi
7
07. Perpisahan Di Bandara
8
08. Dua Puluh Tahun Kemudian
9
09. Keponakan?
10
10. Kebingungan Lea
11
11. Kebenaran Lea
12
12. Gelang
13
13. Seseorang Yang Mencurigakan
14
14. Penyerangan
15
15. Di Basemen
16
16. Berkejaran
17
17. Kelompok Mafia
18
18. Berlatih Menembak
19
19. Serangan Mendadak
20
20. Lea Tertembak
21
21. Tuan Demian
22
22. Bertemu Lagi
23
23. Siapa Kamu?
24
24. Tentang Edward
25
25. Diskusi
26
26. Salah Toilet
27
27. Di Pesawat
28
28. Berdebat Di Mobil
29
29. Pemandu
30
30. Dusun Kecil
31
31. Gubuk Kecil
32
32. Jebakan
33
33. Ledakan
34
34. Seorang Perempuan
35
35. Tatapan Aneh
36
36. Anakku?
37
37. Kalian Adalah ....
38
38. Hilang Ingatan?
39
39. Edward Curiga
40
40. Di Kejar
41
41. Kantor Polisi
42
42. Di Kepung
43
43. Secarik Kertas
44
44. Menuduh Mata-Mata
45
45. Janji Leo
46
46. Ang Bei Dan Gong Fai
47
47. Vila Di Pulau Terpencil
48
48. Jadi Sandera
49
49. Tamu
50
50. Leo Marah
51
51. Pelacakan
52
52. Obrolan Cathy Dan Edward
53
53. Pelelangan Online
54
54. Leo Ke Amerika
55
55. Atur Strategi
56
56. Kasino
57
57. Tawar Menawar
58
58. Menyelamatkan Lea
59
59. Mencurigai Stanley
60
60. Hati Lea
61
61. Memburu Demian
62
62. Kabur
63
63. Tamat Riwayatmu!
64
64. Pesan Dari Cathy
65
65. Gedung X
66
67. Gadis Psikopat
67
67. Perseteruan
68
68. Siapa Itu?
69
69. Persembunyian Larasati
70
70. Kecurigaan Baru
71
71. Berkelahi Dengan Edward
72
72. Dugaan
73
73. Menyusup
74
74. Pesan Dalam Surat
75
75. Karena Aku ...
76
77. Bunuh Diri
77
77. Selesai Sudah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!